{"title":"GAMBARAN SISTEM INTERPERSONAL TEORI KING TERHADAP STIGMA NEGATIF PADA PENDERITA HIV POSITIF DI NGANJUK","authors":"S. Cahyono","doi":"10.35747/jmr.v4i1.602","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Imogene M. King mengemukakan teorinya bahwa manusia memiliki tiga bagian dalam kehidupannya yaitu interaksi sistem personal, interpesonal, dan sosial yg membentuk hubungan individu dengan individu lain untuk mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungannya. Sub pokok sistem interpersonal meliputi komunikasi, interaksi yang mana proses ini melibatkan hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu yang lain sehingga terbentuk sebuah transaksi. Penderita HIV sering mendapatkan stigma negatif, stigma yang ada di masyarakat menghalangi ODHA dalam berinteraksi sosial, sehingga ODHA cenderung menutup diri tidak mau berinteraksi dengan keluarga, teman dan tetangga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melihat sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang. Teknik pengambilan data dari informan dengan menggunakan wawancara mendalam selama 60 menit pada masing-masing partisipan. Penelitian ini menghasilkan tema yang diangkat sebagai faktor yang mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Tema tersebut adalah mendapat stigma negatif dari keluarga dan masyarakat. Stigma negatif dari keluarga dan masyarakat yang diterima oleh penderita HIV positif sangat mempengaruhi status kesehatannya. Stigma tersebut yang mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Seperti pernyataan teori King yang mana menyebutkan sistem interpersonal terdiri dari komunikasi, interaksi, peran, transaksi, stres dan mengatasi masalah. Perlakuan diskriminasi ini akan membuat penderita HIV positif mendapat tekanan psikologis sehingga merendahkan harga dirinya. Teori King yang berfokus pada interaksi manusia untuk mendukung keberlangsungan hidup jika terganggu akan memperngaruhi proses dalam kehidupan. Diharapkan untuk pengembangan penelitian selanjutnya membuat sebuah alat ukur seberapa jauh stigma negatif mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif.","PeriodicalId":104387,"journal":{"name":"Journal of Midwifery and Reproduction","volume":"21 7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Midwifery and Reproduction","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35747/jmr.v4i1.602","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Imogene M. King mengemukakan teorinya bahwa manusia memiliki tiga bagian dalam kehidupannya yaitu interaksi sistem personal, interpesonal, dan sosial yg membentuk hubungan individu dengan individu lain untuk mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungannya. Sub pokok sistem interpersonal meliputi komunikasi, interaksi yang mana proses ini melibatkan hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu yang lain sehingga terbentuk sebuah transaksi. Penderita HIV sering mendapatkan stigma negatif, stigma yang ada di masyarakat menghalangi ODHA dalam berinteraksi sosial, sehingga ODHA cenderung menutup diri tidak mau berinteraksi dengan keluarga, teman dan tetangga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melihat sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang. Teknik pengambilan data dari informan dengan menggunakan wawancara mendalam selama 60 menit pada masing-masing partisipan. Penelitian ini menghasilkan tema yang diangkat sebagai faktor yang mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Tema tersebut adalah mendapat stigma negatif dari keluarga dan masyarakat. Stigma negatif dari keluarga dan masyarakat yang diterima oleh penderita HIV positif sangat mempengaruhi status kesehatannya. Stigma tersebut yang mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Seperti pernyataan teori King yang mana menyebutkan sistem interpersonal terdiri dari komunikasi, interaksi, peran, transaksi, stres dan mengatasi masalah. Perlakuan diskriminasi ini akan membuat penderita HIV positif mendapat tekanan psikologis sehingga merendahkan harga dirinya. Teori King yang berfokus pada interaksi manusia untuk mendukung keberlangsungan hidup jika terganggu akan memperngaruhi proses dalam kehidupan. Diharapkan untuk pengembangan penelitian selanjutnya membuat sebuah alat ukur seberapa jauh stigma negatif mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif.
Imogene M. King提出的理论是,人类在其生活中有三个部分,即个人、人际关系和社会系统的相互作用,这些系统建立了个人与他人的关系,以保持对环境的积极适应。次级的人际系统包括通信,这一过程涉及到个体之间的相互关系,因此形成了交易。艾滋病毒携带者经常受到负面影响,社会上存在的耻辱阻碍了ODHA的社交交流,因此ODHA倾向于与家人、朋友和邻居隔绝。本研究采用定性方法的现象学方法。本研究研究了艾滋病毒阳性患者的人际交往系统。研究参与者共有5人。线人的数据提取技术,对每个参与者进行60分钟的深入采访。这项研究导致了影响艾滋病毒阳性患者人际交往系统的主题。这个主题是对家庭和社会的负面影响。艾滋病毒阳性患者家庭和社会的负面影响对他的健康状况有着深远的影响。这种耻辱影响着HIV阳性患者的人际关系系统。正如King的理论陈述所指出的,人际关系系统包括沟通、互动、角色、交易、压力和解决问题。这种歧视可能会给HIV阳性的人带来心理上的压力,从而降低他们的自尊。金的理论以人类相互作用为中心,在混乱中维持生命,这些理论会影响生命的进程。预计进一步的研究开发将对艾滋病毒阳性患者的人际关系系统产生负面影响的影响。