PERAN LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK ( Studi Kasus di SMA Negeri 3 Malang)

Subur Wijaya
{"title":"PERAN LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK ( Studi Kasus di SMA Negeri 3 Malang)","authors":"Subur Wijaya","doi":"10.32478/EVALUASI.V2I2.160","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Laboratorium Pendidikan selanjutnya disebut laboratorium, adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Jadi Laboratorium agama adalah suatu unit penunjang akademik yang di dalamnya terdapat alat peraga praktik keagamaan, mulai dari yang berbasis hard copy, e-book, software digital, dan lain-lain. Hal ini bertujuan agar pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah tidak hanya sekedar teori keagamaan saja dalam artian peserta didik hanya mampu mendengarkan akan tetapi lebih dari itu, para peserta didik diajak untuk mengeksploitasi dan mempraktikkan pengetahuan agama yang didapat melalui sarana media laboratorium agama.Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membetuk peserta didik agar menajdi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa  dan berakhlak  mulia.  Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan  dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual  ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya  bertujuan pada  optimalisasi berbagai potensi  yang dimiliki manusia  yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.Proses kegiatan belajar dan mengajar di laboratorium agama sedikit banyak dapat menciptakan atmosfir pembelajaran yang efektif, inovatif dan menyenangkan, berdasarkan pengamatan peneliti salah satu indikasinya adalah siswa dapat lebih aktif dalam menyimak pelajaran yang disampaikan. Dalam proses transfer of knowledge yang di lakukan di lab agama bisa dikatakan peserta didik dapat cepat menerima materi karena mereka bukan hanya dari sisi teori tetapi sedikit banyak mereka dapat mengapikasikannya langsung, dengan cara mempraktikan, berdiskusi, tanya jawab dan lain-lain.","PeriodicalId":218829,"journal":{"name":"Journal EVALUASI","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal EVALUASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32478/EVALUASI.V2I2.160","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Laboratorium Pendidikan selanjutnya disebut laboratorium, adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Jadi Laboratorium agama adalah suatu unit penunjang akademik yang di dalamnya terdapat alat peraga praktik keagamaan, mulai dari yang berbasis hard copy, e-book, software digital, dan lain-lain. Hal ini bertujuan agar pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah tidak hanya sekedar teori keagamaan saja dalam artian peserta didik hanya mampu mendengarkan akan tetapi lebih dari itu, para peserta didik diajak untuk mengeksploitasi dan mempraktikkan pengetahuan agama yang didapat melalui sarana media laboratorium agama.Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membetuk peserta didik agar menajdi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa  dan berakhlak  mulia.  Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan  dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual  ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya  bertujuan pada  optimalisasi berbagai potensi  yang dimiliki manusia  yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.Proses kegiatan belajar dan mengajar di laboratorium agama sedikit banyak dapat menciptakan atmosfir pembelajaran yang efektif, inovatif dan menyenangkan, berdasarkan pengamatan peneliti salah satu indikasinya adalah siswa dapat lebih aktif dalam menyimak pelajaran yang disampaikan. Dalam proses transfer of knowledge yang di lakukan di lab agama bisa dikatakan peserta didik dapat cepat menerima materi karena mereka bukan hanya dari sisi teori tetapi sedikit banyak mereka dapat mengapikasikannya langsung, dengan cara mempraktikan, berdiskusi, tanya jawab dan lain-lain.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
伊斯兰宗教教育实验室在塑造学习者人格方面的作用(SMA Negeri 3的案例研究)
《国家教育体系法》规定,教育是一种有意识的、有计划的学习环境,目的是让学习者积极发展自己获得宗教精神力量、自我控制、个性、智慧、高贵的道德和国家所需要的技能。接下来被称为教育实验室,实验室是教育机构的学术支持单位,关闭或打开房间,永久或移动时,活动的系统性管理范围内测试、校准和/或生产用设备和材料有限,根据特定的科学方法,以教育、研究和实施对社会的奉献。因此,宗教实验室是一个学术支持单位,其中包括一个基于硬拷贝、电子书、数字软件等的宗教实践。其目的是,在学校教授的伊斯兰宗教教育不仅是一种宗教理论,即学习者只能倾听,而且更重要的是,学习者被鼓励利用和实践通过宗教媒体实验室获得的宗教知识。宗教教育旨在提高精神潜力,并培养信徒对全能、高尚的上帝的信仰和信仰。高尚的道德规范包括道德、道德和道德作为宗教教育的体现。增加精神潜力包括观察、理解和灌输宗教价值观,以及在个人或集体社会生活中观察这些价值观。这种精神潜力的增加最终是为了优化人类的潜力,这些潜力的实践反映了他作为上帝造物的价值和尊严。根据研究人员的观察,在宗教实验室里进行学习和教学的过程,在一定程度上可以创造出一种有效、创新和愉快的学习氛围,这表明学生可以更积极地观看所进行的课程。在宗教实验室进行的知识转移过程中,学习者能够迅速接受材料,因为他们不仅从理论的角度来看,而且在某种程度上,他们可以通过实践、讨论、提问等来直接应用这些材料。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
MANAJEMEN PEMBIAYAAN OPERASIONAL BOARDING SCHOOL PUTRA DARUL HIKAM DAGO GIRI BANDUNG MANAJEMEN PONDOK PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS AGROBISNIS DI PONDOK PESANTREN DARUL AUFA Hambatan Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMAN 8 Rejang Lebong ANALISIS KOMITMEN PROFESIONAL GURU DI INDONESIA MENGGUNAKAN RASCH IMPLEMENTASI KURIKULUM DARURAT COVID-19
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1