{"title":"解释方法Ahkam:研究大流行时期法律变化的案例","authors":"F. Jawwas, M. Hariyadi","doi":"10.59622/jiat.v4i1.84","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam menyelami isi kandungan Al-Qur’an, aneka pendekatan, metode, dan corak penafsiran bisa diterapkan, diantaranya adalah dengan corak tafsir ayat al-ahkam (tafsir ayat-ayat hukum), di mana mufassir menitikberatkan analisisnya pada ayat-ayat Al-Quran yang berorientasi kepada pembahasan ayat-ayat hukum. Penelitian ini berjudul \"FORMULASI METODE TAFSIR AHKAM (Studi Kasus Perubahan Hukum di Masa Pandemi)\". Dalam penelitian ini, penulis mencoba merumuskan formulasi metode tafsir ahkam yang dapat dijadikan sebagai acuan aplikasi penyelesaian kasus perubahan hukum di masa pandemi dan masa-masa bencana skala nasional dan skala internasional. Formulasi tersebut penulis susun dalam 11 langkah, yaitu: pertama, mengeksplorasi ayat-ayat darurat al-Quran dan riwayat-riwayat Nabi Saw, sahabat dan tâbiîn yang berhubungan dengan kondisi darurat dan kaitannya dengan pandemi; ke dua, nuzul ayat-ayat darurat; ke tiga, munasabah ayat yang berhubungan dengan ayat darurat; ke empat, makna ijmâlî ayat darurat; ke lima, penjelasan linguistik ayat darurat; ke enam, perspektif ahli tafsir tentang ayat darurat dalam al-Quran; ke tujuh, fleksibilitas hukum Islam pada kasus perubahan hukum di masa pandemi; ke delapan, tarjīh ijtihad ulama dan penerapan ijtihad kolektif (jamâ’î); ke sembilan, harmonisasi ulama dan umarâ dalam menghadapi pandemi; ke sepuluh, loyalitas atas kebijakan pemerintah; ke sebelas, kesan moral (aksiologi) atau hikmah at-tasyrî’ ayat darurat. Setelah melakukan tinjauan serta analisis sebagai penulis paparkan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa satu-satunya ayat yang merupakan dalil yang independen yang berdiri sendiri dan mampu merubah status hukum yang wajib menjadi tidak wajib, dan yang haram menjadi halal, semua itu bisa ditemukan dalam kajian tafsir ahkam ayat darurat. ","PeriodicalId":34522,"journal":{"name":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Formulasi Metode Tafsir Ahkam: Studi Kasus Perubahan Hukum di Masa Pandemi\",\"authors\":\"F. Jawwas, M. Hariyadi\",\"doi\":\"10.59622/jiat.v4i1.84\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dalam menyelami isi kandungan Al-Qur’an, aneka pendekatan, metode, dan corak penafsiran bisa diterapkan, diantaranya adalah dengan corak tafsir ayat al-ahkam (tafsir ayat-ayat hukum), di mana mufassir menitikberatkan analisisnya pada ayat-ayat Al-Quran yang berorientasi kepada pembahasan ayat-ayat hukum. Penelitian ini berjudul \\\"FORMULASI METODE TAFSIR AHKAM (Studi Kasus Perubahan Hukum di Masa Pandemi)\\\". Dalam penelitian ini, penulis mencoba merumuskan formulasi metode tafsir ahkam yang dapat dijadikan sebagai acuan aplikasi penyelesaian kasus perubahan hukum di masa pandemi dan masa-masa bencana skala nasional dan skala internasional. Formulasi tersebut penulis susun dalam 11 langkah, yaitu: pertama, mengeksplorasi ayat-ayat darurat al-Quran dan riwayat-riwayat Nabi Saw, sahabat dan tâbiîn yang berhubungan dengan kondisi darurat dan kaitannya dengan pandemi; ke dua, nuzul ayat-ayat darurat; ke tiga, munasabah ayat yang berhubungan dengan ayat darurat; ke empat, makna ijmâlî ayat darurat; ke lima, penjelasan linguistik ayat darurat; ke enam, perspektif ahli tafsir tentang ayat darurat dalam al-Quran; ke tujuh, fleksibilitas hukum Islam pada kasus perubahan hukum di masa pandemi; ke delapan, tarjīh ijtihad ulama dan penerapan ijtihad kolektif (jamâ’î); ke sembilan, harmonisasi ulama dan umarâ dalam menghadapi pandemi; ke sepuluh, loyalitas atas kebijakan pemerintah; ke sebelas, kesan moral (aksiologi) atau hikmah at-tasyrî’ ayat darurat. Setelah melakukan tinjauan serta analisis sebagai penulis paparkan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa satu-satunya ayat yang merupakan dalil yang independen yang berdiri sendiri dan mampu merubah status hukum yang wajib menjadi tidak wajib, dan yang haram menjadi halal, semua itu bisa ditemukan dalam kajian tafsir ahkam ayat darurat. \",\"PeriodicalId\":34522,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.59622/jiat.v4i1.84\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal AtTibyan Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59622/jiat.v4i1.84","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Formulasi Metode Tafsir Ahkam: Studi Kasus Perubahan Hukum di Masa Pandemi
Dalam menyelami isi kandungan Al-Qur’an, aneka pendekatan, metode, dan corak penafsiran bisa diterapkan, diantaranya adalah dengan corak tafsir ayat al-ahkam (tafsir ayat-ayat hukum), di mana mufassir menitikberatkan analisisnya pada ayat-ayat Al-Quran yang berorientasi kepada pembahasan ayat-ayat hukum. Penelitian ini berjudul "FORMULASI METODE TAFSIR AHKAM (Studi Kasus Perubahan Hukum di Masa Pandemi)". Dalam penelitian ini, penulis mencoba merumuskan formulasi metode tafsir ahkam yang dapat dijadikan sebagai acuan aplikasi penyelesaian kasus perubahan hukum di masa pandemi dan masa-masa bencana skala nasional dan skala internasional. Formulasi tersebut penulis susun dalam 11 langkah, yaitu: pertama, mengeksplorasi ayat-ayat darurat al-Quran dan riwayat-riwayat Nabi Saw, sahabat dan tâbiîn yang berhubungan dengan kondisi darurat dan kaitannya dengan pandemi; ke dua, nuzul ayat-ayat darurat; ke tiga, munasabah ayat yang berhubungan dengan ayat darurat; ke empat, makna ijmâlî ayat darurat; ke lima, penjelasan linguistik ayat darurat; ke enam, perspektif ahli tafsir tentang ayat darurat dalam al-Quran; ke tujuh, fleksibilitas hukum Islam pada kasus perubahan hukum di masa pandemi; ke delapan, tarjīh ijtihad ulama dan penerapan ijtihad kolektif (jamâ’î); ke sembilan, harmonisasi ulama dan umarâ dalam menghadapi pandemi; ke sepuluh, loyalitas atas kebijakan pemerintah; ke sebelas, kesan moral (aksiologi) atau hikmah at-tasyrî’ ayat darurat. Setelah melakukan tinjauan serta analisis sebagai penulis paparkan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa satu-satunya ayat yang merupakan dalil yang independen yang berdiri sendiri dan mampu merubah status hukum yang wajib menjadi tidak wajib, dan yang haram menjadi halal, semua itu bisa ditemukan dalam kajian tafsir ahkam ayat darurat.