Pub Date : 2023-05-19DOI: 10.52643/jukmas.v7i1.2939
Agusianita Agusianita, Hasanuddin Nuru, Des Metasari
The increase in JKN participants has created a separate problem, especially for private hospitals. An increase in the number of patients that is disproportionate to the number of health workers will have a psychological impact on health workers which can reduce the quality of service, while service will determine the level of patient satisfaction and have an impact on the number of patients seeking treatment at the hospital. The purpose of this study was to determine Nurse Services on the satisfaction of inpatient JKN patients at Rafflesia Hospital. The method used is cross sectional research method. Data was collected by distributing questionnaires to 162 patients using a random sampling technique. The results of the univariate test analysis showed that 74 respondents (45.7%) had good nurse services, 65 respondents (40.1%) said it was quite good, while 23 respondents (14.2%) were not good enough. The results of the Bivariate analysis showed that there was a relationship between nurse service and patient satisfaction
{"title":"Analisis Pelayanan Perawat Terhadap Kepuasan Pasien JKN Rawat Inap di Rumah Sakit Rafflesia","authors":"Agusianita Agusianita, Hasanuddin Nuru, Des Metasari","doi":"10.52643/jukmas.v7i1.2939","DOIUrl":"https://doi.org/10.52643/jukmas.v7i1.2939","url":null,"abstract":"The increase in JKN participants has created a separate problem, especially for private hospitals. An increase in the number of patients that is disproportionate to the number of health workers will have a psychological impact on health workers which can reduce the quality of service, while service will determine the level of patient satisfaction and have an impact on the number of patients seeking treatment at the hospital. The purpose of this study was to determine Nurse Services on the satisfaction of inpatient JKN patients at Rafflesia Hospital. The method used is cross sectional research method. Data was collected by distributing questionnaires to 162 patients using a random sampling technique. The results of the univariate test analysis showed that 74 respondents (45.7%) had good nurse services, 65 respondents (40.1%) said it was quite good, while 23 respondents (14.2%) were not good enough. The results of the Bivariate analysis showed that there was a relationship between nurse service and patient satisfaction","PeriodicalId":269136,"journal":{"name":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122222322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-19DOI: 10.52643/jukmas.v7i1.2385
Ikit Netra Wirakhmi
Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg. Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi. Peningkatan aktivitas fisik direkomendasikan sebagai sarana untuk mencegah terjadinya hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan hipertensi pada lanjut usia di Puskesmas Kutasari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi di wilayah Puskesmas Kutasari Kabupaten Purbalingga sebanyak 105 orang. Hasil penelitian didapatkan umur responden paling banyak adalah lansia tua (75 - 90 tahun) sebanyak 48 responden (45%) dan jenis kelamin paling banyak adalah perempuan sebanyak 67 responden (63.8%) serta tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan hipertensi pada lanjut usia di Puskesmas Kutasari (p value = 0.142). Tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan hipertensi pada lanjut usia di Puskesmas Kutasari (p value = 0.142). Tenaga kesehatan diharapkan memberikan edukasi yang lengkap dan jelas kepada pasien tentang pentingnya aktivitas fisik bagi penderita hipertensi.Kata kunci: Aktivitas Fisik, Hipertensi, Lanjut Usia AbstractHypertension is a condition where there is an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and/or diastolic 90 mmHg. Physical activity is one of the factors that influence the incidence of hypertension. Increased physical activity is recommended as a means to prevent hypertension. The purpose of this study was to determine the relationship between physical activity and hypertension in the elderly at Kutasari Health Center. The type of research used is quantitative research with a descriptive correlative design. The sample in this study were 105 people with hypertension in the Kutasari Public Health Center, Purbalingga Regency. The results showed that the majority of respondents were elderly (75 - 90 years) as many as 48 respondents (45%) and the most gender was female as many as 67 respondents (63.8%) and there was no relationship between physical activity and hypertension in the elderly at the Puskesmas. Kutasari (p value = 0.142). There is no relationship between physical activity and hypertension in the elderly at Kutasari Health Center (p value = 0.142). Health workers are expected to provide complete and clear education to patients about the importance of physical activity for people with hypertension. Keywords : Physical Activity, Hypertension, Elderly
{"title":"Hubungan Aktivitas Fisik dengan Hipertensi Pada Lanjut Usia di Puskesmas Kutasari","authors":"Ikit Netra Wirakhmi","doi":"10.52643/jukmas.v7i1.2385","DOIUrl":"https://doi.org/10.52643/jukmas.v7i1.2385","url":null,"abstract":"Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg. Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi. Peningkatan aktivitas fisik direkomendasikan sebagai sarana untuk mencegah terjadinya hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan hipertensi pada lanjut usia di Puskesmas Kutasari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi di wilayah Puskesmas Kutasari Kabupaten Purbalingga sebanyak 105 orang. Hasil penelitian didapatkan umur responden paling banyak adalah lansia tua (75 - 90 tahun) sebanyak 48 responden (45%) dan jenis kelamin paling banyak adalah perempuan sebanyak 67 responden (63.8%) serta tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan hipertensi pada lanjut usia di Puskesmas Kutasari (p value = 0.142). Tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan hipertensi pada lanjut usia di Puskesmas Kutasari (p value = 0.142). Tenaga kesehatan diharapkan memberikan edukasi yang lengkap dan jelas kepada pasien tentang pentingnya aktivitas fisik bagi penderita hipertensi.Kata kunci: Aktivitas Fisik, Hipertensi, Lanjut Usia AbstractHypertension is a condition where there is an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and/or diastolic 90 mmHg. Physical activity is one of the factors that influence the incidence of hypertension. Increased physical activity is recommended as a means to prevent hypertension. The purpose of this study was to determine the relationship between physical activity and hypertension in the elderly at Kutasari Health Center. The type of research used is quantitative research with a descriptive correlative design. The sample in this study were 105 people with hypertension in the Kutasari Public Health Center, Purbalingga Regency. The results showed that the majority of respondents were elderly (75 - 90 years) as many as 48 respondents (45%) and the most gender was female as many as 67 respondents (63.8%) and there was no relationship between physical activity and hypertension in the elderly at the Puskesmas. Kutasari (p value = 0.142). There is no relationship between physical activity and hypertension in the elderly at Kutasari Health Center (p value = 0.142). Health workers are expected to provide complete and clear education to patients about the importance of physical activity for people with hypertension. Keywords : Physical Activity, Hypertension, Elderly","PeriodicalId":269136,"journal":{"name":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124848030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-19DOI: 10.52643/jukmas.v7i1.3067
Rafina Wulandari, Laila Ulfa, S. Samingan
Pesantren merupakan salah satu hunian dengan kepadatan yang cukup tinggi. Kondisi di pondok pesantren tidak terawat, sanitasi buruk, kamarnya terlalu lembab dan penerangannya kurang, menyebabkan tingginya insiden skabies di pesantren. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang penyakit skabies ditinjau dari personal hygiene dan sanitasi lingkungan terhadap pengetahuan santri di Pondok Pesantren Al Hidayah Boarding School Kota Depok. Jenis penelitian ini menggunakan pre-experimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini santri putra dan putri kelas VII sebanyak 82 responden dan sampel yang digunakan sebanyak 40 responden menggunakan teknik sampel Random Sampling. Hasil penelitian menemukan sebagian besar santri (90%) telah memehami tentang tujuan sanitasi lingkungan, namun separuh dari santri (50%) tidak memahami tentang cara penularan scabies. Hasil analisis statistik terdapat perbedaan yang signifikan nilai pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan (p value 0,001). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengatahuan tentang scabies perlu dilakukan pada santri yang tinggal di pesantren. Pemahaman terhadap pencegahan skabies melalui menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan pada santri sebaiknya diberikan secara intens yang dapat disampaikan dalam kurikulum Pendidikan kesehatan. Kata kunci : penyuluhan, pengetahuan, skabies.
{"title":"Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Santri Tentang Penyakit Skabies di Pondok Pesantren Al Hidayah Boarding School Kota Depok Tahun 2022","authors":"Rafina Wulandari, Laila Ulfa, S. Samingan","doi":"10.52643/jukmas.v7i1.3067","DOIUrl":"https://doi.org/10.52643/jukmas.v7i1.3067","url":null,"abstract":"Pesantren merupakan salah satu hunian dengan kepadatan yang cukup tinggi. Kondisi di pondok pesantren tidak terawat, sanitasi buruk, kamarnya terlalu lembab dan penerangannya kurang, menyebabkan tingginya insiden skabies di pesantren. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang penyakit skabies ditinjau dari personal hygiene dan sanitasi lingkungan terhadap pengetahuan santri di Pondok Pesantren Al Hidayah Boarding School Kota Depok. Jenis penelitian ini menggunakan pre-experimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini santri putra dan putri kelas VII sebanyak 82 responden dan sampel yang digunakan sebanyak 40 responden menggunakan teknik sampel Random Sampling. Hasil penelitian menemukan sebagian besar santri (90%) telah memehami tentang tujuan sanitasi lingkungan, namun separuh dari santri (50%) tidak memahami tentang cara penularan scabies. Hasil analisis statistik terdapat perbedaan yang signifikan nilai pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan (p value 0,001). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengatahuan tentang scabies perlu dilakukan pada santri yang tinggal di pesantren. Pemahaman terhadap pencegahan skabies melalui menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan pada santri sebaiknya diberikan secara intens yang dapat disampaikan dalam kurikulum Pendidikan kesehatan. Kata kunci : penyuluhan, pengetahuan, skabies.","PeriodicalId":269136,"journal":{"name":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115906744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-19DOI: 10.52643/jukmas.v7i1.2611
A. Aurelia, Ajeng Setianingsih, Yuyun Kurniawati
Kurang optimalnya pemanfaatan Posyandu bagi Ibu yang memiliki Balita menjadikan pertanyaan penyebab dari hal tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, motivasi, dan peran kader dengan perilaku ibu yang memiliki balita (0-59 bulan) di Posyandu. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik dan desain penelitiannya cross-sectional. Sampelnya berjumlah 60 responden. Kuesioner yang sudah di uji validitas dan reilabilitasnya dengan uji Chi-Square (0,05). Hasil penelitian didapatkan sebanyak 32 (53,3%) responden perilaku tidak patuh, 56 (93,3%) responden pengetahuan baik, 35 (58,3%) responden sikap negatif 40 (66,7%) responden motivasi lemah, dan 39 (65%) peran kader. Hasil analisis bivariat dari empat variabel independen, terdapat hubungan dari dua faktor diantaranya sikap dengan nilai P-Value = 0,005 dan OR = 4,636 (1.540-13.963) dan motivasi dengan nilai P-Value = 0,044 dan OR = 3,095 (1,010-9485). Dua faktor yang tidak terdapat hubungan yaitu pengetahuan dengan nilai P-Value = 0,890 dan OR = 0.867 (0.114-6.593) dan peran kader dengan nilai P-Value = 0,515 dan OR = 0,702 (0,242-2,038). Saran dari peneliti bagi semua ibu untuk melakukan kerja sama dengan keluarga atau teman untuk membawa anaknya ke Posyandu dan untuk para kader atau tenaga kesehatan bisa memberikan penyuluhan kesehatan maupun konseling untuk ibu yang memiliki bayi dan balita. Pada saat kegiatan penyuluhan kesehatan dan konsultasi tersebut ada, para ibu bisa memanfaatkan kegiatan tersebut dengan baik.
{"title":"Hubungan Sikap dan Motivasi dengan Perilaku Memanfaatkan Posyandu bagi Ibu yang Mempunyai Balita","authors":"A. Aurelia, Ajeng Setianingsih, Yuyun Kurniawati","doi":"10.52643/jukmas.v7i1.2611","DOIUrl":"https://doi.org/10.52643/jukmas.v7i1.2611","url":null,"abstract":"Kurang optimalnya pemanfaatan Posyandu bagi Ibu yang memiliki Balita menjadikan pertanyaan penyebab dari hal tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, motivasi, dan peran kader dengan perilaku ibu yang memiliki balita (0-59 bulan) di Posyandu. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik dan desain penelitiannya cross-sectional. Sampelnya berjumlah 60 responden. Kuesioner yang sudah di uji validitas dan reilabilitasnya dengan uji Chi-Square (0,05). Hasil penelitian didapatkan sebanyak 32 (53,3%) responden perilaku tidak patuh, 56 (93,3%) responden pengetahuan baik, 35 (58,3%) responden sikap negatif 40 (66,7%) responden motivasi lemah, dan 39 (65%) peran kader. Hasil analisis bivariat dari empat variabel independen, terdapat hubungan dari dua faktor diantaranya sikap dengan nilai P-Value = 0,005 dan OR = 4,636 (1.540-13.963) dan motivasi dengan nilai P-Value = 0,044 dan OR = 3,095 (1,010-9485). Dua faktor yang tidak terdapat hubungan yaitu pengetahuan dengan nilai P-Value = 0,890 dan OR = 0.867 (0.114-6.593) dan peran kader dengan nilai P-Value = 0,515 dan OR = 0,702 (0,242-2,038). Saran dari peneliti bagi semua ibu untuk melakukan kerja sama dengan keluarga atau teman untuk membawa anaknya ke Posyandu dan untuk para kader atau tenaga kesehatan bisa memberikan penyuluhan kesehatan maupun konseling untuk ibu yang memiliki bayi dan balita. Pada saat kegiatan penyuluhan kesehatan dan konsultasi tersebut ada, para ibu bisa memanfaatkan kegiatan tersebut dengan baik.","PeriodicalId":269136,"journal":{"name":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129049936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-19DOI: 10.52643/jukmas.v7i1.3066
Iyan Apriyanto, Yeny Sulistyowati, Sri Utami
WHO menyatakan hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang pertahun. Data Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi penduduk umur >18 tahun di Indonesia sebesar 34,1% dan di Provinsi Banten mencapai 30,45%. Tahun 2020 UPTD Puskesmas Sukamulya, hipertensi menempati kasus tertinggi PTM yaitu 5.738 kasus (50,1%). Tujuan penelitian ini adalah membuktikan determinan faktor risiko kejadian hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Tahun 2021. Metode yang digunakan Penelitian kuantitatif dengan desain case-control. Menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel kasus 113 responden dan kontrol 113 responden. Hasil bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara umur p value = 0,001, jenis kelamin p value = 0,0005, riwayat keluarga p value = 0,0005 obesitas p value = 0,0005, kebiasaan merokok p value = 0,0005, kurang aktifitas fisik p value = 0,0005, konsumsi makanan asin p value = 0,008, dislipidemia p value = 0,0005, konsumsi alkohol p value = 0,029, stres p value = 0,0005 dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukamulya. Hasil multivariat menunjukkan stres merupakan faktor dominan terhadap kejadian hipertensi dengan OR = 210, 323. Stres adalah determinan faktor risiko hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukamulya. Mengikuti kegiatan CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres) merupakan salah satu kegiatan pencegahan faktor risiko hipertensi. Kata kunci: Hipertensi, Faktor risiko, Kegiatan CERDIK
世界卫生组织宣称高血压每年导致约800万人死亡。数据Riskesdas 2018,印尼18岁>人高血压流行34.1%,Banten省303045%。2020年UPTD Puskesmas Sukamulya,高血压占据了非传染性疾病最多的5738例(50.1%)。本研究的目的是证明在2021年班腾县UPTD Puskesmas Sukamulya地区工作的高血压风险因素。一种由case-control设计的定量研究方法。使用简单的随机抽样技术与113案件样本数量和113反应者控制。结果显示年龄之间存在着显著的二元 p p value = 0.001、性别、价值= 0.0005,肥胖家族史p value = 0.0005 p value = 0.0005,吸烟的习惯,p p value = 0.0005,缺乏身体活动价值= p 0.0005,咸的食物消费价值= 0.008血脂p value = 0.0005,饮酒p value = 0.029,压力p value = 0.0005 Puskesmas UPTD Sukamulya地区高血压发生的工作。多变量表明压力是导致OR = 210,323高血压的主要因素。压力是一种确定的高血压风险因素在UPTD Puskesmas Sukamulya地区工作。参加巧妙的活动(定期检查健康、减少烟草烟雾、勤奋的体育活动、健康均衡的饮食、合理的休息和管理压力)是预防高血压风险的活动之一。关键词:高血压,危险因素,聪明的活动
{"title":"Determinan Faktor Risiko Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Tahun 2021","authors":"Iyan Apriyanto, Yeny Sulistyowati, Sri Utami","doi":"10.52643/jukmas.v7i1.3066","DOIUrl":"https://doi.org/10.52643/jukmas.v7i1.3066","url":null,"abstract":"WHO menyatakan hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang pertahun. Data Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi penduduk umur >18 tahun di Indonesia sebesar 34,1% dan di Provinsi Banten mencapai 30,45%. Tahun 2020 UPTD Puskesmas Sukamulya, hipertensi menempati kasus tertinggi PTM yaitu 5.738 kasus (50,1%). Tujuan penelitian ini adalah membuktikan determinan faktor risiko kejadian hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Tahun 2021. Metode yang digunakan Penelitian kuantitatif dengan desain case-control. Menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel kasus 113 responden dan kontrol 113 responden. Hasil bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara umur p value = 0,001, jenis kelamin p value = 0,0005, riwayat keluarga p value = 0,0005 obesitas p value = 0,0005, kebiasaan merokok p value = 0,0005, kurang aktifitas fisik p value = 0,0005, konsumsi makanan asin p value = 0,008, dislipidemia p value = 0,0005, konsumsi alkohol p value = 0,029, stres p value = 0,0005 dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukamulya. Hasil multivariat menunjukkan stres merupakan faktor dominan terhadap kejadian hipertensi dengan OR = 210, 323. Stres adalah determinan faktor risiko hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukamulya. Mengikuti kegiatan CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres) merupakan salah satu kegiatan pencegahan faktor risiko hipertensi. Kata kunci: Hipertensi, Faktor risiko, Kegiatan CERDIK","PeriodicalId":269136,"journal":{"name":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129155959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-19DOI: 10.52643/jukmas.v7i1.2560
Jumiarti Jumiarti, Tri Suratmi, T. Rahardjo
Caregiver adalah orang dewasa yang berperan dalam memberikan pendampingan kepada lansia yang mengalami ketergantungan ringan, sedang, berat sampai total. Caregiver dapat berasal dari anggota keluarga maupun orang yang terlatih sebagai caregiver lansia yang bekerja untuk memberi layanan pendampingan di panti wreda. Karakteristik lansia di panti wreda beragam, diantaranya lansia penyandang demensia. Lansia dengan demensia mengalami perubahan pada aspek fisik, psikologis, hubungan sosial, dan kemandirian pada aktivitas sehari-hari yang mempengaruhi kualitas hidup. Perubahan pada lansia demensia, kemampuan caregiver, dan lingkungan kerja merupakan kondisi yang dapat menimbulkan stres pada caregiver sehingga berisiko mengalami burn out. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran beban kerja caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia di Sasana Tresna Werdha (STW) RIA Pembangunan. Penelitian adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, telaah dokumen, dan focus group discussion kepada sepuluh responden. Analisis data menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dengan hasil wawancara ditranskrip menggunakan teknik verbatim. Hasil penelitian diperoleh gambaran tentang beban kerja berlebih pada caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia akibat faktor kelelahan emosional yang berkaitan dengan lansia kelompok usia tua, kurangnya keterampilan caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia, pendapatan yang rendah, waktu kerja, dan lingkungan kerja secara psikologis. Dibutuhkan kebijakan manajemen dalam menangani lansia dengan demensia di panti wreda, pelatihan khusus penanganan lansia dengan demensia, dan pemberian insentif yang memadai.
{"title":"Beban Kerja Caregiver Dalam Mendampingi Lansia Dengan Demensia di Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan Jakarta Tahun 2022","authors":"Jumiarti Jumiarti, Tri Suratmi, T. Rahardjo","doi":"10.52643/jukmas.v7i1.2560","DOIUrl":"https://doi.org/10.52643/jukmas.v7i1.2560","url":null,"abstract":"Caregiver adalah orang dewasa yang berperan dalam memberikan pendampingan kepada lansia yang mengalami ketergantungan ringan, sedang, berat sampai total. Caregiver dapat berasal dari anggota keluarga maupun orang yang terlatih sebagai caregiver lansia yang bekerja untuk memberi layanan pendampingan di panti wreda. Karakteristik lansia di panti wreda beragam, diantaranya lansia penyandang demensia. Lansia dengan demensia mengalami perubahan pada aspek fisik, psikologis, hubungan sosial, dan kemandirian pada aktivitas sehari-hari yang mempengaruhi kualitas hidup. Perubahan pada lansia demensia, kemampuan caregiver, dan lingkungan kerja merupakan kondisi yang dapat menimbulkan stres pada caregiver sehingga berisiko mengalami burn out. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran beban kerja caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia di Sasana Tresna Werdha (STW) RIA Pembangunan. Penelitian adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, telaah dokumen, dan focus group discussion kepada sepuluh responden. Analisis data menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dengan hasil wawancara ditranskrip menggunakan teknik verbatim. Hasil penelitian diperoleh gambaran tentang beban kerja berlebih pada caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia akibat faktor kelelahan emosional yang berkaitan dengan lansia kelompok usia tua, kurangnya keterampilan caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia, pendapatan yang rendah, waktu kerja, dan lingkungan kerja secara psikologis. Dibutuhkan kebijakan manajemen dalam menangani lansia dengan demensia di panti wreda, pelatihan khusus penanganan lansia dengan demensia, dan pemberian insentif yang memadai.","PeriodicalId":269136,"journal":{"name":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114484734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-19DOI: 10.52643/jukmas.v7i1.2368
R. Prayogi, Khairunissa Febriyanti, Reztu Ayu Cahyani, Muhammad Fadly Ramadhan, Sabina Mutiara Hidayat
Program Cleanliness, Health, Safety, and Environment (CHSE) adalah suatu proses sertifikasi kepada pelaku usaha pariwisata, destinasi pariwisata dan produk pariwisata lainnya. Sertifikasi CHSE bertujuan untuk memberikan jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk pariwisata dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana kesiapan CHSE pada pelaku UMKM di Perkampungan Setu Babakan. Pendekatan ini memakai studi kuantitatif dengan disain cross sectional. Dengan metode pendekatan observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kondisi (fisik dan emosional) (p=0,036), kebutuhan (p=0,027), serta keterampilan dan pengetahuan (p=0,027) dengan kesiapan penerapan CHSE pada pelaku UMKM di Perkampungan Setu Babakan. Penerapan kesiapan CHSE pada pelaku UMKM di perkampungan setu babakan masih belum siap menerapkannya sebanyak 83 orang (88,3%).
{"title":"Analisis Kesiapan Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability Pada Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Perkampungan Setu Babakan","authors":"R. Prayogi, Khairunissa Febriyanti, Reztu Ayu Cahyani, Muhammad Fadly Ramadhan, Sabina Mutiara Hidayat","doi":"10.52643/jukmas.v7i1.2368","DOIUrl":"https://doi.org/10.52643/jukmas.v7i1.2368","url":null,"abstract":"Program Cleanliness, Health, Safety, and Environment (CHSE) adalah suatu proses sertifikasi kepada pelaku usaha pariwisata, destinasi pariwisata dan produk pariwisata lainnya. Sertifikasi CHSE bertujuan untuk memberikan jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk pariwisata dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana kesiapan CHSE pada pelaku UMKM di Perkampungan Setu Babakan. Pendekatan ini memakai studi kuantitatif dengan disain cross sectional. Dengan metode pendekatan observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kondisi (fisik dan emosional) (p=0,036), kebutuhan (p=0,027), serta keterampilan dan pengetahuan (p=0,027) dengan kesiapan penerapan CHSE pada pelaku UMKM di Perkampungan Setu Babakan. Penerapan kesiapan CHSE pada pelaku UMKM di perkampungan setu babakan masih belum siap menerapkannya sebanyak 83 orang (88,3%).","PeriodicalId":269136,"journal":{"name":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","volume":"249 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132055825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-19DOI: 10.52643/jukmas.v7i1.2830
N. Lestari, Tri Suratmi, L. Indrawati
Latah adalah suatu perilaku menyimpang yang bisa diderita oleh lansia. Perilaku menyimpang ini mengakibatkan sesuatu yang ingin disampaikan tidak dapat tersampaikan dengan baik , sehingga mengakibatkan lansia yang mengalami latah menjadi cemas, malu dan stress berakibat kepada kesehatan fisik dan mental lansia tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang penanganan latah pada lansia dengan metode reading backward di wilayah kecamatan Makasar Jakarta Timur. Menggunakan disain penelitian action research dengan pendekatan kualitatif, tehnik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, telaah dokumen, dan focus group discussion pada 4 (empat) subjek utama dan 6 (enam) subjek kunci . Analisis data menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dengan hasil wawancara ditranskrip melalui teknik verbatim. Hasil penelitian ini didapat gambaran jenis kelatahan pada lansia yang paling menonjol adalah koprolalia (bicara kata-kata tabu), seperti menyebutkan alat kelamin (laki-laki) selain ada juga jenis kelatahan lainnya, seperti echolalia, ekopraksia dan automatic abodience. Jenis kelatahan yang dialami seorang lansia bisa lebih dari satu jenis. Faktor penyebab lansia menjadi latah karena faktor mimpi melihat alat kelamin yang cukup banyak disekitarnya, dan faktor lainnya seperti adanya faktor pemberontakan, faktor pengkondisian dan faktor pengalaman. Dukungan keluarga diperlukan dengan memberi rasa aman dan lingkungan sekitar dapat mengurangi kelatahan pada lansia, tidak mengganggu lansia serta memberi stimulus kepada lansia latah dan para lansia yang mengalami kelatahan. Lansia latah yang menjadi subjek penelitian ini bekerja sebagai buruh cuci, pedagang dan pengasuh anak. Metode reading backward bisa digunakan untuk meningkatkan konsentrasi yang dapat mengurangi kelatahan.
Latah是一种可以影响老年人的越轨行为。这种反常行为导致了一些无法很好地传达的东西,导致长期焦虑、羞耻和压力导致老年人的身体和精神健康。这项研究的目的是通过在雅加达东部马卡萨省(Makasar east street)地区的阅读方法,获得有关老年人latah处理的信息。使用基于定性方法的行动研究设计,通过深入采访、参与者观察、文档研究和焦点小组在4(4)主语和6(6)主语上的讨论,收集数据的技术。数据分析使用对现象分析方法进行分析,采访的结果是通过动词技术进行的。这项研究揭示了最杰出的老年人的自我价值感,比如生殖器(说脏话),以及其他类型的生殖器官(男性),如回波利亚、生态学和自传体。老年人的适应性可能不止一种。导致老年人成为拉塔的因素是梦的因素看到了周围的生殖器,以及叛逆因素、条件因素和经验因素等因素。需要家庭支持,提供一种安全感和环境,可以减少老年人的生活质量,不伤害老年人,给拉拉塔老人和那些有困难的老年人刺激。研究对象是洗衣工、商人和保姆。逆向阅读方法可以用来提高注意力,从而减少阻力。
{"title":"Penanganan Latah Pada Lansia Dengan Metode Reading Backward di Wilayah Kecamatan Makasar Jakarta Timur Tahun 2022","authors":"N. Lestari, Tri Suratmi, L. Indrawati","doi":"10.52643/jukmas.v7i1.2830","DOIUrl":"https://doi.org/10.52643/jukmas.v7i1.2830","url":null,"abstract":"Latah adalah suatu perilaku menyimpang yang bisa diderita oleh lansia. Perilaku menyimpang ini mengakibatkan sesuatu yang ingin disampaikan tidak dapat tersampaikan dengan baik , sehingga mengakibatkan lansia yang mengalami latah menjadi cemas, malu dan stress berakibat kepada kesehatan fisik dan mental lansia tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang penanganan latah pada lansia dengan metode reading backward di wilayah kecamatan Makasar Jakarta Timur. Menggunakan disain penelitian action research dengan pendekatan kualitatif, tehnik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, telaah dokumen, dan focus group discussion pada 4 (empat) subjek utama dan 6 (enam) subjek kunci . Analisis data menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dengan hasil wawancara ditranskrip melalui teknik verbatim. Hasil penelitian ini didapat gambaran jenis kelatahan pada lansia yang paling menonjol adalah koprolalia (bicara kata-kata tabu), seperti menyebutkan alat kelamin (laki-laki) selain ada juga jenis kelatahan lainnya, seperti echolalia, ekopraksia dan automatic abodience. Jenis kelatahan yang dialami seorang lansia bisa lebih dari satu jenis. Faktor penyebab lansia menjadi latah karena faktor mimpi melihat alat kelamin yang cukup banyak disekitarnya, dan faktor lainnya seperti adanya faktor pemberontakan, faktor pengkondisian dan faktor pengalaman. Dukungan keluarga diperlukan dengan memberi rasa aman dan lingkungan sekitar dapat mengurangi kelatahan pada lansia, tidak mengganggu lansia serta memberi stimulus kepada lansia latah dan para lansia yang mengalami kelatahan. Lansia latah yang menjadi subjek penelitian ini bekerja sebagai buruh cuci, pedagang dan pengasuh anak. Metode reading backward bisa digunakan untuk meningkatkan konsentrasi yang dapat mengurangi kelatahan.","PeriodicalId":269136,"journal":{"name":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129567904","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
COVID-19 selama kehamilan dikaitkan dengan risiko morbiditas dan mortalitas. Wanita hamil yang terkena COVID-19 berat berisiko mengalami persalinan preterm hingga kematian. 95% dari pasien yang dirawat di rumah sakit dan/atau meninggal karena COVID-19 adalah pasien yang tidak divaksinasi. Tujuan: mengetahui perbedaan antara keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan vaksinasi COVID-19 dengan persepsi kebijakan pemerintah dalam penanganan COVID-19, persepsi vaksin COVID-19, dan penerimaan vaksin COVID-19 serta korelasi antara variabel dependen. Metode: Rancangan penelitian menggunakan cross-sectional uji. Sampel pada penelitian adalah seluruh ibu hamil di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa sebanyak 234 orang menggunakan teknik purposive sampling. Waktu penelitian dilakukan pada Bulan September 2022 sampai dengan Januari 2023. Analisis menggunakan metode T-Independen dan korelasi regresi. Hasil: Pada penelitian ditemukan terdapat perbedaan antara status vaksinasi ibu kebijakan penanganan COVID-19, mean skor tertinggi pada status vaksin 2 yaitu 25,07 (95%CI: 24,37-25,77); persepsi tentang vaksin COVID-19, mean skor tertinggi pada status vaksin 2 yaitu 25,06 (95%CI: 24,39-25,72); dan penerimaan vaksin, mean skor tertinggi pada status vaksin booster yaitu 36,83 (95%CI: 35,08-38,58). Kesimpulan: Dalam upaya peningkatan status vaksin pada ibu hamil, tenaga kesehatan perlu melakukan edukasi tentang manfaat ibu hamil melakukan vaksinasi. Sehingga tidak ada rasa ketakutan atau kekhawatiran ibu hamil terhadap vaksinasi COVID-19.
{"title":"Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam Melakukan Vaksinasi Covid-19 Pada Masa Pandemi (Rekomendasi Pogi)","authors":"Fitria Sari, Asyifa Robiatul Adawiyah, Kusmayra Ambarwati, Miftahul Jannah","doi":"10.52643/jukmas.v7i1.3065","DOIUrl":"https://doi.org/10.52643/jukmas.v7i1.3065","url":null,"abstract":"COVID-19 selama kehamilan dikaitkan dengan risiko morbiditas dan mortalitas. Wanita hamil yang terkena COVID-19 berat berisiko mengalami persalinan preterm hingga kematian. 95% dari pasien yang dirawat di rumah sakit dan/atau meninggal karena COVID-19 adalah pasien yang tidak divaksinasi. Tujuan: mengetahui perbedaan antara keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan vaksinasi COVID-19 dengan persepsi kebijakan pemerintah dalam penanganan COVID-19, persepsi vaksin COVID-19, dan penerimaan vaksin COVID-19 serta korelasi antara variabel dependen. Metode: Rancangan penelitian menggunakan cross-sectional uji. Sampel pada penelitian adalah seluruh ibu hamil di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa sebanyak 234 orang menggunakan teknik purposive sampling. Waktu penelitian dilakukan pada Bulan September 2022 sampai dengan Januari 2023. Analisis menggunakan metode T-Independen dan korelasi regresi. Hasil: Pada penelitian ditemukan terdapat perbedaan antara status vaksinasi ibu kebijakan penanganan COVID-19, mean skor tertinggi pada status vaksin 2 yaitu 25,07 (95%CI: 24,37-25,77); persepsi tentang vaksin COVID-19, mean skor tertinggi pada status vaksin 2 yaitu 25,06 (95%CI: 24,39-25,72); dan penerimaan vaksin, mean skor tertinggi pada status vaksin booster yaitu 36,83 (95%CI: 35,08-38,58). Kesimpulan: Dalam upaya peningkatan status vaksin pada ibu hamil, tenaga kesehatan perlu melakukan edukasi tentang manfaat ibu hamil melakukan vaksinasi. Sehingga tidak ada rasa ketakutan atau kekhawatiran ibu hamil terhadap vaksinasi COVID-19.","PeriodicalId":269136,"journal":{"name":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122527704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-19DOI: 10.52643/jukmas.v7i1.2642
Marchella Audina, Tri Suratmi, S. Samingan
Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi setelah kanker payudara. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor resiko yaitu salah satunya hubungan seksual, wanita yang aktif secara seksual memiliki resiko tinggi mengidap kanker serviks. Kasus kanker serviks dapat ditekan dengan upaya pencegahan primer seperti meningkatkan atau intensifikasi kegiatan deteksi dini kanker serviks seperti pap Smears atau IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) Pada Wanita Usia Subur Diwilayah Kerja Puskesmas Simpang Katis Tahun 2021. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuaantitatif dan rancangan cross sectional. Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu wanita dengan usia subur (30-50 tahun) sebanyak 3,548 wanita. Jumlah sampel 108 responden. Teknik pengambilan sampel dengan cara Accidental Sampling. Analisis data menggunakan analisis statistik yang meliputi analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 78,7% wanita usia subur yang tidak pernah melakukan pemeriksaan sebelumnya. Hasil analisis bivariat yang berhubungan signifikan adalah tingkat pendidikan p 0,000, sikap p 0,000, keterpaparan informasi p 0,000, keterjangkauan jarak p 0,014, dukungan suami p 0,000, dukungan tenaga kesehatan p 0,020. Hasil analisis multivariat logistik menunjukan variabel yang dominan adalah tingkat pengetahuan dengan nilai p 0,008 dan OR tertinggi sebesar 38,797. Diharapkan agar para pemangku kepentingan seperti Dinas Kesehatan dan Puskesmas Simpang Katis untuk meningkatkan lagi penyediaan informasi (leaflet, poster, banner buku saku) mengenai kesehatan masyarakat khususnya kanker serviks dan pencegahan deteksi dini kanker serviks, memberikan penyuluhan kesehatan maupun sosialisasi di puskesmas, posyandu, posbindu dengan bantuan kader kesehatan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat.Kata Kunci : IVA, Pengetahuan, Perilaku, Wanita Usia Subur
{"title":"Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) Pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Katis Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2021","authors":"Marchella Audina, Tri Suratmi, S. Samingan","doi":"10.52643/jukmas.v7i1.2642","DOIUrl":"https://doi.org/10.52643/jukmas.v7i1.2642","url":null,"abstract":"Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi setelah kanker payudara. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor resiko yaitu salah satunya hubungan seksual, wanita yang aktif secara seksual memiliki resiko tinggi mengidap kanker serviks. Kasus kanker serviks dapat ditekan dengan upaya pencegahan primer seperti meningkatkan atau intensifikasi kegiatan deteksi dini kanker serviks seperti pap Smears atau IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) Pada Wanita Usia Subur Diwilayah Kerja Puskesmas Simpang Katis Tahun 2021. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuaantitatif dan rancangan cross sectional. Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu wanita dengan usia subur (30-50 tahun) sebanyak 3,548 wanita. Jumlah sampel 108 responden. Teknik pengambilan sampel dengan cara Accidental Sampling. Analisis data menggunakan analisis statistik yang meliputi analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 78,7% wanita usia subur yang tidak pernah melakukan pemeriksaan sebelumnya. Hasil analisis bivariat yang berhubungan signifikan adalah tingkat pendidikan p 0,000, sikap p 0,000, keterpaparan informasi p 0,000, keterjangkauan jarak p 0,014, dukungan suami p 0,000, dukungan tenaga kesehatan p 0,020. Hasil analisis multivariat logistik menunjukan variabel yang dominan adalah tingkat pengetahuan dengan nilai p 0,008 dan OR tertinggi sebesar 38,797. Diharapkan agar para pemangku kepentingan seperti Dinas Kesehatan dan Puskesmas Simpang Katis untuk meningkatkan lagi penyediaan informasi (leaflet, poster, banner buku saku) mengenai kesehatan masyarakat khususnya kanker serviks dan pencegahan deteksi dini kanker serviks, memberikan penyuluhan kesehatan maupun sosialisasi di puskesmas, posyandu, posbindu dengan bantuan kader kesehatan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat.Kata Kunci : IVA, Pengetahuan, Perilaku, Wanita Usia Subur","PeriodicalId":269136,"journal":{"name":"Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123609538","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}