{"title":"Arah Pengembangan Pemikiran Arab-Islam: Tawaran Arkoun pasca Difitisme 1967","authors":"Y. Yahya","doi":"10.22373/jpi.v2i1.13192","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to look at socio-religious conditions in the Arab world after the 1967 Difitism in Arkoun's view. This view then gave birth to various basic assumptions and offers of thought development in order to address the decline of Arab-Islamic thought. This study will highlight two ideas from Arkoun, both are Applied Islamology and its application in understanding the discourse of the Qur'an. This study uses a qualitative method with data collection through literature study. This study shows that Arkoun offers an offer in the form of Applied Islamology, which requires a dialogical relationship between Islamic religious knowledge (ulum al-din) and social science methodology. This is intended to make Islamic religious texts relevant according to the context of the times and the Qur'anic discourse can be understood its relevance in different spaces and times. Arkoun's offer needs to be followed up receptively critically in order to be able to apply it within the framework of thinking about the philosophy of Islamic sciences as a solution to various problems of the people today.AbstrakStudi ini bertujuan untuk melihat kondisi sosial keagamaan di dunia Arab pasca Difitisme 1967 dalam pandangan Arkoun. Pandangan tersebut kemudian melahirkan berbagai asumsi dasar dan tawaran pengembangan pemikiran dalam rangka menyikapi kemunduran pemikiran Arab-Islam. Studi ini akan menyoroti dua ide dari Arkoun, yaitu Islamologi Terapan dan penerapannya dalam memahami wacana al-Qur’an. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka. Studi ini menunjukkan bahwa Arkoun memberikan tawaran berupa Islamologi Terapan, yang mensyaratkan hubungan dialogis antara ilmu agama Islam (ulum al-din) dengan metodologi ilmu sosial. Hal ini dimaksudkan untuk membuat teks-teks keagamaan Islam dapat relevan sesuai dengan konteks perkembangan zaman dan wacana al-Qur’an dapat dipahami relevansinya dalam ruang dan waktu yang berbeda. Tawaran Arkoun tersebut perlu ditindaklanjuti secara reseptif kritis untuk dapat mengaplikasikannya dalam kerangka berpikir filsafat ilmu-ilmu keislaman sebagai solusi atas berbagai permasalahan umat saat ini.","PeriodicalId":32157,"journal":{"name":"Akademika Jurnal Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Akademika Jurnal Pemikiran Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/jpi.v2i1.13192","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
在Arkoun看来,本研究旨在观察1967年Difitism之后阿拉伯世界的社会宗教状况。这种观点随后产生了各种基本假设和思想发展的建议,以解决阿拉伯-伊斯兰思想的衰落。本研究将重点介绍来自Arkoun的两个观点,它们都是应用伊斯兰学及其在理解《古兰经》话语中的应用。本研究采用定性研究方法,通过文献研究收集资料。本研究表明,Arkoun以应用伊斯兰学的形式提供了一种建议,这需要伊斯兰宗教知识(ulum al-din)与社会科学方法论之间的对话关系。这是为了使伊斯兰宗教文本根据时代背景具有相关性,古兰经话语可以理解其在不同空间和时间的相关性。我们需要对Arkoun的提议进行接受性的批判,以便能够将其应用于思考伊斯兰科学哲学的框架内,将其作为当今人们各种问题的解决方案。[摘要]研究了阿拉伯pasca(1967年)的种群数量与种群数量的关系。阿拉伯-伊斯兰教,阿拉伯-伊斯兰教。古兰经的研究,是由伊斯兰教学者共同完成的,是由伊斯兰教学者共同完成的。孟古纳坎方法定性研究;邓安企鹅数据;[j]。学习伊斯兰教,学习伊斯兰教,学习伊斯兰教,学习伊斯兰教,学习伊斯兰教,学习社会。halini dimaksudkan untuk成员teks-teks keagamaan伊斯兰教dapat相关和sesuangan konteks perkembangan zaman和wacana al-古兰经dapat dipahami相关和dalam ruang waktu yang berbeda。Tawaran Arkoun tersebut perlu ditindaklanjuti secara reretif kritis untuk dapat mengapplikasikannya dalam kerangka berpikir filsafat ilmu-ilmu keysan sebagai solusi atas berbagai permasalahan umat saat ini。
Arah Pengembangan Pemikiran Arab-Islam: Tawaran Arkoun pasca Difitisme 1967
This study aims to look at socio-religious conditions in the Arab world after the 1967 Difitism in Arkoun's view. This view then gave birth to various basic assumptions and offers of thought development in order to address the decline of Arab-Islamic thought. This study will highlight two ideas from Arkoun, both are Applied Islamology and its application in understanding the discourse of the Qur'an. This study uses a qualitative method with data collection through literature study. This study shows that Arkoun offers an offer in the form of Applied Islamology, which requires a dialogical relationship between Islamic religious knowledge (ulum al-din) and social science methodology. This is intended to make Islamic religious texts relevant according to the context of the times and the Qur'anic discourse can be understood its relevance in different spaces and times. Arkoun's offer needs to be followed up receptively critically in order to be able to apply it within the framework of thinking about the philosophy of Islamic sciences as a solution to various problems of the people today.AbstrakStudi ini bertujuan untuk melihat kondisi sosial keagamaan di dunia Arab pasca Difitisme 1967 dalam pandangan Arkoun. Pandangan tersebut kemudian melahirkan berbagai asumsi dasar dan tawaran pengembangan pemikiran dalam rangka menyikapi kemunduran pemikiran Arab-Islam. Studi ini akan menyoroti dua ide dari Arkoun, yaitu Islamologi Terapan dan penerapannya dalam memahami wacana al-Qur’an. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka. Studi ini menunjukkan bahwa Arkoun memberikan tawaran berupa Islamologi Terapan, yang mensyaratkan hubungan dialogis antara ilmu agama Islam (ulum al-din) dengan metodologi ilmu sosial. Hal ini dimaksudkan untuk membuat teks-teks keagamaan Islam dapat relevan sesuai dengan konteks perkembangan zaman dan wacana al-Qur’an dapat dipahami relevansinya dalam ruang dan waktu yang berbeda. Tawaran Arkoun tersebut perlu ditindaklanjuti secara reseptif kritis untuk dapat mengaplikasikannya dalam kerangka berpikir filsafat ilmu-ilmu keislaman sebagai solusi atas berbagai permasalahan umat saat ini.