{"title":"2011 -2021年担任喀特摄政的腐败案件的欺诈行为分析","authors":"Toby Roviuddarjat","doi":"10.30652/jih.v11i1.8057","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study examines fraud (Corruption) behavior of Kutai Kartanegara Regent 2010-2021 period namely Rita Widyasari in the perspective of Fraud Triangle which consists of pressure, Opportunity, and rationalization element.This type of research are qualitative research with a case study approach.The data collection technique in this study was conducted through documentation and concentrated on secondary data types that will be managed with the help of Nvivo 12 plus through a coding process that will be further analyzed by the similarity of coding, crostab querys process to facilitate fraud visualization.The findings in this study shows that fraud that comitted by Kutai Kartanegara Regent influenced by the three elements of the fraud triangle which showed that pressure factor is the dominant factor of the perpetrator in committing fraud action compared to the other two factors such as opportunity and rationalization. Studi ini mengkaji tentang perilaku fraud (Korupsi) Bupati Kutai Kartanegara periode 2010-2021 yakni Rita Widyasari dalam perspektif Fraud Triangle yang terdiri elemen pressure, Opportunity, dan rationalization. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui dokumentasi yang lebih terfokus atau dikonsentrasikan pada jenis data sekunder yang akan dikelola dengan bantuan Nvivo 12 plus melalui proses koding dan dianalisis dari kesamaan koding, proses crostab querys dalam mempermudah visualisasi fraud. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa fraud yang dilakukan oleh Bupati Kutai Kartanegara dipengaruhi ketiga elemen dari fraud triangle yang menunjukkan bahwa faktor pressure merupakan faktor dominan dari pelaku dalam melakukan tindakan fraud dibandingkan dengan kedua faktor lain yakni opportunity dan rationalization.","PeriodicalId":31748,"journal":{"name":"Kanun Jurnal Ilmu Hukum","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS PERILAKU FRAUD DALAM KASUS KORUPSI BUPATI KUTAI KARTANEGARA PERIODE 2010-2021\",\"authors\":\"Toby Roviuddarjat\",\"doi\":\"10.30652/jih.v11i1.8057\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study examines fraud (Corruption) behavior of Kutai Kartanegara Regent 2010-2021 period namely Rita Widyasari in the perspective of Fraud Triangle which consists of pressure, Opportunity, and rationalization element.This type of research are qualitative research with a case study approach.The data collection technique in this study was conducted through documentation and concentrated on secondary data types that will be managed with the help of Nvivo 12 plus through a coding process that will be further analyzed by the similarity of coding, crostab querys process to facilitate fraud visualization.The findings in this study shows that fraud that comitted by Kutai Kartanegara Regent influenced by the three elements of the fraud triangle which showed that pressure factor is the dominant factor of the perpetrator in committing fraud action compared to the other two factors such as opportunity and rationalization. Studi ini mengkaji tentang perilaku fraud (Korupsi) Bupati Kutai Kartanegara periode 2010-2021 yakni Rita Widyasari dalam perspektif Fraud Triangle yang terdiri elemen pressure, Opportunity, dan rationalization. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui dokumentasi yang lebih terfokus atau dikonsentrasikan pada jenis data sekunder yang akan dikelola dengan bantuan Nvivo 12 plus melalui proses koding dan dianalisis dari kesamaan koding, proses crostab querys dalam mempermudah visualisasi fraud. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa fraud yang dilakukan oleh Bupati Kutai Kartanegara dipengaruhi ketiga elemen dari fraud triangle yang menunjukkan bahwa faktor pressure merupakan faktor dominan dari pelaku dalam melakukan tindakan fraud dibandingkan dengan kedua faktor lain yakni opportunity dan rationalization.\",\"PeriodicalId\":31748,\"journal\":{\"name\":\"Kanun Jurnal Ilmu Hukum\",\"volume\":\"21 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Kanun Jurnal Ilmu Hukum\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30652/jih.v11i1.8057\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kanun Jurnal Ilmu Hukum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30652/jih.v11i1.8057","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究从由压力、机会和合理化因素组成的欺诈三角的角度,考察了库泰·卡塔尼加拉摄政王2010-2021年期间的欺诈(腐败)行为,即Rita Widyasari。这种类型的研究是采用案例研究方法的定性研究。本研究中的数据收集技术是通过文献记录的方式进行的,并集中在次要数据类型上,这些数据类型将通过编码过程进行管理,该编码过程将通过编码的相似性、交叉表查询过程进一步分析,以促进欺诈可视化。本研究结果表明,库台Kartanegara摄政的欺诈行为受到欺诈三角三个要素的影响,表明压力因素是行为人实施欺诈行为的主导因素,而机会和合理化等其他两个因素是行为人实施欺诈行为的主导因素。研究蒙卡吉欺诈(Korupsi) Bupati Kutai Kartanegara时期2010-2021 yakni Rita Widyasari dalam透视欺诈三角杨氏因素压力、机遇、和合理化。Jenis penelitian ini merupakan penelitian quality - itence dendenan penelitian study kasus。Teknik pengumpulan data padpadpenelitian ini dilakukan melalui dokumentasi yang lebih terfokus atau dikonsentrasikan pagadjenis data sekunder yang akan dikelola dengan bantuan Nvivo 12 + melalui procingdan dianalis kesamaan koding, procerstab query dalam mempervisualisasi fraud。Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa欺诈yang dilakukan oleh Bupati Kutai Kartanegara dipengaruhi ketiga元素dari欺诈三角yang menunjukkan bahwa因素压力merupakan因素dominan dari pelaku dalam melakukan tindakan欺诈dibandingkan dengan kedua因素lain yakni机会和合理化。
ANALISIS PERILAKU FRAUD DALAM KASUS KORUPSI BUPATI KUTAI KARTANEGARA PERIODE 2010-2021
This study examines fraud (Corruption) behavior of Kutai Kartanegara Regent 2010-2021 period namely Rita Widyasari in the perspective of Fraud Triangle which consists of pressure, Opportunity, and rationalization element.This type of research are qualitative research with a case study approach.The data collection technique in this study was conducted through documentation and concentrated on secondary data types that will be managed with the help of Nvivo 12 plus through a coding process that will be further analyzed by the similarity of coding, crostab querys process to facilitate fraud visualization.The findings in this study shows that fraud that comitted by Kutai Kartanegara Regent influenced by the three elements of the fraud triangle which showed that pressure factor is the dominant factor of the perpetrator in committing fraud action compared to the other two factors such as opportunity and rationalization. Studi ini mengkaji tentang perilaku fraud (Korupsi) Bupati Kutai Kartanegara periode 2010-2021 yakni Rita Widyasari dalam perspektif Fraud Triangle yang terdiri elemen pressure, Opportunity, dan rationalization. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui dokumentasi yang lebih terfokus atau dikonsentrasikan pada jenis data sekunder yang akan dikelola dengan bantuan Nvivo 12 plus melalui proses koding dan dianalisis dari kesamaan koding, proses crostab querys dalam mempermudah visualisasi fraud. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa fraud yang dilakukan oleh Bupati Kutai Kartanegara dipengaruhi ketiga elemen dari fraud triangle yang menunjukkan bahwa faktor pressure merupakan faktor dominan dari pelaku dalam melakukan tindakan fraud dibandingkan dengan kedua faktor lain yakni opportunity dan rationalization.