{"title":"PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF MENGGUNAKAN LIMBAH GYPSUM DAN SERBUK KACA","authors":"Ibnu Mudhakir, Aryanti Nurhidayati, Eko Suprimurtiono","doi":"10.20961/IJCEE.V6I1.52410","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanah lempung ekspansif merupakan tanah yang banyak mengandung mineralmontmorillonite dan illite. Tanah ini memiliki sifat plastisitas yang tinggi, daya dukung yang rendah, dan juga kuat geser yang rendah. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kondisi tanah ekspansif adalah di daerah Soko, Ngawi, Jawa Timur. Kepekaan mineral ini terhadap air berpengaruh terhadap rendahnya daya dukung tanah. Parameter tanah yang diperlukan untuk mengetahui daya dukung tanah pada umumnya dinyatakan dengan besarnya nilai kuat tekan dan CBR (California Bearing Ratio). Daya dukung tanah yang rendah membuat beban yang dipikul oleh tanah juga rendah, sehingga ketika terjadi penambahan beban akan terjadi penurun tanah. Dalam memperbaiki struktur tanah harus memperhatikan aspek lingkungan, salah satunya adalah mengenai pemanfaatan limbah yang tidak terpakai, yaitu limbah gypsum dan limbah kaca yang banyak mengandung mineral yang dapat digunakan untuk menstabilkan tanah. Dari hasil penelitian didapatkan Nilai CBR maksimum pada variasi 10% limbah gypsum dengan 8% serbuk kaca. Dimana nilai CBR unsoaked pada tanah asli sebesar 7,875% sedangkan pada CBR soaked sebesar 1,975%, setelah dilakukan stabilisasi dengan limbah gypsum dan serbuk kaca mengalami perubahan nilai CBR unsoaked menjadi 38,327% dan CBRsoaked menjadi 6,252%.","PeriodicalId":416376,"journal":{"name":"Indonesian Journal Of Civil Engineering Education","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal Of Civil Engineering Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/IJCEE.V6I1.52410","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Tanah lempung ekspansif merupakan tanah yang banyak mengandung mineralmontmorillonite dan illite. Tanah ini memiliki sifat plastisitas yang tinggi, daya dukung yang rendah, dan juga kuat geser yang rendah. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kondisi tanah ekspansif adalah di daerah Soko, Ngawi, Jawa Timur. Kepekaan mineral ini terhadap air berpengaruh terhadap rendahnya daya dukung tanah. Parameter tanah yang diperlukan untuk mengetahui daya dukung tanah pada umumnya dinyatakan dengan besarnya nilai kuat tekan dan CBR (California Bearing Ratio). Daya dukung tanah yang rendah membuat beban yang dipikul oleh tanah juga rendah, sehingga ketika terjadi penambahan beban akan terjadi penurun tanah. Dalam memperbaiki struktur tanah harus memperhatikan aspek lingkungan, salah satunya adalah mengenai pemanfaatan limbah yang tidak terpakai, yaitu limbah gypsum dan limbah kaca yang banyak mengandung mineral yang dapat digunakan untuk menstabilkan tanah. Dari hasil penelitian didapatkan Nilai CBR maksimum pada variasi 10% limbah gypsum dengan 8% serbuk kaca. Dimana nilai CBR unsoaked pada tanah asli sebesar 7,875% sedangkan pada CBR soaked sebesar 1,975%, setelah dilakukan stabilisasi dengan limbah gypsum dan serbuk kaca mengalami perubahan nilai CBR unsoaked menjadi 38,327% dan CBRsoaked menjadi 6,252%.