Sebuah Upaya Memutus Impunitas: Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

A. H. Nusantara
{"title":"Sebuah Upaya Memutus Impunitas: Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia","authors":"A. H. Nusantara","doi":"10.58823/jham.v2i2.21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Impunitas  yaitu  membiarkan  para pemimpin  politik dan  militer yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran berat Hak Asasi Manusia seperti, kejahatan genosida, kejahatan  kemanusiaan,  dan  kejahatan perang  tidak diadili merupakan  fenomena hukum clan politik yang dapat kita saksikan sejak abad yang lalu hingga hari ini. Pada abad yang lalu negara-negara Eropa gaga! membentuk   pengadilan   internasional sebagaimana direkomendasikan Perjanjian Versailles untuk mengadili Raja Wilhelm II berkaitan dengan kekuasaannya yang melawan moralitas internasional. Impunitas dinikmati pula oleh Kaisar Hirohito. Amerika Serikat selaku pemenang perang memutuskan tidak  mengadili tokoh penjahat  perang dunia ke II ini dan bahkan melindungi dan membiarkannya sebagai Kepala Negara Kerajaan Jepang. Sampai hari ini kita masih terus menyaksikan drama impunitas yang terus dinikmati para pemimpin  politik clan militer yang diduga tidak hanya melakukan  pelanggaran  berat hak asasi manusia tetapi juga diduga telah merampok uang negara  dalam skala yang amat  luar biasa  besarnya.  Dari mulai Idi Amin,  Mangistu  Haile  Mariam,  Mobutu Seseko,  Pinochet.  Soeharto,  dan  lain sebagainya. Para mantan penguasa itu sebagian telah pergi  dari dunia menernui raja akhirat. Namun sebagian lainnya tetap enak-enak menikmati hasil korupsinya di hari tuanya tanpa pernah bisa disentuh oleh hukum. Pada saat yang sama kita menyaksikan drama pengadilan pura-pura atau pengadilan se-olah-olah yang mengadili dan menghukum   serdadu serdadu berpangkat rendah dengan hukuman  yang acap ringan clan melawan nurani  keadilan  masyarakat. Masih terus berlangsungnya fenomena impunitas menunjukkan pertimbangan-pertimbangan kepentingan   politik,   ekonomi  jangka pendek dan bahkan militer masih dominan ketimbang  kepentingan  penegakan HAM dan keadilan.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hak Asasi Manusia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58823/jham.v2i2.21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Impunitas  yaitu  membiarkan  para pemimpin  politik dan  militer yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran berat Hak Asasi Manusia seperti, kejahatan genosida, kejahatan  kemanusiaan,  dan  kejahatan perang  tidak diadili merupakan  fenomena hukum clan politik yang dapat kita saksikan sejak abad yang lalu hingga hari ini. Pada abad yang lalu negara-negara Eropa gaga! membentuk   pengadilan   internasional sebagaimana direkomendasikan Perjanjian Versailles untuk mengadili Raja Wilhelm II berkaitan dengan kekuasaannya yang melawan moralitas internasional. Impunitas dinikmati pula oleh Kaisar Hirohito. Amerika Serikat selaku pemenang perang memutuskan tidak  mengadili tokoh penjahat  perang dunia ke II ini dan bahkan melindungi dan membiarkannya sebagai Kepala Negara Kerajaan Jepang. Sampai hari ini kita masih terus menyaksikan drama impunitas yang terus dinikmati para pemimpin  politik clan militer yang diduga tidak hanya melakukan  pelanggaran  berat hak asasi manusia tetapi juga diduga telah merampok uang negara  dalam skala yang amat  luar biasa  besarnya.  Dari mulai Idi Amin,  Mangistu  Haile  Mariam,  Mobutu Seseko,  Pinochet.  Soeharto,  dan  lain sebagainya. Para mantan penguasa itu sebagian telah pergi  dari dunia menernui raja akhirat. Namun sebagian lainnya tetap enak-enak menikmati hasil korupsinya di hari tuanya tanpa pernah bisa disentuh oleh hukum. Pada saat yang sama kita menyaksikan drama pengadilan pura-pura atau pengadilan se-olah-olah yang mengadili dan menghukum   serdadu serdadu berpangkat rendah dengan hukuman  yang acap ringan clan melawan nurani  keadilan  masyarakat. Masih terus berlangsungnya fenomena impunitas menunjukkan pertimbangan-pertimbangan kepentingan   politik,   ekonomi  jangka pendek dan bahkan militer masih dominan ketimbang  kepentingan  penegakan HAM dan keadilan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
企图打破隐私权:在严重侵犯人权方面的指挥责任
让被怀疑犯有种族灭绝罪、人道主义罪和战争罪等严重侵犯人权案件的政治和军事领导人不受惩罚的不受惩罚是一个政治氏族法现象,我们从上个世纪一直看到,直到今天。在过去的一个世纪里,欧洲国家gaga!按照凡尔赛条约的建议成立了一个国际法庭,以损害国王威廉二世的国际道德统治为由审判他。不受惩罚的还有裕仁天皇。美国作为战争的胜利者,决定不审判第二次世界大战的主要人物,甚至保护并让他成为日本帝国的首脑。直到今天,我们还在继续看到政府军政治领导人不断上演的不受惩罚的戏剧,他们不仅被认为是严重侵犯人权,而且被认为是在巨大程度上抢劫国家的资金。从Idi Amin, Mangistu Mariam, Mobutu Seseko, Pinochet。苏哈托,等等。这些曾经的统治者有些已经离开了来世之王的世界。但也有一些人喜欢在他年老时享受腐败的果实,却从未受到法律的触及。与此同时,我们也看到了虚构的法庭或诉讼法庭,审判和惩罚下级士兵,对公民正义的良心进行小规模的惩罚。持续不断的不受惩罚现象表明,政治、短期经济甚至军事比维护人权和正义更重要。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Inkorporasi Hak-Hak Fair Trial dalam Rancangan Undang-Undang Hukum Acara Pidana Mencari Titik Temu antara Pendidikan HAM dan Transformasi Konflik: Refleksi Pengalaman dari Lapangan Hak atas Pelindungan Data Pribadi pada Proses Penegakan Hukum Pidana ODHIV dan Penerapan Pendekatan Bersentra Kebutuhan Individu/Person-Centered Approach di Layanan HIV (Studi Kasus Enam ODHIV Terkait Pemenuhan Hak atas Kesehatan) Upaya Memutus Rantai Impunitas dan Tantangannya
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1