{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA","authors":"Hanif Yogaswara Purnomo, Fara Azzahra","doi":"10.37089/JOFAR.VI0.108","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Daun alpukat mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang bermanfaat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari daun alpukat terhadap bakteri P. aeruginosa dan mengetahui potensi aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun alpukat dengan pembanding antibiotik siprofloksasin. \n Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran menggunakan 8 kelompok perlakuan, yaitu ektrak etanol daun alpukat konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% sebagai sampel uji, siprofloksasin konsentrasi 5µg/20µl sebagai kontrol positif, etanol 96% sebagai kontrol pelarut dan aqua proinjection sebagai kontrol negatif. Setiap perlakuan diinokulasikan dengan bakteri kemudian ditetesi ekstrak etanol daun alpukat, diinkubasi pada suhu 37 ℃ selama 24 jam, data yang diperoleh berupa zona hambat yang diukur dan dianalisa sensitivitasnya berdasarkan CLSI dengan pembanding siprofloksasin. \n Aktivitas antibakteri menunjukkan diameter zona hambat pada bakteri P. aeruginosa dalam konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% ekstrak daun alpukat sebesar 5,68±0,15mm; 6,16±0,03mm; 6,65mm±0,06; 7,55±0,20mm dan 6,41±0,06mm; berturut-turut dengan kategori resisten dan Siprofloksasin menunjukandiameter zona hambat 32,52±1,00mm dengan kategori sensitif menurut CLSI. Hasil zona hambat tersebut menunjukan adanya perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan ekstrak dan terhadap kontrol positif siprofloksasin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun alpukat memiliki aktivitas menghambat bakteri P. aeruginosa, namun potensinya tidak sebanding dengan siprofloksasin.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37089/JOFAR.VI0.108","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Daun alpukat mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang bermanfaat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari daun alpukat terhadap bakteri P. aeruginosa dan mengetahui potensi aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun alpukat dengan pembanding antibiotik siprofloksasin.
Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran menggunakan 8 kelompok perlakuan, yaitu ektrak etanol daun alpukat konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% sebagai sampel uji, siprofloksasin konsentrasi 5µg/20µl sebagai kontrol positif, etanol 96% sebagai kontrol pelarut dan aqua proinjection sebagai kontrol negatif. Setiap perlakuan diinokulasikan dengan bakteri kemudian ditetesi ekstrak etanol daun alpukat, diinkubasi pada suhu 37 ℃ selama 24 jam, data yang diperoleh berupa zona hambat yang diukur dan dianalisa sensitivitasnya berdasarkan CLSI dengan pembanding siprofloksasin.
Aktivitas antibakteri menunjukkan diameter zona hambat pada bakteri P. aeruginosa dalam konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% ekstrak daun alpukat sebesar 5,68±0,15mm; 6,16±0,03mm; 6,65mm±0,06; 7,55±0,20mm dan 6,41±0,06mm; berturut-turut dengan kategori resisten dan Siprofloksasin menunjukandiameter zona hambat 32,52±1,00mm dengan kategori sensitif menurut CLSI. Hasil zona hambat tersebut menunjukan adanya perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan ekstrak dan terhadap kontrol positif siprofloksasin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun alpukat memiliki aktivitas menghambat bakteri P. aeruginosa, namun potensinya tidak sebanding dengan siprofloksasin.