{"title":"Faktor Penentu Keputusan Masyarakat Menjadi Pekerja Migran Indonesia (Studi Kasus : di Desa Bongas Kecamatan Bogas Kabupaten Indramayu)","authors":"Zulfan Fikriansyah, Aan Julia","doi":"10.29313/jrieb.v3i1.1889","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Population growth, unemployment and poverty are economic problems that affect humans directly. The Indonesian government's program of efforts to deal with problems of population growth, unemployment and poverty is to take advantage of international job opportunities and facilitate workers who want to migrate abroad to find work. Indramayu Regency is the largest district in West Java as a distributor of migrant workers. One of the villages contributing to migrant workers in Indramayu Regency is Bongas Village, Bongas Sub-district, where Bongas Village holds the title as a village that sells people and a village that supplies Indonesian migrant workers (PMI). There are many programs formulated by the Bongas Village Government and the Kusuma Bongas Foundation such as opening open schools, business training, providing Life Skills, etc. As an effort to empower PMI and post-PMI, in fact, it can't stop the interest of migrant workers from Bongas Village to keep migrating. The purpose of this study was to identify the driving and pulling factors for the residents of Bongas Village, Bongas Subdistrict, in becoming PMI. This research uses descriptive quantitative method. The data used are primary field survey data with 100 respondents consisting of 73 post-PMI respondents and 27 family respondents. Secondary data from BNP2TKI Indramayu, DISNAKER Indramayu, Village Profile. The analysis in this study uses a Likert scale. Based on the results of the study that the driving factor for determining the decision of the people of Bongas Village in becoming migrant workers is the skill and expertise indicator with an average score of 383 and the highest pull factor is the wage indicator with an average score of 398. Then Of the two variables, namely push and pull variables, the highest average as a determinant of migration is the pull variable on the wage indicator. \nAbstrak. Pertumbuhan penduduk, pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah ekonomi yang mempengaruhi manusia secara langsung. Program upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah pertumbuhan penduduk, pengangguran dan kemiskinan yaitu dengan memanfaatkan kesempatan kerja Internasional dan memfasilitasi tenaga kerja yang ingin bermigrasi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan. Kabupaten Indramayu merupakan kabupaten terbesar di Jawa Barat sebagai penyalur pekerja migran. Salah satu Desa penyumbang pekerja migran di Kabupaten Indramayu adalah Desa Bongas Kecamatan Bongas dimana Desa Bongas menyandang predikat sebagai Desa penjual manusia dan Desa pemasok pekerja migran Indonesia (PMI). Ada banyak program yang di rumuskan oleh Pemerintah Desa Bongas dan Yayasan Kusuma Bongas seperti membuka sekolah terbuka, pelatihan usaha, memberikan pembekalan Life Skill dll. Sebagai upaya pemberdayaan PMI dan purna PMI nyatanya tidak bisa menyuturkan minat pekerja migran asal Desa Bongas untuk tetap bermigrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan faktor penarik minat penduduk Desa Bongas Kecamatan Bongas dalam menjadi PMI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan yaitu data primer survei lapangan dengan responden 100 orang terdiri dari 73 responden Purna PMI dan 27 responden keluarga. Data sekunder dari BNP2TKI Indramayu, DISNAKER Indramayu, Profil Desa. Analisis dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil penelitian bahwa faktor pendorong penentu keputusan masyarakat Desa Bongas dalam menjadi pekerja migran yang paling tinggi adalah indikator keterampilan dan keahlian dengan nilai rata-rata skor sebesar 383 dan faktor penarik yang paling tinggi adalah indikator upah dengan nilai rata-rata skor sebesar 398. Kemudian dari kedua variabel yaitu variabel pendorong dan penarik di rataratakan yang paling tinggi sebagai penentu migrasi.","PeriodicalId":32333,"journal":{"name":"Eksis Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Eksis Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/jrieb.v3i1.1889","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要。人口增长、失业和贫困是直接影响人类的经济问题。印尼政府解决人口增长、失业和贫困问题的努力方案是利用国际就业机会,为想要移民到国外找工作的工人提供便利。Indramayu Regency是西爪哇最大的移民工人分发区。在Indramayu Regency,为外来务工人员做出贡献的村庄之一是Bongas街道的Bongas村,Bongas村拥有“卖人村”和“提供印尼外来务工人员村”的称号。Bongas村政府和Kusuma Bongas基金会制定了许多项目,如开办开放式学校、商业培训、提供生活技能等。事实上,作为赋予PMI和后PMI权力的努力,并不能阻止Bongas村农民工继续迁移的兴趣。本研究的目的是找出Bongas街道Bongas村居民成为PMI的驱动因素和拉动因素。本研究采用描述性定量方法。使用的数据是主要的实地调查数据,100名受访者包括73名pmi后受访者和27名家庭受访者。二手数据来自BNP2TKI Indramayu, DISNAKER Indramayu, Village Profile。本研究采用李克特量表进行分析。根据研究结果,决定Bongas村村民决定成为农民工的驱动因素是技能和专业知识指标,平均得分为383,最高拉动因素是工资指标,平均得分为398。在两个变量中,即推和拉变量中,作为迁移决定因素的最高平均值是工资指标上的拉变量。Abstrak。马来西亚,马来西亚,马来西亚,马来西亚,马来西亚,马来西亚经济,马来西亚,马来西亚,马来西亚。计划在印度尼西亚举行,在马来西亚举行,在马来西亚举行,在马来西亚举行,在马来西亚举行,在马来西亚举行,在马来西亚举行,在马来西亚举行,在马来西亚举行,在印度尼西亚举行,在印度尼西亚举行,在印度尼西亚举行,在印度尼西亚举行,在印度尼西亚举行。Kabupaten Indramayu merupakan Kabupaten terbesar di Jawa Barat sebagai penyalur pekerja migran。Salah satu Desa penyumbang pekerja migran di Kabupaten Indramayu adalah Desa Bongas Kecamatan Bongas dimana Desa Bongas menyandang predikat sebagai Desa penjual manusia dan Desa pemasok pekerja migran印度尼西亚(PMI)。Ada banyak项目yang di rumuskan oleh Pemerintah Desa Bongas dan Yayasan Kusuma Bongas seperti membuka sekolah terbuka, pelatihan usaha,成员pemekalan生活技能dll。Sebagai upaya pemberdayaan PMI dan purna PMI nyatanya tidak bisa menyuturkan minat pekerja migrasal Desa Bongas untuk tetap bermigrasi。Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi factor for pendorong and factor for penarik minat penduduk Desa Bongas Kecamatan Bongas dalam menjadi PMI。Penelitian ini mongunakan方法的定量描述。数据阳迪库纳坎亚图数据初级调查拉邦甘登甘被调查者100个橘子特迪里达73个普尔纳PMI丹27个克鲁瓦尔加被调查者。数据检索:dari BNP2TKI Indramayu, disaker Indramayu, profile Desa。分析方法:从理论上分析。Berdasarkan hasil penelitian bawa factor for pendorong penentu keputusan masyarakat Desa Bongas dalam menjadi pekerja migran yang paling tinggi adalah indicator . keterampilan dan keahlian dengan nilai adalah indicator . upah dengan nilai rata-rata skor sebesar 398。Kemudian dari kedua variabel yitu variabel pendorong dan penarik di ratarakan yang paling tinggi sebagai penentu migrasi。
Faktor Penentu Keputusan Masyarakat Menjadi Pekerja Migran Indonesia (Studi Kasus : di Desa Bongas Kecamatan Bogas Kabupaten Indramayu)
Abstract. Population growth, unemployment and poverty are economic problems that affect humans directly. The Indonesian government's program of efforts to deal with problems of population growth, unemployment and poverty is to take advantage of international job opportunities and facilitate workers who want to migrate abroad to find work. Indramayu Regency is the largest district in West Java as a distributor of migrant workers. One of the villages contributing to migrant workers in Indramayu Regency is Bongas Village, Bongas Sub-district, where Bongas Village holds the title as a village that sells people and a village that supplies Indonesian migrant workers (PMI). There are many programs formulated by the Bongas Village Government and the Kusuma Bongas Foundation such as opening open schools, business training, providing Life Skills, etc. As an effort to empower PMI and post-PMI, in fact, it can't stop the interest of migrant workers from Bongas Village to keep migrating. The purpose of this study was to identify the driving and pulling factors for the residents of Bongas Village, Bongas Subdistrict, in becoming PMI. This research uses descriptive quantitative method. The data used are primary field survey data with 100 respondents consisting of 73 post-PMI respondents and 27 family respondents. Secondary data from BNP2TKI Indramayu, DISNAKER Indramayu, Village Profile. The analysis in this study uses a Likert scale. Based on the results of the study that the driving factor for determining the decision of the people of Bongas Village in becoming migrant workers is the skill and expertise indicator with an average score of 383 and the highest pull factor is the wage indicator with an average score of 398. Then Of the two variables, namely push and pull variables, the highest average as a determinant of migration is the pull variable on the wage indicator.
Abstrak. Pertumbuhan penduduk, pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah ekonomi yang mempengaruhi manusia secara langsung. Program upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah pertumbuhan penduduk, pengangguran dan kemiskinan yaitu dengan memanfaatkan kesempatan kerja Internasional dan memfasilitasi tenaga kerja yang ingin bermigrasi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan. Kabupaten Indramayu merupakan kabupaten terbesar di Jawa Barat sebagai penyalur pekerja migran. Salah satu Desa penyumbang pekerja migran di Kabupaten Indramayu adalah Desa Bongas Kecamatan Bongas dimana Desa Bongas menyandang predikat sebagai Desa penjual manusia dan Desa pemasok pekerja migran Indonesia (PMI). Ada banyak program yang di rumuskan oleh Pemerintah Desa Bongas dan Yayasan Kusuma Bongas seperti membuka sekolah terbuka, pelatihan usaha, memberikan pembekalan Life Skill dll. Sebagai upaya pemberdayaan PMI dan purna PMI nyatanya tidak bisa menyuturkan minat pekerja migran asal Desa Bongas untuk tetap bermigrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan faktor penarik minat penduduk Desa Bongas Kecamatan Bongas dalam menjadi PMI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan yaitu data primer survei lapangan dengan responden 100 orang terdiri dari 73 responden Purna PMI dan 27 responden keluarga. Data sekunder dari BNP2TKI Indramayu, DISNAKER Indramayu, Profil Desa. Analisis dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil penelitian bahwa faktor pendorong penentu keputusan masyarakat Desa Bongas dalam menjadi pekerja migran yang paling tinggi adalah indikator keterampilan dan keahlian dengan nilai rata-rata skor sebesar 383 dan faktor penarik yang paling tinggi adalah indikator upah dengan nilai rata-rata skor sebesar 398. Kemudian dari kedua variabel yaitu variabel pendorong dan penarik di rataratakan yang paling tinggi sebagai penentu migrasi.