{"title":"PENENTUAN LAJU ALIR SALIVA PADA PASIEN GERIATRI SEBAGAI PERTIMBANGAN MANAJEMEN KOMPREHENSIF PADA STOMATITIS HERPETIKA","authors":"Mega Rafika, I. Wahyuni, Wahyu Hidayat","doi":"10.33854/JBD.V5I2.163","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang Laju saliva adalah sekresi saliva yang dinyatakandalam ml/menit. Pada pasien geriatri dengan riwayat hipertensi dapatmenurunkan kuantitas, kualitas dan laju saliva. Kondisi ini dapatmeningkatkan terjadinya infeksi rongga mulut seperti stomatitisherpetika.Tujuan Mengukur laju saliva pada pasien geriatri denganriwayat hipertensi yang didiagnosa stomatitis herpetika, keilitiseksfoliatif dan hiposalivasi sebagai pertimbangan perawatan yangkomprehensif. Laporan kasus Seorang wanita usia 63 tahun datang keklinik karena sariawan selama beberapa tahun dan mengganggu sejak 2bulan yang lalu. Pemeriksaan ekstraoral berupa bibir kering.Pemeriksaan intraoral menunjukkan oral hygiene buruk, kondisimukosa oral yang kering dan terdapat ulser multipel. Pemeriksaanlaboratorium menunjukkan eosinofil dan monosit di bawah normal,dan IgG anti HSV-1 reaktif. Laju saliva 0,2 ml/menit, dilakukandengan metode spitting untuk menegakkan diagnosa hiposalivasi.Penatalaksanaan kasus Pasien diberikan vitamin B12, asam folatuntuk meningkatkan daya tahan tubuh, Vaseline album untukmelembabkan bibir, chlorhexidine gluconate 0,2%, oral hygieneinstruction dan scalling dilakukan untuk memperbaiki oral hygieneserta disarankan nutrisi seimbang dan hidrasi yang memadai sebagaiterapi nonfarmakologi. Diskusi Pasien ini memiliki kondisi yangkompleks: geriatri, oral hygiene yang buruk, menggunakan obatantihipertensi, dan juga mengalami stres emosional. Hal ini dapatmenyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas saliva sebagaipertahanan mukosa mulut. sehingga pasien akan lebih rentan terhadapinfeksi HSV-1 dan reaktivasi. Simpulan Laju saliva dapat menjadipertimbangan dalam tatalaksana stomatitis herpetika pada pasiengeriatri dengan hipertensi dan pengobatan anti hipertensinya.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33854/JBD.V5I2.163","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Latar belakang Laju saliva adalah sekresi saliva yang dinyatakandalam ml/menit. Pada pasien geriatri dengan riwayat hipertensi dapatmenurunkan kuantitas, kualitas dan laju saliva. Kondisi ini dapatmeningkatkan terjadinya infeksi rongga mulut seperti stomatitisherpetika.Tujuan Mengukur laju saliva pada pasien geriatri denganriwayat hipertensi yang didiagnosa stomatitis herpetika, keilitiseksfoliatif dan hiposalivasi sebagai pertimbangan perawatan yangkomprehensif. Laporan kasus Seorang wanita usia 63 tahun datang keklinik karena sariawan selama beberapa tahun dan mengganggu sejak 2bulan yang lalu. Pemeriksaan ekstraoral berupa bibir kering.Pemeriksaan intraoral menunjukkan oral hygiene buruk, kondisimukosa oral yang kering dan terdapat ulser multipel. Pemeriksaanlaboratorium menunjukkan eosinofil dan monosit di bawah normal,dan IgG anti HSV-1 reaktif. Laju saliva 0,2 ml/menit, dilakukandengan metode spitting untuk menegakkan diagnosa hiposalivasi.Penatalaksanaan kasus Pasien diberikan vitamin B12, asam folatuntuk meningkatkan daya tahan tubuh, Vaseline album untukmelembabkan bibir, chlorhexidine gluconate 0,2%, oral hygieneinstruction dan scalling dilakukan untuk memperbaiki oral hygieneserta disarankan nutrisi seimbang dan hidrasi yang memadai sebagaiterapi nonfarmakologi. Diskusi Pasien ini memiliki kondisi yangkompleks: geriatri, oral hygiene yang buruk, menggunakan obatantihipertensi, dan juga mengalami stres emosional. Hal ini dapatmenyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas saliva sebagaipertahanan mukosa mulut. sehingga pasien akan lebih rentan terhadapinfeksi HSV-1 dan reaktivasi. Simpulan Laju saliva dapat menjadipertimbangan dalam tatalaksana stomatitis herpetika pada pasiengeriatri dengan hipertensi dan pengobatan anti hipertensinya.