{"title":"Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam Lingkup Sekolah Tinggi Teologi di Indonesia","authors":"Liksin Hendri, Zakaria Zakaria, Urbanus Urbanus","doi":"10.55097/sabda.v4i1.81","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The idea conveyed by the government related to independent learning and independent campus, the aim is to answer and keep up with the times. This was initiated by the state so that students have skills and excellence in the world of work. Independent learning and independent campus also need to be applied within the scope of the Theological College, because theological students are part of what is expected to be skilled and skilled in keeping up with the times. That is the basis for which this paper is written. Using the qualitative method of literature approach, then this article asks the main question? The findings in this article MBKM can be started from a paradigm shift, and the implementation of education policies to become more autonomous with an innovative learning culture. The more skilled the students, the wider the service power that will be carried out. Abstrak Gagasan yang disampaikan oleh pemerintah terkait merdeka belajar dan kampus merdeka, tujuannya untuk menjawab dan mengikuti perkembangan zaman. Hal ini digagas oleh negara agar mahasiswa memiliki skil dan keunggulan dalam dunia kerja. Merdeka belajar dan kampus merdeka ini juga perlu diterapkan dalam lingkup Sekolah Tinggi Teologi, sebab mahasiswa teologi merupakan bagian yang diharapkan untuk terampil dan penuh skil dalam mengikuti perkembangan zaman. Hal itulah yang menjadi dasariah tulisan ini ditulis. Dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan kepustakaan, maka artikel ini mengajukan pertanyaan utama. Bagaimana membangun dan menerapkan merdeka belajr dan kampus merdeka dalam lingkup Sekolah Tinggi Teologi? Hasil temuan pada artikel ini MBKM dapat dimulai dari perubahan paradigma, dan pelaksaan kebijakan pendidikan agar menjadi lebih otonom dengan kultur pembelajaran inovatif. Dengan semakin terampil mahasiwa, maka semakin luas daya pelayanan yang akan dilakukan. Kata Kunci: Merdeka Belajar, Mahasiswa, Sekolah Tinggi Teologi","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.81","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The idea conveyed by the government related to independent learning and independent campus, the aim is to answer and keep up with the times. This was initiated by the state so that students have skills and excellence in the world of work. Independent learning and independent campus also need to be applied within the scope of the Theological College, because theological students are part of what is expected to be skilled and skilled in keeping up with the times. That is the basis for which this paper is written. Using the qualitative method of literature approach, then this article asks the main question? The findings in this article MBKM can be started from a paradigm shift, and the implementation of education policies to become more autonomous with an innovative learning culture. The more skilled the students, the wider the service power that will be carried out. Abstrak Gagasan yang disampaikan oleh pemerintah terkait merdeka belajar dan kampus merdeka, tujuannya untuk menjawab dan mengikuti perkembangan zaman. Hal ini digagas oleh negara agar mahasiswa memiliki skil dan keunggulan dalam dunia kerja. Merdeka belajar dan kampus merdeka ini juga perlu diterapkan dalam lingkup Sekolah Tinggi Teologi, sebab mahasiswa teologi merupakan bagian yang diharapkan untuk terampil dan penuh skil dalam mengikuti perkembangan zaman. Hal itulah yang menjadi dasariah tulisan ini ditulis. Dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan kepustakaan, maka artikel ini mengajukan pertanyaan utama. Bagaimana membangun dan menerapkan merdeka belajr dan kampus merdeka dalam lingkup Sekolah Tinggi Teologi? Hasil temuan pada artikel ini MBKM dapat dimulai dari perubahan paradigma, dan pelaksaan kebijakan pendidikan agar menjadi lebih otonom dengan kultur pembelajaran inovatif. Dengan semakin terampil mahasiwa, maka semakin luas daya pelayanan yang akan dilakukan. Kata Kunci: Merdeka Belajar, Mahasiswa, Sekolah Tinggi Teologi
政府传达的理念与自主学习和自主校园有关,目的是回应和跟上时代。这是由国家发起的,以便学生在工作世界中拥有技能和卓越。自主学习和独立校园也需要在神学院的范围内应用,因为神学院的学生是被期望的技能和与时俱进的技能的一部分。这就是本文写作的基础。运用文献法的定性方法,那么本文提出的主要问题是什么?本文的研究结果可以从范式转变和教育政策的实施开始,以创新的学习文化变得更加自主。学生技能越高,服务能力越广。【摘要】【摘要】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】Hal ini digagas oleh negara agar mahasiswa memiliki skill dan keungulan dalam dunia kerja。我的祖国祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。halitulah yang menjadi dasariah tulisan ini ditulis。登高望远,登高望远,登高望远。登高望远,登高望远,登高望远。巴盖马纳,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友。这是一种文化的创新,是一种文化的创新。当你想要做一件事的时候,你就想做一件事。Kata Kunci: Merdeka Belajar, Mahasiswa, Sekolah Tinggi Teologi