{"title":"独家母乳喂养关系,24-36个月大的儿童发育不良","authors":"Sofia Mawaddah","doi":"10.20527/jbk.v5i2.7340","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak yang mengalami kekurangan gizi, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Gunung Mas merupakan salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah yang cakupan pemberian ASI eksklusifnya masih rendah (3,1%) dan prevalensi balita pendek mencapai 34,5%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting . Metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan kontrol retrospektif. Populasi penelitian adalah semua anak berusia 24-36 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tampang Tumbang Anjir dengan jumlah sampel yaitu 78 balita. Variabel yang diteliti adalah pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8,97% balita yang diberikan ASI eksklusif dengan stunting dan 41% balita yang tidak diberikan ASI eksklusif dengan stunting , hasil uji statistik menunjukkan p<0,000 dan nilai OR 29,558. Kesimpulan: ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting pada usia 24-36 bulan.","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"91 1","pages":"60-66"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"9","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan\",\"authors\":\"Sofia Mawaddah\",\"doi\":\"10.20527/jbk.v5i2.7340\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak yang mengalami kekurangan gizi, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Gunung Mas merupakan salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah yang cakupan pemberian ASI eksklusifnya masih rendah (3,1%) dan prevalensi balita pendek mencapai 34,5%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting . Metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan kontrol retrospektif. Populasi penelitian adalah semua anak berusia 24-36 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tampang Tumbang Anjir dengan jumlah sampel yaitu 78 balita. Variabel yang diteliti adalah pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8,97% balita yang diberikan ASI eksklusif dengan stunting dan 41% balita yang tidak diberikan ASI eksklusif dengan stunting , hasil uji statistik menunjukkan p<0,000 dan nilai OR 29,558. Kesimpulan: ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting pada usia 24-36 bulan.\",\"PeriodicalId\":17756,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Berkala Kesehatan\",\"volume\":\"91 1\",\"pages\":\"60-66\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"9\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Berkala Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/jbk.v5i2.7340\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Berkala Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jbk.v5i2.7340","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak yang mengalami kekurangan gizi, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Gunung Mas merupakan salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah yang cakupan pemberian ASI eksklusifnya masih rendah (3,1%) dan prevalensi balita pendek mencapai 34,5%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting . Metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan kontrol retrospektif. Populasi penelitian adalah semua anak berusia 24-36 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tampang Tumbang Anjir dengan jumlah sampel yaitu 78 balita. Variabel yang diteliti adalah pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8,97% balita yang diberikan ASI eksklusif dengan stunting dan 41% balita yang tidak diberikan ASI eksklusif dengan stunting , hasil uji statistik menunjukkan p<0,000 dan nilai OR 29,558. Kesimpulan: ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting pada usia 24-36 bulan.