Fara Azzahra, Elvan Arefadil Almalik, Atmi Atkha Sari
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi DAN Staphylococcus aureus","authors":"Fara Azzahra, Elvan Arefadil Almalik, Atmi Atkha Sari","doi":"10.37089/jofar.v0i0.63","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Daun alpukat merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Kandungan kimia flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun alpukat terhadap bakteri S. thypi dan S.aureus. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun alpukat dilakukan menggunakan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%, kelompok kontrol positif siprofloksasin, kontrol negatif aquadest steril, serta kontrol pelarut etanol dengan metode difusi cakram. Setiap perlakuan diinokulasikan dengan suspensi bakteri kemudian ditetesi ekstrak etanol daun alpukat, diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, diamati dan diukur zona bening disekitar kertas cakram. Hasil yang diperoleh dianalisis berdasarkan Clinical and Laboratory Standards (CLSI). Ekstrak etanol daun alpukat konsentrasi 100% menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap S.aureus sebesar 10,68 ± 0,43 mm, sedangkan pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% terhadap S.typi berturut-turut 8,50 ± 0,38 mm; 7,45 ± 1,03 mm; 9,35 ± 0,20; 9,23 ± 0,08 mm dan 9,44 ± 0,36 mm, kontrol negatif terhadap S. typhi dan S.aureus masing-masing sebesar 0 ± 0 mm dan 0 ± 0 mm, kontrol positif siproflokasin terhadap S. typhi dan S.aureus masing-masing sebesar 25,92 ± 0,30 mm dan 26,10 ± 0,20 mm. Zona hambat Ekstrak etanol daun alpukat terhadap pertumbuhan bakteri S.typhi dan S.aureus menunjukkan kategori antibakteri resisten. Zona hambat siprofloksasin menunjukkan kategori antibakteri intermediat pada bakteri S.typhi dan sensitif pada bakteri S.aureus, artinya memiliki potensi menghambat bakteri S.typhi dan S.aureus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun alpukat memiliki aktivitas menghambat bakteri S.typhi dan S.aureus, namun potensinya dalam menghambat S.typhi dan S.aureus tidak sebanding dengan siprofloksasin.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37089/jofar.v0i0.63","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Abstract
Daun alpukat merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Kandungan kimia flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun alpukat terhadap bakteri S. thypi dan S.aureus. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun alpukat dilakukan menggunakan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%, kelompok kontrol positif siprofloksasin, kontrol negatif aquadest steril, serta kontrol pelarut etanol dengan metode difusi cakram. Setiap perlakuan diinokulasikan dengan suspensi bakteri kemudian ditetesi ekstrak etanol daun alpukat, diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, diamati dan diukur zona bening disekitar kertas cakram. Hasil yang diperoleh dianalisis berdasarkan Clinical and Laboratory Standards (CLSI). Ekstrak etanol daun alpukat konsentrasi 100% menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap S.aureus sebesar 10,68 ± 0,43 mm, sedangkan pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% terhadap S.typi berturut-turut 8,50 ± 0,38 mm; 7,45 ± 1,03 mm; 9,35 ± 0,20; 9,23 ± 0,08 mm dan 9,44 ± 0,36 mm, kontrol negatif terhadap S. typhi dan S.aureus masing-masing sebesar 0 ± 0 mm dan 0 ± 0 mm, kontrol positif siproflokasin terhadap S. typhi dan S.aureus masing-masing sebesar 25,92 ± 0,30 mm dan 26,10 ± 0,20 mm. Zona hambat Ekstrak etanol daun alpukat terhadap pertumbuhan bakteri S.typhi dan S.aureus menunjukkan kategori antibakteri resisten. Zona hambat siprofloksasin menunjukkan kategori antibakteri intermediat pada bakteri S.typhi dan sensitif pada bakteri S.aureus, artinya memiliki potensi menghambat bakteri S.typhi dan S.aureus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun alpukat memiliki aktivitas menghambat bakteri S.typhi dan S.aureus, namun potensinya dalam menghambat S.typhi dan S.aureus tidak sebanding dengan siprofloksasin.