{"title":"对传统药物单宁粉淀粉的分析","authors":"Resmila Dewi, Nur Rm","doi":"10.24843/jfu.2021.v10.i01.p10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Obat tradisional sangat bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau. Bahan baku yang digunakan adalah berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral atau campuran dari bahan tersebut. Bagian tanaman yang biasa digunakan berupa akar, rimpang, batang, buah, daun, bunga, dan kulit kayu. Bahan-bahan tersebut digunakan dalam bentuk segar atau kering (simplisia). Penyimpanan simplisia pada kondisi yang tidak terkontrol dengan baik akan menyebabkan hadirnya berbagai jenis mikroorganisme terutama kapang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat cemaran kapang/khamir pada simplisia tanaman obat tradisional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia rimpang kunyit, rimpang temulawak, rimpang jahe, daun sambiloto, dan buah mahkota dewa. Simplisia diperoleh dari lima pedagang di Pasar Tradisional Aceh. Pengujian cemaran kapang dari sampel menggunakan teknik cawan agar sebar (spread plate method) pada media PDA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AKK simplisia rimpang kunyit 46—120 koloni/gram, rimpang temulawak 50—96 koloni/gram, rimpang jahe 23—43 koloni/gram, daun sambiloto 46—100 koloni/gram, dan buah mahkota dewa 43—83 koloni/gram. Angka kapang/khamir ini kurang dari yang ditetapkan oleh BPOM (?104 koloni/g).","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Cemaran Kapang/Khamir Pada Serbuk Simplisia Obat Tradisional\",\"authors\":\"Resmila Dewi, Nur Rm\",\"doi\":\"10.24843/jfu.2021.v10.i01.p10\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Obat tradisional sangat bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau. Bahan baku yang digunakan adalah berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral atau campuran dari bahan tersebut. Bagian tanaman yang biasa digunakan berupa akar, rimpang, batang, buah, daun, bunga, dan kulit kayu. Bahan-bahan tersebut digunakan dalam bentuk segar atau kering (simplisia). Penyimpanan simplisia pada kondisi yang tidak terkontrol dengan baik akan menyebabkan hadirnya berbagai jenis mikroorganisme terutama kapang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat cemaran kapang/khamir pada simplisia tanaman obat tradisional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia rimpang kunyit, rimpang temulawak, rimpang jahe, daun sambiloto, dan buah mahkota dewa. Simplisia diperoleh dari lima pedagang di Pasar Tradisional Aceh. Pengujian cemaran kapang dari sampel menggunakan teknik cawan agar sebar (spread plate method) pada media PDA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AKK simplisia rimpang kunyit 46—120 koloni/gram, rimpang temulawak 50—96 koloni/gram, rimpang jahe 23—43 koloni/gram, daun sambiloto 46—100 koloni/gram, dan buah mahkota dewa 43—83 koloni/gram. Angka kapang/khamir ini kurang dari yang ditetapkan oleh BPOM (?104 koloni/g).\",\"PeriodicalId\":17752,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Farmasi Udayana\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Farmasi Udayana\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/jfu.2021.v10.i01.p10\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi Udayana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jfu.2021.v10.i01.p10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Cemaran Kapang/Khamir Pada Serbuk Simplisia Obat Tradisional
Obat tradisional sangat bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau. Bahan baku yang digunakan adalah berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral atau campuran dari bahan tersebut. Bagian tanaman yang biasa digunakan berupa akar, rimpang, batang, buah, daun, bunga, dan kulit kayu. Bahan-bahan tersebut digunakan dalam bentuk segar atau kering (simplisia). Penyimpanan simplisia pada kondisi yang tidak terkontrol dengan baik akan menyebabkan hadirnya berbagai jenis mikroorganisme terutama kapang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat cemaran kapang/khamir pada simplisia tanaman obat tradisional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia rimpang kunyit, rimpang temulawak, rimpang jahe, daun sambiloto, dan buah mahkota dewa. Simplisia diperoleh dari lima pedagang di Pasar Tradisional Aceh. Pengujian cemaran kapang dari sampel menggunakan teknik cawan agar sebar (spread plate method) pada media PDA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AKK simplisia rimpang kunyit 46—120 koloni/gram, rimpang temulawak 50—96 koloni/gram, rimpang jahe 23—43 koloni/gram, daun sambiloto 46—100 koloni/gram, dan buah mahkota dewa 43—83 koloni/gram. Angka kapang/khamir ini kurang dari yang ditetapkan oleh BPOM (?104 koloni/g).