N. Romadhona, S. Fitriyana, R. G. Ibnusantosa, T. Respati
{"title":"Level of Depression, Anxiety, and Stress of College Students in Indonesia during the Pandemic COVID-19","authors":"N. Romadhona, S. Fitriyana, R. G. Ibnusantosa, T. Respati","doi":"10.29313/gmhc.v9i3.8337","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The COVID-19 pandemic has caused a shift in learning methods to online. The obstacles felt by college students can have an impact on mental health. However, data on student mental health in Indonesia during the pandemic is still limited. This study describes the depression, anxiety, and stress of college students in Indonesia during the COVID-19 pandemic. This research method is descriptive, conducted on college students in Indonesia from July to August 2021. Sampling is done by voluntary sampling collection, with 258 respondents. The research instrument is a questionnaire of characteristics and depression, anxiety, stress scale (DASS) 42 in the form of Google Form. Data analysis using Microsoft Excel. The results of the research on the characteristics of the most respondents, namely, age in the range of 20–24 years (85.3%), female (64.7%), from Java (60.8), third grade (66.7%), living with parents (74.8%), and from the faculty of medicine (23.3%). More college students are not depressed (55.0%) or not stressed (57.4%) than those who are depressed or stressed. However, more college students experience anxiety than those who are not anxious, 60.1%. Based on the level, most college students experienced moderate depression (12.8%), very severe anxiety (20.9%), and severe stress (13.6%). This study concludes that most college students experience moderate depression, very severe anxiety, and severe stress. The success of online education depends on several factors, such as basic technical skills and the ability to access hardware and software, good self-motivation, and the availability of a conducive learning environment. This problem can have an impact on the mental health of college students. TINGKAT DEPRESI, KECEMASAN, DAN STRES PADA MAHASISWA DI INDONESIA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19Pandemi COVID-19 menyebabkan peralihan metode pembelajaran menjadi daring. Terdapat manfaat dan kendala pada pembelajaran daring. Kendala yang dirasakan mahasiswa dapat berdampak pada kesehatan mental. Data kesehatan mental mahasiswa di Indonesia selama pandemik masih terbatas. Penelitian ini bertujuan menggambarkan depresi, kecemasan, dan stres pada mahasiswa di Indonesia selama masa pandemi COVID-19. Metode penelitian adalah deskriptif yang dilakukan pada mahasiswa di Indonesia pada Juli hingga Agustus 2021. Pengambilan sampel dengan cara sampling sukarela dengan jumlah responden 258 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner karakteristik dan depression, anxiety, stress scale (DASS) 42 dalam bentuk Google Form. Analisis data menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian karakteristik responden yang terbanyak, yaitu usia pada rentang 20–24 tahun (85,3%), perempuan (64,7%), berasal dari Pulau Jawa (60,8), tingkat tiga (66,7%), tinggal bersama orangtua (74,8%), dan dari fakultas kedokteran (23,3%). Lebih banyak mahasiswa yang tidak depresi (55,0%) atau tidak stres (57,4%) daripada yang depresi atau stres. Namun, lebih banyak mahasiswa yang mengalami kecemasan daripada yang tidak cemas, yaitu 60,1%. Berdasar atas tingkatannya, mahasiswa paling banyak mengalami depresi sedang (12,8%), kecemasan sangat berat (20,9%), dan stres berat (13,6%). Simpulan penelitian ini adalah sebagian besar mahasiswa mengalami depresi sedang, kecemasan sangat berat, dan stres berat. Keberhasilan pendidikan daring bergantung pada beberapa faktor seperti keterampilan teknis dasar dan kemampuan mengakses perangkat keras dan lunak, motivasi diri yang baik, serta ketersediaan lingkungan belajar yang kondusif. Terkendalanya hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental mahasiswa.","PeriodicalId":178376,"journal":{"name":"Global Medical and Health Communication (GMHC)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Global Medical and Health Communication (GMHC)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/gmhc.v9i3.8337","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
The COVID-19 pandemic has caused a shift in learning methods to online. The obstacles felt by college students can have an impact on mental health. However, data on student mental health in Indonesia during the pandemic is still limited. This study describes the depression, anxiety, and stress of college students in Indonesia during the COVID-19 pandemic. This research method is descriptive, conducted on college students in Indonesia from July to August 2021. Sampling is done by voluntary sampling collection, with 258 respondents. The research instrument is a questionnaire of characteristics and depression, anxiety, stress scale (DASS) 42 in the form of Google Form. Data analysis using Microsoft Excel. The results of the research on the characteristics of the most respondents, namely, age in the range of 20–24 years (85.3%), female (64.7%), from Java (60.8), third grade (66.7%), living with parents (74.8%), and from the faculty of medicine (23.3%). More college students are not depressed (55.0%) or not stressed (57.4%) than those who are depressed or stressed. However, more college students experience anxiety than those who are not anxious, 60.1%. Based on the level, most college students experienced moderate depression (12.8%), very severe anxiety (20.9%), and severe stress (13.6%). This study concludes that most college students experience moderate depression, very severe anxiety, and severe stress. The success of online education depends on several factors, such as basic technical skills and the ability to access hardware and software, good self-motivation, and the availability of a conducive learning environment. This problem can have an impact on the mental health of college students. TINGKAT DEPRESI, KECEMASAN, DAN STRES PADA MAHASISWA DI INDONESIA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19Pandemi COVID-19 menyebabkan peralihan metode pembelajaran menjadi daring. Terdapat manfaat dan kendala pada pembelajaran daring. Kendala yang dirasakan mahasiswa dapat berdampak pada kesehatan mental. Data kesehatan mental mahasiswa di Indonesia selama pandemik masih terbatas. Penelitian ini bertujuan menggambarkan depresi, kecemasan, dan stres pada mahasiswa di Indonesia selama masa pandemi COVID-19. Metode penelitian adalah deskriptif yang dilakukan pada mahasiswa di Indonesia pada Juli hingga Agustus 2021. Pengambilan sampel dengan cara sampling sukarela dengan jumlah responden 258 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner karakteristik dan depression, anxiety, stress scale (DASS) 42 dalam bentuk Google Form. Analisis data menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian karakteristik responden yang terbanyak, yaitu usia pada rentang 20–24 tahun (85,3%), perempuan (64,7%), berasal dari Pulau Jawa (60,8), tingkat tiga (66,7%), tinggal bersama orangtua (74,8%), dan dari fakultas kedokteran (23,3%). Lebih banyak mahasiswa yang tidak depresi (55,0%) atau tidak stres (57,4%) daripada yang depresi atau stres. Namun, lebih banyak mahasiswa yang mengalami kecemasan daripada yang tidak cemas, yaitu 60,1%. Berdasar atas tingkatannya, mahasiswa paling banyak mengalami depresi sedang (12,8%), kecemasan sangat berat (20,9%), dan stres berat (13,6%). Simpulan penelitian ini adalah sebagian besar mahasiswa mengalami depresi sedang, kecemasan sangat berat, dan stres berat. Keberhasilan pendidikan daring bergantung pada beberapa faktor seperti keterampilan teknis dasar dan kemampuan mengakses perangkat keras dan lunak, motivasi diri yang baik, serta ketersediaan lingkungan belajar yang kondusif. Terkendalanya hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental mahasiswa.
COVID-19大流行导致学习方法转向在线。大学生感受到的障碍会对心理健康产生影响。然而,关于大流行期间印度尼西亚学生心理健康的数据仍然有限。本研究描述了2019冠状病毒病大流行期间印度尼西亚大学生的抑郁、焦虑和压力。本研究方法是描述性的,于2021年7月至8月在印度尼西亚的大学生中进行。抽样是通过自愿抽样收集完成的,共有258名回答者。研究工具为特征问卷和抑郁、焦虑、压力量表(DASS) 42,采用Google form的形式。使用Microsoft Excel进行数据分析。调查结果显示,调查对象的特征以年龄20 ~ 24岁(85.3%)、女性(64.7%)、爪哇地区(60.8%)、小学三年级(66.7%)、与父母同住(74.8%)、医学院(23.3%)为主。不抑郁(55.0%)或无压力(57.4%)的大学生多于抑郁或有压力的大学生。然而,焦虑的大学生比不焦虑的大学生多,占60.1%。从水平上看,大多数大学生有中度抑郁(12.8%)、重度焦虑(20.9%)和重度压力(13.6%)。这项研究的结论是,大多数大学生经历中度抑郁、非常严重的焦虑和严重的压力。在线教育的成功取决于几个因素,比如基本的技术技能和使用硬件和软件的能力,良好的自我激励,以及有利的学习环境。这个问题会对大学生的心理健康产生影响。TINGKAT DEPRESI, keecemasan, DAN STRES PADA MAHASISWA DI印度尼西亚SELAMA MASA COVID-19大流行COVID-19大流行Terdapat manfaat dan kendala pada pembelajaran胆子大。Kendala yang diasakan mahasiswa dapat berdampak pada kesehatan mental。数据显示,印度尼西亚的流感大流行是由流感病毒引起的。Penelitian ini bertujuan menggambarkan depression, keecemasan, dan强调pada mahasiswa di Indonesia selama masa COVID-19大流行。Metode penelitian adalah deskriptif yang dilakukan pada mahasiswa di印度尼西亚pada Juli hinga Agustus 2021。彭甘比兰抽样登甘卡拉抽样登甘jumlah回答了258个橘子。量表:抑郁、焦虑、压力量表(DASS)。数据分析用Microsoft Excel。Hasil penelitian karakteristik responden yang terbanyak, yitu usia padadrentang 20-24 tahun (85,3%), perempuan (64,7%), berasal dari Pulau爪哇(60,8),tingkat tiga (66,7%), tinggal bersama orangtua (74,8%), dan dari fakultas kedokteran(23,3%)。Lebih banyak mahasiswa yang潮汐洼地(55.0%);atau潮汐洼地(57.4%);daripada yang洼地;Namun, lebih banyak mahasiswa yang mengalami kecemasan daripada yang tidak cemas, yitu 60.1%。Berdasar atas tingkatannya, mahasiswa paling banyak mengalami depresi sedang (12.8%), kecemasan sangat berat (20.9%), dan stress berat(13.6%)。Simpulan penelitian ini adalah sebagian besar mahasiswa mengalami depresi sedang, keecemasan sangat berat, dan stress berat。Keberhasilan pendidikan胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大。Terkendalanya hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental mahasiswa。