{"title":"黄葫芦的发展作为糖尿病的补充疗法","authors":"Annisa Avelia, D. Tamtomo, Yulia Sari","doi":"10.36457/gizindo.v46i1.807","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Soygurt is lower in fat and has more active compounds than yogurt. Pectin acts as a prebiotic, increasing the number and activity of probiotic bacteria and preventing oxidative stress, one of the triggers for insulin resistance. Substitution of pumpkin in the formulation of soygurt to increase the organoleptic properties and lactic acid bacteria in the product to optimize its benefits as an anti-diabetes mellitus functional food. The research design was an experiment with a completely randomized design with one control formula and three treatment formulas with comparisons of soybeans and pumpkin as follows F0 100:0, F1 80:20, F2 70:30, and F3 60:40. Organolpetic tests with a scale of 1–6 from dislike to like. The best formula was continued for physicochemistry and proximate tests. The results of the organoleptic test showed that the best treatment was a 20 percent substitution of pumpkin (F1) with a preference scale of 4, which means that this formula was sensory acceptable to the panelists. The nutritional quality of F1 was 3.15 percent protein, 1.35 percent fat, 0.26 percent carbohydrates, 1.03 percent fiber, LAB 9.5x107, and pH 4.13. Substitution of pumpkin in yogurt has the potential to control blood glucose levels because it is low in carbohydrates and fat. Further research is needed to analyze the content of anti-nutritional substances such as phytate, tannins, and trypsin inhibitors, which are generally found in soybeans, the raw material for this product. Keywords: diabetes mellitus, pumpkin, soybean, soygurt ABSTRAK Soygurt lebih rendah lemak dan memiliki senyawa aktif daripada yogurt konvensional. Pektin berperan sebagai prebiotik yang dapat meningkatkan jumlah maupun aktivitas dari bakteri probiotik serta mampu mencegah terjadinya stres oksidatif yang merupakan salah satu faktor pencetus resistensi insulin. Subsitusi labu kuning dalam pengembangan soygurt diharapkan mampu meningkatan sifat organoleptik dan jumlah bakteri asam laktat pada produk sehingga dapat mengoptimalkan manfaatnya sebagai pangan fungsional anti diabetes melitus. Desain penelitian adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap dengan satu formula kontrol dan tiga formula perlakuan dengan perbadingan kedelai dan labu kuning sebagai berikut F0 100:0, F1 80:20, F2 70:30 dan F3 60:40. Uji mutu organolpetik dilakukan skala 1–6 dari tidak suka sampai dengan sangat suka. Formula terbaik dilanjutkan untuk uji fisikokimia dan proksimat. Hasil uji organoleptik menunjukkan perlakuan terbaik adalah substitusi labu kuning sebanyak 20 persen (F1) dengan skala kesukaan 4 yang artinya formula ini secara sensori dapat diterima oleh panelis. Mutu gizi dari produk terpilih yaitu protein 3,15 persen, lemak 1,35 persen, karbohidrat 0,26 persen, serat 1,03 persen, kadar BAL 9,5x107 dan pH 4,13. Subtitusi labu kuning pada soygurt berpotensi mengendalikan kadar glukosa darah karena rendah karbohidrat dan lemak serta mengandung BAL. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menganalisis kandungan zat anti gizi seperti fitat, tanin dan tripsin inhibitor yang umumnya terdapat pada kedelai yang menjadi bahan baku dari produk ini. Kata kunci: diabetes melitus, kedelai, labu kuning, soygurt","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PENGEMBANGAN SOYGURT LABU KUNING SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER DIABETES MELITUS\",\"authors\":\"Annisa Avelia, D. Tamtomo, Yulia Sari\",\"doi\":\"10.36457/gizindo.v46i1.807\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Soygurt is lower in fat and has more active compounds than yogurt. Pectin acts as a prebiotic, increasing the number and activity of probiotic bacteria and preventing oxidative stress, one of the triggers for insulin resistance. Substitution of pumpkin in the formulation of soygurt to increase the organoleptic properties and lactic acid bacteria in the product to optimize its benefits as an anti-diabetes mellitus functional food. The research design was an experiment with a completely randomized design with one control formula and three treatment formulas with comparisons of soybeans and pumpkin as follows F0 100:0, F1 80:20, F2 70:30, and F3 60:40. Organolpetic tests with a scale of 1–6 from dislike to like. The best formula was continued for physicochemistry and proximate tests. The results of the organoleptic test showed that the best treatment was a 20 percent substitution of pumpkin (F1) with a preference scale of 4, which means that this formula was sensory acceptable to the panelists. The nutritional quality of F1 was 3.15 percent protein, 1.35 percent fat, 0.26 percent carbohydrates, 1.03 percent fiber, LAB 9.5x107, and pH 4.13. Substitution of pumpkin in yogurt has the potential to control blood glucose levels because it is low in carbohydrates and fat. Further research is needed to analyze the content of anti-nutritional substances such as phytate, tannins, and trypsin inhibitors, which are generally found in soybeans, the raw material for this product. Keywords: diabetes mellitus, pumpkin, soybean, soygurt ABSTRAK Soygurt lebih rendah lemak dan memiliki senyawa aktif daripada yogurt konvensional. Pektin berperan sebagai prebiotik yang dapat meningkatkan jumlah maupun aktivitas dari bakteri probiotik serta mampu mencegah terjadinya stres oksidatif yang merupakan salah satu faktor pencetus resistensi insulin. Subsitusi labu kuning dalam pengembangan soygurt diharapkan mampu meningkatan sifat organoleptik dan jumlah bakteri asam laktat pada produk sehingga dapat mengoptimalkan manfaatnya sebagai pangan fungsional anti diabetes melitus. Desain penelitian adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap dengan satu formula kontrol dan tiga formula perlakuan dengan perbadingan kedelai dan labu kuning sebagai berikut F0 100:0, F1 80:20, F2 70:30 dan F3 60:40. Uji mutu organolpetik dilakukan skala 1–6 dari tidak suka sampai dengan sangat suka. Formula terbaik dilanjutkan untuk uji fisikokimia dan proksimat. Hasil uji organoleptik menunjukkan perlakuan terbaik adalah substitusi labu kuning sebanyak 20 persen (F1) dengan skala kesukaan 4 yang artinya formula ini secara sensori dapat diterima oleh panelis. Mutu gizi dari produk terpilih yaitu protein 3,15 persen, lemak 1,35 persen, karbohidrat 0,26 persen, serat 1,03 persen, kadar BAL 9,5x107 dan pH 4,13. Subtitusi labu kuning pada soygurt berpotensi mengendalikan kadar glukosa darah karena rendah karbohidrat dan lemak serta mengandung BAL. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menganalisis kandungan zat anti gizi seperti fitat, tanin dan tripsin inhibitor yang umumnya terdapat pada kedelai yang menjadi bahan baku dari produk ini. Kata kunci: diabetes melitus, kedelai, labu kuning, soygurt\",\"PeriodicalId\":32965,\"journal\":{\"name\":\"Media Gizi Indonesia\",\"volume\":\"36 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Gizi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36457/gizindo.v46i1.807\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36457/gizindo.v46i1.807","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
大豆的脂肪含量较低,而且比酸奶含有更多的活性化合物。果胶作为一种益生元,增加益生菌的数量和活性,防止氧化应激,这是胰岛素抵抗的触发因素之一。在大豆配方中替代南瓜,增加产品的感官特性和乳酸菌,优化其作为抗糖尿病功能食品的功效。试验设计采用1个对照配方和3个处理配方的完全随机设计,大豆和南瓜的对照比例分别为F0 100:0、F1 80:20、F2 70:30、F3 60:40。有机测试,从不喜欢到喜欢1-6分。最佳配方继续进行物理化学和近似试验。感官测试的结果表明,最好的处理是用20%的南瓜(F1)替代,偏好等级为4,这意味着该配方在小组成员的感官上是可接受的。F1的营养品质为蛋白质3.15%,脂肪1.35%,碳水化合物0.26%,纤维1.03%,LAB 9.5x107, pH 4.13。酸奶中的南瓜替代品有可能控制血糖水平,因为它的碳水化合物和脂肪含量很低。需要进一步研究分析抗营养物质的含量,如植酸盐、单宁酸和胰蛋白酶抑制剂,这些物质通常存在于大豆中,这是该产品的原料。关键词:糖尿病,南瓜,大豆,豆粕北京berperan sebagai益生菌yang dapat meningkatkan jumlah maupun aktivitas dari bakteri益生菌serta mampu menegah terjadinya应激,yang merupakan salah是铅笔抵抗胰岛素的关键因素。代用品、代用品、代用品、代用品、代用品、代用品、代用品、代用品、代用品、代用品、代用品、代用品、代用品。设计了一种新型的实验方法,实验结果表明:实验结果表明:实验结果表明:实验结果表明:实验结果表明:实验结果表明:实验结果表明:实验结果表明:实验结果表明:实验结果表明:实验结果表明:实验结果表明:Uji mutu organolpetik dilakukan skala 1-6 dari tidak suka sampai dengan sangat suka。公式terbaik dilanjutkan untuk uji fisikokimia dan proksimat。Hasil uji organoleptik menunjukkan perlakuan terbaik adalah代用品labu kuning sebanyak 20人(F1) dengan skala kesukaan 4阳artinya formula ini secara sensori dapat diterima oleh panel。木图木兹达里产物terpilih yaitprotein 3,15人,lemak 1,35人,karbohidrat 0,26人,serat 1,03人,kadar BAL 9,5 × 107 dan pH 4,13。代入:labu kuning pada sogurt berpotentisi mengendalkan kadar glukosa darah karena rendah karbohidrat danlemak serta mengandung BAL。Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menganalis kandunungan zat anti gizi seperti fitis, tanin dan tripsin inhibitor yang umumnya terdapat patada kedelai yang menjadi bahan baku dari产品。卡塔昆奇:糖尿病,克得莱,拉布昆宁,大豆
PENGEMBANGAN SOYGURT LABU KUNING SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER DIABETES MELITUS
Soygurt is lower in fat and has more active compounds than yogurt. Pectin acts as a prebiotic, increasing the number and activity of probiotic bacteria and preventing oxidative stress, one of the triggers for insulin resistance. Substitution of pumpkin in the formulation of soygurt to increase the organoleptic properties and lactic acid bacteria in the product to optimize its benefits as an anti-diabetes mellitus functional food. The research design was an experiment with a completely randomized design with one control formula and three treatment formulas with comparisons of soybeans and pumpkin as follows F0 100:0, F1 80:20, F2 70:30, and F3 60:40. Organolpetic tests with a scale of 1–6 from dislike to like. The best formula was continued for physicochemistry and proximate tests. The results of the organoleptic test showed that the best treatment was a 20 percent substitution of pumpkin (F1) with a preference scale of 4, which means that this formula was sensory acceptable to the panelists. The nutritional quality of F1 was 3.15 percent protein, 1.35 percent fat, 0.26 percent carbohydrates, 1.03 percent fiber, LAB 9.5x107, and pH 4.13. Substitution of pumpkin in yogurt has the potential to control blood glucose levels because it is low in carbohydrates and fat. Further research is needed to analyze the content of anti-nutritional substances such as phytate, tannins, and trypsin inhibitors, which are generally found in soybeans, the raw material for this product. Keywords: diabetes mellitus, pumpkin, soybean, soygurt ABSTRAK Soygurt lebih rendah lemak dan memiliki senyawa aktif daripada yogurt konvensional. Pektin berperan sebagai prebiotik yang dapat meningkatkan jumlah maupun aktivitas dari bakteri probiotik serta mampu mencegah terjadinya stres oksidatif yang merupakan salah satu faktor pencetus resistensi insulin. Subsitusi labu kuning dalam pengembangan soygurt diharapkan mampu meningkatan sifat organoleptik dan jumlah bakteri asam laktat pada produk sehingga dapat mengoptimalkan manfaatnya sebagai pangan fungsional anti diabetes melitus. Desain penelitian adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap dengan satu formula kontrol dan tiga formula perlakuan dengan perbadingan kedelai dan labu kuning sebagai berikut F0 100:0, F1 80:20, F2 70:30 dan F3 60:40. Uji mutu organolpetik dilakukan skala 1–6 dari tidak suka sampai dengan sangat suka. Formula terbaik dilanjutkan untuk uji fisikokimia dan proksimat. Hasil uji organoleptik menunjukkan perlakuan terbaik adalah substitusi labu kuning sebanyak 20 persen (F1) dengan skala kesukaan 4 yang artinya formula ini secara sensori dapat diterima oleh panelis. Mutu gizi dari produk terpilih yaitu protein 3,15 persen, lemak 1,35 persen, karbohidrat 0,26 persen, serat 1,03 persen, kadar BAL 9,5x107 dan pH 4,13. Subtitusi labu kuning pada soygurt berpotensi mengendalikan kadar glukosa darah karena rendah karbohidrat dan lemak serta mengandung BAL. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menganalisis kandungan zat anti gizi seperti fitat, tanin dan tripsin inhibitor yang umumnya terdapat pada kedelai yang menjadi bahan baku dari produk ini. Kata kunci: diabetes melitus, kedelai, labu kuning, soygurt