{"title":"新冠肺炎疫情期间网络女性司机的存在主义斗争分析","authors":"A. Putra, Erwan Aristyanto","doi":"10.30983/humanisme.v5i2.4928","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" This article discusses the women's movement to sustain its existentialism in the COVID-19 pandemic by moving and taking high risks to become female online drivers. Based on research conducted by Simone De Beauvoir, who analyzed the film \"The Second Sex\" using existentialist feminism theory, women are often used as objects and men as subjects because of the man's masculinity and biological circumstances that are considered to support inter-subjective in men. The contribution of this research is the use of existentialist feminism as an anti-thesis of male masculinity by applying it to the empirical conditions of women. The study used feminist ethnographic methods that combine ethnographic interviews and participant observations. The focus of this study lies on the class struggle of women to maintain their existentialism despite having to take high job risks and the risk of contracting the COVID-19 virus due to high mobility. This research data analysis technique uses data reduction, data display, and data triangulation. The results showed that women worked as online drivers to become subjects for themselves and act as breadwinners and housewives in the conditions of the COVID-19 pandemic. Women's struggles in the COVID-19 pandemic undermine the social stigma of society that often makes them objects.Artikel ini membahas tentang gerakan kaum perempuan untuk mempertahankan eksistensialnya di masa pandemi COVID-19 dengan bergerak dan mengambil resiko tinggi untuk menjadi driver online perempuan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Simone De Beauvoir yang menganalisis film “The Second Sex”menggunakan teori feminisme eksistensialis, perempuan seringkali dijadikan sebagai objek dan laki-laki sebagai subjek karena maskunilitas dari seorang laki-laki dan keadaan biologis yang dianggap mendukung adanya inter-sebujektif pada laki-laki. Kontribusi penelitian ini adalah penggunakan feminisme eksistensialis sebagai anti-thesis maskulinitas laki-laki dengan menerapkan pada kondisi empiris perempuan. Penelitian ini menggunakan metode etnografi feminis yaitu menggabungkan ethnographic interview dan participant observations. Fokus penelitian ini terletak pada class struggle kaum perempuan untuk mempertahankan eksistensialnya meskipun harus mengambil resiko pekerjaan yang tinggi dan resiko tertular virus COVID-19 akibat mobilitas yang tinggi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan reduksi data, display data, verifikasi data dan triangulasi data. Hasil menunjukkan bahwa kaum perempuan bekerja sebagai driver online untuk menjadi subjek bagi dirinya sendiri sekaligus berperan sebagai pencari nafkah dan ibu rumah tangga dalam kondisi pandemi COVID-19. Perjuangan perempuan dalam pandemi COVID-19 meruntuhkan stigma sosial masyarakat yang seringkali menjadikan mereka sebagai objek.","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analysis of Existential Feminism Struggle of Women Online Drivers During the Covid-19 Pandemic\",\"authors\":\"A. Putra, Erwan Aristyanto\",\"doi\":\"10.30983/humanisme.v5i2.4928\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\" This article discusses the women's movement to sustain its existentialism in the COVID-19 pandemic by moving and taking high risks to become female online drivers. Based on research conducted by Simone De Beauvoir, who analyzed the film \\\"The Second Sex\\\" using existentialist feminism theory, women are often used as objects and men as subjects because of the man's masculinity and biological circumstances that are considered to support inter-subjective in men. The contribution of this research is the use of existentialist feminism as an anti-thesis of male masculinity by applying it to the empirical conditions of women. The study used feminist ethnographic methods that combine ethnographic interviews and participant observations. The focus of this study lies on the class struggle of women to maintain their existentialism despite having to take high job risks and the risk of contracting the COVID-19 virus due to high mobility. This research data analysis technique uses data reduction, data display, and data triangulation. The results showed that women worked as online drivers to become subjects for themselves and act as breadwinners and housewives in the conditions of the COVID-19 pandemic. Women's struggles in the COVID-19 pandemic undermine the social stigma of society that often makes them objects.Artikel ini membahas tentang gerakan kaum perempuan untuk mempertahankan eksistensialnya di masa pandemi COVID-19 dengan bergerak dan mengambil resiko tinggi untuk menjadi driver online perempuan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Simone De Beauvoir yang menganalisis film “The Second Sex”menggunakan teori feminisme eksistensialis, perempuan seringkali dijadikan sebagai objek dan laki-laki sebagai subjek karena maskunilitas dari seorang laki-laki dan keadaan biologis yang dianggap mendukung adanya inter-sebujektif pada laki-laki. Kontribusi penelitian ini adalah penggunakan feminisme eksistensialis sebagai anti-thesis maskulinitas laki-laki dengan menerapkan pada kondisi empiris perempuan. Penelitian ini menggunakan metode etnografi feminis yaitu menggabungkan ethnographic interview dan participant observations. Fokus penelitian ini terletak pada class struggle kaum perempuan untuk mempertahankan eksistensialnya meskipun harus mengambil resiko pekerjaan yang tinggi dan resiko tertular virus COVID-19 akibat mobilitas yang tinggi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan reduksi data, display data, verifikasi data dan triangulasi data. Hasil menunjukkan bahwa kaum perempuan bekerja sebagai driver online untuk menjadi subjek bagi dirinya sendiri sekaligus berperan sebagai pencari nafkah dan ibu rumah tangga dalam kondisi pandemi COVID-19. Perjuangan perempuan dalam pandemi COVID-19 meruntuhkan stigma sosial masyarakat yang seringkali menjadikan mereka sebagai objek.\",\"PeriodicalId\":52683,\"journal\":{\"name\":\"Humanisma Journal of Gender Studies\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Humanisma Journal of Gender Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30983/humanisme.v5i2.4928\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Humanisma Journal of Gender Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30983/humanisme.v5i2.4928","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本文讨论了女性运动在新冠肺炎大流行中,冒着风险移动成为女性网络司机,以维持其存在主义。根据西蒙娜·德·波伏娃运用存在主义女性主义理论分析电影《第二性》的研究,女性经常被用作客体,男性被用作主体,因为男性的男子气概和生物环境被认为支持男性的主体间性。本研究的贡献在于通过将存在主义女性主义应用于女性的经验条件,将其作为男性阳刚之气的反命题。该研究使用了女权主义民族志方法,结合了民族志访谈和参与者观察。该研究的重点是女性在面临高工作风险和高流动性感染新冠病毒风险的情况下,为保持存在主义而进行的阶级斗争。本研究的数据分析技术采用数据约简、数据显示和数据三角测量。结果显示,在新冠肺炎大流行的情况下,女性通过网络司机成为自己的主体,充当了养家糊口和家庭主妇的角色。妇女在COVID-19大流行中的斗争破坏了社会的社会耻辱,这种社会耻辱往往使她们成为对象。新东方:英语900句大全新东方:英语900句大全大全新东方:英语900句大全大全大全Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Simone De Beauvoir yang menganalis电影《第二性》menggunakan teori女权主义eksistensialis, perempuan seringkali dijadikan sebagai object danlaki -laki sebagai subjek karena maskunilitas dari seorang laki-laki dankeadaan生物学家yang dianggap mendukung adanya -sebujektif padlaki -laki。女性主义,女性主义,女性主义,女性主义,女性主义,女性主义,女性主义,女性主义,女性主义,女性主义Penelitian ini mongabongkan民族志女性雅图mongabongkan民族志访谈丹参与观察。在中国,中国是一个阶级斗争的国家,中国是一个阶级斗争的国家,中国是一个阶级斗争的国家,中国是一个阶级斗争的国家,中国是一个阶级斗争的国家。技术分析数据、数据、显示数据、验证数据、三角数据。新冠肺炎大流行(COVID-19)Perjuangan perempuan dalam大流行COVID-19 meruntuhkan耻辱社会masyarakat yang seringkali menjadikan mereka sebagai对象。
Analysis of Existential Feminism Struggle of Women Online Drivers During the Covid-19 Pandemic
This article discusses the women's movement to sustain its existentialism in the COVID-19 pandemic by moving and taking high risks to become female online drivers. Based on research conducted by Simone De Beauvoir, who analyzed the film "The Second Sex" using existentialist feminism theory, women are often used as objects and men as subjects because of the man's masculinity and biological circumstances that are considered to support inter-subjective in men. The contribution of this research is the use of existentialist feminism as an anti-thesis of male masculinity by applying it to the empirical conditions of women. The study used feminist ethnographic methods that combine ethnographic interviews and participant observations. The focus of this study lies on the class struggle of women to maintain their existentialism despite having to take high job risks and the risk of contracting the COVID-19 virus due to high mobility. This research data analysis technique uses data reduction, data display, and data triangulation. The results showed that women worked as online drivers to become subjects for themselves and act as breadwinners and housewives in the conditions of the COVID-19 pandemic. Women's struggles in the COVID-19 pandemic undermine the social stigma of society that often makes them objects.Artikel ini membahas tentang gerakan kaum perempuan untuk mempertahankan eksistensialnya di masa pandemi COVID-19 dengan bergerak dan mengambil resiko tinggi untuk menjadi driver online perempuan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Simone De Beauvoir yang menganalisis film “The Second Sex”menggunakan teori feminisme eksistensialis, perempuan seringkali dijadikan sebagai objek dan laki-laki sebagai subjek karena maskunilitas dari seorang laki-laki dan keadaan biologis yang dianggap mendukung adanya inter-sebujektif pada laki-laki. Kontribusi penelitian ini adalah penggunakan feminisme eksistensialis sebagai anti-thesis maskulinitas laki-laki dengan menerapkan pada kondisi empiris perempuan. Penelitian ini menggunakan metode etnografi feminis yaitu menggabungkan ethnographic interview dan participant observations. Fokus penelitian ini terletak pada class struggle kaum perempuan untuk mempertahankan eksistensialnya meskipun harus mengambil resiko pekerjaan yang tinggi dan resiko tertular virus COVID-19 akibat mobilitas yang tinggi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan reduksi data, display data, verifikasi data dan triangulasi data. Hasil menunjukkan bahwa kaum perempuan bekerja sebagai driver online untuk menjadi subjek bagi dirinya sendiri sekaligus berperan sebagai pencari nafkah dan ibu rumah tangga dalam kondisi pandemi COVID-19. Perjuangan perempuan dalam pandemi COVID-19 meruntuhkan stigma sosial masyarakat yang seringkali menjadikan mereka sebagai objek.