{"title":"Manajemen Pembelajaran Bahasa Inggris Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler untuk Mengembangkan Retorika Siswa Di SLTA","authors":"Faisal Abda’u, Iim Wasliman, Cahya Syaodih","doi":"10.29407/jse.v5i1.137","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data, menggali dan menganalisis tentang manajemen proses pembelajaran ekstrakurikuler bahasa Inggris untuk mengembangkan retorika siswa yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, masalah dan upaya perbaikannya. Penelitian ini dilaksanakan di SMA dan SMK Bani Masum kabupaten Subang dengan pendekatan kualitatif dan metode studi deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen proses pembelajaran melalui kegiatan ekstrakurikuler bahasa Inggris untuk meningkatkan retorika siswa yaitu: 1) Perencanaan telah dilaksanakan namun dalam merencanakan perencanaan ini dilakukan secara personal dan belum mengacu pada pedoman yang berlaku. 2) Pengorganisasian telah dilaksanakan dan diatur oleh guru walaupun dalam pengorganisasiannya masih belum sesuai pedoman tapi sudah mengarah pada pedoman yang berlaku. Dalam proses pembelajaran bahasa Inggris, memberikan porsi lebih dalam aspek berbicara merupakan pedoman yang benar namun dalam penelitian ini menunjukan hasil bahwa porsi untuk aspek berbicara masih sedikit. 3) Pelaksanaan telah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, namun masih ada rencana yang belum terlaksana dengan baik seperti tidak terealisasinya penggunaan metode, media dan kehadiran guru di kelas. 4) Evaluasi telah dilaksanakan namun sedikit umpan balik dalam proses pembelajaran selanjutnya. 5) masalah yang terjadi datang dari internal dan eksternal sekolah. 6) Upaya perbaikan telah dilaksanakan dengan baik salah satunya dengan mengikutsertakan guru dalam komunitas bahasa Inggris wilayah, sekolah memberikan upgrade kepada guru seperti pelatihan bahasa Inggris dan diberikan kewenangan untuk mengeksplorasi manajemen pembelajaran bahasa Inggris dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dampak implementasi dari manajemen pembelajaran ekstrakurikuler bahasa Inggris untuk mengembangkan retorika siswa yaitu terciptanya siswa yang mempunyai kemampuan aktif berbahasa dengan baik dan benar.","PeriodicalId":167089,"journal":{"name":"Jurnal Simki Economic","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Simki Economic","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29407/jse.v5i1.137","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data, menggali dan menganalisis tentang manajemen proses pembelajaran ekstrakurikuler bahasa Inggris untuk mengembangkan retorika siswa yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, masalah dan upaya perbaikannya. Penelitian ini dilaksanakan di SMA dan SMK Bani Masum kabupaten Subang dengan pendekatan kualitatif dan metode studi deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen proses pembelajaran melalui kegiatan ekstrakurikuler bahasa Inggris untuk meningkatkan retorika siswa yaitu: 1) Perencanaan telah dilaksanakan namun dalam merencanakan perencanaan ini dilakukan secara personal dan belum mengacu pada pedoman yang berlaku. 2) Pengorganisasian telah dilaksanakan dan diatur oleh guru walaupun dalam pengorganisasiannya masih belum sesuai pedoman tapi sudah mengarah pada pedoman yang berlaku. Dalam proses pembelajaran bahasa Inggris, memberikan porsi lebih dalam aspek berbicara merupakan pedoman yang benar namun dalam penelitian ini menunjukan hasil bahwa porsi untuk aspek berbicara masih sedikit. 3) Pelaksanaan telah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, namun masih ada rencana yang belum terlaksana dengan baik seperti tidak terealisasinya penggunaan metode, media dan kehadiran guru di kelas. 4) Evaluasi telah dilaksanakan namun sedikit umpan balik dalam proses pembelajaran selanjutnya. 5) masalah yang terjadi datang dari internal dan eksternal sekolah. 6) Upaya perbaikan telah dilaksanakan dengan baik salah satunya dengan mengikutsertakan guru dalam komunitas bahasa Inggris wilayah, sekolah memberikan upgrade kepada guru seperti pelatihan bahasa Inggris dan diberikan kewenangan untuk mengeksplorasi manajemen pembelajaran bahasa Inggris dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dampak implementasi dari manajemen pembelajaran ekstrakurikuler bahasa Inggris untuk mengembangkan retorika siswa yaitu terciptanya siswa yang mempunyai kemampuan aktif berbahasa dengan baik dan benar.