{"title":"Eksistensi Perempuan: Kritik Sastra Feminis, Perempuan sebagai Pembaca Kidung Agung 3:1-5","authors":"Jusuf Haries Kelelufna, Selvone Pettiserlihun","doi":"10.21460/gema.2022.71.735","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThe growing involvement of women in various fi elds and at various levels does not negate patriarchal culture in the forms of discrimination and violence against women. Religion contributes to the persistence of patriarchal culture through the male-oriented interpretation of sacred texts. This article reinterprets the text of Song of Songs 3:1-5 withthe method of feminist literary criticism according to Elaine Showalter to explain the existence of women implied in the text. The data were analyzed with the stages of interpretation, analysis, and assessment. The results of the analysis show that women, as independent individuals, play important roles in the family and society. The implied authorcriticizes the domination of men over women but, on the other hand, acknowledges the possibility that women also contribute to patriarchal model. \nAbstrak Ada perkembangan keterlibatan perempuan dalam berbagai bidang dan di berbagai tingkatan. Namun demikian tidak dapat dinafikan bahwa dominasi budaya patriarki memunculkan fenomena diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan di mana agama berkontribusi terhadap diskriminasi dan kekerasan tersebut. Kontribusi agama dilakukan lewat tafsir kitab suci yang didominasi oleh budaya Patriarki. Upaya teologis untuk memaksimalkan peran perempuan adalah dengan menafsirkan kembali teks-teks Alkitab dengan pendekatan feminis. Penulis menafsirkan teks Kidung Agung 3:1-5 dengan metode kritik sastra feminis perempuan sebagai pembaca menurut Elaine Showalter untuk menjelaskan eksistensi perempuan serta maksud pengarang tersirat dalam teks tersebut. Data dianalisis dengan tahapan interpretasi, analisis, dan penilaian. Hasil analisis menunjukkan perempuan sebagai pribadi yang mandiri, berperan penting dalam keluarga dan masyarakat. Pengarang tersirat mengkritisi dominasi laki-laki atas perempuan tetapidi sisi lain ia mengakui adanya kemungkinan bahwa perempuan turut berkontribusi bagi dominasi laki-laki terhadap perempuan.","PeriodicalId":327010,"journal":{"name":"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21460/gema.2022.71.735","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
AbstractThe growing involvement of women in various fi elds and at various levels does not negate patriarchal culture in the forms of discrimination and violence against women. Religion contributes to the persistence of patriarchal culture through the male-oriented interpretation of sacred texts. This article reinterprets the text of Song of Songs 3:1-5 withthe method of feminist literary criticism according to Elaine Showalter to explain the existence of women implied in the text. The data were analyzed with the stages of interpretation, analysis, and assessment. The results of the analysis show that women, as independent individuals, play important roles in the family and society. The implied authorcriticizes the domination of men over women but, on the other hand, acknowledges the possibility that women also contribute to patriarchal model.
Abstrak Ada perkembangan keterlibatan perempuan dalam berbagai bidang dan di berbagai tingkatan. Namun demikian tidak dapat dinafikan bahwa dominasi budaya patriarki memunculkan fenomena diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan di mana agama berkontribusi terhadap diskriminasi dan kekerasan tersebut. Kontribusi agama dilakukan lewat tafsir kitab suci yang didominasi oleh budaya Patriarki. Upaya teologis untuk memaksimalkan peran perempuan adalah dengan menafsirkan kembali teks-teks Alkitab dengan pendekatan feminis. Penulis menafsirkan teks Kidung Agung 3:1-5 dengan metode kritik sastra feminis perempuan sebagai pembaca menurut Elaine Showalter untuk menjelaskan eksistensi perempuan serta maksud pengarang tersirat dalam teks tersebut. Data dianalisis dengan tahapan interpretasi, analisis, dan penilaian. Hasil analisis menunjukkan perempuan sebagai pribadi yang mandiri, berperan penting dalam keluarga dan masyarakat. Pengarang tersirat mengkritisi dominasi laki-laki atas perempuan tetapidi sisi lain ia mengakui adanya kemungkinan bahwa perempuan turut berkontribusi bagi dominasi laki-laki terhadap perempuan.
摘要妇女越来越多地参与到各个领域和各个层面,并不能否定男权文化对妇女的歧视和暴力。宗教通过以男性为中心的对神圣文本的解释,助长了父权文化的延续。本文以女性主义文学批评的方法对《雅歌》3:1-5文本进行重新解读,以解释文本中隐含的女性的存在。数据分析分为解释、分析和评估三个阶段。分析结果表明,妇女作为独立的个体,在家庭和社会中发挥着重要作用。隐含的作者一方面批评男性对女性的统治,另一方面也承认女性对父权模式也有贡献的可能性。摘要:Ada perkembangan keterlibatan perempuan dalam berbagai bidang dan di berbagai tingkatan。Namun demikian tidak dapat dinafikan bahwa dominasbudaya patriarki memunculkan现象diskriminasi dankekerasan danhahadap perempuan di mana agama berkontribusi diskriminasi dankekerasan tersebut。Kontribusi agama dilakukan先生说:“我知道他是一个伟大的人。”Upaya technology untuk memaksimalkan peran perempuan adalah dengan menafsirkan kembali teks-teks Alkitab dengan pendekatan feminis。Penulis menafsirkan teks Kidung Agung 3:1-5 dengan memede kritik sstra feminis perempuan sebagai pembaca menuut Elaine Showalter untuk menjelaskan eksistensi perempuan serta maksud pengarang tersirat dalam teks tersebut。数据分析,登干,登干,登干,登干。这句话的意思是说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”彭加朗:“我爱你”,“我爱你”,“我爱你”,“我爱你”,“我爱你”,“我爱你”