Analisis Perubahan Penutupan Lahan di Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat

Petrus A. Dimara, Amilda Auri
{"title":"Analisis Perubahan Penutupan Lahan di Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat","authors":"Petrus A. Dimara, Amilda Auri","doi":"10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.428","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Alih fungsi lahan merupakan dampak dari kurangnya ketersediaan sumberdaya alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan penutupan lahan tahun 2012 sampai 2022 di Kabupaten Manokwari Selatan. Metode yang digunakan adalah  metode penginderaan jauh dan SIG melalui pengolahan citra digital (citra Landsat 8 TM tahun 2012 dan tahun 2022) yang dipadukan dengan survei lapangan dan analisis statistik. Hasil interpretasi citra satelit landsat 8 tahun 2022 dan pengamatan lapangan Kabupaten Manokwari Selatan terdapat 16 jenis penutupan lahan. Penutupan lahan terbesar yaitu hutan lahan kering primer seluas 133.168 ha. Penutupan terkecil terdapat pada penutupan lahan pelabuhan sebesar 6,55 ha dan belukar rawa sebesar 203,45 ha. Pada tahun 2022 Kabupaten Manokwari Selatan  memiliki tutupan lahan berhutan sebesar 203.970,21 ha dan tutupan lahan non hutan sebesar 101.922,90 ha. Selama periode 2012 – 2022, Kabupaten Manokwari Selatan kehilangan areal berhutan sebesar 71.328,53 ha dengan rata-rata laju penyusutan hutan mencapai lebih dari 7.132,85 ha setiap tahunnya. Penutupan lahan hutan lahan kering primer telah mengalami pengurangan luas 8.023,74 ha/tahun. Hutan lahan kering primer mengalami konversi atau perubahan menjadi lima jenis penggunaan lahan, yaitu semak/belukar, savana, hutan lahan kering sekunder, perkebunan dan sawah. Hutan mengrove primer juga telah mengalami perubahan menjadi hutan lahan kering sekunder dan semak belukar. Laju penambahan luas terbesar terjadi di penutupan lahan savana/padang rumput sebesar 7.081,47 ha/tahun dan diikuti oleh laju penambahan luas hutan lahan kering sekunder sebesar 897,10 ha/tahun dan pemukiman 27,95 ha/tahun. \n ","PeriodicalId":245012,"journal":{"name":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.428","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Alih fungsi lahan merupakan dampak dari kurangnya ketersediaan sumberdaya alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan penutupan lahan tahun 2012 sampai 2022 di Kabupaten Manokwari Selatan. Metode yang digunakan adalah  metode penginderaan jauh dan SIG melalui pengolahan citra digital (citra Landsat 8 TM tahun 2012 dan tahun 2022) yang dipadukan dengan survei lapangan dan analisis statistik. Hasil interpretasi citra satelit landsat 8 tahun 2022 dan pengamatan lapangan Kabupaten Manokwari Selatan terdapat 16 jenis penutupan lahan. Penutupan lahan terbesar yaitu hutan lahan kering primer seluas 133.168 ha. Penutupan terkecil terdapat pada penutupan lahan pelabuhan sebesar 6,55 ha dan belukar rawa sebesar 203,45 ha. Pada tahun 2022 Kabupaten Manokwari Selatan  memiliki tutupan lahan berhutan sebesar 203.970,21 ha dan tutupan lahan non hutan sebesar 101.922,90 ha. Selama periode 2012 – 2022, Kabupaten Manokwari Selatan kehilangan areal berhutan sebesar 71.328,53 ha dengan rata-rata laju penyusutan hutan mencapai lebih dari 7.132,85 ha setiap tahunnya. Penutupan lahan hutan lahan kering primer telah mengalami pengurangan luas 8.023,74 ha/tahun. Hutan lahan kering primer mengalami konversi atau perubahan menjadi lima jenis penggunaan lahan, yaitu semak/belukar, savana, hutan lahan kering sekunder, perkebunan dan sawah. Hutan mengrove primer juga telah mengalami perubahan menjadi hutan lahan kering sekunder dan semak belukar. Laju penambahan luas terbesar terjadi di penutupan lahan savana/padang rumput sebesar 7.081,47 ha/tahun dan diikuti oleh laju penambahan luas hutan lahan kering sekunder sebesar 897,10 ha/tahun dan pemukiman 27,95 ha/tahun.  
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
超过土地功能是自然资源匮乏的结果。这项研究的目的是确定2012年至2022年南部马诺克瓦里地区土地关闭的变化。使用的方法是通过数字图像处理(2012年和2022年的Landsat 8 TM图像)进行的远程成像和SIG方法,以及现场调查和统计分析。对卫星卫星卫星图像的解读和对南部马诺克瓦里地区的实地观察,发现了16种类型的土地封闭。最大的陆地覆盖面积是133,168公顷的原始干林地。港口覆盖面积为6.55公顷(13英亩),沼泽面积为203.45英亩(203.45公顷),这是最小的掩盖。2022年,曼克瓦里区南部覆盖了203970.21公顷的林地,覆盖了101,922.90公顷的非林区。2012年至2022年期间,南部马诺克瓦里区失去了一个森林面积为71,328.53公顷(7132.85公顷)的地区,每年森林砍伐的平均速度超过7132.85公顷(7132.85公顷)。关闭原生地的森林面积减少了8,023.74公顷/年。原生耕地森林经历了五种土壤利用方式的转变,即灌木、稀树大草原、次生干旱森林、种植园和稻田。原始开源森林也经历了次级干旱森林和灌木丛的变化。在关闭稀树大草原的7081.47公顷/年的时间里,出现了最大的增长率,其次是继发性干旱森林增长率为897.10公顷/年,定居点为27.95公顷/年。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Identifikasi Jenis Tumbuhan Pewarna Alami Kain Tenun Ikat Di Sekitar Kawasan Hutan Produksi (HP) Bifemnasi Sonmahole, Kecamatan Botin Leobele, Kabupaten Malaka Analisis Kelayakan dan Strategi Pengembangan Potensi Ekowisata Hutan Wisata Nostalgia di Buiko, Nusa Tenggara Timur Analisis Perubahan Penutupan Lahan di Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat Analisis Spasial Deforestasi Kawasan Hutan Lindung Arfak di Kabupaten Manokwari POTENTIAL ANALYSIS AND PHYSICAL SUPPORTING CAPACITY of HATUSUA BEACH TOURISM AREA, KAIRATU DISTRICT, WEST SERAM DISTRICT
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1