饮食关系与24 - 59个月蹒跚学步者发育不良的成绩的多样性

Aisha Excelia Suryawan, Farida Wahyu Ningtyias, Manik Nur Hidayati
{"title":"饮食关系与24 - 59个月蹒跚学步者发育不良的成绩的多样性","authors":"Aisha Excelia Suryawan, Farida Wahyu Ningtyias, Manik Nur Hidayati","doi":"10.35842/ilgi.v6i1.310","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting merupakan kegagalan tumbuh kembang anak yang diakibatkan kurangnya asupan zat gizi kronis dalam periode waktu yang panjang. Salah satu dari empat penyebab utama stunting adalah masalah penerapan pola asuh orang tua yang salah. Skor keragaman pangan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh balita. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Lumajang sebesar 34,01%. Kejadian stunting tertinggi pada tahun 2019 dan 2020 berada di Wilayah Kerja Puskesmas Klakah. Tujuan: Menganalisis hubungan pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Agustus tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak balita berusia 24–59 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Klakah, Kecamatan Klakah dengan besar sampel sebanyak 43 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling. Variabel yang diteliti adalah pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan. Pengambilan data menggunakan pengukuran antropometri, kuesioner pola asuh pemberian makan, dan kuesioner Individual Dietary Diversity Score (IDDS). Hasil: Pola asuh pemberian makan tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,127) dan skor keragaman pangan berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,027; OR=5,143). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pola asuh pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah dan terdapat hubungan antara skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah. ","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan\",\"authors\":\"Aisha Excelia Suryawan, Farida Wahyu Ningtyias, Manik Nur Hidayati\",\"doi\":\"10.35842/ilgi.v6i1.310\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang: Stunting merupakan kegagalan tumbuh kembang anak yang diakibatkan kurangnya asupan zat gizi kronis dalam periode waktu yang panjang. Salah satu dari empat penyebab utama stunting adalah masalah penerapan pola asuh orang tua yang salah. Skor keragaman pangan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh balita. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Lumajang sebesar 34,01%. Kejadian stunting tertinggi pada tahun 2019 dan 2020 berada di Wilayah Kerja Puskesmas Klakah. Tujuan: Menganalisis hubungan pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Agustus tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak balita berusia 24–59 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Klakah, Kecamatan Klakah dengan besar sampel sebanyak 43 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling. Variabel yang diteliti adalah pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan. Pengambilan data menggunakan pengukuran antropometri, kuesioner pola asuh pemberian makan, dan kuesioner Individual Dietary Diversity Score (IDDS). Hasil: Pola asuh pemberian makan tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,127) dan skor keragaman pangan berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,027; OR=5,143). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pola asuh pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah dan terdapat hubungan antara skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah. \",\"PeriodicalId\":13397,\"journal\":{\"name\":\"Ilmu Gizi Indonesia\",\"volume\":\"78 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-08-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ilmu Gizi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i1.310\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ilmu Gizi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i1.310","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

背景:发育不良是由于长期缺乏慢性营养物质而导致的儿童烟花生长失败。导致发育不良的四个主要原因之一是错误的教养。粮食多样性得分可作为决定幼儿消费食物质量的一项指南。根据2018年Riskesdas的数据,Lumajang选区的特技流行率为3401%。2019年和2020年最热门的特技表演发生在自吹自擂的公共场所。目标:分析食品喂养和食品多样性的关系,以及24 - 59个月大的幼儿在红斑工作地区发育不良的现象。方法:这项研究采用了2021年8月的交叉设计。这项研究的人口包括所有生活在工作场所的24 - 59个月的幼儿。抽样技术进行了抽样采集。研究的变量是喂养模式和粮食多样性得分。数据提取使用人体测量、喂养模式问卷和个人多变问卷。结果:喂养模式与发育不良无关(p= 0.127),粮食多样化得分与发育不良有关(p= 027;或= 5,143)。结论:喂养模式与产前24 - 59个月的幼儿发育不良与产前24 - 59个月的幼儿发育不良之间没有联系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Hubungan pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan
Latar Belakang: Stunting merupakan kegagalan tumbuh kembang anak yang diakibatkan kurangnya asupan zat gizi kronis dalam periode waktu yang panjang. Salah satu dari empat penyebab utama stunting adalah masalah penerapan pola asuh orang tua yang salah. Skor keragaman pangan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh balita. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Lumajang sebesar 34,01%. Kejadian stunting tertinggi pada tahun 2019 dan 2020 berada di Wilayah Kerja Puskesmas Klakah. Tujuan: Menganalisis hubungan pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Agustus tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak balita berusia 24–59 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Klakah, Kecamatan Klakah dengan besar sampel sebanyak 43 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling. Variabel yang diteliti adalah pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan. Pengambilan data menggunakan pengukuran antropometri, kuesioner pola asuh pemberian makan, dan kuesioner Individual Dietary Diversity Score (IDDS). Hasil: Pola asuh pemberian makan tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,127) dan skor keragaman pangan berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,027; OR=5,143). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pola asuh pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah dan terdapat hubungan antara skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Skor aktivitas prebiotik tepung growol terhadap Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus dibanding Escherichia coli Hubungan antara pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi sayur, buah dan suplemen pada masa pandemi Covid-19 Formulasi cookies balai (tepung bayam dan kecambah kedelai) sebagai kudapan sehat penderita anemia pada remaja Hubungan pengetahuan gizi, body image, media sosial, dan perilaku konsumsi makanan terhadap status gizi siswi SMA Negeri 98 Jakarta Hubungan asupan gizi dan konsumsi pangan inhibitor zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1