{"title":"Sebuah Tinjauan Pastoral-Psikologis terhadap Anak Perempuan Penenun Ulos di Kabupaten Tapanuli","authors":"Lamria Sinaga","doi":"10.21460/gema.2024.91.1039","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThis article presents the dilemma of girls working as ulos weavers in North Tapanuli Regency. By using cultural, socio-economic, and pastoral psychology analysis, it is found that: ulos weaving is a gender-basedwork because it is specifically done by women; parents let their children work as ulos weavers to meet the family’s needs; forms of conformity in adolescence in Batak society are influenced by patrilineal culture. Based on these findings, a theological-psychological pastoral approach is offered which aims to free children from injustice and violence by building democratic relational relations within the family. Family counseling with the family system theory method is considered useful in helping dysfunctional families as a background of children working as weavers. The method used in this article is a qualitative research method based on working methods of literature and verbatim research as field data collection tools.\nAbstrakArtikel ini menyajikan fenomena dilematik anak perempuan bertenun ulos di Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan menggunakan analisis budaya, sosial ekonomi, dan pastoral psikologi ditemukan bahwa: bertenun ulos adalah pekerjaan berbasis gender karena khusus dilakukan oleh kaum perempuan; orang tua yang membiarkan anak bertenun untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga; bentuk konformitas pada usia remaja dalam masyarakat Batak dipengaruhi oleh budaya patrilineal. Berdasarkan temuan tersebut maka ditawarkan respons berbasis pastoral teologis-psikologis yang bertujuan membebaskan anak dari ketidakadilan dan kekerasan, yaitu dengan membangun hubungan relasional demokratis di dalam keluarga. Konseling keluarga dengan metode Teori Sistem Keluarga dianggap mampu untuk menolong keluarga yangdifungsional sebagai latar belakang anak bekerja bertenun. Metode yang digunakan pada artikel ini adalah metode penelitian kualitatif berdasarkan metode kerja studi pustaka dan verbatim sebagai alat pengumpul data lapangan.","PeriodicalId":327010,"journal":{"name":"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian","volume":"77 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-04-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21460/gema.2024.91.1039","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
AbstractThis article presents the dilemma of girls working as ulos weavers in North Tapanuli Regency. By using cultural, socio-economic, and pastoral psychology analysis, it is found that: ulos weaving is a gender-basedwork because it is specifically done by women; parents let their children work as ulos weavers to meet the family’s needs; forms of conformity in adolescence in Batak society are influenced by patrilineal culture. Based on these findings, a theological-psychological pastoral approach is offered which aims to free children from injustice and violence by building democratic relational relations within the family. Family counseling with the family system theory method is considered useful in helping dysfunctional families as a background of children working as weavers. The method used in this article is a qualitative research method based on working methods of literature and verbatim research as field data collection tools.
AbstrakArtikel ini menyajikan fenomena dilematik anak perempuan bertenun ulos di Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan menggunakan analisis budaya, sosial ekonomi, dan pastoral psikologi ditemukan bahwa: bertenun ulos adalah pekerjaan berbasis gender karena khusus dilakukan oleh kaum perempuan; orang tua yang membiarkan anak bertenun untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga; bentuk konformitas pada usia remaja dalam masyarakat Batak dipengaruhi oleh budaya patrilineal. Berdasarkan temuan tersebut maka ditawarkan respons berbasis pastoral teologis-psikologis yang bertujuan membebaskan anak dari ketidakadilan dan kekerasan, yaitu dengan membangun hubungan relasional demokratis di dalam keluarga. Konseling keluarga dengan metode Teori Sistem Keluarga dianggap mampu untuk menolong keluarga yangdifungsional sebagai latar belakang anak bekerja bertenun. Metode yang digunakan pada artikel ini adalah metode penelitian kualitatif berdasarkan metode kerja studi pustaka dan verbatim sebagai alat pengumpul data lapangan.
摘要 本文介绍了在北塔帕努利地区从事乌洛斯纺织工作的女孩所面临的困境。通过对文化、社会经济和牧灵心理学的分析,研究发现:乌洛丝编织是一项基于性别的工作,因为这项工作专门由妇女来完成;父母让子女从事乌洛丝编织工作是为了满足家庭的需要;巴塔克社会中青春期的顺从形式受到父系文化的影响。基于这些发现,我们提出了一种神学-心理学牧灵方法,旨在通过在家庭中建立民主的关系,使儿童摆脱不公正和暴力。采用家庭系统理论方法进行的家庭咨询被认为有助于帮助以儿童从事纺织工作为背景的功能失调家庭。本文采用的方法是定性研究方法,以文献和逐字研究的工作方法为实地数据收集工具。该论文从社会经济学和牧灵心理学的角度,分析了 "溺爱 "对儿童的影响:在性别基础上的 "孩童"(bertenun ulos adalah pekerjaan)和 "父母"(khusus dilakukan oleh kaum perempuan);"孩童"(orang tua yang membiarkan anak bertenun untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga);峇峇土著居民的 "家庭"(bentuk konformitas pada usia remaja dalam masyarakat Batak dipengaruhi oleh budaya patrilineal)。在此基础上,牧灵神学和社会学将对牧灵和社会学进行回应,从而在社区中建立民主关系枢纽。以 "圭亚那系统理论 "为基础的圭亚那社区建设将有助于提高圭亚那社区的社会影响力,使其成为当地居民的一个重要组成部分。在这篇文章中使用的测量方法是社会经济测量方法,也是研究和逐字记录数据的测量方法。