Irawati Chaniago, A. Ardi, Doni Hariandi, Winda Purnama Sari, A. Purnama
{"title":"Efikasi herbisida Thiencarbazone-methyl+isoxaflutole terhadap pengendalian gulma dan hasil tanaman (Zea mays L.)","authors":"Irawati Chaniago, A. Ardi, Doni Hariandi, Winda Purnama Sari, A. Purnama","doi":"10.15575/25635","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Maize is a second important food crop, its yield is the raw material for the feed industry. As for other crops, maize can not avoid weed association and interference. Weed may cause farmers’ economic loss. An experiment to determine the efficacy of thiencarbazone methyl+isoxaflutole herbicide and its effects to control weeds and maize yield was conducted from October 2022 to February 2023 at Ultisol of Universitas Andalas, Limau Manis, Padang. The experimental units were laid out according to a completely randomized block design (CRBD) with 10 treatments and three replications. The treatment was different types of weed control namely: no weeding, various doses of herbicide thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 i.e 250 mL ha-1, 300 mL ha-1, 350 mL ha-1, and 400 mL ha-1 applied at 2 and 10 DAP, respectively, and manual weeding. Herbicide thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 effectively controlled Erechtites valerianifolia, Oxalis barrelieri, and Asplenium rhizophyllum. Herbicide at 350 mL ha-1 applied dose at 2 DAP reduced weed dry weight per m-2 as much as 93% at 6 WAP. Weed control by herbicide application increased 72.20% of maize yield per ha compared to the no-weed-control treatment group without causing phytotoxicity on maize plants.ABSTRAK Tanaman jagung merupakan tanaman pangan penting kedua dan menjadi bahan baku industri pakan. Seperti tanaman lainnya, tanaman jagung juga tidak dapat terhindar dari interaksi dan asosiasi dengan gulma. Keberadaan gulma pada pertanaman jagung dapat menimbulkan kerugian ekonomis. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh efikasi herbisida thiencarbazone-methyl+isoxaflutole yang diaplikasikan pada waktu berbeda terhadap pengendalian gulma dan hasil tanaman jagung telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 sampai Februari 2023 pada tanah ultisol kampus Universitas Andalas Limau Manis, Padang. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan adalah tanpa pengendalian gulma, berbagai dosis herbisida thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 yaitu 250 mL ha-1 , 300 mL ha-1 , 350 mL ha-1 , dan 400 mL ha-1 yang masing-masing diaplikasikan pada 2 dan 10 HST, dan pengendalian gulma secara manual. Herbisida thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 dosis 250 hingga 400 mL ha-1 efektif mengendalikan gulma Erechtites valerianifolia, Oxalis barrelieri, dan Asplenium rhizophyllum. Herbisida dosis 350 mL ha-1 diaplikasikan 2 HST menurunkan hingga 93% bobot kering gulma m-2 pada 6 MST. Pengendalian dengan herbisida dapat meningkatkan hasil jagung per ha sebesar 72,20% dibandingkan perlakuan tanpa pengendalian gulma tanpa menimbulkan gejala fitotoksisitas pada tanaman jagung.","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/25635","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
玉米是第二重要的粮食作物,其产量是饲料工业的原料。与其他作物相比,玉米无法避免杂草的关联和干扰。杂草可能给农民造成经济损失。于2022年10月至2023年2月,在巴东利茂马尼斯市安达拉斯大学的Ultisol进行了噻脲酮甲基+异草氟唑除草剂的药效及对杂草和玉米产量的影响试验。试验单元采用完全随机区组设计(CRBD), 10个处理,3个重复。采用不同的除草方式,即不除草,以2、10 DAP分别施用不同剂量的噻脲甲酮-甲基90 g L-1+异草氟唑225 g L-1,即250 mL ha-1、300 mL ha-1、350 mL ha-1和400 mL ha-1,以及人工除草。除草剂噻吩脲酮-甲基90 g L-1+异草氟唑225 g L-1能有效防治缬叶竖枝、桶叶草叶枯枝和根瘤菌。在2 DAP条件下,350 mL ha-1除草剂在6 WAP条件下可使每m-2的杂草干重减少93%。施用除草剂的玉米单产比不施用除草剂的玉米单产提高了72.20%,且未对玉米植株产生植物毒性。摘要/ abstract摘要:Tanaman jagung merupakan Tanaman pangan penting kedua dan menjadi bahan baku industrii pakan。翻译:翻译:翻译:翻译:翻译:翻译:翻译:翻译:翻译:翻译:翻译:翻译:翻译:翻译:Keberadaan gulma pada pertanaman jagung dapat menimbulkan kerugian经济学。Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh efikasi herbisida thiencarbazone-methyl+ isoxafluole yang diaplikasikan pada waktu berbeda terhadap pengendalian gulma danhasil tanaman jagung telah dilaksanakan pada bulan 2022年10月sampai 2023年2月pada tanah ulsol校园安达拉大学,巴东limmau Manis。Penelitian, dilaksanakan, menggunakan, ranchanan, akak kelompok (RAK), dengan, perlakuan, dan3 ulangan。Perlakuan adalah tanpa pengendalian gulma, berbagai dosis herbisida thiencarbazone-methyl 90 g L-1+异草氟酮225 g L-1 yitu 250 mL ha-1, 300 mL ha-1, 350 mL ha-1, dan 400 mL ha-1 yang masing-masing diaplikasikan paada 2 dan 10 HST, dan pengendalian gulma secara manual。草甲脲-甲基90 g L-1+异草氟脲225 g L-1剂量250兴安400 mL ha-1药效剂Herbisida剂量350 mL ha-1 diaplikasikan 2 HST menurunkan hingga 93% boboker gulma m-2 pada 6 MST。Pengendalian dengan herbisida dapat meningkatkan hasil jagung per ha sebesar 72,20% dibandingkan perlakuan tanpa Pengendalian gulma tanpa menimbulkan gejala fittotoksisitas padtanaman jagung。
Efikasi herbisida Thiencarbazone-methyl+isoxaflutole terhadap pengendalian gulma dan hasil tanaman (Zea mays L.)
Maize is a second important food crop, its yield is the raw material for the feed industry. As for other crops, maize can not avoid weed association and interference. Weed may cause farmers’ economic loss. An experiment to determine the efficacy of thiencarbazone methyl+isoxaflutole herbicide and its effects to control weeds and maize yield was conducted from October 2022 to February 2023 at Ultisol of Universitas Andalas, Limau Manis, Padang. The experimental units were laid out according to a completely randomized block design (CRBD) with 10 treatments and three replications. The treatment was different types of weed control namely: no weeding, various doses of herbicide thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 i.e 250 mL ha-1, 300 mL ha-1, 350 mL ha-1, and 400 mL ha-1 applied at 2 and 10 DAP, respectively, and manual weeding. Herbicide thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 effectively controlled Erechtites valerianifolia, Oxalis barrelieri, and Asplenium rhizophyllum. Herbicide at 350 mL ha-1 applied dose at 2 DAP reduced weed dry weight per m-2 as much as 93% at 6 WAP. Weed control by herbicide application increased 72.20% of maize yield per ha compared to the no-weed-control treatment group without causing phytotoxicity on maize plants.ABSTRAK Tanaman jagung merupakan tanaman pangan penting kedua dan menjadi bahan baku industri pakan. Seperti tanaman lainnya, tanaman jagung juga tidak dapat terhindar dari interaksi dan asosiasi dengan gulma. Keberadaan gulma pada pertanaman jagung dapat menimbulkan kerugian ekonomis. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh efikasi herbisida thiencarbazone-methyl+isoxaflutole yang diaplikasikan pada waktu berbeda terhadap pengendalian gulma dan hasil tanaman jagung telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 sampai Februari 2023 pada tanah ultisol kampus Universitas Andalas Limau Manis, Padang. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan adalah tanpa pengendalian gulma, berbagai dosis herbisida thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 yaitu 250 mL ha-1 , 300 mL ha-1 , 350 mL ha-1 , dan 400 mL ha-1 yang masing-masing diaplikasikan pada 2 dan 10 HST, dan pengendalian gulma secara manual. Herbisida thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 dosis 250 hingga 400 mL ha-1 efektif mengendalikan gulma Erechtites valerianifolia, Oxalis barrelieri, dan Asplenium rhizophyllum. Herbisida dosis 350 mL ha-1 diaplikasikan 2 HST menurunkan hingga 93% bobot kering gulma m-2 pada 6 MST. Pengendalian dengan herbisida dapat meningkatkan hasil jagung per ha sebesar 72,20% dibandingkan perlakuan tanpa pengendalian gulma tanpa menimbulkan gejala fitotoksisitas pada tanaman jagung.