{"title":"电流对钢AISI 1050焊接对其特性的强大影响,采用焊接方法和TIG","authors":"Rindam Pranata Manihuruk","doi":"10.32734/dinamis.v8i1.8458","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu teknik penyambungan logam dengan cara pengelasan adalah dengan pengelasan TIG (Tungsten Inert gas) dan SMAW (Shild Metal Arc Welding). Dengan las tersebut kita dapat menyambung logam seperti: Aluminium, Tembaga, Carbon Steel, dan Stainless Steel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh cacat las dengan pengelasan TIG dan SMAW terhadap sifat mekanik, struktur mikro, dan kekuatan sambungan las pada Baja AISI 1050. Pengelasan dilakukan dengan menggunakan tungsten AWS EWTh2 filler TGS50 dan elektroda E6013, kekuatan arus 80 A, 100 A,120 A dengan sambungan kampuh V 60o. Metode pengujian yang dilakukan adalah uji kekerasan dengan metode Brinell Hardness Tester, uji tarik dengan Tensile Tester, dan uji struktur mikro dengan Metallurgycal Microscope. Hasil rata-rata dari uji kekerasan didapat Sifat mekanik baja AISI 1050 las SMAW pada daerah las dengan elektroda E 6013 pada variasi arus 80 A adalah 127,82 BHN ; 100 A adalah 139,61 BHN dan 120 A adalah 159,01 BHN dan las TIG dengan filer TG-S50 pada variasi arus 80 A adalah 149,49 BHN ; 100 A adalah 151,36 BHN dan 120 A adalah 164,44 BHN dari data di atas di ketahui bahwa nilai rata-rata kekerasan brinell terbesar terdapat pada variasi arus 120 A dengan nilai 159,01 BHN untuk pengelasan SMAW dengan nilai 164,44 BHN untuk TIG. Nilai tegangan TIG adalah spesimen dengan las 120 A yaitu sebesar 628,93 N/mm2 dan sebaliknya paling rendah adalah pada spesimen las 80 A sebesar 566,53 N/mm2 dimana nilai regangan tertinggi terdapat pada variasi arus 80 A dengan 4,8 %.Dan nilai tegangan paling tinggi pada las SMAW adalah spesimen dengan las 120 A yaitu sebesar 606 N/mm2 dan sebaliknya paling rendah adalah pada spesimen las 80 A sebesar 501,33 N/mm2 dimana regangan tertinggi terdapat pada arus 120 A dengan regangan 9,6. Bentuk struktur mikro pada baja AISI 1050 sebelum pengelasan adalah struktur mikro Feritte, pada pengelasan TIG dititik las (filler) dan SMAW di titik las (elektroda) adalah cementite, dan pada daerah HAZ (Heat Affective Zone) di SMAW maupun TIG memiliki struktur mikro yang sama dengan sebelum dilas yakni feritte, namun dengan ukuran yang berbeda","PeriodicalId":11432,"journal":{"name":"DINAMIS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PADA PENGELASAN BAJA AISI 1050 TERHADAP KARAKTERISTIK BAJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LAS SMAW DAN TIG\",\"authors\":\"Rindam Pranata Manihuruk\",\"doi\":\"10.32734/dinamis.v8i1.8458\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Salah satu teknik penyambungan logam dengan cara pengelasan adalah dengan pengelasan TIG (Tungsten Inert gas) dan SMAW (Shild Metal Arc Welding). Dengan las tersebut kita dapat menyambung logam seperti: Aluminium, Tembaga, Carbon Steel, dan Stainless Steel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh cacat las dengan pengelasan TIG dan SMAW terhadap sifat mekanik, struktur mikro, dan kekuatan sambungan las pada Baja AISI 1050. Pengelasan dilakukan dengan menggunakan tungsten AWS EWTh2 filler TGS50 dan elektroda E6013, kekuatan arus 80 A, 100 A,120 A dengan sambungan kampuh V 60o. Metode pengujian yang dilakukan adalah uji kekerasan dengan metode Brinell Hardness Tester, uji tarik dengan Tensile Tester, dan uji struktur mikro dengan Metallurgycal Microscope. Hasil rata-rata dari uji kekerasan didapat Sifat mekanik baja AISI 1050 las SMAW pada daerah las dengan elektroda E 6013 pada variasi arus 80 A adalah 127,82 BHN ; 100 A adalah 139,61 BHN dan 120 A adalah 159,01 BHN dan las TIG dengan filer TG-S50 pada variasi arus 80 A adalah 149,49 BHN ; 100 A adalah 151,36 BHN dan 120 A adalah 164,44 BHN dari data di atas di ketahui bahwa nilai rata-rata kekerasan brinell terbesar terdapat pada variasi arus 120 A dengan nilai 159,01 BHN untuk pengelasan SMAW dengan nilai 164,44 BHN untuk TIG. Nilai tegangan TIG adalah spesimen dengan las 120 A yaitu sebesar 628,93 N/mm2 dan sebaliknya paling rendah adalah pada spesimen las 80 A sebesar 566,53 N/mm2 dimana nilai regangan tertinggi terdapat pada variasi arus 80 A dengan 4,8 %.Dan nilai tegangan paling tinggi pada las SMAW adalah spesimen dengan las 120 A yaitu sebesar 606 N/mm2 dan sebaliknya paling rendah adalah pada spesimen las 80 A sebesar 501,33 N/mm2 dimana regangan tertinggi terdapat pada arus 120 A dengan regangan 9,6. Bentuk struktur mikro pada baja AISI 1050 sebelum pengelasan adalah struktur mikro Feritte, pada pengelasan TIG dititik las (filler) dan SMAW di titik las (elektroda) adalah cementite, dan pada daerah HAZ (Heat Affective Zone) di SMAW maupun TIG memiliki struktur mikro yang sama dengan sebelum dilas yakni feritte, namun dengan ukuran yang berbeda\",\"PeriodicalId\":11432,\"journal\":{\"name\":\"DINAMIS\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-06-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"DINAMIS\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32734/dinamis.v8i1.8458\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"DINAMIS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32734/dinamis.v8i1.8458","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PADA PENGELASAN BAJA AISI 1050 TERHADAP KARAKTERISTIK BAJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LAS SMAW DAN TIG
Salah satu teknik penyambungan logam dengan cara pengelasan adalah dengan pengelasan TIG (Tungsten Inert gas) dan SMAW (Shild Metal Arc Welding). Dengan las tersebut kita dapat menyambung logam seperti: Aluminium, Tembaga, Carbon Steel, dan Stainless Steel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh cacat las dengan pengelasan TIG dan SMAW terhadap sifat mekanik, struktur mikro, dan kekuatan sambungan las pada Baja AISI 1050. Pengelasan dilakukan dengan menggunakan tungsten AWS EWTh2 filler TGS50 dan elektroda E6013, kekuatan arus 80 A, 100 A,120 A dengan sambungan kampuh V 60o. Metode pengujian yang dilakukan adalah uji kekerasan dengan metode Brinell Hardness Tester, uji tarik dengan Tensile Tester, dan uji struktur mikro dengan Metallurgycal Microscope. Hasil rata-rata dari uji kekerasan didapat Sifat mekanik baja AISI 1050 las SMAW pada daerah las dengan elektroda E 6013 pada variasi arus 80 A adalah 127,82 BHN ; 100 A adalah 139,61 BHN dan 120 A adalah 159,01 BHN dan las TIG dengan filer TG-S50 pada variasi arus 80 A adalah 149,49 BHN ; 100 A adalah 151,36 BHN dan 120 A adalah 164,44 BHN dari data di atas di ketahui bahwa nilai rata-rata kekerasan brinell terbesar terdapat pada variasi arus 120 A dengan nilai 159,01 BHN untuk pengelasan SMAW dengan nilai 164,44 BHN untuk TIG. Nilai tegangan TIG adalah spesimen dengan las 120 A yaitu sebesar 628,93 N/mm2 dan sebaliknya paling rendah adalah pada spesimen las 80 A sebesar 566,53 N/mm2 dimana nilai regangan tertinggi terdapat pada variasi arus 80 A dengan 4,8 %.Dan nilai tegangan paling tinggi pada las SMAW adalah spesimen dengan las 120 A yaitu sebesar 606 N/mm2 dan sebaliknya paling rendah adalah pada spesimen las 80 A sebesar 501,33 N/mm2 dimana regangan tertinggi terdapat pada arus 120 A dengan regangan 9,6. Bentuk struktur mikro pada baja AISI 1050 sebelum pengelasan adalah struktur mikro Feritte, pada pengelasan TIG dititik las (filler) dan SMAW di titik las (elektroda) adalah cementite, dan pada daerah HAZ (Heat Affective Zone) di SMAW maupun TIG memiliki struktur mikro yang sama dengan sebelum dilas yakni feritte, namun dengan ukuran yang berbeda