Seni Pegelaran Wayang dalam Perspektif Fikih dan Spiritualitas Seni Islam Seyyed Hossein Nasr

Muhammad Riduwan Masykur, A. K. Soleh
{"title":"Seni Pegelaran Wayang dalam Perspektif Fikih dan Spiritualitas Seni Islam Seyyed Hossein Nasr","authors":"Muhammad Riduwan Masykur, A. K. Soleh","doi":"10.21154/muslimheritage.v8i1.5985","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThe function of wayang in the context of ancient times was a means of worship and an intermediary in worshiping God. Whereas in Islam, it is not permissible to worship God by means of means or media, so this becomes a shirk to Allah, over time wayang changes its function, which is contrary to the past, and becomes more adaptive to the times. The purpose of writing this article is to discuss the art of wayang from the perspective of Islamic law or fiqh and in the study of the spirituality of Islamic art Seyyed Hossein Nasr. The writing of this article uses the library research method and literature sources that are in line with the discussion. This research resulted in findings that 1) wayang is an indigenous culture of the archipelago, which at first glance contradicts the views of Islamic jurisprudence and art by Seyyed Hossein Nasr 2) Wayang is an archipelago culture that has a great influence, in the perspective of fiqh, wayang performances are a form of Islamic art based on culture because of their use value today as art without associating partners with Allah., 3) From the perspective of Islamic art Seyyed Hossein Nasr Wayang is classified as a traditional Islamic art as its function is used in educational media through stories that are interesting and seem unique, the existence of wayang that can bring people to their goals Islamic art makes wayang used by walisongo as an effective preaching medium. AbstrakFungsi wayang dalam konteks zaman dahulu menjadi sarana ibadah dan perantara dalam menyembah Tuhan. Sedangkan dalam islam tidak diperkenankan menyembah Tuhan dengan menggunakan sarana atau media, sehingga hal tersebut menjadi syirik kepada Allah, seiring berjalannya waktu Wayang beralih fungsi yang bertolak belakang dengan zaman dahulu, dan menjadi lebih adaptif dengan perkembangan zaman. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk membahas seni rupa wayang dalam kacamata hukum islam atau fiqih dan dalam kajian spiritualitas seni islam Seyyed Hossein Nasr. Penulisan artikel ini menggunakan metode library research dan sumber literatur yang selaras dengan pembahasan. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa 1) wayang merupakan budaya asli Nusantara yang sekilas bertentengan dengan pandangan fiqih dan seni islam Seyyed Hossein Nasr 2) Wayang merupakan budaya Nusantara yang memiliki pengaruh yang besar, dalam perspektif fiqih, pagelaran Wayang merupakan salah satu bentuk seni islam berlandaskan budaya karena nilai kegunaannya pada zaman sekarang sebagai seni tanpa unsur menyekutukan Allah, 3) Dari perspektif seni islam Seyyed Hossein Nasr Wayang diklasifikasikan sebagai seni tradisional islam sebagaimana fungsinya yang digunakan dalam media pendidikan melalui cerita yang menarik dan terkesan unik, eksistensi wayang yang dapat membawa manusia kepada tujuan seni islam menjadikan wayang digunakan walisongo sebagai media berdakwah yang efektif.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muslim Heritage","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v8i1.5985","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

AbstractThe function of wayang in the context of ancient times was a means of worship and an intermediary in worshiping God. Whereas in Islam, it is not permissible to worship God by means of means or media, so this becomes a shirk to Allah, over time wayang changes its function, which is contrary to the past, and becomes more adaptive to the times. The purpose of writing this article is to discuss the art of wayang from the perspective of Islamic law or fiqh and in the study of the spirituality of Islamic art Seyyed Hossein Nasr. The writing of this article uses the library research method and literature sources that are in line with the discussion. This research resulted in findings that 1) wayang is an indigenous culture of the archipelago, which at first glance contradicts the views of Islamic jurisprudence and art by Seyyed Hossein Nasr 2) Wayang is an archipelago culture that has a great influence, in the perspective of fiqh, wayang performances are a form of Islamic art based on culture because of their use value today as art without associating partners with Allah., 3) From the perspective of Islamic art Seyyed Hossein Nasr Wayang is classified as a traditional Islamic art as its function is used in educational media through stories that are interesting and seem unique, the existence of wayang that can bring people to their goals Islamic art makes wayang used by walisongo as an effective preaching medium. AbstrakFungsi wayang dalam konteks zaman dahulu menjadi sarana ibadah dan perantara dalam menyembah Tuhan. Sedangkan dalam islam tidak diperkenankan menyembah Tuhan dengan menggunakan sarana atau media, sehingga hal tersebut menjadi syirik kepada Allah, seiring berjalannya waktu Wayang beralih fungsi yang bertolak belakang dengan zaman dahulu, dan menjadi lebih adaptif dengan perkembangan zaman. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk membahas seni rupa wayang dalam kacamata hukum islam atau fiqih dan dalam kajian spiritualitas seni islam Seyyed Hossein Nasr. Penulisan artikel ini menggunakan metode library research dan sumber literatur yang selaras dengan pembahasan. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa 1) wayang merupakan budaya asli Nusantara yang sekilas bertentengan dengan pandangan fiqih dan seni islam Seyyed Hossein Nasr 2) Wayang merupakan budaya Nusantara yang memiliki pengaruh yang besar, dalam perspektif fiqih, pagelaran Wayang merupakan salah satu bentuk seni islam berlandaskan budaya karena nilai kegunaannya pada zaman sekarang sebagai seni tanpa unsur menyekutukan Allah, 3) Dari perspektif seni islam Seyyed Hossein Nasr Wayang diklasifikasikan sebagai seni tradisional islam sebagaimana fungsinya yang digunakan dalam media pendidikan melalui cerita yang menarik dan terkesan unik, eksistensi wayang yang dapat membawa manusia kepada tujuan seni islam menjadikan wayang digunakan walisongo sebagai media berdakwah yang efektif.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
【摘要】在古代语境中,wayang的功能是敬拜的手段和敬拜上帝的中介。而在伊斯兰教中,通过手段或媒介来崇拜真主是不允许的,所以这就成为了对安拉的一种逃避,随着时间的推移,wayang改变了它的功能,与过去相反,变得更加适应时代。写这篇文章的目的是从伊斯兰教法或菲格斯的角度来讨论wayang艺术,并研究伊斯兰艺术的灵性。本文的写作采用了图书馆研究的方法和文献来源,符合本文的论述。研究结果显示:(1)wayang是群岛的本土文化,乍一看与赛义德·侯赛因·纳斯尔对伊斯兰法学和艺术的看法相矛盾;(2)wayang是一种群岛文化,具有很大的影响力,从伊斯兰教的角度来看,wayang表演是一种基于文化的伊斯兰艺术形式,因为它们在今天作为艺术的使用价值与安拉无关。3)从伊斯兰艺术的角度来看,赛义德·侯赛因·纳斯尔的Wayang被归类为传统的伊斯兰艺术,因为它的功能是通过有趣而独特的故事用于教育媒体,Wayang的存在可以使人们达到目的。伊斯兰艺术使得walisongo使用的Wayang成为一种有效的说教媒介。摘要:fungsi wayang dalam konteks zaman dahulu menjadi sarana ibadah dan perantara dalam menyembah Tuhan。我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:图胡安·侯赛因·纳斯尔:图胡安·侯赛因·纳斯尔:图胡安·侯赛因·纳斯尔:图胡安·侯赛因·纳斯尔:图胡安·侯赛因·纳斯尔:Penulisan artikel在孟古纳坎方法图书馆的研究,但数量的文学杨瑟拉斯登安彭巴哈桑。Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa 1) wayang merupakan budaya斯努杨sekilas bertentengan dengan pandangan fiqih丹seni伊斯兰Seyyed Hossein Nasr 2) wayang merupakan budaya Nusantara杨memiliki pengaruh杨大的,dalam perspektif fiqih, pagelaran wayang merupakan salah研究bentuk seni伊斯兰berlandaskan budaya林嘉欣汝kegunaannya篇zaman sekarang sebagai seni tanpa unsur menyekutukan安拉,3)达里透视伊斯兰赛义德·侯赛因·纳斯尔·瓦扬diklasifikasikan sebagai赛义德·瓦扬传统伊斯兰教赛义德·瓦扬传统伊斯兰教赛义德·瓦扬传统伊斯兰教赛义德·瓦扬传统伊斯兰教赛义德·瓦扬传统伊斯兰教赛义德·瓦扬传统伊斯兰教赛义德·瓦扬传统伊斯兰教赛义德·瓦扬传统伊斯兰教赛义德·瓦扬传统伊斯兰教赛义德·瓦扬传统伊斯兰教赛义德·瓦扬传统伊斯兰教
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Stereotip Perempuan dan Budaya Patriarkal Berlatar Islam dalam Novel Religi Best Seller Tahun 2000-2021 Manajemen Kebudayaan Pesantren Pascamodern di Indonesia Pengembangan Potensi Pariwisata Halal Pesisir Bangkalan Madura: Identifikasi Peranan Bank Syariah Seni Pegelaran Wayang dalam Perspektif Fikih dan Spiritualitas Seni Islam Seyyed Hossein Nasr Islam Melayu dan Islam Jawa: Studi Komparatif Akulturasi Islam dan Kebudayaan dalam Perspektif Sejarah
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1