PENGGUNAAN DISINFEKTAN KIMIA DAN DISINFEKTAN TRADISIONAL TERHADAP PENURUNAN JUMLAH MIKROBA PADA SIKAT GIGI

A. Putri, S. Hidayati, Siti Fitria Ulfah
{"title":"PENGGUNAAN DISINFEKTAN KIMIA DAN DISINFEKTAN TRADISIONAL TERHADAP PENURUNAN JUMLAH MIKROBA PADA SIKAT GIGI","authors":"A. Putri, S. Hidayati, Siti Fitria Ulfah","doi":"10.31964/jsk.v13i2.365","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Tindakan pencegahan penyakit gigi dan mulut yang efektif adalah menyikat gigi, tetapi sikat gigi bisa menjadi sarana transmisi mikroorganisme patogen yang menyebabkan terjadinya penyakit sistemik dan penyakit mulut. Pergantian sikat gigi 3 bulan sekali dianjurkan agar tidak terjadi penumpukan bakteri tetapi rata-rata masyarakat Indonesia menggantinya minimal 10 bulan sekali. Tujuan: Mengetahui penggunaan disinfektan kimia dan disinfektan tradisional terhadap penurunan jumlah mikroba pada sikat gigi. Metode: Literature review, artikel diperoleh melalui Google Scholar database (2016-2021) menggunakan PICOS sebagai penentu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil: Disinfektan kimia yang efektif adalah NaOCl 2%, listerine, chlorhexidine gluconat, dan povidone iodine, sedangkan disinfektan tradisional yang efektif adalah cuka dengan asam asetat glasial 5-8%, cuka 1%, larutan cuka putih 38% yang dicampur dengan larutan garam 3,5%, larutan cuka putih 50%, larutan cuka putih 38%, bawang putih, perasan jeruk nipis, rebusan bunga rosella, mimba, daun jambu biji, daun teh hijau, daun pepaya, baking soda, garam, dan daun teh hitam. Kesimpulan: Disinfektan kimia yang terbukti mampu mengurangi jumlah bakteri pada sikat gigi adalah NaOCl 2% dan disinfektan tradisional yang terbukti mampu mengurangi jumlah mikroba keseluruhan pada sikat gigi adalah cuka dengan asam asetat glasial 5-8%, serta cuka 1% dan larutan cuka putih 38% yang dicampur larutan garam 3,5% terbukti mampu mengurangi jumlah bakteri keseluruhan pada sikat gigi. \nKata Kunci: Disinfeksi sikat gigi; Disinfektan Kimia; Disinfektan Tradisional","PeriodicalId":157505,"journal":{"name":"Jurnal Skala Kesehatan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Skala Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31964/jsk.v13i2.365","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak: Tindakan pencegahan penyakit gigi dan mulut yang efektif adalah menyikat gigi, tetapi sikat gigi bisa menjadi sarana transmisi mikroorganisme patogen yang menyebabkan terjadinya penyakit sistemik dan penyakit mulut. Pergantian sikat gigi 3 bulan sekali dianjurkan agar tidak terjadi penumpukan bakteri tetapi rata-rata masyarakat Indonesia menggantinya minimal 10 bulan sekali. Tujuan: Mengetahui penggunaan disinfektan kimia dan disinfektan tradisional terhadap penurunan jumlah mikroba pada sikat gigi. Metode: Literature review, artikel diperoleh melalui Google Scholar database (2016-2021) menggunakan PICOS sebagai penentu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil: Disinfektan kimia yang efektif adalah NaOCl 2%, listerine, chlorhexidine gluconat, dan povidone iodine, sedangkan disinfektan tradisional yang efektif adalah cuka dengan asam asetat glasial 5-8%, cuka 1%, larutan cuka putih 38% yang dicampur dengan larutan garam 3,5%, larutan cuka putih 50%, larutan cuka putih 38%, bawang putih, perasan jeruk nipis, rebusan bunga rosella, mimba, daun jambu biji, daun teh hijau, daun pepaya, baking soda, garam, dan daun teh hitam. Kesimpulan: Disinfektan kimia yang terbukti mampu mengurangi jumlah bakteri pada sikat gigi adalah NaOCl 2% dan disinfektan tradisional yang terbukti mampu mengurangi jumlah mikroba keseluruhan pada sikat gigi adalah cuka dengan asam asetat glasial 5-8%, serta cuka 1% dan larutan cuka putih 38% yang dicampur larutan garam 3,5% terbukti mampu mengurangi jumlah bakteri keseluruhan pada sikat gigi. Kata Kunci: Disinfeksi sikat gigi; Disinfektan Kimia; Disinfektan Tradisional
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
使用传统的化学消毒剂和消毒剂可以减少牙刷上的微生物数量
抽象:有效的预防牙科和口腔疾病的措施是刷牙,但牙刷可能是导致系统性疾病和口腔疾病的病原体的传播工具。建议将牙刷每3个月更换一次,避免细菌积累,但印尼人平均每10个月更换一次牙刷。目的:了解使用化学消毒剂和传统消毒剂如何减少牙刷上的微生物数量。方法:文献评论,通过谷歌Scholar数据库(2016-2021)获得的文章使用PICOS作为包容标准和排斥标准的定义。结果:有效的化学消毒剂是NaOCl 2%,防腐剂,chlorhexidine gluconat povidone碘,而传统有效的消毒剂5-8%冰川是酸醋的醋酸,醋1%,白醋溶液与盐水混合的38% 3.5%,白醋溶液50%,白醋溶液有38%,大蒜压榨柠檬、炖花塞拉mimba,番石榴叶绿茶,木瓜叶,小苏打、盐和黑茶叶。结论:已经证明了自己的能力减少细菌的化学消毒剂的传统牙刷是NaOCl 2%和消毒剂被证明对牙刷可以减少微生物总数5-8%冰川是酸醋的醋酸,醋1%和白醋溶液混合的38% 3.5%盐水被证明可以减少细菌总数的牙刷。关键词:为牙刷消毒;化学消毒剂;传统的消毒剂
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
UJI KANDUNGAN TANIN DAUN SALAM (SIZYGIUM POLYANTHUM) MENGGUNAKAN BERBAGAI KONSENTRASI ETANOL Perbandingan Morfologi Sel Darah Pada Apusan Darah Tepi Menggunakan Sari Buah Stroberi (Fragria sp) dan Tomat (Solanum lycopersium) Dengan Metode Wright-Stain Identifikasi Spesies Dan Indeks Keragaman Lalat Pada Fasilitas Penampungan Sampah Rumah Sakit Umum Di Yogyakarta Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Martapura 1 Kabupaten Banjar Kontak Erat Berhubungan Dengan Positivity Rate Covid-19
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1