{"title":"Beban Kerja Caregiver Dalam Mendampingi Lansia Dengan Demensia di Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan Jakarta Tahun 2022","authors":"Jumiarti Jumiarti, Tri Suratmi, T. Rahardjo","doi":"10.52643/jukmas.v7i1.2560","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Caregiver adalah orang dewasa yang berperan dalam memberikan pendampingan kepada lansia yang mengalami ketergantungan ringan, sedang, berat sampai total. Caregiver dapat berasal dari anggota keluarga maupun orang yang terlatih sebagai caregiver lansia yang bekerja untuk memberi layanan pendampingan di panti wreda. Karakteristik lansia di panti wreda beragam, diantaranya lansia penyandang demensia. Lansia dengan demensia mengalami perubahan pada aspek fisik, psikologis, hubungan sosial, dan kemandirian pada aktivitas sehari-hari yang mempengaruhi kualitas hidup. Perubahan pada lansia demensia, kemampuan caregiver, dan lingkungan kerja merupakan kondisi yang dapat menimbulkan stres pada caregiver sehingga berisiko mengalami burn out. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran beban kerja caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia di Sasana Tresna Werdha (STW) RIA Pembangunan. Penelitian adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, telaah dokumen, dan focus group discussion kepada sepuluh responden. Analisis data menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dengan hasil wawancara ditranskrip menggunakan teknik verbatim. Hasil penelitian diperoleh gambaran tentang beban kerja berlebih pada caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia akibat faktor kelelahan emosional yang berkaitan dengan lansia kelompok usia tua, kurangnya keterampilan caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia, pendapatan yang rendah, waktu kerja, dan lingkungan kerja secara psikologis. Dibutuhkan kebijakan manajemen dalam menangani lansia dengan demensia di panti wreda, pelatihan khusus penanganan lansia dengan demensia, dan pemberian insentif yang memadai.","PeriodicalId":269136,"journal":{"name":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52643/jukmas.v7i1.2560","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Caregiver adalah orang dewasa yang berperan dalam memberikan pendampingan kepada lansia yang mengalami ketergantungan ringan, sedang, berat sampai total. Caregiver dapat berasal dari anggota keluarga maupun orang yang terlatih sebagai caregiver lansia yang bekerja untuk memberi layanan pendampingan di panti wreda. Karakteristik lansia di panti wreda beragam, diantaranya lansia penyandang demensia. Lansia dengan demensia mengalami perubahan pada aspek fisik, psikologis, hubungan sosial, dan kemandirian pada aktivitas sehari-hari yang mempengaruhi kualitas hidup. Perubahan pada lansia demensia, kemampuan caregiver, dan lingkungan kerja merupakan kondisi yang dapat menimbulkan stres pada caregiver sehingga berisiko mengalami burn out. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran beban kerja caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia di Sasana Tresna Werdha (STW) RIA Pembangunan. Penelitian adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, telaah dokumen, dan focus group discussion kepada sepuluh responden. Analisis data menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dengan hasil wawancara ditranskrip menggunakan teknik verbatim. Hasil penelitian diperoleh gambaran tentang beban kerja berlebih pada caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia akibat faktor kelelahan emosional yang berkaitan dengan lansia kelompok usia tua, kurangnya keterampilan caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia, pendapatan yang rendah, waktu kerja, dan lingkungan kerja secara psikologis. Dibutuhkan kebijakan manajemen dalam menangani lansia dengan demensia di panti wreda, pelatihan khusus penanganan lansia dengan demensia, dan pemberian insentif yang memadai.