{"title":"圣训与先知穆罕默德的权威:对乔纳森A.C.布朗的理解","authors":"Lailiyatun Nafisah","doi":"10.21043/riwayah.v8i1.13414","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hadith is frequently the subject of research by Muslim academics and Westerners. Both Muslim academics and orientalists have debated the legitimacy of the hadith for a long time. Jonathan AC Brown is a western Muslim scholar who contributes to rationally explaining the study of hadith so that it is easily accepted by beginners; his work demonstrates his commitment to the study of Islamic studies. This study follows a library research approach in which Jonathan Brown's book \"Hadith: Muhammad's Legacy in the Medieval and Modern World\" is utilized as the primary reference source, which is then supplemented with scholarly publications and journals on Jonathan Brown. The author used the descriptive analysis technique. According to the findings of this study, a hadith is a report about the Prophet consisting of the main text that describes his words or actions, the way of transmission (isnad) that serves to convey, and finally the giver. The authority of Muhammad is that of a Prophet who functions as a teacher, leader, and role model, as well as someone who has knowledge of the future. However, because the Prophet was an ordinary person, he did not have full authority in some matters.[Hadis dan Otoritas Nabi Muhammad: Pemahaman Jonathan A.C. Brown. Hadis sering menjadi bahan kajian yang tidak hanya dilakukan oleh sarjana muslim, namun juga barat. Berbagai pro dan kontra akan keaslian hadis telah lama berkembang, baik sarjana muslim maupun orientalis. Jonathan A.C Brown, merupakan sarjana muslim barat yang berkontribusi dalam menjelaskan kajian hadis secara rasional sehingga mudah diterima kaum pemula, karya yang dihasilkannya merupakan bukti keseriusan dalam kajian studies islamic. Penelitian ini merupakan model penelitian kepustakaan (library reseach) dimana, buku “Hadith: Muhammad’s legacy in the medieval and modern world” Brown dijadikan sebagai sumber rujukan utama, kemudian didukung oleh karya ilmiah dan jurnal yang berkaitan dengan Jonathan Brown. Penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hadis adalah adalah laporan tentang Nabi, yang terdiri dari teks utama untuk menjelaskan kata- kata atau tindakannya, rantai transmisi (isnad) yang berufngsi untuk mengkomunikasikan, kemudian penyampai. Otoritas Muhammad merupakan seorang Nabi yang memiliki peran sebagai guru, panutan, dan teladan, dan seseorang yang mampu memiliki akses mengetahui masa depan. Akan tetapi Nabi adalah seorang manusia biasa sehingga tidak secara keseluruhan menjadi otoritatif dalam beberapa hal.]","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HADITH AND PROPHET MUHAMMAD AUTHORITY: Understanding of Jonathan A.C. Brown\",\"authors\":\"Lailiyatun Nafisah\",\"doi\":\"10.21043/riwayah.v8i1.13414\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hadith is frequently the subject of research by Muslim academics and Westerners. Both Muslim academics and orientalists have debated the legitimacy of the hadith for a long time. Jonathan AC Brown is a western Muslim scholar who contributes to rationally explaining the study of hadith so that it is easily accepted by beginners; his work demonstrates his commitment to the study of Islamic studies. This study follows a library research approach in which Jonathan Brown's book \\\"Hadith: Muhammad's Legacy in the Medieval and Modern World\\\" is utilized as the primary reference source, which is then supplemented with scholarly publications and journals on Jonathan Brown. The author used the descriptive analysis technique. According to the findings of this study, a hadith is a report about the Prophet consisting of the main text that describes his words or actions, the way of transmission (isnad) that serves to convey, and finally the giver. The authority of Muhammad is that of a Prophet who functions as a teacher, leader, and role model, as well as someone who has knowledge of the future. However, because the Prophet was an ordinary person, he did not have full authority in some matters.[Hadis dan Otoritas Nabi Muhammad: Pemahaman Jonathan A.C. Brown. Hadis sering menjadi bahan kajian yang tidak hanya dilakukan oleh sarjana muslim, namun juga barat. Berbagai pro dan kontra akan keaslian hadis telah lama berkembang, baik sarjana muslim maupun orientalis. Jonathan A.C Brown, merupakan sarjana muslim barat yang berkontribusi dalam menjelaskan kajian hadis secara rasional sehingga mudah diterima kaum pemula, karya yang dihasilkannya merupakan bukti keseriusan dalam kajian studies islamic. Penelitian ini merupakan model penelitian kepustakaan (library reseach) dimana, buku “Hadith: Muhammad’s legacy in the medieval and modern world” Brown dijadikan sebagai sumber rujukan utama, kemudian didukung oleh karya ilmiah dan jurnal yang berkaitan dengan Jonathan Brown. Penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hadis adalah adalah laporan tentang Nabi, yang terdiri dari teks utama untuk menjelaskan kata- kata atau tindakannya, rantai transmisi (isnad) yang berufngsi untuk mengkomunikasikan, kemudian penyampai. Otoritas Muhammad merupakan seorang Nabi yang memiliki peran sebagai guru, panutan, dan teladan, dan seseorang yang mampu memiliki akses mengetahui masa depan. Akan tetapi Nabi adalah seorang manusia biasa sehingga tidak secara keseluruhan menjadi otoritatif dalam beberapa hal.]\",\"PeriodicalId\":31822,\"journal\":{\"name\":\"Riwayah Jurnal Studi Hadis\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Riwayah Jurnal Studi Hadis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21043/riwayah.v8i1.13414\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v8i1.13414","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
圣训经常是穆斯林学者和西方人研究的主题。长期以来,穆斯林学者和东方学家一直在争论圣训的合法性。乔纳森·AC·布朗(Jonathan AC Brown)是一位西方穆斯林学者,他致力于理性地解释圣训的研究,使其容易被初学者接受;他的工作表明了他对伊斯兰研究的投入。本研究采用图书馆研究方法,其中以乔纳森·布朗的著作《圣训:穆罕默德在中世纪和现代世界的遗产》为主要参考资料来源,然后辅以关于乔纳森·布朗的学术出版物和期刊。作者采用了描述性分析方法。根据这项研究的发现,圣训是关于先知的报告,包括描述他的言语或行为的主要文本,用于传达的传播方式(isnad),最后是给予者。穆罕默德的权威是先知的权威,他既是老师、领袖,又是榜样,同时也是预知未来的人。然而,因为先知是一个普通人,他在一些事情上没有完全的权威。[哈迪斯·丹·奥托里塔斯·纳比·穆罕默德]:乔纳森·A.C.·布朗。哈迪斯为menjadi bahan kajian yang tidak hanya dilakukan oleh sarjana muslim服务,namun juga barat。拜尔巴加伊pro dan kontra akan keaslian hais telah lama berkembang, baik sarjana穆斯林maupun orientalis。Jonathan A.C Brown, merupakan sarjana muslim barat yang berkontribusi dalam menjelaskan kajian hais secara reason sehinga mudah diterima kaum pemula, karya yang dihasilkannya merupakan bukti keseriusan dalam kajian研究伊斯兰教。《圣训:穆罕默德在中世纪和现代世界的遗产》,《圣训:穆罕默德在中世纪和现代世界的遗产》,《圣训:穆罕默德在中世纪和现代世界的遗产》,《圣训:穆罕默德在中世纪和现代世界的遗产》,《圣训:穆罕默德在中世纪和现代世界的遗产》。Penulis menggunakan方法分析手稿。Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hadis adalah adalah laporan tentang Nabi, yang terdiri dari teks utama untuk menjelaskan kata- kata atau tindakannya, rantai transisi (isnad) yang berufngsi untuk mengkomunikasikan, kemudian penyampai。Otoritas Muhammad merupakan seorang Nabi yang memiliki peran sebagai guru, panutan, dan teladan, dan seupakan yang mampu memiliki akses mengetahui masa depan。[英语泛读][Akan tetapi Nabi adalah seorang manusia biassa seinga biassa secara keseluruhan menjadi tottitatif dalam beberapa hal]
HADITH AND PROPHET MUHAMMAD AUTHORITY: Understanding of Jonathan A.C. Brown
Hadith is frequently the subject of research by Muslim academics and Westerners. Both Muslim academics and orientalists have debated the legitimacy of the hadith for a long time. Jonathan AC Brown is a western Muslim scholar who contributes to rationally explaining the study of hadith so that it is easily accepted by beginners; his work demonstrates his commitment to the study of Islamic studies. This study follows a library research approach in which Jonathan Brown's book "Hadith: Muhammad's Legacy in the Medieval and Modern World" is utilized as the primary reference source, which is then supplemented with scholarly publications and journals on Jonathan Brown. The author used the descriptive analysis technique. According to the findings of this study, a hadith is a report about the Prophet consisting of the main text that describes his words or actions, the way of transmission (isnad) that serves to convey, and finally the giver. The authority of Muhammad is that of a Prophet who functions as a teacher, leader, and role model, as well as someone who has knowledge of the future. However, because the Prophet was an ordinary person, he did not have full authority in some matters.[Hadis dan Otoritas Nabi Muhammad: Pemahaman Jonathan A.C. Brown. Hadis sering menjadi bahan kajian yang tidak hanya dilakukan oleh sarjana muslim, namun juga barat. Berbagai pro dan kontra akan keaslian hadis telah lama berkembang, baik sarjana muslim maupun orientalis. Jonathan A.C Brown, merupakan sarjana muslim barat yang berkontribusi dalam menjelaskan kajian hadis secara rasional sehingga mudah diterima kaum pemula, karya yang dihasilkannya merupakan bukti keseriusan dalam kajian studies islamic. Penelitian ini merupakan model penelitian kepustakaan (library reseach) dimana, buku “Hadith: Muhammad’s legacy in the medieval and modern world” Brown dijadikan sebagai sumber rujukan utama, kemudian didukung oleh karya ilmiah dan jurnal yang berkaitan dengan Jonathan Brown. Penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hadis adalah adalah laporan tentang Nabi, yang terdiri dari teks utama untuk menjelaskan kata- kata atau tindakannya, rantai transmisi (isnad) yang berufngsi untuk mengkomunikasikan, kemudian penyampai. Otoritas Muhammad merupakan seorang Nabi yang memiliki peran sebagai guru, panutan, dan teladan, dan seseorang yang mampu memiliki akses mengetahui masa depan. Akan tetapi Nabi adalah seorang manusia biasa sehingga tidak secara keseluruhan menjadi otoritatif dalam beberapa hal.]