{"title":"马郎市历史和文化博物馆展览","authors":"Indah Tjahjawulan, Adityayoga Adityayoga","doi":"10.36806/jsrw.v7i2.71","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tata pamer atau penyajian koleksi menjadi bagian penting dalam menginformasikan atau memberikan edukasi bagi pengunjung pada sebuah museum. Tata pamer dapat menggambarkan atau menceritakan pesan dari sebuah museum. Kota Malang merupakan kota yang memiliki museum yang cukup banyak, baik museum yang dikelola oleh lembaga pemerintahan, maupun lembaga swasta dan atau milik pribadi. Terbanyak adalah museum yang memiliki koleksi berkaitan dengan sejarah dan budaya. Penelitian ini akan memetakan museum di Kota Malang, yang memiliki koleksi terkait kesejarahan dan budaya, selain itu narasi utama yang ingin disampaikan oleh museum tersebut, narasi kecil yang mendukung, dan kondisi tata pamer yang ada. Penelitian awal dilakukan dengan cara mendata seluruh museum yang ada, membuat klasifikasi jenis museum dan koleksi yang dimiliki, menentukan museum yang akan diteliti. Tiga (3) museum dengan koleksi yang berbeda menjadi sampel penelitian untuk dapat menemukan pola penyajian pada masing-masing museum. Memotret seluruh kondisi tata pamer yang meliputi alur, pemilihan artefak, penempatan, grafis pendukung, elemen pendukung dan tata cahaya. Analisis yang dilakukan adalah analisis visual dari seluruh unsur yang membangun tata pamer, dan mencari relevansinya dengan narasi besar maupun narasi kecil yang ingin disampaikan. Hasil penelitian diharapkan dapat memetakan pola-pola penyajian dan memberikan pemahaman bagaimana relevansi tata pamer, dengan wacana yang ingin disampaikan oleh sebuah museum","PeriodicalId":17523,"journal":{"name":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Penyajian Koleksi Museum Sejarah dan Budaya Kota Malang\",\"authors\":\"Indah Tjahjawulan, Adityayoga Adityayoga\",\"doi\":\"10.36806/jsrw.v7i2.71\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tata pamer atau penyajian koleksi menjadi bagian penting dalam menginformasikan atau memberikan edukasi bagi pengunjung pada sebuah museum. Tata pamer dapat menggambarkan atau menceritakan pesan dari sebuah museum. Kota Malang merupakan kota yang memiliki museum yang cukup banyak, baik museum yang dikelola oleh lembaga pemerintahan, maupun lembaga swasta dan atau milik pribadi. Terbanyak adalah museum yang memiliki koleksi berkaitan dengan sejarah dan budaya. Penelitian ini akan memetakan museum di Kota Malang, yang memiliki koleksi terkait kesejarahan dan budaya, selain itu narasi utama yang ingin disampaikan oleh museum tersebut, narasi kecil yang mendukung, dan kondisi tata pamer yang ada. Penelitian awal dilakukan dengan cara mendata seluruh museum yang ada, membuat klasifikasi jenis museum dan koleksi yang dimiliki, menentukan museum yang akan diteliti. Tiga (3) museum dengan koleksi yang berbeda menjadi sampel penelitian untuk dapat menemukan pola penyajian pada masing-masing museum. Memotret seluruh kondisi tata pamer yang meliputi alur, pemilihan artefak, penempatan, grafis pendukung, elemen pendukung dan tata cahaya. Analisis yang dilakukan adalah analisis visual dari seluruh unsur yang membangun tata pamer, dan mencari relevansinya dengan narasi besar maupun narasi kecil yang ingin disampaikan. Hasil penelitian diharapkan dapat memetakan pola-pola penyajian dan memberikan pemahaman bagaimana relevansi tata pamer, dengan wacana yang ingin disampaikan oleh sebuah museum\",\"PeriodicalId\":17523,\"journal\":{\"name\":\"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)\",\"volume\":\"49 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-11-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36806/jsrw.v7i2.71\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36806/jsrw.v7i2.71","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penyajian Koleksi Museum Sejarah dan Budaya Kota Malang
Tata pamer atau penyajian koleksi menjadi bagian penting dalam menginformasikan atau memberikan edukasi bagi pengunjung pada sebuah museum. Tata pamer dapat menggambarkan atau menceritakan pesan dari sebuah museum. Kota Malang merupakan kota yang memiliki museum yang cukup banyak, baik museum yang dikelola oleh lembaga pemerintahan, maupun lembaga swasta dan atau milik pribadi. Terbanyak adalah museum yang memiliki koleksi berkaitan dengan sejarah dan budaya. Penelitian ini akan memetakan museum di Kota Malang, yang memiliki koleksi terkait kesejarahan dan budaya, selain itu narasi utama yang ingin disampaikan oleh museum tersebut, narasi kecil yang mendukung, dan kondisi tata pamer yang ada. Penelitian awal dilakukan dengan cara mendata seluruh museum yang ada, membuat klasifikasi jenis museum dan koleksi yang dimiliki, menentukan museum yang akan diteliti. Tiga (3) museum dengan koleksi yang berbeda menjadi sampel penelitian untuk dapat menemukan pola penyajian pada masing-masing museum. Memotret seluruh kondisi tata pamer yang meliputi alur, pemilihan artefak, penempatan, grafis pendukung, elemen pendukung dan tata cahaya. Analisis yang dilakukan adalah analisis visual dari seluruh unsur yang membangun tata pamer, dan mencari relevansinya dengan narasi besar maupun narasi kecil yang ingin disampaikan. Hasil penelitian diharapkan dapat memetakan pola-pola penyajian dan memberikan pemahaman bagaimana relevansi tata pamer, dengan wacana yang ingin disampaikan oleh sebuah museum