{"title":"圣训解释的差异:阿克达姆·乌玛哈特圣训的研究","authors":"M. Huda","doi":"10.21043/riwayah.v8i2.14229","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The study of the differences in the interpretation of the hadith about heaven under the soles of the mother’s feet, aims to examine and analyze the differences in views and debates of the scholars as well as the method of understanding the hadith on heaven under the soles of the mother’s feet (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat) contextually. In this study, the method used is qualitative literary study with an analytic-descriptive approach. As for the data analysis using qualitative descriptive analytics, namely describing and analyzing the hadith about al-jannatu tahta aqdam al-ummahat. The results of this study indicate that the status of the hadith about heaven under the soles of the mother’s feet gives rise to two statuses, namely authentic and dhaif. As narrated from Mu’awiyah bin Jahimah, he concluded that the hadith had the status of authentic. Whereas what was narrated by Anas bin Malik with a different path and proof, is declared to have the status of dhaif. The debate of hadith scholars in understanding this hadith is more directed at disputes about hadith narrations with various methods and approaches used, namely the sanad, narrator, and language methods. From the different views of scholars regarding this hadith, it does not lead to the substance of the hadith in question, which commands to do good to parents. This hadith positions a woman (mother) is in Islam as a highly glorified figure.[Kajian mengenai perbedaan dalam penafisran hadis tentang surga di bawah telapak kaki ibu, bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa perbedaan pandangan dan perdebatan para ulama serta metode memahami hadis surga di bawah telapak kaki ibu (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat) secara kontekstual. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu kualitatif bersifat studi kepustakaan dengan pendekatan desktiptif analitik. Adapun analisis data menggunakan kualitatif deskriptif analitik yaitu mendeskripsikan dan menganalisis hadis tentang surga di bawah telapak kaki ibu (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status hadis tentang surga dibawah telapak kaki Ibu menimbulkan dua status yaitu shahih dan dhaif. Seperti yang diriwayatkan dari Mu’awiyah bin Jahimah, ia menyimpulkan bahwa hadis tersebut berstatus shahih. Sedangkan yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dengan jalur dan hujjah berbeda, yaitu dinyatakan berstatus dhaif. Perdebatan para ulama hadis dalam memahami hadis ini lebih mengarah pada perselisihan riwayat hadis dengan berbagai metode dan pedekatan yang digunakan yaitu metode sanad, rawi serta bahasa. Dari perbedaan pandangan para ulama dan cendikiawan mengenai hadis tersebut, tidak mengarah kepada substansi hadis ini yang memerintahkan untuk melakukan berbuat baik kepada orang tua. Hadis ini memposisikan seorang perempuan (ibu) dalam Islam sebagai sosok yang sangat dimuliakan.]","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"THE DIFFERENCES IN INTERPRETATION OF THE HADITH: A Study of The Hadith al-Jannatu tahta Aqdam al-Ummahat\",\"authors\":\"M. Huda\",\"doi\":\"10.21043/riwayah.v8i2.14229\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The study of the differences in the interpretation of the hadith about heaven under the soles of the mother’s feet, aims to examine and analyze the differences in views and debates of the scholars as well as the method of understanding the hadith on heaven under the soles of the mother’s feet (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat) contextually. In this study, the method used is qualitative literary study with an analytic-descriptive approach. As for the data analysis using qualitative descriptive analytics, namely describing and analyzing the hadith about al-jannatu tahta aqdam al-ummahat. The results of this study indicate that the status of the hadith about heaven under the soles of the mother’s feet gives rise to two statuses, namely authentic and dhaif. As narrated from Mu’awiyah bin Jahimah, he concluded that the hadith had the status of authentic. Whereas what was narrated by Anas bin Malik with a different path and proof, is declared to have the status of dhaif. The debate of hadith scholars in understanding this hadith is more directed at disputes about hadith narrations with various methods and approaches used, namely the sanad, narrator, and language methods. From the different views of scholars regarding this hadith, it does not lead to the substance of the hadith in question, which commands to do good to parents. This hadith positions a woman (mother) is in Islam as a highly glorified figure.[Kajian mengenai perbedaan dalam penafisran hadis tentang surga di bawah telapak kaki ibu, bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa perbedaan pandangan dan perdebatan para ulama serta metode memahami hadis surga di bawah telapak kaki ibu (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat) secara kontekstual. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu kualitatif bersifat studi kepustakaan dengan pendekatan desktiptif analitik. Adapun analisis data menggunakan kualitatif deskriptif analitik yaitu mendeskripsikan dan menganalisis hadis tentang surga di bawah telapak kaki ibu (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status hadis tentang surga dibawah telapak kaki Ibu menimbulkan dua status yaitu shahih dan dhaif. Seperti yang diriwayatkan dari Mu’awiyah bin Jahimah, ia menyimpulkan bahwa hadis tersebut berstatus shahih. Sedangkan yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dengan jalur dan hujjah berbeda, yaitu dinyatakan berstatus dhaif. Perdebatan para ulama hadis dalam memahami hadis ini lebih mengarah pada perselisihan riwayat hadis dengan berbagai metode dan pedekatan yang digunakan yaitu metode sanad, rawi serta bahasa. Dari perbedaan pandangan para ulama dan cendikiawan mengenai hadis tersebut, tidak mengarah kepada substansi hadis ini yang memerintahkan untuk melakukan berbuat baik kepada orang tua. Hadis ini memposisikan seorang perempuan (ibu) dalam Islam sebagai sosok yang sangat dimuliakan.]\",\"PeriodicalId\":31822,\"journal\":{\"name\":\"Riwayah Jurnal Studi Hadis\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Riwayah Jurnal Studi Hadis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21043/riwayah.v8i2.14229\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v8i2.14229","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
对母亲足底下天圣训解释差异的研究,旨在考察和分析学者们对母亲足底下天圣训(al-jannatu tahta aqdam al-ummahat)的不同看法和争论,以及对母亲足底下天圣训(al-jannatu tahta aqdam al-ummahat)的理解方法。在本研究中,使用的方法是定性文学研究与分析-描述的方法。在数据分析方面,采用定性描述性分析,即对圣训的描述和分析。本研究结果表明,母亲足底下的圣训地位产生了两种地位,即真实地位和dhaif地位。根据《穆阿维耶·本·贾希玛》的叙述,他断定圣训具有真实性。而阿纳斯·本·马利克以不同的途径和证据所叙述的,则被宣布具有dhaif的地位。圣训学者在理解这段圣训时的争论更多的是针对不同方法和途径的圣训叙述,即圣训、叙述者和语言方法。从学者们对这段圣训的不同看法来看,它并没有导致圣训的实质问题,即命令对父母行善。这段圣训将伊斯兰教中的女性(母亲)定位为高度荣耀的人物。[Kajian mengenai perbedaan dalam penafisran hadis tentang surga di bawah telapak kaki ibu, bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa perbedaan pandangan dan perdebatan para ulama serta mehami hadis surga di bawah telapak kaki ibu (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat) secara kontekstual]。Dalam penelitian ini方法,yang digunakan, yitu,质量研究,kepustakan, dengan, penelitian,和书桌分析。Adapun分析数据,质量分析数据,质量分析数据,质量分析数据,质量分析数据,质量分析数据,质量分析数据,质量分析数据,质量分析数据,质量分析数据。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status hadis tentang surga dibawah telapak kaki Ibu menimbulkan dua status yitu shahih dan dhaif。Seperti yang diriwayatkan dari Mu 'awiyah bin Jahimah,在menypulpulkan bahwa,他是一个很好的人,但他是一个很好的人。Sedangkan yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dengan jalur dan hujjah berbeda, yitu dinyatakan berstatus dhaif。Perdebatan para ulama hadis dalam memahami hadis ini lebih mengarah padperselisihan riwayat hadis dengan berbagai方法dan petekatan yang digunakan yitu方法sanad, rawi serta bahasa。达里perbedaan pandangan para ama dancendikiawan mengenai hasebut,达里perbedaan pandangan para ama dancendikiawan mengenai hasebut,达里mengarah kepada,达里mengarah kepada,达里mengarah kepada,达里mengarah kepada,达里milakukan berbua,达里kepada orangtua。[英语背诵文选][伊斯兰教][伊斯兰教]
THE DIFFERENCES IN INTERPRETATION OF THE HADITH: A Study of The Hadith al-Jannatu tahta Aqdam al-Ummahat
The study of the differences in the interpretation of the hadith about heaven under the soles of the mother’s feet, aims to examine and analyze the differences in views and debates of the scholars as well as the method of understanding the hadith on heaven under the soles of the mother’s feet (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat) contextually. In this study, the method used is qualitative literary study with an analytic-descriptive approach. As for the data analysis using qualitative descriptive analytics, namely describing and analyzing the hadith about al-jannatu tahta aqdam al-ummahat. The results of this study indicate that the status of the hadith about heaven under the soles of the mother’s feet gives rise to two statuses, namely authentic and dhaif. As narrated from Mu’awiyah bin Jahimah, he concluded that the hadith had the status of authentic. Whereas what was narrated by Anas bin Malik with a different path and proof, is declared to have the status of dhaif. The debate of hadith scholars in understanding this hadith is more directed at disputes about hadith narrations with various methods and approaches used, namely the sanad, narrator, and language methods. From the different views of scholars regarding this hadith, it does not lead to the substance of the hadith in question, which commands to do good to parents. This hadith positions a woman (mother) is in Islam as a highly glorified figure.[Kajian mengenai perbedaan dalam penafisran hadis tentang surga di bawah telapak kaki ibu, bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa perbedaan pandangan dan perdebatan para ulama serta metode memahami hadis surga di bawah telapak kaki ibu (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat) secara kontekstual. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu kualitatif bersifat studi kepustakaan dengan pendekatan desktiptif analitik. Adapun analisis data menggunakan kualitatif deskriptif analitik yaitu mendeskripsikan dan menganalisis hadis tentang surga di bawah telapak kaki ibu (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status hadis tentang surga dibawah telapak kaki Ibu menimbulkan dua status yaitu shahih dan dhaif. Seperti yang diriwayatkan dari Mu’awiyah bin Jahimah, ia menyimpulkan bahwa hadis tersebut berstatus shahih. Sedangkan yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dengan jalur dan hujjah berbeda, yaitu dinyatakan berstatus dhaif. Perdebatan para ulama hadis dalam memahami hadis ini lebih mengarah pada perselisihan riwayat hadis dengan berbagai metode dan pedekatan yang digunakan yaitu metode sanad, rawi serta bahasa. Dari perbedaan pandangan para ulama dan cendikiawan mengenai hadis tersebut, tidak mengarah kepada substansi hadis ini yang memerintahkan untuk melakukan berbuat baik kepada orang tua. Hadis ini memposisikan seorang perempuan (ibu) dalam Islam sebagai sosok yang sangat dimuliakan.]