This study discussed the application of eco-theological concepts in Christian life through the tradition of Unduh-Unduh festivity. The concept of eco-theology taught that humans had a moral responsibility to preserve nature and create harmony between humans and nature. The tradition of Unduh-Unduh festivity in Bali, which is carried out annually, has very strong eco-theological elements, such as respect for nature and efforts to preserve the environment. This study used qualitative research methods by conducting interviews about the celebration of Unduh-Unduh. The results showed that the Unduh-Unduh tradition was very important for the congregation as a form of respect for nature and God's creation. In the context of Christian life, the application of eco-theological concepts through Unduh-Unduh tradition could help to increase the awareness of human moral responsibility to preserve nature and create harmony between humans and nature. AbstakStudi ini membahas penerapan konsep eko-teologi dalam kehidupan Kristen melalui tradisi perayaan Unduh-Unduh. Konsep eko-teologi mengajarkan bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kelestarian alam dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam. Tradisi perayaan Unduh-Unduh di Bali, yang dilakukan setiap tahunnya, memiliki unsur-unsur eko-teologi yang sangat kuat, seperti penghormatan terhadap alam dan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara dalam merayakan Unduh-Unduh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Unduh-Unduh sangat penting bagi jemaat sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan ciptaan Tuhan. Dalam konteks kehidupan Kristiani, penerapan konsep eko-teologi melalui tradisi Unduh-Unduh dapat membantu meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab moral manusia untuk menjaga kelestarian alam dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam. Kata Kunci: konsep teoekologi, kehidupan kristiani, unduh-unduh
本研究透过Unduh-Unduh节日的传统,探讨生态神学概念在基督徒生活中的应用。生态神学的概念教导说,人类有道德责任保护自然,创造人与自然之间的和谐。巴厘岛每年举行的Unduh-Unduh节日的传统具有非常强烈的生态神学因素,例如尊重自然和努力保护环境。本研究采用质性研究方法,对Unduh-Unduh庆祝活动进行访谈。结果表明,Unduh-Unduh传统作为一种尊重自然和上帝创造的形式,对会众来说非常重要。在基督徒生活的背景下,通过Unduh-Unduh传统应用生态神学概念有助于提高人类对保护自然和创造人与自然和谐的道德责任的认识。研究小组的成员们已经深入研究了日本的生态技术问题,例如,克里斯汀·梅拉利贸易问题。康普生态-地质,孟嘎尔坎,巴哈瓦,孟嘎尔坎,孟嘎尔坎,孟嘎尔坎,唐贡,孟嘎尔坎,孟嘎尔坎,孟嘎尔坎,和谐,孟嘎尔坎,孟嘎尔坎,孟嘎尔坎,孟嘎尔坎。贸易发展与发展,农业发展与发展,农业发展与发展,农业发展与发展,农业发展与发展,农业发展与发展,农业发展与发展。孟古纳坎方法的研究:登干、密拉坎、瓦旺卡拉、达拉姆、密拉坎、Unduh-Unduh。Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Unduh-Unduh sangat penti bagi jemaat sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan ciptaan Tuhan。Dalam konteks kehidupan Kristiani, penerapapan konsep - teco -teologi melalui tradisi Unduh-Unduh dapat membantu meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab道德,menjaga, kelestarian, alam, menciptakan, harmoni antara, manchia, danalam。Kata Kunci: konsep teoekologi, kehidupan kristiani, unduh-unduh
{"title":"Studi Biblika Tentang Ekoteologi dan Kaitannya dengan Tradisi Perayaan Unduh-Unduh","authors":"Gede Nyoman Wiratanaya, Lexie Adrin Kembuan","doi":"10.55097/sabda.v4i1.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.83","url":null,"abstract":"This study discussed the application of eco-theological concepts in Christian life through the tradition of Unduh-Unduh festivity. The concept of eco-theology taught that humans had a moral responsibility to preserve nature and create harmony between humans and nature. The tradition of Unduh-Unduh festivity in Bali, which is carried out annually, has very strong eco-theological elements, such as respect for nature and efforts to preserve the environment. This study used qualitative research methods by conducting interviews about the celebration of Unduh-Unduh. The results showed that the Unduh-Unduh tradition was very important for the congregation as a form of respect for nature and God's creation. In the context of Christian life, the application of eco-theological concepts through Unduh-Unduh tradition could help to increase the awareness of human moral responsibility to preserve nature and create harmony between humans and nature. AbstakStudi ini membahas penerapan konsep eko-teologi dalam kehidupan Kristen melalui tradisi perayaan Unduh-Unduh. Konsep eko-teologi mengajarkan bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kelestarian alam dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam. Tradisi perayaan Unduh-Unduh di Bali, yang dilakukan setiap tahunnya, memiliki unsur-unsur eko-teologi yang sangat kuat, seperti penghormatan terhadap alam dan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara dalam merayakan Unduh-Unduh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Unduh-Unduh sangat penting bagi jemaat sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan ciptaan Tuhan. Dalam konteks kehidupan Kristiani, penerapan konsep eko-teologi melalui tradisi Unduh-Unduh dapat membantu meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab moral manusia untuk menjaga kelestarian alam dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam. Kata Kunci: konsep teoekologi, kehidupan kristiani, unduh-unduh","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"297 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132716833","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The idea conveyed by the government related to independent learning and independent campus, the aim is to answer and keep up with the times. This was initiated by the state so that students have skills and excellence in the world of work. Independent learning and independent campus also need to be applied within the scope of the Theological College, because theological students are part of what is expected to be skilled and skilled in keeping up with the times. That is the basis for which this paper is written. Using the qualitative method of literature approach, then this article asks the main question? The findings in this article MBKM can be started from a paradigm shift, and the implementation of education policies to become more autonomous with an innovative learning culture. The more skilled the students, the wider the service power that will be carried out. Abstrak Gagasan yang disampaikan oleh pemerintah terkait merdeka belajar dan kampus merdeka, tujuannya untuk menjawab dan mengikuti perkembangan zaman. Hal ini digagas oleh negara agar mahasiswa memiliki skil dan keunggulan dalam dunia kerja. Merdeka belajar dan kampus merdeka ini juga perlu diterapkan dalam lingkup Sekolah Tinggi Teologi, sebab mahasiswa teologi merupakan bagian yang diharapkan untuk terampil dan penuh skil dalam mengikuti perkembangan zaman. Hal itulah yang menjadi dasariah tulisan ini ditulis. Dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan kepustakaan, maka artikel ini mengajukan pertanyaan utama. Bagaimana membangun dan menerapkan merdeka belajr dan kampus merdeka dalam lingkup Sekolah Tinggi Teologi? Hasil temuan pada artikel ini MBKM dapat dimulai dari perubahan paradigma, dan pelaksaan kebijakan pendidikan agar menjadi lebih otonom dengan kultur pembelajaran inovatif. Dengan semakin terampil mahasiwa, maka semakin luas daya pelayanan yang akan dilakukan. Kata Kunci: Merdeka Belajar, Mahasiswa, Sekolah Tinggi Teologi
政府传达的理念与自主学习和自主校园有关,目的是回应和跟上时代。这是由国家发起的,以便学生在工作世界中拥有技能和卓越。自主学习和独立校园也需要在神学院的范围内应用,因为神学院的学生是被期望的技能和与时俱进的技能的一部分。这就是本文写作的基础。运用文献法的定性方法,那么本文提出的主要问题是什么?本文的研究结果可以从范式转变和教育政策的实施开始,以创新的学习文化变得更加自主。学生技能越高,服务能力越广。【摘要】【摘要】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】【译文】Hal ini digagas oleh negara agar mahasiswa memiliki skill dan keungulan dalam dunia kerja。我的祖国祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。halitulah yang menjadi dasariah tulisan ini ditulis。登高望远,登高望远,登高望远。登高望远,登高望远,登高望远。巴盖马纳,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友。这是一种文化的创新,是一种文化的创新。当你想要做一件事的时候,你就想做一件事。Kata Kunci: Merdeka Belajar, Mahasiswa, Sekolah Tinggi Teologi
{"title":"Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam Lingkup Sekolah Tinggi Teologi di Indonesia","authors":"Liksin Hendri, Zakaria Zakaria, Urbanus Urbanus","doi":"10.55097/sabda.v4i1.81","DOIUrl":"https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.81","url":null,"abstract":"The idea conveyed by the government related to independent learning and independent campus, the aim is to answer and keep up with the times. This was initiated by the state so that students have skills and excellence in the world of work. Independent learning and independent campus also need to be applied within the scope of the Theological College, because theological students are part of what is expected to be skilled and skilled in keeping up with the times. That is the basis for which this paper is written. Using the qualitative method of literature approach, then this article asks the main question? The findings in this article MBKM can be started from a paradigm shift, and the implementation of education policies to become more autonomous with an innovative learning culture. The more skilled the students, the wider the service power that will be carried out. Abstrak Gagasan yang disampaikan oleh pemerintah terkait merdeka belajar dan kampus merdeka, tujuannya untuk menjawab dan mengikuti perkembangan zaman. Hal ini digagas oleh negara agar mahasiswa memiliki skil dan keunggulan dalam dunia kerja. Merdeka belajar dan kampus merdeka ini juga perlu diterapkan dalam lingkup Sekolah Tinggi Teologi, sebab mahasiswa teologi merupakan bagian yang diharapkan untuk terampil dan penuh skil dalam mengikuti perkembangan zaman. Hal itulah yang menjadi dasariah tulisan ini ditulis. Dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan kepustakaan, maka artikel ini mengajukan pertanyaan utama. Bagaimana membangun dan menerapkan merdeka belajr dan kampus merdeka dalam lingkup Sekolah Tinggi Teologi? Hasil temuan pada artikel ini MBKM dapat dimulai dari perubahan paradigma, dan pelaksaan kebijakan pendidikan agar menjadi lebih otonom dengan kultur pembelajaran inovatif. Dengan semakin terampil mahasiwa, maka semakin luas daya pelayanan yang akan dilakukan. Kata Kunci: Merdeka Belajar, Mahasiswa, Sekolah Tinggi Teologi","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115926761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Many Christians have thoughts that the meaning of worship as going to church every Sunday and singing to God accompanied with music, dancing, clapping, and cheering. In fact, the true meaning of worship is how we humans worship our God with sincere, pure and honest heart. And the purpose itself is to honor God and makes Him contented. There's a relationship between God and humans in worship. Relationship between God and humans is clearly seen in Genesis 32:22-32 about the story of Jacob at the ford of the Jabbok river. Therefore, the researcher connects the story of Jacob in Genesis 32:22-32 with the worship life of Christians today. There is also a research method that researcher use which is qualitative research whichever the literature study. Jacob's reflection story at the ford of the Jabbok river in Genesis 32:22-32 for Christian worship life explains that Christian worship must have an element as regards forgiveness of sins and be active-participative. AbstrakBanyak umat kristiani yang memiliki pengertian ibadah sebagai datang ke gereja setiap hari Minggu dan bernyanyi bagi Tuhan dengan diiringi musik, tarian, tepuk tangan, dan sorak sorai. Padahal, sejatinya ibadah merupakan kegiatan manusia menyembah kepada Tuhan dengan hati yang tulus bersih dan jujur dengan tujuan untuk menghormati dan menyenangkan Tuhan. Dalam ibadah inilah terdapat unsur relasi antara Tuhan dengan manusia. Unsur relasi antara Tuhan dan manusia ini terlihat jelas dalam Kejadian 32:22-32 tentang kisah Yakub di tempat penyeberangan sungai Yabok. Oleh karena itu peneliti menghubungkan kisah Yakub dalam Kejadian 32:22-32 dengan kehidupan beribadah orang Kristen saat ini. Ada pun metode penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat studi pustaka. Refleksi kisah Yakub di tempat penyeberangan sungai Yabok dalam Kejadian 32:22-32 bagi kehidupan beribadah orang Kristen menjelaskan bahwa ibadah orang Kristen harus memiliki unsur pengampunan dosa dan bersifat aktif-partisipatif. Kata Kunci: Ibadah, Ibadah Kristen, Penyembahan
许多基督徒认为敬拜的意义就是每周日去教堂,伴着音乐、舞蹈、鼓掌和欢呼向上帝歌唱。事实上,敬拜的真正含义是我们人类如何用真诚、纯洁和诚实的心敬拜我们的上帝。目的本身就是荣耀神,使神满足。在敬拜中,上帝和人类之间是有关系的。神与人的关系在创世记32:22-32中清楚地看到了雅各在雅博河畔的故事。因此,研究者将创世记32:22-32中雅各的故事与今天基督徒的敬拜生活联系起来。研究人员还使用了一种研究方法,即定性研究。在创世记32:22-32中,雅各在雅博河畔的反思故事解释了基督徒的敬拜生活,基督徒的敬拜必须包含赦罪的元素,并且是积极参与的。[摘要]banyak umat kristiani yang memiliki pengertian ibadah sebagai datang ke gereja setiap hari Minggu dan bernyanyi bagi Tuhan dengan diiringi musik, tepuk tangan, dan sorak sorai。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Dalam ibadah inilah terdapat unsur relasi antara Tuhan dengan手稿。Unsur relasi antara Tuhan dan manusia ini terlihat jelas dalam Kejadian 32:22-32 tentankisah Yakub di tempat penyeberangan sungai Yabok。Oleh karena itu peneliti menghubungkan kisah Yakub dalam Kejadian 32:22-32 dengan kehidupan beribadah orang Kristen saat ini。Ada pun memepenelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian qualititif yang bersifat studi pustaka。Refleksi kisah Yakub di tempat penyeberangan sungai Yabok dalam Kejadian 32:22-32 bagi kehidupan beribadah orang Kristen menjelaskan bahwa ibadah orang Kristen harus memiliki unsur pengampunan dosa dan bersifat aktitipatipatii。Kata Kunci: Ibadah, Ibadah Kristen, Penyembahan
{"title":"Refleksi Pergulatan Yakub di Tempat Penyeberangan Sungai Yabok dalam Kejadian 32:22–32 Terhadap Kehidupan Beribadah Umat Kristen","authors":"D. G. Sitompul","doi":"10.55097/sabda.v4i1.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.72","url":null,"abstract":"Many Christians have thoughts that the meaning of worship as going to church every Sunday and singing to God accompanied with music, dancing, clapping, and cheering. In fact, the true meaning of worship is how we humans worship our God with sincere, pure and honest heart. And the purpose itself is to honor God and makes Him contented. There's a relationship between God and humans in worship. Relationship between God and humans is clearly seen in Genesis 32:22-32 about the story of Jacob at the ford of the Jabbok river. Therefore, the researcher connects the story of Jacob in Genesis 32:22-32 with the worship life of Christians today. There is also a research method that researcher use which is qualitative research whichever the literature study. Jacob's reflection story at the ford of the Jabbok river in Genesis 32:22-32 for Christian worship life explains that Christian worship must have an element as regards forgiveness of sins and be active-participative. AbstrakBanyak umat kristiani yang memiliki pengertian ibadah sebagai datang ke gereja setiap hari Minggu dan bernyanyi bagi Tuhan dengan diiringi musik, tarian, tepuk tangan, dan sorak sorai. Padahal, sejatinya ibadah merupakan kegiatan manusia menyembah kepada Tuhan dengan hati yang tulus bersih dan jujur dengan tujuan untuk menghormati dan menyenangkan Tuhan. Dalam ibadah inilah terdapat unsur relasi antara Tuhan dengan manusia. Unsur relasi antara Tuhan dan manusia ini terlihat jelas dalam Kejadian 32:22-32 tentang kisah Yakub di tempat penyeberangan sungai Yabok. Oleh karena itu peneliti menghubungkan kisah Yakub dalam Kejadian 32:22-32 dengan kehidupan beribadah orang Kristen saat ini. Ada pun metode penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat studi pustaka. Refleksi kisah Yakub di tempat penyeberangan sungai Yabok dalam Kejadian 32:22-32 bagi kehidupan beribadah orang Kristen menjelaskan bahwa ibadah orang Kristen harus memiliki unsur pengampunan dosa dan bersifat aktif-partisipatif. Kata Kunci: Ibadah, Ibadah Kristen, Penyembahan","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126951785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This is article aims to Provide an understanding of the role of the philoshopy of Christian religious educational in enhancing human potential that already exists in humans. The potenials possessed by humsnd are physical potential (physical), spiritual potential (spiritual), and reason (mind). So to in increase the human potential that is owned, the philosophyof education which is currently growing day by day is growing so that as a result the potential of every human beingt can be developed and increased. Through the role of Christian religious education philosophy in increasing human potential, using descriptive qualitative methods the researchers analyzes it with literature studies to be able to provide an understanding of the role of educational philosophy in increasing human potential in order to make an educational philosophy a good influence in developing an enhancing a human potential it self. AbstrakArtikel ini bertujuan memberikan suatu pengertian mengenai peran filsafat pendidikan dalam meningkatkan potensi manusiawi yang secara lahiriah telah ada dalam diri manusia. Maka untuk meningkatkan potensi manusiawi yang dimiliki tersebut filsafat pendidikan yang dewasa ini semakin hari semakin berkembang sehingga hasilnya potensi yang dimiliki setiap manusiawi dapat dikembangkan dan semakin . Melalui peran filsafat pendidikan dalam meningkatkan potensi manusiawi, dengan metode kualitatif deskriptif peneliti menganalisis dengan studi pustaka untuk dapat memberikan suatu pemahaman mengenai peran filsafat pendidikan dalam meningkatkan potensi manusiawi agar dapat menjadikan suatu filsafat pendidikan sebagai pengaruh yang baik dalam mengembangkan dan meningkatkan suatu potensi manusiawi itu sendiri. Kata Kunci: filsafar, pendidikan agama Kristen, potensi manusia
这篇文章的目的是提供对基督教宗教教育哲学在提高人类已经存在的潜能方面的作用的理解。人类拥有的潜能是物理潜能(physical potential)、精神潜能(spiritual potential)和理性潜能(reason mind)。因此,为了增加人类拥有的潜力,目前日益发展的教育理念也在不断发展,因此,每个人的潜力都可以得到开发和提高。本文通过对基督教宗教教育哲学在提高人的潜能方面的作用,运用描述定性的方法,结合文献研究对其进行分析,以期对教育哲学在提高人的潜能方面的作用有所了解,从而使教育哲学对人的潜能的开发和提高产生良好的影响。[摘要]artikel ini bertujuan memberikan suatu pengertian mengenai peran filsafat pendidikan dalam meningkatkan potentisi manusiawi yang secara lahiriah telah ada dalam diri manusia。Maka untuk katkan。【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】Kata Kunci: filsafar, pendidikan agama Kristen,潜在的手稿
{"title":"Peran Filsafat Pendidikan Agama Kristen dalam Meningkatkan Potensi Manusia","authors":"Saturnina Elisa, Yonatan Alex Arifianto, R. Utari","doi":"10.55097/sabda.v4i1.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.79","url":null,"abstract":"This is article aims to Provide an understanding of the role of the philoshopy of Christian religious educational in enhancing human potential that already exists in humans. The potenials possessed by humsnd are physical potential (physical), spiritual potential (spiritual), and reason (mind). So to in increase the human potential that is owned, the philosophyof education which is currently growing day by day is growing so that as a result the potential of every human beingt can be developed and increased. Through the role of Christian religious education philosophy in increasing human potential, using descriptive qualitative methods the researchers analyzes it with literature studies to be able to provide an understanding of the role of educational philosophy in increasing human potential in order to make an educational philosophy a good influence in developing an enhancing a human potential it self. AbstrakArtikel ini bertujuan memberikan suatu pengertian mengenai peran filsafat pendidikan dalam meningkatkan potensi manusiawi yang secara lahiriah telah ada dalam diri manusia. Maka untuk meningkatkan potensi manusiawi yang dimiliki tersebut filsafat pendidikan yang dewasa ini semakin hari semakin berkembang sehingga hasilnya potensi yang dimiliki setiap manusiawi dapat dikembangkan dan semakin . Melalui peran filsafat pendidikan dalam meningkatkan potensi manusiawi, dengan metode kualitatif deskriptif peneliti menganalisis dengan studi pustaka untuk dapat memberikan suatu pemahaman mengenai peran filsafat pendidikan dalam meningkatkan potensi manusiawi agar dapat menjadikan suatu filsafat pendidikan sebagai pengaruh yang baik dalam mengembangkan dan meningkatkan suatu potensi manusiawi itu sendiri. Kata Kunci: filsafar, pendidikan agama Kristen, potensi manusia","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130559542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sarman Parhusip Nainggolan, Ribkah Femmy Tamibaha, Hari Lewarnata
In this paper, it was explained that conflict management was an effort that aimed to improve the performance of ministers in church organizations. The author explained how the management of conflicts between fellow ministers could be a source of energy that improved their performance in carrying out ecclesiastical duties. Usually, conflicts arose due to misunderstandings in social situations and conflicting emotions, resulting in incongruity and various negative feelings such as anger, distrust, displeasure, fear, opposition, and clashes. In dealing with conflicts, the author described the strategies and methods used. In this article, the author used a qualitative method with a library research approach to gain an understanding of how to manage conflicts effectively through conflict management. The results of this study showed that conflict management was very important in dealing with conflicts that occured in church organizations.ABSTRAKDalam tulisan ini, dijelaskan bahwa manajemen konflik merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayan dalam organisasi gereja. Penulis menjelaskan bagaimana pengelolaan konflik antara sesama pelayan dapat menjadi sumber energi yang meningkatkan kinerja mereka dalam menjalankan tugas-tugas gerejawi. Biasanya, konflik muncul karena adanya kesalahpahaman dalam situasi sosial dan timbulnya emosi yang bertentangan, yang mengakibatkan ketidaksesuaian dan berbagai perasaan negatif seperti marah, tidak percaya, tidak senang, takut, menentang, serta bentrokan. Dalam menangani konflik, penulis menjelaskan strategi dan metode yang digunakan. Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research) untuk memperoleh pemahaman tentang bagaimana mengelola konflik secara efektif melalui manajemen konflik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen konflik sangat penting dalam menangani konflik yang terjadi dalam organisasi gereja.. Kata Kunci: Manajemen Konflik, Organisasi, kinerja, Gereja
在本文中,它解释了冲突管理是一种努力,旨在提高牧师在教会组织的表现。作者解释了如何管理牧师之间的冲突可以成为他们履行教会职责时提高表现的能量来源。通常,冲突是由于社交场合的误解和情绪冲突而产生的,导致不协调和各种负面情绪,如愤怒、不信任、不愉快、恐惧、反对和冲突。在处理冲突时,作者描述了所使用的策略和方法。在本文中,作者采用定性的方法和图书馆研究的方法来了解如何通过冲突管理有效地管理冲突。本研究结果显示,冲突管理在处理教会组织中发生的冲突中非常重要。【摘要】dalam tulisan ini, dijelaskan bahwa manajemen konflk merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayan dalam organisasi gerja。Penulis menjelaskan bagaimana penelolaan konflik antara sesama pelayan dapat menjadi sumnumber energi yang menjkatkan kinerja mereka dalam menjalankan tugas-tugas gerejawi。Biasanya, konflik muncul karena adanya kesalahpahaman dalam sitasi social dan timbulnya emosi yang bertentangan, yang mengakibatkan ketidaksesaian dan berbagai perasaan negative seperti marah, tidak percaya, tidak senang, takut, menentang, serta benentrokan。Dalam menangani konflik, penulis menjelaskan strategy, danmetode yang digunakan。Dalam artikel ini, penulis menggunakan方法定性,dengan pendekatan studi pustaka(图书馆研究),untuk memperoleh pemahaman tentenbagaimana mengelola konflik secara ekekif melalui management konflik。我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。Kata Kunci: Manajemen Konflik, Organisasi, kinerja, Gereja
{"title":"Manajemen Konflik Merupakan Upaya Meningkatkan Kinerja Pelayan Organisasi dalam Gereja","authors":"Sarman Parhusip Nainggolan, Ribkah Femmy Tamibaha, Hari Lewarnata","doi":"10.55097/sabda.v4i1.75","DOIUrl":"https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.75","url":null,"abstract":"In this paper, it was explained that conflict management was an effort that aimed to improve the performance of ministers in church organizations. The author explained how the management of conflicts between fellow ministers could be a source of energy that improved their performance in carrying out ecclesiastical duties. Usually, conflicts arose due to misunderstandings in social situations and conflicting emotions, resulting in incongruity and various negative feelings such as anger, distrust, displeasure, fear, opposition, and clashes. In dealing with conflicts, the author described the strategies and methods used. In this article, the author used a qualitative method with a library research approach to gain an understanding of how to manage conflicts effectively through conflict management. The results of this study showed that conflict management was very important in dealing with conflicts that occured in church organizations.ABSTRAKDalam tulisan ini, dijelaskan bahwa manajemen konflik merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayan dalam organisasi gereja. Penulis menjelaskan bagaimana pengelolaan konflik antara sesama pelayan dapat menjadi sumber energi yang meningkatkan kinerja mereka dalam menjalankan tugas-tugas gerejawi. Biasanya, konflik muncul karena adanya kesalahpahaman dalam situasi sosial dan timbulnya emosi yang bertentangan, yang mengakibatkan ketidaksesuaian dan berbagai perasaan negatif seperti marah, tidak percaya, tidak senang, takut, menentang, serta bentrokan. Dalam menangani konflik, penulis menjelaskan strategi dan metode yang digunakan. Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research) untuk memperoleh pemahaman tentang bagaimana mengelola konflik secara efektif melalui manajemen konflik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen konflik sangat penting dalam menangani konflik yang terjadi dalam organisasi gereja.. Kata Kunci: Manajemen Konflik, Organisasi, kinerja, Gereja","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124837015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesia is famous for its multicultural society with diversity and differences. However, this diversity often creates conflict. Whether it's conflicts between tribes, ethnicities, races and religions. In several areas in Indonesia, such as Maluku, Poso, East Java, Bogor, and other areas, there are religious conflicts. The conflict made the community uneasy, disharmonious, and even made the community always vigilant. In the Toraja region, there has not been any religious conflict. Because of that, in this paper offers the value of Christian hospitality in karapasan culture to prevent religious conflict in Toraja. With the value of hospitality in the karapasan culture, of course the community will appreciate the existence of diversity and differences, especially in differences in beliefs (religion). Based on this, the author uses a qualitative approach and focuses on data or information from various sources and literature related to the topic of Karapasan Culture and its Implications for the Prevention of Religious Conflict in Toraja. Abstrak:Indonesia terkenal dengan masyarakatnya yang multikultiral dengan berbagai keanekaragaman dan perbedaan. Namun, dalam keanekaragaman tersebut sering menimbulkan konflik. Baik itu konflik antar suku, etnis, ras maupun agama. Beberapa daerah yang ada di Indonesia seperti, Maluku, Poso, Jawa Timur, Bogor, dan daerah lainnya terdapat konflik agama. Konflik tersebut membuat masyarakat menjadi tidak tentram, tidak harmonis, dan bahkan menjadikan masyarakat menjadi selalu waspada. Di daerah Toraja belum ditemui adanya konflik agama. Oleh karena hal itu, dalam tulisan ini menawarkan nilai hospitalitas Kristen dalam budaya karapasan untuk mencegah terjadi konflik agama di Toraja. Dengan adanya nilai hospitalitas dalam budaya karapasan maka tentu masyarakat akan menghargai adanya keanekaragaman dan perbedaan secara khusus dalam perbedaan kepercayaan (agama). Berdasarkan hal itu, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan menitikberatkan pada data atau informasi dari berbagai sumber dan literature-literatur yang sekaitan dengan topik Budaya Karapasan Dan Implikasinya Terhadap Pencegahan Konflik Agama di Toraja. Kata Kunci: Konflik Agama, Hospitalitas, dan Budaya Karapasan
印度尼西亚以其多元文化社会而闻名,具有多样性和差异性。然而,这种多样性往往会产生冲突。无论是部落、民族、种族和宗教之间的冲突。在印尼的一些地区,如马鲁古、波索、东爪哇、茂物等地区,存在宗教冲突。冲突使社区不安、不和谐,甚至使社区时刻保持警惕。在托拉哈地区,没有任何宗教冲突。因此,本文提出了基督教好客在卡拉帕桑文化中的价值,以防止托拉贾的宗教冲突。由于卡拉帕桑文化中好客的价值,社区当然会欣赏多样性和差异的存在,特别是信仰(宗教)的差异。在此基础上,作者采用定性的方法,从各种来源和文献中收集与卡拉帕桑文化及其对预防托拉贾宗教冲突的影响相关的数据或信息。摘要:印尼terkenal dengan masyarakatnya yang多元文化dengan berbagai keanekaragaman dan perbedaan。Namun, dalam keanekaragaman tersev,但提供menmenbulkan konflik。拜图konflik antar suku, etnis, ras maupun agama。Beberapa daerah yang ada di Indonesia seperti, Maluku, Poso,爪哇帖木儿,茂物,dan daerah lainnya terdapat konflik agama。Konflik tersebut membut masyarakat menjadi tidak tentram, tidak harmonis, dan bahkan menjadikan masyarakat menjadi selalu waspada。Di daerah Toraja belum ditemui adanya konflik agama。Oleh karena halitu, dalam tulisan ini menawarkan nilai医院,Kristen dalam budaya karapasan untuk menegah terjadi konflik agama di Toraja。登甘,阿丹尼亚尼拉医院,达拉姆,budaya, karapasan, maka, tenu, masyarakat, akan, menghargai,阿丹,keanekaragaman, perbedaan, secara, khusus, dalam, perbedaan, kepercayan (agama)。中文翻译:中文翻译:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:Kata Kunci: Konflik Agama, Hospitalitas, dan Budaya Karapasan
{"title":"Nilai Hospitalitas dalam Budaya Karapasan dan Implikasinya Terhadap Pencegahan Konflik Agama di Toraja","authors":"Milka Tosangin","doi":"10.55097/sabda.v4i1.73","DOIUrl":"https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.73","url":null,"abstract":"Indonesia is famous for its multicultural society with diversity and differences. However, this diversity often creates conflict. Whether it's conflicts between tribes, ethnicities, races and religions. In several areas in Indonesia, such as Maluku, Poso, East Java, Bogor, and other areas, there are religious conflicts. The conflict made the community uneasy, disharmonious, and even made the community always vigilant. In the Toraja region, there has not been any religious conflict. Because of that, in this paper offers the value of Christian hospitality in karapasan culture to prevent religious conflict in Toraja. With the value of hospitality in the karapasan culture, of course the community will appreciate the existence of diversity and differences, especially in differences in beliefs (religion). Based on this, the author uses a qualitative approach and focuses on data or information from various sources and literature related to the topic of Karapasan Culture and its Implications for the Prevention of Religious Conflict in Toraja. Abstrak:Indonesia terkenal dengan masyarakatnya yang multikultiral dengan berbagai keanekaragaman dan perbedaan. Namun, dalam keanekaragaman tersebut sering menimbulkan konflik. Baik itu konflik antar suku, etnis, ras maupun agama. Beberapa daerah yang ada di Indonesia seperti, Maluku, Poso, Jawa Timur, Bogor, dan daerah lainnya terdapat konflik agama. Konflik tersebut membuat masyarakat menjadi tidak tentram, tidak harmonis, dan bahkan menjadikan masyarakat menjadi selalu waspada. Di daerah Toraja belum ditemui adanya konflik agama. Oleh karena hal itu, dalam tulisan ini menawarkan nilai hospitalitas Kristen dalam budaya karapasan untuk mencegah terjadi konflik agama di Toraja. Dengan adanya nilai hospitalitas dalam budaya karapasan maka tentu masyarakat akan menghargai adanya keanekaragaman dan perbedaan secara khusus dalam perbedaan kepercayaan (agama). Berdasarkan hal itu, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan menitikberatkan pada data atau informasi dari berbagai sumber dan literature-literatur yang sekaitan dengan topik Budaya Karapasan Dan Implikasinya Terhadap Pencegahan Konflik Agama di Toraja. Kata Kunci: Konflik Agama, Hospitalitas, dan Budaya Karapasan","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127633295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
God's action in sending Samuel to anoint David to be king in place of Saul, was not a reckless action born of occasional emotion. Desiring, Allah has a strong reason for His actions. Saul's disobedience to God's commands was suspected to be the cause of God impeaching him from the position of king and replacing him with David. This research seeks to reason out the story of David's choice to replace Saul as king of Israel through the anointing of the prophet Samuel in 1 Samuel 16:1-13 from the meaning of the Pentecostals. The use of qualitative narrative methods and support from literature studies are expected to be able to provide a strong, thorough, and systematic understanding of the review of the reconstructive background of David's election as king, the narrative of David's election in 1 Samuel 16, and the meaning of the Pentecostals about the story of David's election. It was concluded that for Pentecostals this story provides an important lesson to always live in obedience to God, see God's decrees from the right perspective, the need for believers to guard their hearts, because its existence represents the presence of God. Abstrak:Tindakan Allah yang mengirim Samuel untuk mengurapi Daud menjadi raja menggantikan Saul, bukanlah tindakan yang sembrono yang lahir dari emosi sesaat. Melainkan, Allah memiliki alasan kuat atas tindakanNya tersebut. Ketidaktaatan Saul pada perintah Allah ditengarai menjadi penyebab Allah memakzulkannya dari posisi raja dan menggantikannya dengan Daud. Adapun penelitian ini berupaya menalar kisah dipilihnya Daud menggantikan Saul menjadi raja Israel melalui pengurapan nabi Samuel dalam 1 Samuel 16: 1-13 dari pemaknaan kaum Pentakostal. Penggunaan metode kualitatil naratif serta suport dari kajian litaratur diharapkan mampu memberikan pemaman yang kuat, teliti, dan sistematik terkait ulasan reka ulang latar belakang pemilihan Daud menjadi raja, narasi pemilihan Daud dalam 1 Samuel 16, dan pemaknaan kaum Pentakostal tentang kisah pemilihan Daud ini. Disimpulkan bahwa bagi kaum Pentakostal kisah ini memberikan pelajaran pentingnya untuk selalu hidup dalam ketaatan terhadap Allah, melihat ketetapan Allah dari perspektif yang benar, perlunya orang percaya menjaga hati, karena keberadaannya mewakili kehadiran Allah. Kata Kunci: Daud; kisah Daud; pilihan Allah; teologi pentakostal; 1 Samuel 16
神差遣撒母耳膏大卫代替扫罗作王,并不是出于一时的冲动。渴望,真主有一个强有力的理由为他的行动。扫罗不服从上帝的命令被怀疑是上帝弹劾他的原因,以大卫取代他的王位。本研究试图从五旬节派的意义出发,推理出大卫在撒母耳记上16:1-13中通过膏抹先知撒母耳而选择取代扫罗成为以色列王的故事。使用定性叙事方法和文献研究的支持,期望能够对大卫被选为国王的重建背景,撒母耳记上16章大卫被选的叙述,以及五旬节派对大卫被选故事的意义的回顾,提供一个强有力的,彻底的和系统的理解。结论是,对于五旬节派来说,这个故事提供了一个重要的教训,要永远顺服上帝,从正确的角度看待上帝的法令,信徒需要保护他们的心,因为它的存在代表了上帝的存在。摘要:Tindakan Allah yang mengirim Samuel untuk mengurapi Daud menjadi raja menggantikan Saul, bukanlah Tindakan yang sembrono yang lahir dari emosi sesaat。Melainkan, Allah memoriliki alasan kuat atas tindakanNya tersebut。Ketidaktaatan Saul pada perintah Allah ditengarai menjadi penyebab Allah memakzulkannya dari posisi raja dan menggantikannya dengan Daud。《撒母耳记上》16:1 -13达玛克纳安考姆五旬节。Penggunaan方法文化叙事支持达里喀吉安文学diharapkan mampu成员kan pemilihan yang kuat, teliti, dan sistematik terkait ulasan reka ulang latar belakang pemilihan Daud menjadi raja, narasi pemilihan Daud dalam 1 Samuel 16, dan pemaknaan kaum Pentakostal tentang kisah pemilihan Daud ini。dispulkan bahwa bagi kaum Pentakostal kisasini memberikan pelajaran pentingnya untuk selalu hidup dalam ketaatan terhadap Allah, melihat ketetapan Allah dari perspektif yang benar, perlunya orang peraya menjaga hati, karena keberadaannya mewakili kehadiran Allah。Kata Kunci: Daud;kisah达乌德;pilihan安拉;teologi pentakostal;撒母耳记上16
{"title":"Menalar Kisah Dipilihnya Daud Menggantikan Saul dari Pemaknaan Kaum Pentakostal","authors":"Kosma Manurung, Steven Tommy Dalekes Umboh","doi":"10.55097/sabda.v4i1.77","DOIUrl":"https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.77","url":null,"abstract":"God's action in sending Samuel to anoint David to be king in place of Saul, was not a reckless action born of occasional emotion. Desiring, Allah has a strong reason for His actions. Saul's disobedience to God's commands was suspected to be the cause of God impeaching him from the position of king and replacing him with David. This research seeks to reason out the story of David's choice to replace Saul as king of Israel through the anointing of the prophet Samuel in 1 Samuel 16:1-13 from the meaning of the Pentecostals. The use of qualitative narrative methods and support from literature studies are expected to be able to provide a strong, thorough, and systematic understanding of the review of the reconstructive background of David's election as king, the narrative of David's election in 1 Samuel 16, and the meaning of the Pentecostals about the story of David's election. It was concluded that for Pentecostals this story provides an important lesson to always live in obedience to God, see God's decrees from the right perspective, the need for believers to guard their hearts, because its existence represents the presence of God. Abstrak:Tindakan Allah yang mengirim Samuel untuk mengurapi Daud menjadi raja menggantikan Saul, bukanlah tindakan yang sembrono yang lahir dari emosi sesaat. Melainkan, Allah memiliki alasan kuat atas tindakanNya tersebut. Ketidaktaatan Saul pada perintah Allah ditengarai menjadi penyebab Allah memakzulkannya dari posisi raja dan menggantikannya dengan Daud. Adapun penelitian ini berupaya menalar kisah dipilihnya Daud menggantikan Saul menjadi raja Israel melalui pengurapan nabi Samuel dalam 1 Samuel 16: 1-13 dari pemaknaan kaum Pentakostal. Penggunaan metode kualitatil naratif serta suport dari kajian litaratur diharapkan mampu memberikan pemaman yang kuat, teliti, dan sistematik terkait ulasan reka ulang latar belakang pemilihan Daud menjadi raja, narasi pemilihan Daud dalam 1 Samuel 16, dan pemaknaan kaum Pentakostal tentang kisah pemilihan Daud ini. Disimpulkan bahwa bagi kaum Pentakostal kisah ini memberikan pelajaran pentingnya untuk selalu hidup dalam ketaatan terhadap Allah, melihat ketetapan Allah dari perspektif yang benar, perlunya orang percaya menjaga hati, karena keberadaannya mewakili kehadiran Allah. Kata Kunci: Daud; kisah Daud; pilihan Allah; teologi pentakostal; 1 Samuel 16","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128727401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The study of Psalm 133 is more aimed at living in harmony among believers that need to be lived, illustrated through this song as a form or metaphor of the journey of the Israelites walking together through struggles, obstacles, and trials to get to the holy city of Jerusalem, worship God there, gather together brethren in faith (Jews), it is a great joy to be able to gather together. The method used in the study of the text of Psalm 133 is by using the method of short criticism (Low Criticism) through the word study method by doing hermeneutics on the Hebrew text. Thus it can be found the meaning that needs to be applied by today's believers, as a form of harmony in the body of Christ, no longer distinguished by doctrines or dogmas raised by the church which until now is still trapped in the polarization of worship of God. Gathered with one goal, namely fellowship together for honor and glory to God. From the research results studied regarding harmony in the book of Psalms, it can be interpreted as a goal of the lives of believers glorifying God through unity in love in the body of Christ. Abstrak:Kajian dari Mazmur 133 lebih bertujuan mengenai hidup kerukunan diantara orang percaya sangatlah perlu dihidupi, digambarkan melalui nyanyian ini sebagai bentuk atau metafora perjalanan orang-orang Israel berjalan bersama melewati pergumulan, rintangan dan pencobaan untuk menuju kota suci Yerusalem, menyembah Tuhan di sana, berkumpul bersama saudara seiman (orang-orang Yahudi), merupakan suatu kebahagiaan yang sangat luar biasa dapat berkumpul bersama-sama. Metode yang digunakan dalam kajian teks Mazmur 133 ini dengan menggunakan metode kritik pendek (Low Criticsm) melalui metode studi kata dengan melakukan hermeneutik pada teks Ibrani. Dengan demikian dapat ditemukan makna yang perlu diaplikasikan oleh orang-orang percaya masa kini, sebagai bentuk kerukunan dalam tubuh Kristus, tidak lagi dibedakan doktrin atau dogma yang dimunculkan gereja yang hingga kini masih terjebak dalam polarisasi penyembahan kepada Tuhan. Berkumpul dengan satu tujuan, yaitu bersekutu bersama bagi hormat dan kemuliaan bagi Tuhan. Dari hasil penelitian yang dikaji mengenai kerukunan dalam kitab Mazmur, dapat diartikan sebagai sebuah tujuan dari hidup orang percaya dalam memuliakan Allah melalui kesatuan dalam Kasih dalam tubuh Kristus. Kata Kunci: Mazmur 133, Analisis Teks, Memaknai Mazmur 133
对诗篇133的研究更多的是针对信徒之间的和谐生活,这是需要生活的,通过这首歌作为以色列人的旅程的一种形式或隐喻,他们一起走过斗争,障碍和考验,到达圣城耶路撒冷,在那里敬拜上帝,聚集信仰的弟兄(犹太人),能够聚集在一起是一种巨大的快乐。研究诗篇133的方法是使用短批评法(低批评法),通过对希伯来文本进行解释学的单词研究方法。因此,它可以找到今天的信徒需要应用的意义,作为基督身体的一种和谐形式,不再以教会提出的教义或教条来区分,直到现在仍然被困在崇拜上帝的两极分化中。为了一个目的而聚集,就是为了荣耀神而团契。从《诗篇》中关于和谐的研究结果来看,和谐可以理解为信徒在基督的身体里通过爱的合一来荣耀神的生活目标。摘要:Kajian dari Mazmur 133 lebih bertujuan mengenai hidup kerukunan diantara orang percaya sanatlah perlu dihidupi, digambarkan melalui nyanyian ini sebagai bentuk atau metafora perjalanan orango -orang Israel berjalan bersama melewati pergumulan, runtanan pencobaan untuk menuju kota suki jerusalem, menyembah Tuhan di sana, berkumpul bersama saudara seiman (orangang Yahudi), merupakan suatu kebahagiaan yang sangat luar biasa dapat berkumpul bersama-sama。Metode yang digunakan dalam kajian teks Mazmur 133 ini dengan menggunakan Metode kritik pendek(低批评)melalui metome study kata dengan melakkan hermeneutik pada teks Ibrani。杨Dengan demikian dapat ditemukan makna perlu diaplikasikan oleh pokalchuk orang-orang percaya玛莎kini, sebagai bentuk kerukunan dalam tubuh Kristus,有些lagi dibedakan doktrin atau教条杨dimunculkan gereja杨hingga kini masih terjebak dalam polarisasi penyembahan kepada Tuhan。Berkumpul dengan satu tujuan, yitu bersekutu bersama bagi horat dan kemuliaan bagi Tuhan。达里哈西尔penelitian yang dikaji mengenai kerukunan dalam kitab Mazmur, dapat diartikan sebagai sebuah tujuan Dari hidup orang peraya dalam memuliakan Allah melalui kesatuan dalam Kasih dalam tubuh krisstus。Kata Kunci: Mazmur 133, analysis Teks, Memaknai Mazmur 133
{"title":"Memaknai Prinsip Hidup Rukun dalam Persaudaraan sebagai Anugerah dari Allah Prespektif Kitab Mazmur 133","authors":"Verry Willyam, Priyantoro Widodo","doi":"10.55097/sabda.v4i1.74","DOIUrl":"https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.74","url":null,"abstract":"The study of Psalm 133 is more aimed at living in harmony among believers that need to be lived, illustrated through this song as a form or metaphor of the journey of the Israelites walking together through struggles, obstacles, and trials to get to the holy city of Jerusalem, worship God there, gather together brethren in faith (Jews), it is a great joy to be able to gather together. The method used in the study of the text of Psalm 133 is by using the method of short criticism (Low Criticism) through the word study method by doing hermeneutics on the Hebrew text. Thus it can be found the meaning that needs to be applied by today's believers, as a form of harmony in the body of Christ, no longer distinguished by doctrines or dogmas raised by the church which until now is still trapped in the polarization of worship of God. Gathered with one goal, namely fellowship together for honor and glory to God. From the research results studied regarding harmony in the book of Psalms, it can be interpreted as a goal of the lives of believers glorifying God through unity in love in the body of Christ. Abstrak:Kajian dari Mazmur 133 lebih bertujuan mengenai hidup kerukunan diantara orang percaya sangatlah perlu dihidupi, digambarkan melalui nyanyian ini sebagai bentuk atau metafora perjalanan orang-orang Israel berjalan bersama melewati pergumulan, rintangan dan pencobaan untuk menuju kota suci Yerusalem, menyembah Tuhan di sana, berkumpul bersama saudara seiman (orang-orang Yahudi), merupakan suatu kebahagiaan yang sangat luar biasa dapat berkumpul bersama-sama. Metode yang digunakan dalam kajian teks Mazmur 133 ini dengan menggunakan metode kritik pendek (Low Criticsm) melalui metode studi kata dengan melakukan hermeneutik pada teks Ibrani. Dengan demikian dapat ditemukan makna yang perlu diaplikasikan oleh orang-orang percaya masa kini, sebagai bentuk kerukunan dalam tubuh Kristus, tidak lagi dibedakan doktrin atau dogma yang dimunculkan gereja yang hingga kini masih terjebak dalam polarisasi penyembahan kepada Tuhan. Berkumpul dengan satu tujuan, yaitu bersekutu bersama bagi hormat dan kemuliaan bagi Tuhan. Dari hasil penelitian yang dikaji mengenai kerukunan dalam kitab Mazmur, dapat diartikan sebagai sebuah tujuan dari hidup orang percaya dalam memuliakan Allah melalui kesatuan dalam Kasih dalam tubuh Kristus. Kata Kunci: Mazmur 133, Analisis Teks, Memaknai Mazmur 133","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114921043","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The book of Revelation is the most difficult part to study or interpret of all the books in the Bible. This difficulty makes this book “difficult” to function as the word of God. This condition encourages the writer to examine the book of Revelation and its benefits for the life of the congregation. Using a qualitative descriptive approach, the author examines various literatures to discuss the genre, background and method of interpreting the book of Revelation. At the end of this paper, the author finds that the book of Revelation is an important book to help the church respond to various challenges both from within and from outside the church.
{"title":"Signifikansi Studi Kitab Wahyu dalam Kehidupan Bergereja","authors":"Jefri Andri Saputra","doi":"10.55097/sabda.v3i2.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.55097/sabda.v3i2.54","url":null,"abstract":"The book of Revelation is the most difficult part to study or interpret of all the books in the Bible. This difficulty makes this book “difficult” to function as the word of God. This condition encourages the writer to examine the book of Revelation and its benefits for the life of the congregation. Using a qualitative descriptive approach, the author examines various literatures to discuss the genre, background and method of interpreting the book of Revelation. At the end of this paper, the author finds that the book of Revelation is an important book to help the church respond to various challenges both from within and from outside the church.","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"288 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121489267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eunike Anggraeni Susilo, Yonatan Alex Arifianto, Wulan Agung
Kode etik bagi seorang guru sangat perlu diperhatiakan bagi setiap orang yang menjalani profesi tersebut. Dengan adanya kode etik seorang guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Kode etik guru ini membantu guru dalam memahami peserta didik agar tujuan dari Pendidikan dapat terwujud karena dalam proses pembelajarannya dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu seorang guru sekolah minggu juga harus memiliki kode etik dalam menjalankan tugasnya. Guru sekolah minggu memiliki tugas selain menanamkan nilai-nilai kekristenan kepada anak, guru sekolah minggu juga bertugas dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak agar anak dapat mmiliki karakter yang mencintai tanah air tempat kelahirannya yaitu bangsa Indonesia. Karena selain anak hidup dalam gereja, anak juga hidup dalam lingkungan masyarakat Indonesia. Dalam hal ini guru sekolah minggu mengajarkan anak didik untuk bisa hidup dalam lingkungan masyarakat yang ada di Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa guru sekolah minggu dituntut untuk memiliki kedewasaan dalam hal rohani atau iman mereka, dapat menjadi teladan bagi anak didik dengan meneladani mereka tentang keteladanan yang telah Yesus ajarkan, serta hidup benar sesuai dengan kebenaran akan Firman Tuhan. Sebelum mengajar, guru sekolah minggu harus benar-benar memahami dan mempelajari mengenai kode etik seorang guru yang tentunya sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan (Alkitabiah). Di saat guru sekolah minggu telah memahami kode etik seorang guru maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
{"title":"Nilai-Nilai Etis Teologi Pendidikan Anak dan Nilai Pancasila dalam Kode Etik Guru Sekolah Minggu","authors":"Eunike Anggraeni Susilo, Yonatan Alex Arifianto, Wulan Agung","doi":"10.55097/sabda.v3i2.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.55097/sabda.v3i2.52","url":null,"abstract":"Kode etik bagi seorang guru sangat perlu diperhatiakan bagi setiap orang yang menjalani profesi tersebut. Dengan adanya kode etik seorang guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Kode etik guru ini membantu guru dalam memahami peserta didik agar tujuan dari Pendidikan dapat terwujud karena dalam proses pembelajarannya dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu seorang guru sekolah minggu juga harus memiliki kode etik dalam menjalankan tugasnya. Guru sekolah minggu memiliki tugas selain menanamkan nilai-nilai kekristenan kepada anak, guru sekolah minggu juga bertugas dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak agar anak dapat mmiliki karakter yang mencintai tanah air tempat kelahirannya yaitu bangsa Indonesia. Karena selain anak hidup dalam gereja, anak juga hidup dalam lingkungan masyarakat Indonesia. Dalam hal ini guru sekolah minggu mengajarkan anak didik untuk bisa hidup dalam lingkungan masyarakat yang ada di Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa guru sekolah minggu dituntut untuk memiliki kedewasaan dalam hal rohani atau iman mereka, dapat menjadi teladan bagi anak didik dengan meneladani mereka tentang keteladanan yang telah Yesus ajarkan, serta hidup benar sesuai dengan kebenaran akan Firman Tuhan. Sebelum mengajar, guru sekolah minggu harus benar-benar memahami dan mempelajari mengenai kode etik seorang guru yang tentunya sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan (Alkitabiah). Di saat guru sekolah minggu telah memahami kode etik seorang guru maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. ","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127960973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}