{"title":"mecompany地区土著居民对三谷自然森林的潜在分析和传统管理","authors":"Irnawati Irnawati, N. Nurhidaya, A. Histiarini","doi":"10.33506/md.v13i3.1602","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat adat Kampung Puragi Distrik Metemani merupakan masyarakat lokal yang mengolah pati sagu secara tradisional serta pemanfaatannya masih terbatas sebagai pangan pokok masyarakat tertentu yang memiliki potensi pohon sagu (Metroxylon sp) yang luas. Namun luas arealnya masih belum di ketahui serta belum ada data real tentang potensi dan pemanfaatan secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat adat kapung puragi.Tujuan penelitian ini adalah membahas sejauh mana potensi hutan sagu alam dan pengelolaan sagu secara tradisional oleh masyarakat adat Kampung Puragi Distrik Metemani Kabupaten Sorong Selatan. Metode yang digunakan untuk mengukur potensi adalah metode jalur berpetak seluas 2 Ha serta metode survey dan wawancara secara langsung kepada masyarakat adat dalam pengolahan sagu secara tradisional dan secara modern di Kampung Puragi Distrik Metemani.Hasil yang di dapat dari kegiatan ini adalah kampung puragi dipengaruhi oleh adat istiadat warganya mulai dari perkawinana, perselisihan serta kepemilikan hak ulat tanah adat. Luas hutan sagu alam kampung Puragi adalah 2.800 Ha serta proses pemanenan dan pengolahan sagu oleh masyarakat adat masih secara tradsional yaitu memotong batang sagu menjadi beberapa bagian (tual) dengan ukuran 1,2 meter, kulit batangnya dilepas, lalu ditotok menjadi halus kemudian diangkut denkat sumber air untuk dicuci/diremas dengan air untuk mendapatkan pati sagu atau tepung sagu yang halus terpisah dari pengendapan air remasan saguKesimpulan dari kegiatan ini adalah berdasarkan hasil survey potensi di duga bahwa hutan sagu alam masih sangat tinggi mencapai 363.520 Pohon serta pengolahan pati sagu secara tradisional masih sangat sederhana menggunakan bahan alam. ","PeriodicalId":32099,"journal":{"name":"Eksakta Jurnal IlmuIlmu MIPA","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Potensial Hutan Sagu Alam Dan Pengelolaan Secara Tradisional Oleh Masyarakat Adat Kampung Puragi Distrik Metemani\",\"authors\":\"Irnawati Irnawati, N. Nurhidaya, A. Histiarini\",\"doi\":\"10.33506/md.v13i3.1602\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masyarakat adat Kampung Puragi Distrik Metemani merupakan masyarakat lokal yang mengolah pati sagu secara tradisional serta pemanfaatannya masih terbatas sebagai pangan pokok masyarakat tertentu yang memiliki potensi pohon sagu (Metroxylon sp) yang luas. Namun luas arealnya masih belum di ketahui serta belum ada data real tentang potensi dan pemanfaatan secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat adat kapung puragi.Tujuan penelitian ini adalah membahas sejauh mana potensi hutan sagu alam dan pengelolaan sagu secara tradisional oleh masyarakat adat Kampung Puragi Distrik Metemani Kabupaten Sorong Selatan. Metode yang digunakan untuk mengukur potensi adalah metode jalur berpetak seluas 2 Ha serta metode survey dan wawancara secara langsung kepada masyarakat adat dalam pengolahan sagu secara tradisional dan secara modern di Kampung Puragi Distrik Metemani.Hasil yang di dapat dari kegiatan ini adalah kampung puragi dipengaruhi oleh adat istiadat warganya mulai dari perkawinana, perselisihan serta kepemilikan hak ulat tanah adat. Luas hutan sagu alam kampung Puragi adalah 2.800 Ha serta proses pemanenan dan pengolahan sagu oleh masyarakat adat masih secara tradsional yaitu memotong batang sagu menjadi beberapa bagian (tual) dengan ukuran 1,2 meter, kulit batangnya dilepas, lalu ditotok menjadi halus kemudian diangkut denkat sumber air untuk dicuci/diremas dengan air untuk mendapatkan pati sagu atau tepung sagu yang halus terpisah dari pengendapan air remasan saguKesimpulan dari kegiatan ini adalah berdasarkan hasil survey potensi di duga bahwa hutan sagu alam masih sangat tinggi mencapai 363.520 Pohon serta pengolahan pati sagu secara tradisional masih sangat sederhana menggunakan bahan alam. \",\"PeriodicalId\":32099,\"journal\":{\"name\":\"Eksakta Jurnal IlmuIlmu MIPA\",\"volume\":\"71 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Eksakta Jurnal IlmuIlmu MIPA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33506/md.v13i3.1602\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Eksakta Jurnal IlmuIlmu MIPA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33506/md.v13i3.1602","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Potensial Hutan Sagu Alam Dan Pengelolaan Secara Tradisional Oleh Masyarakat Adat Kampung Puragi Distrik Metemani
Masyarakat adat Kampung Puragi Distrik Metemani merupakan masyarakat lokal yang mengolah pati sagu secara tradisional serta pemanfaatannya masih terbatas sebagai pangan pokok masyarakat tertentu yang memiliki potensi pohon sagu (Metroxylon sp) yang luas. Namun luas arealnya masih belum di ketahui serta belum ada data real tentang potensi dan pemanfaatan secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat adat kapung puragi.Tujuan penelitian ini adalah membahas sejauh mana potensi hutan sagu alam dan pengelolaan sagu secara tradisional oleh masyarakat adat Kampung Puragi Distrik Metemani Kabupaten Sorong Selatan. Metode yang digunakan untuk mengukur potensi adalah metode jalur berpetak seluas 2 Ha serta metode survey dan wawancara secara langsung kepada masyarakat adat dalam pengolahan sagu secara tradisional dan secara modern di Kampung Puragi Distrik Metemani.Hasil yang di dapat dari kegiatan ini adalah kampung puragi dipengaruhi oleh adat istiadat warganya mulai dari perkawinana, perselisihan serta kepemilikan hak ulat tanah adat. Luas hutan sagu alam kampung Puragi adalah 2.800 Ha serta proses pemanenan dan pengolahan sagu oleh masyarakat adat masih secara tradsional yaitu memotong batang sagu menjadi beberapa bagian (tual) dengan ukuran 1,2 meter, kulit batangnya dilepas, lalu ditotok menjadi halus kemudian diangkut denkat sumber air untuk dicuci/diremas dengan air untuk mendapatkan pati sagu atau tepung sagu yang halus terpisah dari pengendapan air remasan saguKesimpulan dari kegiatan ini adalah berdasarkan hasil survey potensi di duga bahwa hutan sagu alam masih sangat tinggi mencapai 363.520 Pohon serta pengolahan pati sagu secara tradisional masih sangat sederhana menggunakan bahan alam.Â