Pernikahan anak terjadi sebelum usia 18 tahun dan berdampak kepada kesehatan reproduksi. Banyak perempuan mengalami kesulitan di dalam menentukan jenis kontrasepsi karena ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi. Suami merupakan kepala keluarga seyogyanya harus bijak dalam mengambil keputusan. Suami yang mendukung istri dalam memilih kontrasepsi merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab oleh pria. Untuk mengetahui faktor suami dalam pemilihan kontrasepsi pada ibu muda usia<16 tahun di Kabupaten Tapin Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan yaitu suami. Pengumpulan data dengan indepth interview. Faktor suami dalam pemilihan kontrasepsi; persepsi keluarga bahagia, bentuk dukungan penggunaan kontrasepsi serta harapan memiliki anak. Suami berpartisipasi dalam pemilihan kontrasepsi yaitu dengan menyetuju dan membantu memilih kontrasepsi serta mengantarkan ke bidan
{"title":"FAKTOR SUAMI DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MUDA USIA <16 TAHUN DI KABUPATEN TAPIN","authors":"Bening Pratiwi Sari","doi":"10.35747/jmr.v4i1.603","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/jmr.v4i1.603","url":null,"abstract":"Pernikahan anak terjadi sebelum usia 18 tahun dan berdampak kepada kesehatan reproduksi. Banyak perempuan mengalami kesulitan di dalam menentukan jenis kontrasepsi karena ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi. Suami merupakan kepala keluarga seyogyanya harus bijak dalam mengambil keputusan. Suami yang mendukung istri dalam memilih kontrasepsi merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab oleh pria. Untuk mengetahui faktor suami dalam pemilihan kontrasepsi pada ibu muda usia<16 tahun di Kabupaten Tapin Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan yaitu suami. Pengumpulan data dengan indepth interview. Faktor suami dalam pemilihan kontrasepsi; persepsi keluarga bahagia, bentuk dukungan penggunaan kontrasepsi serta harapan memiliki anak. Suami berpartisipasi dalam pemilihan kontrasepsi yaitu dengan menyetuju dan membantu memilih kontrasepsi serta mengantarkan ke bidan","PeriodicalId":104387,"journal":{"name":"Journal of Midwifery and Reproduction","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132455959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The World Health Organization (WHO) found the number of infant deaths at 560,000, which is caused by infection of the umbilicalcord. Mothers who lack knowledge in teating the cord, causing the mother to usetraditional medicine clostridium tetanithus enabling the development of which can cause to infant mortality a baby. Types of quantitative analytic research. Cross sectional research design. The total of respondents as a sample of 20 postpartum. Data collection technique with accidental sampling and data analysis using univariate analysis and bivariate analysis. The result of univariate analysis showed that the majority of parity correctly as much as 10 postpartum (50%) , then knowledge the majority correctly as much as 13 postpartum (65%) . From bivariate analysis shows that there is a relationship between parity with postpartum knowledge about the umbilical cord carebecause ρ value < 0,05 (ρ value = 0,034).
{"title":"HUBUNGAN PARITAS DENGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT DI PUSKESMAS BAAMANG I SAMPIT TAHUN 2019","authors":"Norwidya Priansiska","doi":"10.35747/jmr.v4i1.557","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/jmr.v4i1.557","url":null,"abstract":"The World Health Organization (WHO) found the number of infant deaths at 560,000, which is caused by infection of the umbilicalcord. Mothers who lack knowledge in teating the cord, causing the mother to usetraditional medicine clostridium tetanithus enabling the development of which can cause to infant mortality a baby. Types of quantitative analytic research. Cross sectional research design. The total of respondents as a sample of 20 postpartum. Data collection technique with accidental sampling and data analysis using univariate analysis and bivariate analysis. The result of univariate analysis showed that the majority of parity correctly as much as 10 postpartum (50%) , then knowledge the majority correctly as much as 13 postpartum (65%) . From bivariate analysis shows that there is a relationship between parity with postpartum knowledge about the umbilical cord carebecause ρ value < 0,05 (ρ value = 0,034).","PeriodicalId":104387,"journal":{"name":"Journal of Midwifery and Reproduction","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121667700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Imogene M. King mengemukakan teorinya bahwa manusia memiliki tiga bagian dalam kehidupannya yaitu interaksi sistem personal, interpesonal, dan sosial yg membentuk hubungan individu dengan individu lain untuk mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungannya. Sub pokok sistem interpersonal meliputi komunikasi, interaksi yang mana proses ini melibatkan hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu yang lain sehingga terbentuk sebuah transaksi. Penderita HIV sering mendapatkan stigma negatif, stigma yang ada di masyarakat menghalangi ODHA dalam berinteraksi sosial, sehingga ODHA cenderung menutup diri tidak mau berinteraksi dengan keluarga, teman dan tetangga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melihat sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang. Teknik pengambilan data dari informan dengan menggunakan wawancara mendalam selama 60 menit pada masing-masing partisipan. Penelitian ini menghasilkan tema yang diangkat sebagai faktor yang mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Tema tersebut adalah mendapat stigma negatif dari keluarga dan masyarakat. Stigma negatif dari keluarga dan masyarakat yang diterima oleh penderita HIV positif sangat mempengaruhi status kesehatannya. Stigma tersebut yang mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Seperti pernyataan teori King yang mana menyebutkan sistem interpersonal terdiri dari komunikasi, interaksi, peran, transaksi, stres dan mengatasi masalah. Perlakuan diskriminasi ini akan membuat penderita HIV positif mendapat tekanan psikologis sehingga merendahkan harga dirinya. Teori King yang berfokus pada interaksi manusia untuk mendukung keberlangsungan hidup jika terganggu akan memperngaruhi proses dalam kehidupan. Diharapkan untuk pengembangan penelitian selanjutnya membuat sebuah alat ukur seberapa jauh stigma negatif mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif.
Imogene M. King提出的理论是,人类在其生活中有三个部分,即个人、人际关系和社会系统的相互作用,这些系统建立了个人与他人的关系,以保持对环境的积极适应。次级的人际系统包括通信,这一过程涉及到个体之间的相互关系,因此形成了交易。艾滋病毒携带者经常受到负面影响,社会上存在的耻辱阻碍了ODHA的社交交流,因此ODHA倾向于与家人、朋友和邻居隔绝。本研究采用定性方法的现象学方法。本研究研究了艾滋病毒阳性患者的人际交往系统。研究参与者共有5人。线人的数据提取技术,对每个参与者进行60分钟的深入采访。这项研究导致了影响艾滋病毒阳性患者人际交往系统的主题。这个主题是对家庭和社会的负面影响。艾滋病毒阳性患者家庭和社会的负面影响对他的健康状况有着深远的影响。这种耻辱影响着HIV阳性患者的人际关系系统。正如King的理论陈述所指出的,人际关系系统包括沟通、互动、角色、交易、压力和解决问题。这种歧视可能会给HIV阳性的人带来心理上的压力,从而降低他们的自尊。金的理论以人类相互作用为中心,在混乱中维持生命,这些理论会影响生命的进程。预计进一步的研究开发将对艾滋病毒阳性患者的人际关系系统产生负面影响的影响。
{"title":"GAMBARAN SISTEM INTERPERSONAL TEORI KING TERHADAP STIGMA NEGATIF PADA PENDERITA HIV POSITIF DI NGANJUK","authors":"S. Cahyono","doi":"10.35747/jmr.v4i1.602","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/jmr.v4i1.602","url":null,"abstract":"Imogene M. King mengemukakan teorinya bahwa manusia memiliki tiga bagian dalam kehidupannya yaitu interaksi sistem personal, interpesonal, dan sosial yg membentuk hubungan individu dengan individu lain untuk mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungannya. Sub pokok sistem interpersonal meliputi komunikasi, interaksi yang mana proses ini melibatkan hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu yang lain sehingga terbentuk sebuah transaksi. Penderita HIV sering mendapatkan stigma negatif, stigma yang ada di masyarakat menghalangi ODHA dalam berinteraksi sosial, sehingga ODHA cenderung menutup diri tidak mau berinteraksi dengan keluarga, teman dan tetangga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melihat sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang. Teknik pengambilan data dari informan dengan menggunakan wawancara mendalam selama 60 menit pada masing-masing partisipan. Penelitian ini menghasilkan tema yang diangkat sebagai faktor yang mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Tema tersebut adalah mendapat stigma negatif dari keluarga dan masyarakat. Stigma negatif dari keluarga dan masyarakat yang diterima oleh penderita HIV positif sangat mempengaruhi status kesehatannya. Stigma tersebut yang mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif. Seperti pernyataan teori King yang mana menyebutkan sistem interpersonal terdiri dari komunikasi, interaksi, peran, transaksi, stres dan mengatasi masalah. Perlakuan diskriminasi ini akan membuat penderita HIV positif mendapat tekanan psikologis sehingga merendahkan harga dirinya. Teori King yang berfokus pada interaksi manusia untuk mendukung keberlangsungan hidup jika terganggu akan memperngaruhi proses dalam kehidupan. Diharapkan untuk pengembangan penelitian selanjutnya membuat sebuah alat ukur seberapa jauh stigma negatif mempengaruhi sistem interpersonal pada penderita HIV positif.","PeriodicalId":104387,"journal":{"name":"Journal of Midwifery and Reproduction","volume":"21 7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115610081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Millenium Development Goals (MDGs) mempunyai salah satu tujuan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 75 persen antara tahun 1990 sampai tahun 2015. Faktanya AKI masih belum seperti yang diharapkan dan naik turun dari tahun 2015 sampai dengan 2019. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesi (SDKI) 2002-2003 AKI di Indonesi masih cukup tinggi yaitu: 307/100.000 kelahiran. Kondisi“4 terlambat” dimana, terlambat mengenali tanda bahaya, merupakan salah satu penyebabnya. Terlambat mengenali tanda bahaya dkarena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan yang berdampak meningkatnya kematian ibu. Bappenas (2015). Pengetahuan lokal yang berasal praktik-praktik budaya tradisional berpengaruh terhadap kematian ibu. Beberapa penelitian menemukan adanya persepsi yang salah dan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengetahuan lokal ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan di Kota Banjarmasin. Jenis penelitian kualitatif dengan rancangan etnografi. Hasil Penelitian ibu hamil mengenal pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan melalui pantangan yang dilakukan saat hamil dan melahirkan. Sebagian pengetahuan lokal tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan ada yang bertentangan dan ada yang tidak bertentangan serta adapula yang mendukung kesehatan. Disarankan Perlunya informasi tentang tanda bahaya saat hamil dan bersalin melalui penyuluhan, konseling untuk meluruskan pengetahuan lokal yang bertentangan dengan kesehatan, meningkatkan pengetahuan ibu dan memotipasi ibu hamil/bersalin untuk terus melaksanakan budaya/kebiasaan yang mendukung kesehatan
{"title":"PENGETAHUAN LOKAL IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PERSALINAN DI KOTA BANJARMASIN","authors":"H. Inayah","doi":"10.35747/jmr.v4i1.601","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/jmr.v4i1.601","url":null,"abstract":"Millenium Development Goals (MDGs) mempunyai salah satu tujuan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 75 persen antara tahun 1990 sampai tahun 2015. Faktanya AKI masih belum seperti yang diharapkan dan naik turun dari tahun 2015 sampai dengan 2019. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesi (SDKI) 2002-2003 AKI di Indonesi masih cukup tinggi yaitu: 307/100.000 kelahiran. Kondisi“4 terlambat” dimana, terlambat mengenali tanda bahaya, merupakan salah satu penyebabnya. Terlambat mengenali tanda bahaya dkarena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan yang berdampak meningkatnya kematian ibu. Bappenas (2015). Pengetahuan lokal yang berasal praktik-praktik budaya tradisional berpengaruh terhadap kematian ibu. Beberapa penelitian menemukan adanya persepsi yang salah dan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengetahuan lokal ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan di Kota Banjarmasin. Jenis penelitian kualitatif dengan rancangan etnografi. Hasil Penelitian ibu hamil mengenal pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan melalui pantangan yang dilakukan saat hamil dan melahirkan. Sebagian pengetahuan lokal tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan ada yang bertentangan dan ada yang tidak bertentangan serta adapula yang mendukung kesehatan. Disarankan Perlunya informasi tentang tanda bahaya saat hamil dan bersalin melalui penyuluhan, konseling untuk meluruskan pengetahuan lokal yang bertentangan dengan kesehatan, meningkatkan pengetahuan ibu dan memotipasi ibu hamil/bersalin untuk terus melaksanakan budaya/kebiasaan yang mendukung kesehatan","PeriodicalId":104387,"journal":{"name":"Journal of Midwifery and Reproduction","volume":"15 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124651755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Stunting merupakan sebuah kondisi di mana tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya. Kejadian anak stunting di Kalimantan Selatan khususnya di Kab Banjar masih berada pada angka kejadian yang sangat tinggi 13.3% dan di Puskesmas Tatah Makmur 38,06%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan riwayat penyakit infeksi, riwayat imunisasi dasar, riwayat ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar.Penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah ibu yang mempunyai balita mengalami stunting di wilayah kerja Puskesmas Tatah Makmur Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar tahun 2018 sebanyak 537 orang. Sampel berjumlah 50 orang dengan teknik pengambilan accidental sampling. Analisis data melalui uji Spearman Rank. Hasil penelitian sebagian besar memiliki riwayat penyakit infeksi sebanyak 26 orang (52%), telah mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak 32 orang (64%), pemberian MP-ASI sebagian besar cukup 32 orang (64%), riwayat pemberian ASI parsial 40 orang (80%) dan balita sebagian besar pendek sebanyak 33 orang (66%). Terdapat hubungan riwayat penyakit infeksi, kelengkapan imunisasi, pemberian MP-ASI, riwayat ASI eksklusif dengan kejadian Stunting. Puskesmas hendaknya meningkatkan pemberian informasi kepada ibu hamil tentang faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya Stunting sehingga bahwa faktor risiko dapat dikendalikan lebih dini. Kata Kunci : Imunisasi Dasar, Penyakit Infeksi, Pemberian MP-ASI, ASI eksklusif, Stunting ABSTRACT Stunting is a condition in which a person's height turns out to be shorter than the height of another person's age. Stunting in Banjar District by 13.3% and in Tatah Makmur Health Center 38.06%.The purpose of this study was to determine the relationship between infectious diseases and basic immunization against the incidence of stunting in infants in Tatah Makmur Health Center. The study design was an analytic survey with cross sectional approach. The population is mothers who have toddlers stunted in Tatah Makmur Health Center in 2018 as many as 537 people. Samples amounted to 50 people with a purposive sampling technique. Analysis of data through the Spearman Rank. The results of the study of toddlers mostly have a history of infectious diseases as many as 26 people (52%), have received complete immunization as many as 32 people (64%) and toddlers are mostly short as many as 33 people (66%). There is a relationship between the history of infectious diseases, the completeness of immunization with the incidence of stunting. Health centers should increase the provision of information to pregnant women about factors that influence the occurrence of stunting so that risk factors can be controlled earlier. Keywords: History of Basic Immunization, History of Infectious Diseases, Stunting
抽象晕车是一种儿童身高比同龄孩子短的疾病。南加里曼丹的儿童特技事件,特别是Kab Banjar,仍然是非常高的13。该研究的目的是了解传染病史、基本免疫史、对班加尔富裕区幼儿发育不良的独家母乳喂养史和母乳喂养史。本研究是对跨部门方法的分析调查。一群拥有幼童的母亲在2018年班贾尔繁荣地区Puskesmas Tatah繁荣地区的工作场所表演了发育不良的现象,共有537人。样本是50人,采用了提取样本技术。通过测试Spearman Rank进行数据分析。研究结果显示,大多数患者有26人感染史(52%),至少有32人(64%)免疫接种,大部分是32人(64%),40人部分母乳喂养史(80%)和幼儿短33人(66%)。有感染史,免疫功能,MP-ASI,特技表演独家历史。Puskesmas应该增加对准妈妈的信息信息,这些因素可能会影响发育,使风险因素可以更早控制。关键词:基础免疫,感染,母乳喂养,独家母乳喂养,阿斯匹林的打击率是一个因素,一个人的身高比另一个人的寿命短。13.3%在塔中繁荣健康中心38.06%的打击区。这项研究的目的是确定传染病和基本免疫障碍之间的关系研究设计是一项交叉分析调查。2018年,537名美国人在富裕健康中心的妇女中辛勤工作。带有采样技术的采样技术,将样本增加到50人。穿过斯皮尔曼等级数据的分析。The results of The study of toddlers基本上有a history of infectious diseases美国许多美国26人(52%),美国有收到完整immunization许多美国32人(64%)和肖特toddlers基本上是美国许多美国33人(66%)。感染史之间有一种关系,一种对发育不良欲望的完整免疫。健康中心应该增加对怀孕妇女的信息推断,影响特技活动的因素,这样风险因素就可以更早得到控制。基本免疫史,传染病史,特技史
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TATAH MAKMUR KABUPATEN BANJAR","authors":"Nor Isna Tauhidah","doi":"10.35747/jmr.v4i1.559","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/jmr.v4i1.559","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Stunting merupakan sebuah kondisi di mana tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya. Kejadian anak stunting di Kalimantan Selatan khususnya di Kab Banjar masih berada pada angka kejadian yang sangat tinggi 13.3% dan di Puskesmas Tatah Makmur 38,06%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan riwayat penyakit infeksi, riwayat imunisasi dasar, riwayat ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar.Penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah ibu yang mempunyai balita mengalami stunting di wilayah kerja Puskesmas Tatah Makmur Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar tahun 2018 sebanyak 537 orang. Sampel berjumlah 50 orang dengan teknik pengambilan accidental sampling. Analisis data melalui uji Spearman Rank. Hasil penelitian sebagian besar memiliki riwayat penyakit infeksi sebanyak 26 orang (52%), telah mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak 32 orang (64%), pemberian MP-ASI sebagian besar cukup 32 orang (64%), riwayat pemberian ASI parsial 40 orang (80%) dan balita sebagian besar pendek sebanyak 33 orang (66%). Terdapat hubungan riwayat penyakit infeksi, kelengkapan imunisasi, pemberian MP-ASI, riwayat ASI eksklusif dengan kejadian Stunting. Puskesmas hendaknya meningkatkan pemberian informasi kepada ibu hamil tentang faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya Stunting sehingga bahwa faktor risiko dapat dikendalikan lebih dini. \u0000 Kata Kunci : Imunisasi Dasar, Penyakit Infeksi, Pemberian MP-ASI, ASI eksklusif, Stunting \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000 \u0000Stunting is a condition in which a person's height turns out to be shorter than the height of another person's age. Stunting in Banjar District by 13.3% and in Tatah Makmur Health Center 38.06%.The purpose of this study was to determine the relationship between infectious diseases and basic immunization against the incidence of stunting in infants in Tatah Makmur Health Center. The study design was an analytic survey with cross sectional approach. The population is mothers who have toddlers stunted in Tatah Makmur Health Center in 2018 as many as 537 people. Samples amounted to 50 people with a purposive sampling technique. Analysis of data through the Spearman Rank. The results of the study of toddlers mostly have a history of infectious diseases as many as 26 people (52%), have received complete immunization as many as 32 people (64%) and toddlers are mostly short as many as 33 people (66%). There is a relationship between the history of infectious diseases, the completeness of immunization with the incidence of stunting. Health centers should increase the provision of information to pregnant women about factors that influence the occurrence of stunting so that risk factors can be controlled earlier. \u0000Keywords: History of Basic Immunization, History of Infectious Diseases, Stunting","PeriodicalId":104387,"journal":{"name":"Journal of Midwifery and Reproduction","volume":"159 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121461303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stimulasi merupakan aspek kebutuhan dasar manusia. Anak gemuk memiliki kondisi yang rentan terhadap masalah kesehatan fisik dan motorik. Pemberian stimulasi pada masa anak-anak awal dapat menunjang kemampuan anak. Pengasuhan dalam keluarga pada umumnya dilakukan oleh ibu sebagai pengasuh utama. Kondisi dan sifat dari pekerjaan ibu mempengaruhi kualitas pengasuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik orang tua dengan kualitas stimulasi pada anak gemuk usia 2-5 tahun. Jenis penelitian observasional dengan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 160 anak gemuk usia 2-5 tahun di wialayah kerja Puskesmas Kalasan. Pekerjaan anak berhubungan secara signifikan dengan kualitas stimulasi (p=0.028). Kekuatan hubungan lemah dan arah hubungan positif (C=0.174). Ibu rumah tangga memiliki kualitas stimulasi yang lebih baik dibandingkan dengan ibu bekerja.
刺激是人类基本需求的一个方面。肥胖儿童容易出现身体和运动健康问题。童年的刺激可以增强孩子的能力。家庭教养通常由母亲担任主要看护者。母亲工作的条件和性质影响育儿的质量。本研究旨在了解2-5岁肥胖儿童中具有父母特征的特征。交叉设计的观测研究类型。样本研究显示,160名2-5岁的儿童在wialayah work Puskesmas kawels工作。孩子的工作与刺激的质量(p= 028)密切相关。弱连接强度和正连接方向(C= 10174)。家庭主妇比工作的母亲更有动力。
{"title":"HUBUNGAN PEKERJAAN DENGANKUALITAS STIMULASI IBU PADA ANAK GEMUK USIA 2-5 TAHUN","authors":"W. Wulandari","doi":"10.35747/jmr.v2i2.421","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/jmr.v2i2.421","url":null,"abstract":"Stimulasi merupakan aspek kebutuhan dasar manusia. Anak gemuk memiliki kondisi yang rentan terhadap masalah kesehatan fisik dan motorik. Pemberian stimulasi pada masa anak-anak awal dapat menunjang kemampuan anak. Pengasuhan dalam keluarga pada umumnya dilakukan oleh ibu sebagai pengasuh utama. Kondisi dan sifat dari pekerjaan ibu mempengaruhi kualitas pengasuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik orang tua dengan kualitas stimulasi pada anak gemuk usia 2-5 tahun. Jenis penelitian observasional dengan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 160 anak gemuk usia 2-5 tahun di wialayah kerja Puskesmas Kalasan. Pekerjaan anak berhubungan secara signifikan dengan kualitas stimulasi (p=0.028). Kekuatan hubungan lemah dan arah hubungan positif (C=0.174). Ibu rumah tangga memiliki kualitas stimulasi yang lebih baik dibandingkan dengan ibu bekerja.","PeriodicalId":104387,"journal":{"name":"Journal of Midwifery and Reproduction","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126656027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Depresi dapat disebabkan karena faktor hormonal, misalnya penggunaan kontrasepsi. WHO memperkirakan bahwa depresi akan menjadi penyakit terbesar kedua di dunia pada tahun 2020. Tahun 2017, jumlah akseptor kontrasepsi hormonal di Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 68.861 akseptor (63%). Kontrasepsi pil memiliki kecenderungan depresi akibat dari efek samping fisik dan psikologis, misalnya gangguan suasana hati. Alasan beberapa wanita menghentikan penggunaan kontrasepsi pil adalah perubahan suasana hati. Depresi pada ibu akan menghasilkan gejala mental dan fisik yang mempengaruhi kualitas dan produktivitas sehingga dapat berefek buruk pada ibu, anak, dan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan lama penggunaan kontrasepsi pil dengan kejadian depresi di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan I. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Populasi sebanyak 409 akseptor pil. Besar sampel ditentukan dengan tabel kretji diperoleh 196 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner modifikasi PHQ-9 (Patient Health Questionare-9). Analisa data menggunakan chi-square. Hasil didapatkan nilai p= 0,018 dan OR= 2,192 artinya akseptor kontrasepsi pil dengan lama penggunaan >2 tahun memiliki peluang 2,192 kali lebih besar terjadi depresi dibandingkan dengan akseptor pil dengan lama penggunaan ≤2 tahun. Simpulan penelitian didapatkan ada hubungan lama penggunaan kontrasepsi pil dengan kejadian depresi.
抑郁可能是由荷尔蒙因素引起的,比如避孕。世界卫生组织预测,到2020年,抑郁症将成为世界上第二大疾病。2017年,日惹特别地区的荷尔蒙避孕用品人数为68,861名感受器(63%)。避孕药有抑郁的倾向,因为身体和心理的副作用,如情绪障碍。一些女性停止避孕药的原因是情绪的变化。母亲的抑郁会产生影响母亲、孩子和家庭质量和生产力的精神和身体症状。这项研究的目的是确定长期的避孕药避孕与美国本土Puskesmas工作区抑郁症之间的关系。采样技术是采样。毒品贩子有409人。通过kretji表格确定的大样本获得了196个样本。研究工具采用phq9 -9的mod问卷。使用chi square进行数据分析。结果得到了价值p = 0.018 OR = 2,192意味着akseptor避孕药和长时间使用> 2年有机会发生抑郁2,192倍相比,与旧akseptor药片使用≤2年。研究表明,长期使用避孕药与抑郁症有关。
{"title":"HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL DENGAN KEJADIAN DEPRESI","authors":"Fika Aulia","doi":"10.35747/jmr.v3i1.415","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/jmr.v3i1.415","url":null,"abstract":"Depresi dapat disebabkan karena faktor hormonal, misalnya penggunaan kontrasepsi. WHO memperkirakan bahwa depresi akan menjadi penyakit terbesar kedua di dunia pada tahun 2020. Tahun 2017, jumlah akseptor kontrasepsi hormonal di Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 68.861 akseptor (63%). Kontrasepsi pil memiliki kecenderungan depresi akibat dari efek samping fisik dan psikologis, misalnya gangguan suasana hati. Alasan beberapa wanita menghentikan penggunaan kontrasepsi pil adalah perubahan suasana hati. Depresi pada ibu akan menghasilkan gejala mental dan fisik yang mempengaruhi kualitas dan produktivitas sehingga dapat berefek buruk pada ibu, anak, dan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan lama penggunaan kontrasepsi pil dengan kejadian depresi di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan I. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Populasi sebanyak 409 akseptor pil. Besar sampel ditentukan dengan tabel kretji diperoleh 196 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner modifikasi PHQ-9 (Patient Health Questionare-9). Analisa data menggunakan chi-square. Hasil didapatkan nilai p= 0,018 dan OR= 2,192 artinya akseptor kontrasepsi pil dengan lama penggunaan >2 tahun memiliki peluang 2,192 kali lebih besar terjadi depresi dibandingkan dengan akseptor pil dengan lama penggunaan ≤2 tahun. Simpulan penelitian didapatkan ada hubungan lama penggunaan kontrasepsi pil dengan kejadian depresi.","PeriodicalId":104387,"journal":{"name":"Journal of Midwifery and Reproduction","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133601800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015 masih sangat tinggi yaitu 305/100.000 kelahiran hidup. Diantara penyebabnya adalah keterlambatan mengetahui risiko atau tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan fungsi pemanfaatan buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 2 Kabupaten Banjar. Menggunakan metode analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional pada responden yang terdiri dari 83 ibu hamil. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil dengan nilai p=0,027, terdapat hubungan antara fungsi pencatatan buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil (p=0,012) dan variabel fungsi komunikasi buku KIA berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil (p=0,038). Direkomendasikan bagi Pihak Puskesmas agar meningkatkan fungsi pemanfaatan buku KIA dengan membuat kebijakan untuk mewajibkan ibu hamil membaca buku KIA sebelum mendapatkan pelayanan ANC.
根据印度尼西亚共和国卫生部(外交部)的数据,2015年母亲(AKI)的死亡率仍然是超过305万名活着的婴儿。原因包括知道怀孕的风险或征兆。本研究的目的是了解KIA ' s book使用率与孕产妇对班贾尔县Puskesmas Martapura 2区的怀孕警报认识的关系。采用83名孕妇设计的分析定量方法。研究表明,paritas与得分为p= 027的准妈妈的知识之间存在联系,这与我们的笔记本记录功能与产前知识(p= 012)和产前沟通功能的变量之间存在联系(p= 038)。建议Puskesmas通过强制孕妇在获得非国大服务之前阅读KIA的书来提高她对KIA的使用能力。
{"title":"A HUBUNGAN PARITAS DAN FUNGSI PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA 2 KABUPATEN BANJAR","authors":"Siska Dhewi","doi":"10.35747/jmr.v3i1.344","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/jmr.v3i1.344","url":null,"abstract":"Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015 masih sangat tinggi yaitu 305/100.000 kelahiran hidup. Diantara penyebabnya adalah keterlambatan mengetahui risiko atau tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan fungsi pemanfaatan buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 2 Kabupaten Banjar. Menggunakan metode analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional pada responden yang terdiri dari 83 ibu hamil. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil dengan nilai p=0,027, terdapat hubungan antara fungsi pencatatan buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil (p=0,012) dan variabel fungsi komunikasi buku KIA berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil (p=0,038). Direkomendasikan bagi Pihak Puskesmas agar meningkatkan fungsi pemanfaatan buku KIA dengan membuat kebijakan untuk mewajibkan ibu hamil membaca buku KIA sebelum mendapatkan pelayanan ANC.","PeriodicalId":104387,"journal":{"name":"Journal of Midwifery and Reproduction","volume":"132 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116173052","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Evidence-based is an effective strategy to improve the quality of midwifery care. The aim of this study is to explore in depth the barriers to the implementation of evidence-based support during normal labor at Praktik Mandiri Bidan (PMB). This research is a qualitative research with a phenomenological descriptive approach. Participant selection uses a purposive sampling technique (convinience sampling). Data collection using in-depth interviews and observations. Analysis of the data used is thematic analysis. The results of this study there are three barriers to implementation of support during normal labor, namely barriers from the family, barriers from patients and husbands, and lack of knowledge of patients and families about support during labor. It is difficult to implement the practice according to evidence-based, there are barriers that occur when implementing it. Health professionals are expected to increase the provision of education to patients and families about support during labor.
{"title":"THE EVIDENCE-BASED BARRIERS IMPLEMENTATION SUPPORT DURING LABOUR","authors":"Rizki Amalia","doi":"10.35747/jmr.v3i1.343","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/jmr.v3i1.343","url":null,"abstract":"Evidence-based is an effective strategy to improve the quality of midwifery care. The aim of this study is to explore in depth the barriers to the implementation of evidence-based support during normal labor at Praktik Mandiri Bidan (PMB). This research is a qualitative research with a phenomenological descriptive approach. Participant selection uses a purposive sampling technique (convinience sampling). Data collection using in-depth interviews and observations. Analysis of the data used is thematic analysis. The results of this study there are three barriers to implementation of support during normal labor, namely barriers from the family, barriers from patients and husbands, and lack of knowledge of patients and families about support during labor. It is difficult to implement the practice according to evidence-based, there are barriers that occur when implementing it. Health professionals are expected to increase the provision of education to patients and families about support during labor. \u0000 ","PeriodicalId":104387,"journal":{"name":"Journal of Midwifery and Reproduction","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126778220","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kontrasepsi hormonal DMPA dan Pil mengandung hormon estrogen dan progesteron yang memiliki efek samping jika terjadi ketidakseimbangan antara kedua hormon tersebut dapat menyebabkan perubahan aktivitas seksual, karena hormon progesteron menekan hormon estrogen sehingga kekeringan vagina dan menyebabkan perubahan aktivitas seksual. Menganalisa perbedaan penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA dan Pil Kombinasi dengan penurunan gairah seksual akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Tahun 2019. Rancangan penelitian kuantitatif, pendekatan cross sectional, populasi 6709 diambil dengan metode purposive sampling sebanyak 100 orang, data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil menunjukkan akseptor KB jenis kontrasepsi suntik dan pil, 42 orang, akseptor suntik DMPA mengalami penurunan gairah seksual, 41 orang, pil kombinasi mengalami penurunan gairah seksual, tidak terdapat perbedaan akseptor suntik DMPA dan pil kombinasi dengan penurunan gairah seksual pada akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin Tahun 2019. Kata Kunci : Gairah Seksual, Kotrasepsi Hormonal DMPA, pil kombinasi
{"title":"PERBEDAAN KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIK DMPA DAN PIL KOMBINASI DENGAN PENURUNAN GAIRAH SEKSUAL AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN KOTA BANJARMASIN TAHUN 2019","authors":"Intan Nur Karimah","doi":"10.35747/jmr.v3i1.406","DOIUrl":"https://doi.org/10.35747/jmr.v3i1.406","url":null,"abstract":"Kontrasepsi hormonal DMPA dan Pil mengandung hormon estrogen dan progesteron yang memiliki efek samping jika terjadi ketidakseimbangan antara kedua hormon tersebut dapat menyebabkan perubahan aktivitas seksual, karena hormon progesteron menekan hormon estrogen sehingga kekeringan vagina dan menyebabkan perubahan aktivitas seksual. \u0000Menganalisa perbedaan penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA dan Pil Kombinasi dengan penurunan gairah seksual akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Tahun 2019. \u0000Rancangan penelitian kuantitatif, pendekatan cross sectional, populasi 6709 diambil dengan metode purposive sampling sebanyak 100 orang, data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. \u0000Hasil menunjukkan akseptor KB jenis kontrasepsi suntik dan pil, 42 orang, akseptor suntik DMPA mengalami penurunan gairah seksual, 41 orang, pil kombinasi mengalami penurunan gairah seksual, tidak terdapat perbedaan akseptor suntik DMPA dan pil kombinasi dengan penurunan gairah seksual pada akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin Tahun 2019. \u0000Kata Kunci : Gairah Seksual, Kotrasepsi Hormonal DMPA, pil kombinasi","PeriodicalId":104387,"journal":{"name":"Journal of Midwifery and Reproduction","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122080552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}