Syahrial Sabaniah, Radite Praeko Agus Setiawan, Wawan Hermawan, Lenny Saulia
{"title":"RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN ALAT TANAM MURBEI","authors":"Syahrial Sabaniah, Radite Praeko Agus Setiawan, Wawan Hermawan, Lenny Saulia","doi":"10.20956/at.vi.701","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanaman murbei (Morus Sp.) banyak digunakan dalam serikultur sebagai pakan ulat sutera. Selain sebagai pakan ulat sutera, tanaman murbei juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pangan, pakan ternak dan obat-obatan. Pengembangbiakan tanaman murbei dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara generatif (melalui biji) dan cara vegetatif (bagian dari tanaman itu sendiri). Metode pembibitan vegetatif telah banyak dilakukan oleh petani sutra. Teknik vegetatif relatif lebih mudah dilakukan serta lebih cepat untuk berproduksi. Teknik vegetatif yang banyak digunakan adalah stek. Dalam budidaya tanaman murbei, salah satu proses yang memakan banyak energi adalah pada proses penanaman. Penanaman stek murbei masih dilakukan secara manual. Pada penelitian ini akan dirancang alat tanam yang diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan efisiensi pada proses penanaman. Proses desain meliputi studi pendahuluan berupa studi karakteristik material untuk menentukan kriteria desain. Setelah itu dilakukan pemilihan komponen dan mekanisme, dilanjutkan dengan pembuatan gambar dan prototipe. Prototipe alat tanam diuji dengan uji statis untuk mengevaluasi fungsi penjatah. Dari hasil pengujian didapatkan persentase kegagalan kerja penjatah adalah 0,5% dimana terjadi pengambilan lebih dari satu stek dan tidak ditemukan kasus dimana stek tidak terambil oleh penjatah . Rata-rata stek yang rusak adalah 2% dan paling banyak terjadi pada penjatah kiri dengan tingkat kerusakan 4%. Angka tersebut menunjukkan bahwa perlu untuk dilakukan modifikasi.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agritechno","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20956/at.vi.701","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tanaman murbei (Morus Sp.) banyak digunakan dalam serikultur sebagai pakan ulat sutera. Selain sebagai pakan ulat sutera, tanaman murbei juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pangan, pakan ternak dan obat-obatan. Pengembangbiakan tanaman murbei dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara generatif (melalui biji) dan cara vegetatif (bagian dari tanaman itu sendiri). Metode pembibitan vegetatif telah banyak dilakukan oleh petani sutra. Teknik vegetatif relatif lebih mudah dilakukan serta lebih cepat untuk berproduksi. Teknik vegetatif yang banyak digunakan adalah stek. Dalam budidaya tanaman murbei, salah satu proses yang memakan banyak energi adalah pada proses penanaman. Penanaman stek murbei masih dilakukan secara manual. Pada penelitian ini akan dirancang alat tanam yang diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan efisiensi pada proses penanaman. Proses desain meliputi studi pendahuluan berupa studi karakteristik material untuk menentukan kriteria desain. Setelah itu dilakukan pemilihan komponen dan mekanisme, dilanjutkan dengan pembuatan gambar dan prototipe. Prototipe alat tanam diuji dengan uji statis untuk mengevaluasi fungsi penjatah. Dari hasil pengujian didapatkan persentase kegagalan kerja penjatah adalah 0,5% dimana terjadi pengambilan lebih dari satu stek dan tidak ditemukan kasus dimana stek tidak terambil oleh penjatah . Rata-rata stek yang rusak adalah 2% dan paling banyak terjadi pada penjatah kiri dengan tingkat kerusakan 4%. Angka tersebut menunjukkan bahwa perlu untuk dilakukan modifikasi.