{"title":"马鲁古Al-Katiri在伊斯兰教与地方文化融合中的作用","authors":"Usman Nomay, Jamain Warwefubun","doi":"10.30983/fuaduna.v5i2.4969","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper examines the hadarat tradition as part of integrating Islam with local culture by the Al-Katiri Arab group in Tual City. Attendance is a unique ritual that the people of Tual City carry out in celebrating religious holidays such as Eid al-Fitr, Eid al-Adha, weddings, circumcisions, and other religious activities. The community conducts friendship around the village while dancing accompanied by chanting shalawat to the Prophet Muhammad with music (tambourine) in the hadarat. This article uses a qualitative descriptive method, with observations, interviews, and documentation as the data collection techniques. This article shows that the Al-Katiri Arab community played a role in the spread of Islam in Tual City through trade routes and social and cultural approaches. The descendants of the marriage between the Arab al-Katiri group and the Kei Community of Tual City have been considered one part of the Kei community of Tual City. The information was obtained using historical research methods. Appreciating the culture of the Kei people of Tual City as a form of preaching the spread of Islam is the key to the success of the Al-Katiri Arab group living in harmony amid society with local cultural traditions.Tulisan ini mengkaji tentang tradisi hadarat sebagai bagian dari strategi mengintegrasikan Islam dengan kebudayaan lokal oleh kelompok Arab Al-Katiri di Kota Tual. Hadarat menjadi sebuah ritual unik yang dilakukan oleh masyarakat Kota Tual dalam merayakan hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, perkawinan, khitanan, dan kegiatan keagamaan lainnya. Masyarakat melakukan silaturahim mengelilingi kampung sambil menari diiringi lantunan shawat kepada Nabi Muhammad dengan musik (rebana) dalam hadarat. Artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai Teknik pengumpulan datanya. Hasil peneltian artikel ini menunjukkan bahwa komunitas Arab Al-Katiri berperan dalam penyebaran agama Islam di Kota Tual, melalui jalur perdagangan dan pendekatan sosial dan budaya. Keturunan dari hasil pernikahan antara kelompok Arab al-Katiri dengan Masyarakat Kei Kota Tual sudah dianggap sebagai satu bagian dengan masyarakat Kei Kota Tual. Informasi tersebut didapatkan dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Menghargai kebudayaan masyarakat Kei Kota Tual sebagai suatu bentuk dakwah penyebaran agama Islam merupakan kunci kesuksesan kelompok Arab Al-Katiri hidup rukun di tengah-tengah masyarakat dengan tradisi budaya lokal. ","PeriodicalId":34228,"journal":{"name":"Fokus","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hadarat in Tual City Maluku: The Role of Arab Al-Katiri in Integration of Islam and Local Culture\",\"authors\":\"Usman Nomay, Jamain Warwefubun\",\"doi\":\"10.30983/fuaduna.v5i2.4969\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This paper examines the hadarat tradition as part of integrating Islam with local culture by the Al-Katiri Arab group in Tual City. Attendance is a unique ritual that the people of Tual City carry out in celebrating religious holidays such as Eid al-Fitr, Eid al-Adha, weddings, circumcisions, and other religious activities. The community conducts friendship around the village while dancing accompanied by chanting shalawat to the Prophet Muhammad with music (tambourine) in the hadarat. This article uses a qualitative descriptive method, with observations, interviews, and documentation as the data collection techniques. This article shows that the Al-Katiri Arab community played a role in the spread of Islam in Tual City through trade routes and social and cultural approaches. The descendants of the marriage between the Arab al-Katiri group and the Kei Community of Tual City have been considered one part of the Kei community of Tual City. The information was obtained using historical research methods. Appreciating the culture of the Kei people of Tual City as a form of preaching the spread of Islam is the key to the success of the Al-Katiri Arab group living in harmony amid society with local cultural traditions.Tulisan ini mengkaji tentang tradisi hadarat sebagai bagian dari strategi mengintegrasikan Islam dengan kebudayaan lokal oleh kelompok Arab Al-Katiri di Kota Tual. Hadarat menjadi sebuah ritual unik yang dilakukan oleh masyarakat Kota Tual dalam merayakan hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, perkawinan, khitanan, dan kegiatan keagamaan lainnya. Masyarakat melakukan silaturahim mengelilingi kampung sambil menari diiringi lantunan shawat kepada Nabi Muhammad dengan musik (rebana) dalam hadarat. Artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai Teknik pengumpulan datanya. Hasil peneltian artikel ini menunjukkan bahwa komunitas Arab Al-Katiri berperan dalam penyebaran agama Islam di Kota Tual, melalui jalur perdagangan dan pendekatan sosial dan budaya. Keturunan dari hasil pernikahan antara kelompok Arab al-Katiri dengan Masyarakat Kei Kota Tual sudah dianggap sebagai satu bagian dengan masyarakat Kei Kota Tual. Informasi tersebut didapatkan dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Menghargai kebudayaan masyarakat Kei Kota Tual sebagai suatu bentuk dakwah penyebaran agama Islam merupakan kunci kesuksesan kelompok Arab Al-Katiri hidup rukun di tengah-tengah masyarakat dengan tradisi budaya lokal. \",\"PeriodicalId\":34228,\"journal\":{\"name\":\"Fokus\",\"volume\":\"41 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Fokus\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30983/fuaduna.v5i2.4969\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fokus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30983/fuaduna.v5i2.4969","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本文考察了作为Al-Katiri阿拉伯人在Al-Katiri al - al City将伊斯兰教与当地文化融合的一部分的hadarat传统。出席是al市人民在庆祝宗教节日(如开斋节、宰牲节、婚礼、割礼和其他宗教活动)时进行的独特仪式。在hadarat里,社区成员们一边跳舞,一边用手鼓向先知穆罕默德唱着“沙拉瓦特”(shalawat),在村子里建立友谊。本文采用定性描述方法,采用观察、访谈和文档作为数据收集技术。这篇文章表明,Al-Katiri阿拉伯社区通过贸易路线和社会文化途径在al - City传播伊斯兰教方面发挥了作用。阿拉伯al-Katiri群体与图尔城的Kei社区之间婚姻的后代被认为是图尔城Kei社区的一部分。这些信息是通过历史研究方法获得的。将图尔城的Kei人文化视为传播伊斯兰教的一种形式,是Al-Katiri阿拉伯人能够与当地文化传统和谐相处的关键。图里桑尼·蒙卡吉,坦坦,贸易,hadarat, sebagai, bagian,达里战略,蒙卡吉,伊斯兰教,登甘,kebudayaan,当地的oleh, kelompok,阿拉伯,Al-Katiri, di Kota Tual。Hadarat menjadi sebuah ritual unik yang dilakukan oleh masyarakat Kota dalam merayakan hari besar keagamaan seperti hari Raya Idul Fitri, hari Raya Idul Adha, perkawinan, khitanan, dan kegiatan keagamaan lainnya。马萨拉克特(Masyarakat melakukan silaturahim mengelilingi kampung sambil menari), diiringi lantunan shawat kepada Nabi Muhammad dengan music (rebana) dalam hadarat。阿蒂克尔尼蒙古纳坎方法描述质量,登甘观测站,瓦万卡拉,丹文献资料,sebagai技术,pengpulan datanya。这句话的意思是:“我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。”Keturunan dari hasil pernikahan antara kelompok Arab al-Katiri dengan Masyarakat Kei Kota tutal sudah dianggap sebagai satu bagian dengan Masyarakat Kei Kota tutal。Informasi tersebut didapatkan dengan menggunakan方法penelitian sejarah。这句话的意思是:“蒙哈盖kebudayaan masyarakat Kei Kota tualsebagai suatu bentuk dakwah penyebaran agama Islam . merupakan kunci kesuksesan kelompok Arab Al-Katiri hidup rukun di tengah-tengah masyarakat dengan tradisi budaya本地人。”
Hadarat in Tual City Maluku: The Role of Arab Al-Katiri in Integration of Islam and Local Culture
This paper examines the hadarat tradition as part of integrating Islam with local culture by the Al-Katiri Arab group in Tual City. Attendance is a unique ritual that the people of Tual City carry out in celebrating religious holidays such as Eid al-Fitr, Eid al-Adha, weddings, circumcisions, and other religious activities. The community conducts friendship around the village while dancing accompanied by chanting shalawat to the Prophet Muhammad with music (tambourine) in the hadarat. This article uses a qualitative descriptive method, with observations, interviews, and documentation as the data collection techniques. This article shows that the Al-Katiri Arab community played a role in the spread of Islam in Tual City through trade routes and social and cultural approaches. The descendants of the marriage between the Arab al-Katiri group and the Kei Community of Tual City have been considered one part of the Kei community of Tual City. The information was obtained using historical research methods. Appreciating the culture of the Kei people of Tual City as a form of preaching the spread of Islam is the key to the success of the Al-Katiri Arab group living in harmony amid society with local cultural traditions.Tulisan ini mengkaji tentang tradisi hadarat sebagai bagian dari strategi mengintegrasikan Islam dengan kebudayaan lokal oleh kelompok Arab Al-Katiri di Kota Tual. Hadarat menjadi sebuah ritual unik yang dilakukan oleh masyarakat Kota Tual dalam merayakan hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, perkawinan, khitanan, dan kegiatan keagamaan lainnya. Masyarakat melakukan silaturahim mengelilingi kampung sambil menari diiringi lantunan shawat kepada Nabi Muhammad dengan musik (rebana) dalam hadarat. Artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai Teknik pengumpulan datanya. Hasil peneltian artikel ini menunjukkan bahwa komunitas Arab Al-Katiri berperan dalam penyebaran agama Islam di Kota Tual, melalui jalur perdagangan dan pendekatan sosial dan budaya. Keturunan dari hasil pernikahan antara kelompok Arab al-Katiri dengan Masyarakat Kei Kota Tual sudah dianggap sebagai satu bagian dengan masyarakat Kei Kota Tual. Informasi tersebut didapatkan dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Menghargai kebudayaan masyarakat Kei Kota Tual sebagai suatu bentuk dakwah penyebaran agama Islam merupakan kunci kesuksesan kelompok Arab Al-Katiri hidup rukun di tengah-tengah masyarakat dengan tradisi budaya lokal.