{"title":"Pengujian Sulphide Stress Corrosion Cracking Pada Sambungan Las API 5L X65 dan ASTM A694 F65","authors":"Aulia Fajrin, N. P. Ariyanto, Aldyno Heryanda","doi":"10.30871/jatra.v3i2.3029","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Korosi adalah permasalahan yang selalu terjadi pada logam terhadap pengaplikasiannya dengan lingkungan. Walaupun sudah ada beberapa material pengganti yang lain seperti polimer dan komposit, namun penggunaan logam masih sangat dibutuhkan dan berperan penting terutama pada industri fabrikasi minyak dan gas. Korosi tidak dapat dihindari namun dapat diminimalisir karena sifat logam yang akan kembali ke asalnya. Logam yang digunakan pada industri fabrikasi minyak dan gas dibutuhkan suatu pengujian material terhadap faktor stress dan lingkungannya. Pengujian SSCC (Sulphide Stress Corrosion Cracking) berdasarkan NACE TM0316 merupakan pengujian ketahanan material terhadap stress dan lingkungan asam. Pada pengujian SSCC ini, metode yang digunakan adalah Four-Point Bending yang berarti terdapat four roller jig untuk menekuk spesimen. Spesimen yang digunakan adalah spesimen sambungan las material API 5L X65 pipa dan ASTM A694 flange. Proses pengelasan pada spesimen ini menggunakan proses GTAW (Gas Tungsten Arc Welding). Spesimen yang diuji memiliki beberapa tahapan mulai dari persiapan material yang sudah dimachining, cleaning, kemudian bending hingga dilakukan perendaman pada cairan yang bersifat asam. Hal ini bertujuan untuk mengetahui indikasi yang muncul pada permukaan spesimen berupa retakan baik pada bagian lasan maupun base metal. Pengujian menggunakan tiga spesimen dengan IPRR welding process yang berbeda. Spesimen 1 dan 3 termasuk spesimen yang accepted, sedangkan spesimen 2 merupakan spesimen yang rejected berdasarkan SSCC DNV Test Procedure, dimana acceptance criteria dari hasil MPI yaitu acceptable apabila indikasi memiliki panjang kurang dari 1 mm.","PeriodicalId":146905,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA)","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30871/jatra.v3i2.3029","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Korosi adalah permasalahan yang selalu terjadi pada logam terhadap pengaplikasiannya dengan lingkungan. Walaupun sudah ada beberapa material pengganti yang lain seperti polimer dan komposit, namun penggunaan logam masih sangat dibutuhkan dan berperan penting terutama pada industri fabrikasi minyak dan gas. Korosi tidak dapat dihindari namun dapat diminimalisir karena sifat logam yang akan kembali ke asalnya. Logam yang digunakan pada industri fabrikasi minyak dan gas dibutuhkan suatu pengujian material terhadap faktor stress dan lingkungannya. Pengujian SSCC (Sulphide Stress Corrosion Cracking) berdasarkan NACE TM0316 merupakan pengujian ketahanan material terhadap stress dan lingkungan asam. Pada pengujian SSCC ini, metode yang digunakan adalah Four-Point Bending yang berarti terdapat four roller jig untuk menekuk spesimen. Spesimen yang digunakan adalah spesimen sambungan las material API 5L X65 pipa dan ASTM A694 flange. Proses pengelasan pada spesimen ini menggunakan proses GTAW (Gas Tungsten Arc Welding). Spesimen yang diuji memiliki beberapa tahapan mulai dari persiapan material yang sudah dimachining, cleaning, kemudian bending hingga dilakukan perendaman pada cairan yang bersifat asam. Hal ini bertujuan untuk mengetahui indikasi yang muncul pada permukaan spesimen berupa retakan baik pada bagian lasan maupun base metal. Pengujian menggunakan tiga spesimen dengan IPRR welding process yang berbeda. Spesimen 1 dan 3 termasuk spesimen yang accepted, sedangkan spesimen 2 merupakan spesimen yang rejected berdasarkan SSCC DNV Test Procedure, dimana acceptance criteria dari hasil MPI yaitu acceptable apabila indikasi memiliki panjang kurang dari 1 mm.