Dwi Budiningsari, Firma Syahrian, Susetyowati Susetyowati, Retno Pangastuti
{"title":"评估使用数码照片方法监控病人的食品摄入量","authors":"Dwi Budiningsari, Firma Syahrian, Susetyowati Susetyowati, Retno Pangastuti","doi":"10.36457/gizindo.v46i1.723","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Monitoring the patient's food intake is important to ensure the patient's food intake meets the required nutritional intake. However, patients’ meal plates often have been cleared before dietitians have opportunity to measure patients’ plate wastes. This study aimed to compare Digital Dietary Assessment Tool (DDAT) and the current method (Comstock) with food weighing in Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. A total of 144 patients’ meal plates of breakfast and lunch were observed by dietitians in this cross-over intervention study design. Nutrient intakes and duration in measuring food intakes were analyzed by Paired t-test. Dietitians’ satisfaction was collected by questionnaire and analyzed using Mann-Whitney. There were no statistical differences in measuring nutrient intake between DDAT and food weighing (331.8±128.9 VS 332.6 ±131.3 kcal energy; 15.7±5.4 VS 15.2±5.7g protein; p0.05). The duration in measuring food intakes with DDAT was shorter than Comstock (38.5±16.4 VS 355.6± 38.9 seconds; p=0.000). The satisfaction of dietitians in measuring food intakes was significantly higher for DDAT than for Comstock (p=0.000). DDAT is a valid method for measuring nutrient intakes among hospitalized patients. DDAT has a shorter duration of measurement and higher satisfaction in measuring food intakes than Comstock. The DDAT method has the potential to be applied in hospitals.Keywords: digital photo method, patient's food intake, plate waste, satisfaction ABSTRAK Pencatatan terhadap asupan makanan pasien adalah penting untuk memastikan asupan makanan pasien memenuhi asupan gizi. Namun alat makanan pasien seringkali sudah dibersihkan sebelum nutrisionis/dietisien sempat mengamati sisa makanan tersebut. Penelitian validasi metode foto digital yang telah dilakukan sebelumnya menemukan bahwa metode ini berhubungan signifikan dengan metode penimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode foto digital/Digital Dietary Assessment Tool (DDAT) dengan metode Comstock dalam pemantauan asupan makanan pasien di RS Dr. Sardjito Yogyakarta, menggunakan metode penimbangan sebagai standar emas. Sebanyak 144 sisa makanan dari sarapan dan makan siang pasien diamati oleh nutrisionis/dietisien dalam penelitian dengan desain cross over intervention ini. Perbandingan asupan gizi dan durasi waktu yang dibutuhkan dalam melengkapi pencatatan di antara kedua metode dianalisis menggunakan Paired t-test. Perbandingan kepuasan pengguna antara kedua metode dianalisis dengan Mann-Whitney test. Berdasarkan hasil analisis antara metode DDAT dengan baku emas penimbangan, tidak ada perbedaan signifikan asupan gizi (331.8±128.9 VS 332.6 ±131.3 kkal energi; 15.7±5.4 VS 15.2±5.7 g protein; p0.05). Durasi waktu yang dibutuhkan lebih singkat secara signifikan menggunakan metode DDAT dibandingkan dengan metode Comstock (38.17±15.6 VS 358.7± 39.1 detik; p=0.000). Kepuasan nutrisionis/dietisien dalam mencatat asupan makanan pasien lebih tinggi saat menggunakan metode DDAT dibandingkan dengan metode Comstock (p= 0.00). Metode DDAT berpotensi untuk dapat diterapkan di rumah sakit.Kata kunci: metode foto digital, asupan makanan pasien, sisa makanan, kepuasan","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EVALUASI PENGGUNAAN METODE FOTO DIGITAL UNTUK PEMANTAUAN ASUPAN MAKANAN PASIEN DI RUMAH SAKIT\",\"authors\":\"Dwi Budiningsari, Firma Syahrian, Susetyowati Susetyowati, Retno Pangastuti\",\"doi\":\"10.36457/gizindo.v46i1.723\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Monitoring the patient's food intake is important to ensure the patient's food intake meets the required nutritional intake. However, patients’ meal plates often have been cleared before dietitians have opportunity to measure patients’ plate wastes. This study aimed to compare Digital Dietary Assessment Tool (DDAT) and the current method (Comstock) with food weighing in Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. A total of 144 patients’ meal plates of breakfast and lunch were observed by dietitians in this cross-over intervention study design. Nutrient intakes and duration in measuring food intakes were analyzed by Paired t-test. Dietitians’ satisfaction was collected by questionnaire and analyzed using Mann-Whitney. There were no statistical differences in measuring nutrient intake between DDAT and food weighing (331.8±128.9 VS 332.6 ±131.3 kcal energy; 15.7±5.4 VS 15.2±5.7g protein; p0.05). The duration in measuring food intakes with DDAT was shorter than Comstock (38.5±16.4 VS 355.6± 38.9 seconds; p=0.000). The satisfaction of dietitians in measuring food intakes was significantly higher for DDAT than for Comstock (p=0.000). DDAT is a valid method for measuring nutrient intakes among hospitalized patients. DDAT has a shorter duration of measurement and higher satisfaction in measuring food intakes than Comstock. The DDAT method has the potential to be applied in hospitals.Keywords: digital photo method, patient's food intake, plate waste, satisfaction ABSTRAK Pencatatan terhadap asupan makanan pasien adalah penting untuk memastikan asupan makanan pasien memenuhi asupan gizi. Namun alat makanan pasien seringkali sudah dibersihkan sebelum nutrisionis/dietisien sempat mengamati sisa makanan tersebut. Penelitian validasi metode foto digital yang telah dilakukan sebelumnya menemukan bahwa metode ini berhubungan signifikan dengan metode penimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode foto digital/Digital Dietary Assessment Tool (DDAT) dengan metode Comstock dalam pemantauan asupan makanan pasien di RS Dr. Sardjito Yogyakarta, menggunakan metode penimbangan sebagai standar emas. Sebanyak 144 sisa makanan dari sarapan dan makan siang pasien diamati oleh nutrisionis/dietisien dalam penelitian dengan desain cross over intervention ini. Perbandingan asupan gizi dan durasi waktu yang dibutuhkan dalam melengkapi pencatatan di antara kedua metode dianalisis menggunakan Paired t-test. Perbandingan kepuasan pengguna antara kedua metode dianalisis dengan Mann-Whitney test. Berdasarkan hasil analisis antara metode DDAT dengan baku emas penimbangan, tidak ada perbedaan signifikan asupan gizi (331.8±128.9 VS 332.6 ±131.3 kkal energi; 15.7±5.4 VS 15.2±5.7 g protein; p0.05). Durasi waktu yang dibutuhkan lebih singkat secara signifikan menggunakan metode DDAT dibandingkan dengan metode Comstock (38.17±15.6 VS 358.7± 39.1 detik; p=0.000). Kepuasan nutrisionis/dietisien dalam mencatat asupan makanan pasien lebih tinggi saat menggunakan metode DDAT dibandingkan dengan metode Comstock (p= 0.00). Metode DDAT berpotensi untuk dapat diterapkan di rumah sakit.Kata kunci: metode foto digital, asupan makanan pasien, sisa makanan, kepuasan\",\"PeriodicalId\":32965,\"journal\":{\"name\":\"Media Gizi Indonesia\",\"volume\":\"37 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Gizi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36457/gizindo.v46i1.723\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36457/gizindo.v46i1.723","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
监测患者的食物摄入量是重要的,以确保患者的食物摄入量符合所需的营养摄入量。然而,在营养师有机会测量病人的餐盘浪费之前,病人的餐盘通常已经被清理干净了。本研究旨在比较数字饮食评估工具(DDAT)和当前方法(Comstock)与日惹Sardjito医生医院的食物称重。在这项交叉干预研究设计中,营养师共观察了144名患者的早餐和午餐餐盘。采用配对t检验分析营养素摄入量和测量食物摄入量的持续时间。采用问卷调查法收集营养师满意度,采用Mann-Whitney法进行分析。DDAT和食物称重在测量营养摄入方面无统计学差异(331.8±128.9 VS 332.6±131.3千卡能量);15.7±5.4 VS 15.2±5.7g蛋白;p0.05)。DDAT测量食物摄入量的持续时间比Comstock(38.5±16.4 VS 355.6±38.9)短;p = 0.000)。营养师对DDAT测量食物摄入量的满意度显著高于Comstock (p=0.000)。DDAT是测定住院病人营养摄入的有效方法。与Comstock相比,DDAT的测量时间更短,测量食物摄入量的满意度更高。该方法具有在医院应用的潜力。关键词:数码照片法,患者摄食量,餐盘浪费,满意度Namun alat makanan pasen seringkali sudah dibersihkan sebelum nutrition / dietisisien sempat mengamati sisa makanan terseet。penpenbangan的翻译结果:penpenbangan的翻译结果:penpenbangan的翻译结果:Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan方法photo to digital/ digital Dietary Assessment Tool (dat) dengan方法Comstock dalam pemantauan asupan makanan pasien di RS Dr. Sardjito Yogyakarta, menggunakan方法penimbangan sebagai标准emas。[4] [5] [4] [3] [3] [3] [3] [3] [3] [3] [3] [4] [3] [4] [4] [4] [4]配对t-检验(p < 0.05)。方法分析:邓根曼-惠特尼检验。Berdasarkan hasil分析的antara方法DDAT dengan baku emas penimbangan, tidak ada perbedaan和显著性asupan gizi(331.8±128.9 VS 332.6±131.3 kkal能量;15.7±5.4 VS 15.2±5.7 g蛋白;p0.05)。分别为38.17±15.6 VS 358.7±39.1;p = 0.000)。克普三营养/营养营养指标与孟古那甘方法、孟古那甘方法、孟古那甘方法、孟古那甘方法、孟古那甘方法、孟古那甘方法比较(p= 0.00)。方法DDAT是一种潜在的数据处理方法。Kata kunci:摄影数码,asupan makanan pasen, sisa makanan, kepuasan
EVALUASI PENGGUNAAN METODE FOTO DIGITAL UNTUK PEMANTAUAN ASUPAN MAKANAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
Monitoring the patient's food intake is important to ensure the patient's food intake meets the required nutritional intake. However, patients’ meal plates often have been cleared before dietitians have opportunity to measure patients’ plate wastes. This study aimed to compare Digital Dietary Assessment Tool (DDAT) and the current method (Comstock) with food weighing in Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. A total of 144 patients’ meal plates of breakfast and lunch were observed by dietitians in this cross-over intervention study design. Nutrient intakes and duration in measuring food intakes were analyzed by Paired t-test. Dietitians’ satisfaction was collected by questionnaire and analyzed using Mann-Whitney. There were no statistical differences in measuring nutrient intake between DDAT and food weighing (331.8±128.9 VS 332.6 ±131.3 kcal energy; 15.7±5.4 VS 15.2±5.7g protein; p0.05). The duration in measuring food intakes with DDAT was shorter than Comstock (38.5±16.4 VS 355.6± 38.9 seconds; p=0.000). The satisfaction of dietitians in measuring food intakes was significantly higher for DDAT than for Comstock (p=0.000). DDAT is a valid method for measuring nutrient intakes among hospitalized patients. DDAT has a shorter duration of measurement and higher satisfaction in measuring food intakes than Comstock. The DDAT method has the potential to be applied in hospitals.Keywords: digital photo method, patient's food intake, plate waste, satisfaction ABSTRAK Pencatatan terhadap asupan makanan pasien adalah penting untuk memastikan asupan makanan pasien memenuhi asupan gizi. Namun alat makanan pasien seringkali sudah dibersihkan sebelum nutrisionis/dietisien sempat mengamati sisa makanan tersebut. Penelitian validasi metode foto digital yang telah dilakukan sebelumnya menemukan bahwa metode ini berhubungan signifikan dengan metode penimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode foto digital/Digital Dietary Assessment Tool (DDAT) dengan metode Comstock dalam pemantauan asupan makanan pasien di RS Dr. Sardjito Yogyakarta, menggunakan metode penimbangan sebagai standar emas. Sebanyak 144 sisa makanan dari sarapan dan makan siang pasien diamati oleh nutrisionis/dietisien dalam penelitian dengan desain cross over intervention ini. Perbandingan asupan gizi dan durasi waktu yang dibutuhkan dalam melengkapi pencatatan di antara kedua metode dianalisis menggunakan Paired t-test. Perbandingan kepuasan pengguna antara kedua metode dianalisis dengan Mann-Whitney test. Berdasarkan hasil analisis antara metode DDAT dengan baku emas penimbangan, tidak ada perbedaan signifikan asupan gizi (331.8±128.9 VS 332.6 ±131.3 kkal energi; 15.7±5.4 VS 15.2±5.7 g protein; p0.05). Durasi waktu yang dibutuhkan lebih singkat secara signifikan menggunakan metode DDAT dibandingkan dengan metode Comstock (38.17±15.6 VS 358.7± 39.1 detik; p=0.000). Kepuasan nutrisionis/dietisien dalam mencatat asupan makanan pasien lebih tinggi saat menggunakan metode DDAT dibandingkan dengan metode Comstock (p= 0.00). Metode DDAT berpotensi untuk dapat diterapkan di rumah sakit.Kata kunci: metode foto digital, asupan makanan pasien, sisa makanan, kepuasan