心脏并发症和中风后心电图异常

Vincha Rahma Luqman, Zam Zanariah
{"title":"心脏并发症和中风后心电图异常","authors":"Vincha Rahma Luqman, Zam Zanariah","doi":"10.53366/jimki.v7i2.57","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Terdapat overlap antara penyakit serebrovaskular dan penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular khususnya jantung sering terjadi pada pasien stroke, dan kelainan jantung juga sering terjadi diikuti setelah stroke. Hal yang paling serius diantaranya infark miokard akut (IMA), gagal jantung, aritmia seperti takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel, atau fibrilasi atrium, hingga henti jantung. Pasien dengan aterosklerosis serebral sering juga memiliki penyakit arteri koroner (PAK) atau penyakit pembuluh darah perifer (PAP). Sebaliknya, pasien dengan PAK atau PAP memiliki risiko stroke yang lebih besar. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit serebrovaskular memiliki risiko yang signifikan untuk terjadinya IMA atau kematian pembuluh darah setelah terjadi stroke, dan dengan penyakit jantung sebagai penyebab kematian yang paling mungkin pada pasien stroke dari waktu ke waktu. \nPada suatu penelitian lain pasien yang terjadi stroke akut dan dirawat inap, terjadi kematian yang disebabkan oleh jantung pada 35/846 pasien (4%) dan dengan kelainan jantung yang serius dalam tiga bulan pertama pasca stroke terjadi pada 161/846 pasien (19%). Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadi kelainan jantung yang serius yaitu stroke dengan klinis yang buruk, riwayat gagal jantung, dan disfungsi ginjal (kadar kreatinin > 1,3 mg/dl). Temuan EKG terkait dengan peningkatan risiko diatas yaitu extra ventricular beats dan interval QT yang memanjang. \nBiasanya yang paling sering menjadi penyebab stroke yang disebabkan oleh jantung dapat diidentifikasi jika diawali terjadi gangguan serebrovaskular. Dengan demikian menjadi penting untuk menggambarkan apakah masalah-masalah tersebut adalah masalah sekunder akibat stroke, bersifat kebetulan, atau menjadi penyebab langsung stroke.","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KOMPLIKASI PADA JANTUNG DAN ABNORMALITAS EKG PASCA STROKE\",\"authors\":\"Vincha Rahma Luqman, Zam Zanariah\",\"doi\":\"10.53366/jimki.v7i2.57\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Terdapat overlap antara penyakit serebrovaskular dan penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular khususnya jantung sering terjadi pada pasien stroke, dan kelainan jantung juga sering terjadi diikuti setelah stroke. Hal yang paling serius diantaranya infark miokard akut (IMA), gagal jantung, aritmia seperti takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel, atau fibrilasi atrium, hingga henti jantung. Pasien dengan aterosklerosis serebral sering juga memiliki penyakit arteri koroner (PAK) atau penyakit pembuluh darah perifer (PAP). Sebaliknya, pasien dengan PAK atau PAP memiliki risiko stroke yang lebih besar. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit serebrovaskular memiliki risiko yang signifikan untuk terjadinya IMA atau kematian pembuluh darah setelah terjadi stroke, dan dengan penyakit jantung sebagai penyebab kematian yang paling mungkin pada pasien stroke dari waktu ke waktu. \\nPada suatu penelitian lain pasien yang terjadi stroke akut dan dirawat inap, terjadi kematian yang disebabkan oleh jantung pada 35/846 pasien (4%) dan dengan kelainan jantung yang serius dalam tiga bulan pertama pasca stroke terjadi pada 161/846 pasien (19%). Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadi kelainan jantung yang serius yaitu stroke dengan klinis yang buruk, riwayat gagal jantung, dan disfungsi ginjal (kadar kreatinin > 1,3 mg/dl). Temuan EKG terkait dengan peningkatan risiko diatas yaitu extra ventricular beats dan interval QT yang memanjang. \\nBiasanya yang paling sering menjadi penyebab stroke yang disebabkan oleh jantung dapat diidentifikasi jika diawali terjadi gangguan serebrovaskular. Dengan demikian menjadi penting untuk menggambarkan apakah masalah-masalah tersebut adalah masalah sekunder akibat stroke, bersifat kebetulan, atau menjadi penyebab langsung stroke.\",\"PeriodicalId\":14697,\"journal\":{\"name\":\"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-03-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53366/jimki.v7i2.57\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53366/jimki.v7i2.57","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

脑血管疾病和心血管疾病之间存在一定的重叠。心血管疾病尤其是中风患者,心脏病通常发生在中风后。最严重的是急性心肌梗死(IMA),心脏衰竭,心律失常,如心室心律失常,心室颤动,或心房颤动,直到心脏停止跳动。脑动脉粥样硬化患者通常也有冠状动脉或周围动脉疾病。另一方面,患有PAK或PAP的患者中风的风险更大。一些研究表明,患有脑血管疾病的患者在脑卒中发生IMA或血管死亡的风险非常大,而心脏病是患者随着时间的推移最有可能发生中风的原因。在另一项研究的病人发生急性中风住院,35/846时心脏病引起的死亡(4%)和严重的心脏异常的病人在中风后的头三个月发生在病人161/846(19%)。导致严重临床中风、心脏衰竭和肾功能障碍(肌酸水平> 1.3 mg/dl)等因素的增加。发现心电图上的风险增加相关,即额外的恶性的beats和QT间隔拉长。通常是由心脏引起的中风的最常见原因,可以在脑血管疾病开始时确定。因此,重要的是要确定这些问题是中风的次要问题,是巧合,还是直接导致中风。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
KOMPLIKASI PADA JANTUNG DAN ABNORMALITAS EKG PASCA STROKE
Terdapat overlap antara penyakit serebrovaskular dan penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular khususnya jantung sering terjadi pada pasien stroke, dan kelainan jantung juga sering terjadi diikuti setelah stroke. Hal yang paling serius diantaranya infark miokard akut (IMA), gagal jantung, aritmia seperti takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel, atau fibrilasi atrium, hingga henti jantung. Pasien dengan aterosklerosis serebral sering juga memiliki penyakit arteri koroner (PAK) atau penyakit pembuluh darah perifer (PAP). Sebaliknya, pasien dengan PAK atau PAP memiliki risiko stroke yang lebih besar. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit serebrovaskular memiliki risiko yang signifikan untuk terjadinya IMA atau kematian pembuluh darah setelah terjadi stroke, dan dengan penyakit jantung sebagai penyebab kematian yang paling mungkin pada pasien stroke dari waktu ke waktu. Pada suatu penelitian lain pasien yang terjadi stroke akut dan dirawat inap, terjadi kematian yang disebabkan oleh jantung pada 35/846 pasien (4%) dan dengan kelainan jantung yang serius dalam tiga bulan pertama pasca stroke terjadi pada 161/846 pasien (19%). Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadi kelainan jantung yang serius yaitu stroke dengan klinis yang buruk, riwayat gagal jantung, dan disfungsi ginjal (kadar kreatinin > 1,3 mg/dl). Temuan EKG terkait dengan peningkatan risiko diatas yaitu extra ventricular beats dan interval QT yang memanjang. Biasanya yang paling sering menjadi penyebab stroke yang disebabkan oleh jantung dapat diidentifikasi jika diawali terjadi gangguan serebrovaskular. Dengan demikian menjadi penting untuk menggambarkan apakah masalah-masalah tersebut adalah masalah sekunder akibat stroke, bersifat kebetulan, atau menjadi penyebab langsung stroke.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
POTENSI PROBIOTIK SEBAGAI REGULATOR SITOKIN INFLAMASI DALAM PERBAIKAN KLINIS PASIEN COVID-19 TOCILIZUMAB AS MONOCLONAL ANTIBODY THERAPY IN OVERCOMING ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME IN COVID-19 PATIENTS HUMAN EMBRYONIC STEM CELL DERIVATIVE SUBRETINAL PIGMENT EPITHELIAL TRANSPLANTATION AS A TREATMENT FOR DRY-TYPE MACULAR RELATIONSHIP BETWEEN FAST FOOD CONSUMPTION AND THE INCIDENCE OF DEPRESSION CORRELATION BETWEEN CLUSTER OF DIFFERENTIATION 4 (CD4) WITH RADIOLOGICAL FEATURES OF TB-HIV PATIENS
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1