急性高山病病理学

Muhammad Orri Baskoro
{"title":"急性高山病病理学","authors":"Muhammad Orri Baskoro","doi":"10.53366/jimki.v8i3.271","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Acute mountain sickness (AMS) adalah kelainan neurologis yang biasanya menyerang pendaki gunung yang berada di ketinggian akibat hipoksia kronis pada tekanan parsial oksigen rendah. Walaupun seringkali bersifat self-limiting, AMS dapat menyebabkan edema pulmonal dan serebral yang dapat bersifat fatal. Popularitas pendakian gunung yang meningkat dan mudahnya akses beberapa tahun terakhir menyebabkan peningkatan jumlah pendaki yang berisiko mengalami bahaya AMS. \nPembahasan: Rendahnya tekanan oksigen pada ketinggian akan memicu 4 mekanisme refleks: respons ventilasi hipoksia, respons ventilasi hiperkapnia, vasodilatasi pembuluh otak terhadap hipoksia, dan vasokonstriksi pembuluh darah otak terhadap hipokapnia. Kejadian ini akan memicu pembengkakan astrosit dan aktivasi sistem trigeminovaskular sehingga menyebabkan gejala neurologis pendaki. \nKesimpulan: Pada keadaan di ketinggian, terjadi penurunan tekanan parsial O2 sehingga menyebabkan terjadinya hipoksemia pada pendaki. Kegagalan autoregulasi aliran darah otak akan menyebabkan peningkatan tekanan kranial melalui gaya mekanik dan kebocoran kapiler melalui gaya kimia. Hipertensi intrakranial akan menyebabkan perpindahan dan peregangan serabut saraf sensitif yang tidak termielinisasi pada sistem trigeminovaskular sehingga menyebabkan gejala neurologis pendaki. \n ","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Patofisiologi Acute Mountain Sickness\",\"authors\":\"Muhammad Orri Baskoro\",\"doi\":\"10.53366/jimki.v8i3.271\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pendahuluan: Acute mountain sickness (AMS) adalah kelainan neurologis yang biasanya menyerang pendaki gunung yang berada di ketinggian akibat hipoksia kronis pada tekanan parsial oksigen rendah. Walaupun seringkali bersifat self-limiting, AMS dapat menyebabkan edema pulmonal dan serebral yang dapat bersifat fatal. Popularitas pendakian gunung yang meningkat dan mudahnya akses beberapa tahun terakhir menyebabkan peningkatan jumlah pendaki yang berisiko mengalami bahaya AMS. \\nPembahasan: Rendahnya tekanan oksigen pada ketinggian akan memicu 4 mekanisme refleks: respons ventilasi hipoksia, respons ventilasi hiperkapnia, vasodilatasi pembuluh otak terhadap hipoksia, dan vasokonstriksi pembuluh darah otak terhadap hipokapnia. Kejadian ini akan memicu pembengkakan astrosit dan aktivasi sistem trigeminovaskular sehingga menyebabkan gejala neurologis pendaki. \\nKesimpulan: Pada keadaan di ketinggian, terjadi penurunan tekanan parsial O2 sehingga menyebabkan terjadinya hipoksemia pada pendaki. Kegagalan autoregulasi aliran darah otak akan menyebabkan peningkatan tekanan kranial melalui gaya mekanik dan kebocoran kapiler melalui gaya kimia. Hipertensi intrakranial akan menyebabkan perpindahan dan peregangan serabut saraf sensitif yang tidak termielinisasi pada sistem trigeminovaskular sehingga menyebabkan gejala neurologis pendaki. \\n \",\"PeriodicalId\":14697,\"journal\":{\"name\":\"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-02-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.271\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.271","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

引言:急性高山病(pr)是一种神经疾病,通常会影响长期缺氧、部分缺氧而处于高度的登山者。虽然内啡肽通常是自我限制的,但它可能会引起肺水肿和脑死亡。在过去的几年里,登山的受欢迎程度增加了,容易进入山区的人数也增加了,也增加了患急性高山症的风险。讨论:低海拔氧气压力会引发4种反射机制:反应这一事件会触发trigeminovaskular系统激活星形和肿胀,导致神经系统症状登山者。结论:在高度情况下,部分氧气压力下降,导致登山者的低氧。autoregulasi失败会导致颅内压增加大脑血液化学通过机械风格和毛细血管渗漏的风格。颅内高血压会导致移位和舒张敏感神经纤维,这些神经纤维没有被完全免疫,导致攀登者神经症状。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Patofisiologi Acute Mountain Sickness
Pendahuluan: Acute mountain sickness (AMS) adalah kelainan neurologis yang biasanya menyerang pendaki gunung yang berada di ketinggian akibat hipoksia kronis pada tekanan parsial oksigen rendah. Walaupun seringkali bersifat self-limiting, AMS dapat menyebabkan edema pulmonal dan serebral yang dapat bersifat fatal. Popularitas pendakian gunung yang meningkat dan mudahnya akses beberapa tahun terakhir menyebabkan peningkatan jumlah pendaki yang berisiko mengalami bahaya AMS. Pembahasan: Rendahnya tekanan oksigen pada ketinggian akan memicu 4 mekanisme refleks: respons ventilasi hipoksia, respons ventilasi hiperkapnia, vasodilatasi pembuluh otak terhadap hipoksia, dan vasokonstriksi pembuluh darah otak terhadap hipokapnia. Kejadian ini akan memicu pembengkakan astrosit dan aktivasi sistem trigeminovaskular sehingga menyebabkan gejala neurologis pendaki. Kesimpulan: Pada keadaan di ketinggian, terjadi penurunan tekanan parsial O2 sehingga menyebabkan terjadinya hipoksemia pada pendaki. Kegagalan autoregulasi aliran darah otak akan menyebabkan peningkatan tekanan kranial melalui gaya mekanik dan kebocoran kapiler melalui gaya kimia. Hipertensi intrakranial akan menyebabkan perpindahan dan peregangan serabut saraf sensitif yang tidak termielinisasi pada sistem trigeminovaskular sehingga menyebabkan gejala neurologis pendaki.  
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
POTENSI PROBIOTIK SEBAGAI REGULATOR SITOKIN INFLAMASI DALAM PERBAIKAN KLINIS PASIEN COVID-19 TOCILIZUMAB AS MONOCLONAL ANTIBODY THERAPY IN OVERCOMING ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME IN COVID-19 PATIENTS HUMAN EMBRYONIC STEM CELL DERIVATIVE SUBRETINAL PIGMENT EPITHELIAL TRANSPLANTATION AS A TREATMENT FOR DRY-TYPE MACULAR RELATIONSHIP BETWEEN FAST FOOD CONSUMPTION AND THE INCIDENCE OF DEPRESSION CORRELATION BETWEEN CLUSTER OF DIFFERENTIATION 4 (CD4) WITH RADIOLOGICAL FEATURES OF TB-HIV PATIENS
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1