Risatul Umami, Hasbi mubarak Suud, Bambang Kusmanadhi, D. E. Kusbianto
{"title":"温度和长期放缓对班加森翁咖啡的咖啡因含量和物理性质的影响","authors":"Risatul Umami, Hasbi mubarak Suud, Bambang Kusmanadhi, D. E. Kusbianto","doi":"10.55043/technologica.v1i2.45","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kabupaten Jember memiliki beberapa wilayah yang berpotensi dalam pengembangan kopi, salah satunya di Desa Banjarsengon Kecamatan Patrang yang memiliki luas lahan 65 hektar. Untuk meningkatkan potensi daerah tersebut, maka penelitian eksplorasi pengolahan biji kopi yang dihasilkan menjadi penting untuk dilakukan. Salah satu proses pengolahan kopi yang penting yaitu proses penyangraian. Penyangraian merupakan proses pembentukan rasa dan aroma pada biji kopi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan kandungan kafein dan sifat fisik kopi robusta yang dihasilkan oleh petani lokal setempat. Terdapat tiga variasi suhu dan waktu penyangraian yang digunakan dalam penelitaian ini. Untuk pengamatan suhu penyangraian dilakukan pada suhu 190oC, 200oC, 210oC dan durasi lama penyangraian digunakan pada 10, 15, dan 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi temperatur 190oC dan lama penyangraian 10 menit memiliki kadar kafein terendah yaitu sebesar 3,18%. Selain itu, diketahui berdasarkan uji Duncan faktor lama penyangraian memiliki pengaruh sangat nyata terhadap jumlah kadar air dan densitas curah pada biji kopi. Sedangkan melalui pengamatan uji fisik diketahui bahwa semakin besar suhu dan semakin lama durasi penyangraian dapat mengakibatkan biji kehilangan kadar air juga semakin besar maka massa pada bijipun berkurang","PeriodicalId":43089,"journal":{"name":"Acta Technologica Agriculturae","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":1.3000,"publicationDate":"2022-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Temperatur Dan Lama Penyangraian Terhadap Kandungan Kafein Dan Sifat Fisik Kopi Robusta Asal Banjarsengon Jember\",\"authors\":\"Risatul Umami, Hasbi mubarak Suud, Bambang Kusmanadhi, D. E. Kusbianto\",\"doi\":\"10.55043/technologica.v1i2.45\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kabupaten Jember memiliki beberapa wilayah yang berpotensi dalam pengembangan kopi, salah satunya di Desa Banjarsengon Kecamatan Patrang yang memiliki luas lahan 65 hektar. Untuk meningkatkan potensi daerah tersebut, maka penelitian eksplorasi pengolahan biji kopi yang dihasilkan menjadi penting untuk dilakukan. Salah satu proses pengolahan kopi yang penting yaitu proses penyangraian. Penyangraian merupakan proses pembentukan rasa dan aroma pada biji kopi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan kandungan kafein dan sifat fisik kopi robusta yang dihasilkan oleh petani lokal setempat. Terdapat tiga variasi suhu dan waktu penyangraian yang digunakan dalam penelitaian ini. Untuk pengamatan suhu penyangraian dilakukan pada suhu 190oC, 200oC, 210oC dan durasi lama penyangraian digunakan pada 10, 15, dan 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi temperatur 190oC dan lama penyangraian 10 menit memiliki kadar kafein terendah yaitu sebesar 3,18%. Selain itu, diketahui berdasarkan uji Duncan faktor lama penyangraian memiliki pengaruh sangat nyata terhadap jumlah kadar air dan densitas curah pada biji kopi. Sedangkan melalui pengamatan uji fisik diketahui bahwa semakin besar suhu dan semakin lama durasi penyangraian dapat mengakibatkan biji kehilangan kadar air juga semakin besar maka massa pada bijipun berkurang\",\"PeriodicalId\":43089,\"journal\":{\"name\":\"Acta Technologica Agriculturae\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":1.3000,\"publicationDate\":\"2022-07-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Acta Technologica Agriculturae\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55043/technologica.v1i2.45\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q2\",\"JCRName\":\"AGRICULTURE, MULTIDISCIPLINARY\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Acta Technologica Agriculturae","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55043/technologica.v1i2.45","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q2","JCRName":"AGRICULTURE, MULTIDISCIPLINARY","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Temperatur Dan Lama Penyangraian Terhadap Kandungan Kafein Dan Sifat Fisik Kopi Robusta Asal Banjarsengon Jember
Kabupaten Jember memiliki beberapa wilayah yang berpotensi dalam pengembangan kopi, salah satunya di Desa Banjarsengon Kecamatan Patrang yang memiliki luas lahan 65 hektar. Untuk meningkatkan potensi daerah tersebut, maka penelitian eksplorasi pengolahan biji kopi yang dihasilkan menjadi penting untuk dilakukan. Salah satu proses pengolahan kopi yang penting yaitu proses penyangraian. Penyangraian merupakan proses pembentukan rasa dan aroma pada biji kopi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan kandungan kafein dan sifat fisik kopi robusta yang dihasilkan oleh petani lokal setempat. Terdapat tiga variasi suhu dan waktu penyangraian yang digunakan dalam penelitaian ini. Untuk pengamatan suhu penyangraian dilakukan pada suhu 190oC, 200oC, 210oC dan durasi lama penyangraian digunakan pada 10, 15, dan 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi temperatur 190oC dan lama penyangraian 10 menit memiliki kadar kafein terendah yaitu sebesar 3,18%. Selain itu, diketahui berdasarkan uji Duncan faktor lama penyangraian memiliki pengaruh sangat nyata terhadap jumlah kadar air dan densitas curah pada biji kopi. Sedangkan melalui pengamatan uji fisik diketahui bahwa semakin besar suhu dan semakin lama durasi penyangraian dapat mengakibatkan biji kehilangan kadar air juga semakin besar maka massa pada bijipun berkurang
期刊介绍:
Acta Technologica Agriculturae is an international scientific double-blind peer reviewed journal focused on agricultural engineering. The journal is multidisciplinary and publishes original research and review papers in engineering, agricultural and biological sciences, and materials science. Aims and Scope Areas of interest include but are not limited to: agricultural and biosystems engineering; machines and mechanization of agricultural production; information and electrical technologies; agro-product and food processing engineering; physical, chemical and biological changes in the soil caused by tillage and field traffic, soil working machinery and terramechanics; renewable energy sources and bioenergy; rural buildings; related issues from applied physics and chemistry, ecology, economy and energy.