{"title":"寄宿学校教育体系和现代化挑战","authors":"Gatot Krisdiyanto, Muflikha Muflikha, Elly Elvina Sahara, Choirul Mahfud","doi":"10.32939/TARBAWI.V15I1.337","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nThe “Ayo Mondok” Movement is part of the pesantren's response to modernity. In the modern era like this, there are still many Muslim societies in Indonesia that make pesantren a reference for formal and informal educational institutions. Indeed, initially the pesantren was only traditional and only aimed to explore the science of religion. However, along with the modernization of the times, Islamic boarding schools have not only become institutions to explore religious sciences but also general science. This paper explains the history and development of pesantren, and how the system of pesantren education answers the challenges of modernity. To get the desired results, the research library was chosen by researchers as the research method in this study. The results of this study reveal that Islamic boarding schools are a gathering place for santri to get religious knowledge from a cleric. The beginning of the pesantren was only a simple hut which was built as a makeshift with the aim of getting closer to the kyai or the teacher intended for the purposes of studying religion. While the system of pesantren education is still using the book of salaf or more familiarly called kitab kuning. \n \nKeywords: Islamic Boarding School, Modernity and Islamic Education \n \nAbstrak \nGerakan Ayo Mondok merupkan bagian dari respon pesantren menghadapi modernitas. Di era modern seperti ini, masyarakat Muslim di Indonesia masih banyak yang menjadikan pesantren sebagai rujukan lembaga pendidikan formal maupun informal. Memang pada awalnya pesantren hanya bersifat tradisional dan hanya bertujuan untuk mendalami ilmu agama saja. Akan tetapi seiring dengan modernisasi zaman, pesantren tidak hanya menjadi lembaga untuk mendalami ilmu agama saja tetapi juga ilmu umum. Tulisan ini menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan pesantren, dan bagaimana sistem pendidikan pesantren menjawab tantangan modernitas. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, maka library research dipilih oleh peneliti sebagai metode penelitian dalam studi ini. Hasil dari kajian ini mengungkapkan bahwa pesantren merupakan tempat berkumpulnya para santri untuk mendapatkan ilmu agama dari seorang kyai. Awal mula pesantren hanya berupa pondok sederhana yang dibangun seadanya dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada kyai atau guru yang dituju untuk keperluan menimba ilmu agama. Sedangkan sistem pendidikan pesantren sampai sekarang masih tetap menggunakan kitab salaf atau lebih familiar disebut kitab kuning. \n \nKata Kunci: Pesantren, Modernitas dan Pendidikan Islam","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"33","resultStr":"{\"title\":\"Sistem Pendidikan Pesantren dan Tantangan Modernitas\",\"authors\":\"Gatot Krisdiyanto, Muflikha Muflikha, Elly Elvina Sahara, Choirul Mahfud\",\"doi\":\"10.32939/TARBAWI.V15I1.337\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\nThe “Ayo Mondok” Movement is part of the pesantren's response to modernity. In the modern era like this, there are still many Muslim societies in Indonesia that make pesantren a reference for formal and informal educational institutions. Indeed, initially the pesantren was only traditional and only aimed to explore the science of religion. However, along with the modernization of the times, Islamic boarding schools have not only become institutions to explore religious sciences but also general science. This paper explains the history and development of pesantren, and how the system of pesantren education answers the challenges of modernity. To get the desired results, the research library was chosen by researchers as the research method in this study. The results of this study reveal that Islamic boarding schools are a gathering place for santri to get religious knowledge from a cleric. The beginning of the pesantren was only a simple hut which was built as a makeshift with the aim of getting closer to the kyai or the teacher intended for the purposes of studying religion. While the system of pesantren education is still using the book of salaf or more familiarly called kitab kuning. \\n \\nKeywords: Islamic Boarding School, Modernity and Islamic Education \\n \\nAbstrak \\nGerakan Ayo Mondok merupkan bagian dari respon pesantren menghadapi modernitas. Di era modern seperti ini, masyarakat Muslim di Indonesia masih banyak yang menjadikan pesantren sebagai rujukan lembaga pendidikan formal maupun informal. Memang pada awalnya pesantren hanya bersifat tradisional dan hanya bertujuan untuk mendalami ilmu agama saja. Akan tetapi seiring dengan modernisasi zaman, pesantren tidak hanya menjadi lembaga untuk mendalami ilmu agama saja tetapi juga ilmu umum. Tulisan ini menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan pesantren, dan bagaimana sistem pendidikan pesantren menjawab tantangan modernitas. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, maka library research dipilih oleh peneliti sebagai metode penelitian dalam studi ini. Hasil dari kajian ini mengungkapkan bahwa pesantren merupakan tempat berkumpulnya para santri untuk mendapatkan ilmu agama dari seorang kyai. Awal mula pesantren hanya berupa pondok sederhana yang dibangun seadanya dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada kyai atau guru yang dituju untuk keperluan menimba ilmu agama. Sedangkan sistem pendidikan pesantren sampai sekarang masih tetap menggunakan kitab salaf atau lebih familiar disebut kitab kuning. \\n \\nKata Kunci: Pesantren, Modernitas dan Pendidikan Islam\",\"PeriodicalId\":33712,\"journal\":{\"name\":\"Tarbawi\",\"volume\":\"24 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"33\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tarbawi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32939/TARBAWI.V15I1.337\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarbawi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32939/TARBAWI.V15I1.337","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 33
摘要
“阿尤蒙德”运动是当代作家对现代性的回应。在这样的现代,印度尼西亚仍然有许多穆斯林社会将pesantren作为正式和非正式教育机构的参考。事实上,最初的讨论会只是传统的,目的只是探索宗教科学。然而,随着时代的现代化,伊斯兰寄宿学校不仅成为探索宗教科学的机构,也成为探索普通科学的机构。本文阐述了女大学生教育的历史与发展,以及女大学生教育制度如何应对现代性的挑战。为了得到预期的结果,研究人员选择了研究图书馆作为本研究的研究方法。本研究的结果表明,伊斯兰寄宿学校是教徒从神职人员那里获得宗教知识的聚集地。一开始,修道院只是一间简陋的小屋,作为临时建造的目的是为了接近教主或老师,目的是为了学习宗教。而妇女教育系统仍在使用萨拉夫之书,或者更熟悉地称为kitab kuning。关键词:伊斯兰寄宿制学校,现代性与伊斯兰教育摘要:民政党,Ayo Mondok, merupkan, bagian, dari,回应,孟哈达派,现代性。Di era现代seperti ini, masyarakat穆斯林Di印度尼西亚masih banyak yang menjadikan pesantren sebagai rujukan lembaga pendidikan正式的maupun非正式的。mamang pada awalnya pesantren hanya bertujuan untuk mendalami ilmu agama saja。Akan tetapi seiring dengan modern - isisiszaman, pesantretredak handya menjadi lembaga untuk menalami ilmu agama saja tetapi juga ilmu umum。tuisan ini menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan pesantren, dan bagaimana system pendidikan pesantren menjawab tantanangan modernitas。Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, maka图书馆研究dipilih oleh peneliti sebagai方法peneliti dalam研究。哈西尔达里卡吉尼,我的梦,我的梦,我的梦,我的梦,我的梦,我的梦,我的梦,我的梦。阿瓦尔穆拉长老,汉尼亚berupa pondok sederhana,杨迪班君,seadanya dengan, tujuan, untuk, mendekatkan, diri kepada, kyaiau,古茹,杨迪班居,untuk, keperluan, menimba, ilamama。Sedangkan系统pendidikan pesantren sampai sekarang masih tetap menggunakan kitab salaf atau lebih熟悉的disbut kitab kuning。Kata Kunci: Pesantren, Modernitas and Pendidikan Islam
Sistem Pendidikan Pesantren dan Tantangan Modernitas
Abstract
The “Ayo Mondok” Movement is part of the pesantren's response to modernity. In the modern era like this, there are still many Muslim societies in Indonesia that make pesantren a reference for formal and informal educational institutions. Indeed, initially the pesantren was only traditional and only aimed to explore the science of religion. However, along with the modernization of the times, Islamic boarding schools have not only become institutions to explore religious sciences but also general science. This paper explains the history and development of pesantren, and how the system of pesantren education answers the challenges of modernity. To get the desired results, the research library was chosen by researchers as the research method in this study. The results of this study reveal that Islamic boarding schools are a gathering place for santri to get religious knowledge from a cleric. The beginning of the pesantren was only a simple hut which was built as a makeshift with the aim of getting closer to the kyai or the teacher intended for the purposes of studying religion. While the system of pesantren education is still using the book of salaf or more familiarly called kitab kuning.
Keywords: Islamic Boarding School, Modernity and Islamic Education
Abstrak
Gerakan Ayo Mondok merupkan bagian dari respon pesantren menghadapi modernitas. Di era modern seperti ini, masyarakat Muslim di Indonesia masih banyak yang menjadikan pesantren sebagai rujukan lembaga pendidikan formal maupun informal. Memang pada awalnya pesantren hanya bersifat tradisional dan hanya bertujuan untuk mendalami ilmu agama saja. Akan tetapi seiring dengan modernisasi zaman, pesantren tidak hanya menjadi lembaga untuk mendalami ilmu agama saja tetapi juga ilmu umum. Tulisan ini menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan pesantren, dan bagaimana sistem pendidikan pesantren menjawab tantangan modernitas. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, maka library research dipilih oleh peneliti sebagai metode penelitian dalam studi ini. Hasil dari kajian ini mengungkapkan bahwa pesantren merupakan tempat berkumpulnya para santri untuk mendapatkan ilmu agama dari seorang kyai. Awal mula pesantren hanya berupa pondok sederhana yang dibangun seadanya dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada kyai atau guru yang dituju untuk keperluan menimba ilmu agama. Sedangkan sistem pendidikan pesantren sampai sekarang masih tetap menggunakan kitab salaf atau lebih familiar disebut kitab kuning.
Kata Kunci: Pesantren, Modernitas dan Pendidikan Islam