{"title":"Potensi Antidioksidan Sediaan Nanopartikel Ekstrak Kernel Biji Limus (Mangifera foetida Lour)","authors":"Vera Nurviana","doi":"10.24843/JFU.2020.V09.I03.P02","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nAntioksidan merupakan senyawa yang memiliki kemampuan menghambat aktivitas radikal bebas penyebab timbulnya penyakit degeneratif. Salah satu sumber bahan alam yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan adalah limus (Mangifera foetida Lour.), sejenis mangga dari suku anacardiaceae yang merupakan buah lokal Indonesia. Ekstrak kernel biji limus (EBL) telah diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Aktivitas antoksidan dapat ditingkatkan dengan pembuatan sediaan nanopartikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengupayakan peningkatan aktivitas antioksidan biji limus dengan memodifikasi ekstrak menjadi sediaan nanopartikel. Pembuatan sediaan nanopartikel dilakukan dengan metode gelasi ionik dan untuk memastikan terbentuknya nanopartikel ekstrak, dilakukan karakterisasi meliputi ukuran partikel, indeks polidispersi dan nilai zeta potensial. Peningkatan aktivitas antioksidan dari nanopartikel ekstrak biji limus (NEBL) dilakukan dengan cara membandingan nilai IC50-nya dengan nilai IC50 EBL, dan untuk melihat potensinya dilakukan dengan cara membandingkannya dengan Vitamin. Metode pengukuran aktivitas antioksidan yang digunakan adalah metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Data IC50 dianalisis menggunakan uji One Way Annova dan uji lanjut Post-hoc LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh sediaan nanopartikel ekstrak biji limus yang memiliki karakteristik meliputi; ukuran partikel 2,91 nm, nilai indeks polidispersi 0, 456 dan nilai zeta potensial sebesar +56 mV dan nilai IC50 sebesar 1,166±0,021 µg/mL. Nilai IC50 dari EBL adalah 9,127±0,022 dan Vitamin C adalah 3,933±0,013. Modifikasi EBL menjadi sediaan NEBL dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dan memiliki potensi yang sangat baik sebagai antioksidan alami karena memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan vitamin C (p<,05). \nKata kunci: Antioksidan, Limus, Mangifera foetida Lour, Nanopartikel.","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"68 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi Udayana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/JFU.2020.V09.I03.P02","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ABSTRAK
Antioksidan merupakan senyawa yang memiliki kemampuan menghambat aktivitas radikal bebas penyebab timbulnya penyakit degeneratif. Salah satu sumber bahan alam yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan adalah limus (Mangifera foetida Lour.), sejenis mangga dari suku anacardiaceae yang merupakan buah lokal Indonesia. Ekstrak kernel biji limus (EBL) telah diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Aktivitas antoksidan dapat ditingkatkan dengan pembuatan sediaan nanopartikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengupayakan peningkatan aktivitas antioksidan biji limus dengan memodifikasi ekstrak menjadi sediaan nanopartikel. Pembuatan sediaan nanopartikel dilakukan dengan metode gelasi ionik dan untuk memastikan terbentuknya nanopartikel ekstrak, dilakukan karakterisasi meliputi ukuran partikel, indeks polidispersi dan nilai zeta potensial. Peningkatan aktivitas antioksidan dari nanopartikel ekstrak biji limus (NEBL) dilakukan dengan cara membandingan nilai IC50-nya dengan nilai IC50 EBL, dan untuk melihat potensinya dilakukan dengan cara membandingkannya dengan Vitamin. Metode pengukuran aktivitas antioksidan yang digunakan adalah metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Data IC50 dianalisis menggunakan uji One Way Annova dan uji lanjut Post-hoc LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh sediaan nanopartikel ekstrak biji limus yang memiliki karakteristik meliputi; ukuran partikel 2,91 nm, nilai indeks polidispersi 0, 456 dan nilai zeta potensial sebesar +56 mV dan nilai IC50 sebesar 1,166±0,021 µg/mL. Nilai IC50 dari EBL adalah 9,127±0,022 dan Vitamin C adalah 3,933±0,013. Modifikasi EBL menjadi sediaan NEBL dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dan memiliki potensi yang sangat baik sebagai antioksidan alami karena memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan vitamin C (p<,05).
Kata kunci: Antioksidan, Limus, Mangifera foetida Lour, Nanopartikel.