Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening pada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Selatan
{"title":"Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening pada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Selatan","authors":"Hendra Musa, Yuliza Yuliza","doi":"10.36982/jiegmk.v13i2.2544","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peran kepemimpinan seseorang merupakan faktor yang mampu menggerakkan orang-orang di bawahnya serta mendukung organisasi dalam mengembangkan tujuannya. Sinergitas antara gaya kepemimpinan dan budaya menjadi variabel-variabel yang saling terikat satu dan lainnya. Bagaimana anggota Komisioner KPU menerapkan gaya kepemimpinannya dengan mengacu pada budaya organisasi yang telah ada dengan sendirinya akan tercipta lingkungan kerja yang kondusif berlandaskan budaya organisasi yang kuat, sehingga menimbulkan komitmen yang kuat dari pegawai terhadap organisasi. Secara umum KPU telah menerapkan praktik kepemimpinan yang adaptif, responsif dan komunikatif. Hal ini terlihat dari proporsi pernyataan yang menjawab sangat setuju dan setuju masing-masing sebesar 58% dan 26% atas praktik kepemimpinan tersebut. Selain gaya kepemimpinan, budaya organisasi terlibat untuk pengembangan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan perusahaan.  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah menetapkan dan menargetkan secara nasional (akumulasi partisipasi pemilih se-Indonesia) sebesar 77 % tingkat partisipasi pemilih. Data perbandingan Partisipasi Masyarakat pada Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Tahun 2013 dan 2018). KPU Provinsi Sumsel berhasil menaikkan tingkat partisipasi pemilih sebanyak 6%. Tujuan penelitian ini untuk melihat seberapa pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening pada komisi pemilihan umum provinsi sumatera selatan. Penelitian ini menggunakan data primer dimana data yang didapat adalah jawaban dari kuisioner yang diterima dari responden. Hasil menunjukkan bahwa pembentukan komitmen organisasi Kantor KPU Sumsel dapat dilakukan melalui gaya kepemimpinan yaitu kemampuan pimpinan untuk memperhatikan sepenuhnya karyawan dengan pemberi motivasi dan komitmen organisasi melalui pemberian delagasi, tanggung jawab dan memberdayakan karyawan. kepuasan kerja secara keseluruhan dikumpulkan akan meningkatkan komitmen organisasi, organisasi yang mempunyai karyawan yang lebih puas cenderung bekerja lebih efektif.","PeriodicalId":260137,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini","volume":"42 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36982/jiegmk.v13i2.2544","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Peran kepemimpinan seseorang merupakan faktor yang mampu menggerakkan orang-orang di bawahnya serta mendukung organisasi dalam mengembangkan tujuannya. Sinergitas antara gaya kepemimpinan dan budaya menjadi variabel-variabel yang saling terikat satu dan lainnya. Bagaimana anggota Komisioner KPU menerapkan gaya kepemimpinannya dengan mengacu pada budaya organisasi yang telah ada dengan sendirinya akan tercipta lingkungan kerja yang kondusif berlandaskan budaya organisasi yang kuat, sehingga menimbulkan komitmen yang kuat dari pegawai terhadap organisasi. Secara umum KPU telah menerapkan praktik kepemimpinan yang adaptif, responsif dan komunikatif. Hal ini terlihat dari proporsi pernyataan yang menjawab sangat setuju dan setuju masing-masing sebesar 58% dan 26% atas praktik kepemimpinan tersebut. Selain gaya kepemimpinan, budaya organisasi terlibat untuk pengembangan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan perusahaan.  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah menetapkan dan menargetkan secara nasional (akumulasi partisipasi pemilih se-Indonesia) sebesar 77 % tingkat partisipasi pemilih. Data perbandingan Partisipasi Masyarakat pada Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Tahun 2013 dan 2018). KPU Provinsi Sumsel berhasil menaikkan tingkat partisipasi pemilih sebanyak 6%. Tujuan penelitian ini untuk melihat seberapa pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening pada komisi pemilihan umum provinsi sumatera selatan. Penelitian ini menggunakan data primer dimana data yang didapat adalah jawaban dari kuisioner yang diterima dari responden. Hasil menunjukkan bahwa pembentukan komitmen organisasi Kantor KPU Sumsel dapat dilakukan melalui gaya kepemimpinan yaitu kemampuan pimpinan untuk memperhatikan sepenuhnya karyawan dengan pemberi motivasi dan komitmen organisasi melalui pemberian delagasi, tanggung jawab dan memberdayakan karyawan. kepuasan kerja secara keseluruhan dikumpulkan akan meningkatkan komitmen organisasi, organisasi yang mempunyai karyawan yang lebih puas cenderung bekerja lebih efektif.