{"title":"PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HERBERT MARCUSE","authors":"A. Aziz","doi":"10.53977/sd.v5i2.725","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia yang telah masuk dalam fase perkembangan baik secara politik ataupun ekonomi saat ini sedang menghadapi permasalahan yang cukup serius yaitu permasalahan penjajahan model baru. Bukan penjajahan yang dilakukan oleh manusia atas nama negara tetapi dilakukan oleh sistem yang tidak bertuan. Sistem ini dikenal dengan sistem kapitalis. Sistem kapitalis memberikan dampak terhadap perilaku masyarakat Indonesia teutama yang kaitannya dengan barang-barang produksi. Fenomena tersebut dinamakan dengan perilaku konsumtif yaitu aktivitas penggunaan barang produksi ataupun jasa secara berlebihan. Pada gilirannya, perilaku konsumtif menjelma menjadi gaya hidup konsumtif. Dalam penelitian ini, perilaku konsumtif sebagai bias dari sistem kapitalisem atau patologi sosial disingkap melalui kaca mata Herbert Marcuse yang secara serius menganalisa masyarakt industri modern. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengungkapkan perbudakan model baru yang dilakukan oleh sistem kapitalis yang secara nyata memberikan dampak pada perilaku konsumtif masyarakat Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah gagap dalam menentukan kebutuhan asli dengan kebutuhan artifisial. Sehingga lahirlah masyarakat yang hanya memiliki pandangan satu dimensi. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode kualtatif yang bersumber dari data kepustakaan. Tujuan metode tersebut untuk menemukan landasan ontologis manusia satu dimensi yang selanjutnya dapat digunakan untuk menyingkap realitas sosial masyarakat Indonesia. Sehingga dapat memeberikan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. Solusi yang ditawarkan oleh Herbert Marcuse adalah masyarakat baru yang dibangun oleh kaum intelektual muda yang berorientasi pada kemajuan yang memiliki pandangan yang multidimensi.","PeriodicalId":333513,"journal":{"name":"Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53977/sd.v5i2.725","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Indonesia yang telah masuk dalam fase perkembangan baik secara politik ataupun ekonomi saat ini sedang menghadapi permasalahan yang cukup serius yaitu permasalahan penjajahan model baru. Bukan penjajahan yang dilakukan oleh manusia atas nama negara tetapi dilakukan oleh sistem yang tidak bertuan. Sistem ini dikenal dengan sistem kapitalis. Sistem kapitalis memberikan dampak terhadap perilaku masyarakat Indonesia teutama yang kaitannya dengan barang-barang produksi. Fenomena tersebut dinamakan dengan perilaku konsumtif yaitu aktivitas penggunaan barang produksi ataupun jasa secara berlebihan. Pada gilirannya, perilaku konsumtif menjelma menjadi gaya hidup konsumtif. Dalam penelitian ini, perilaku konsumtif sebagai bias dari sistem kapitalisem atau patologi sosial disingkap melalui kaca mata Herbert Marcuse yang secara serius menganalisa masyarakt industri modern. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengungkapkan perbudakan model baru yang dilakukan oleh sistem kapitalis yang secara nyata memberikan dampak pada perilaku konsumtif masyarakat Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah gagap dalam menentukan kebutuhan asli dengan kebutuhan artifisial. Sehingga lahirlah masyarakat yang hanya memiliki pandangan satu dimensi. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode kualtatif yang bersumber dari data kepustakaan. Tujuan metode tersebut untuk menemukan landasan ontologis manusia satu dimensi yang selanjutnya dapat digunakan untuk menyingkap realitas sosial masyarakat Indonesia. Sehingga dapat memeberikan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. Solusi yang ditawarkan oleh Herbert Marcuse adalah masyarakat baru yang dibangun oleh kaum intelektual muda yang berorientasi pada kemajuan yang memiliki pandangan yang multidimensi.