{"title":"Confused Between Work Or Family?","authors":"Dyah Rachman Kuswartanti, Ninda Tri Anugerah","doi":"10.37278/jipsi.v4i2.545","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Terjadi pergeseran dari rumah tangga tradisional ke rumah tangga modern, menyebabkan banyak pasangan yang keduanya bekerja atau biasanya disebut dengan dual-earner family. Dual-earner family dimana pasangan suami maupun istri yang keduanya bekerja dan mendapatkan penghasilan. Dalam kondisi yang seperti ini, tidak jarang dari pasangan dual-earner family tidak tinggal serumah karena tuntutan dari pekerjaan. Mereka berkomitmen untuk menjalani hubungan pernikahan jarak-jauh. Hal ini tidaklah mudah untuk dijalani terutama bagi istri yang bekerja pula. Istri yang bekerja memiliki peran di kantor maupun di rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana work-family conflict yang terjadi pada istri yang menjalani dual-earner family dan Long Distance Marriage (LDM). Sampel penelitian ini adalah 26 istri yang bekerja yang menjalani pernikahan jarak jauh. Penelitian ini menggunakan skala work-family conflict yang diadaptasi dari Stephen & Sommer (1996) berdasarkan aspek work-family conflict menurut Greenhaus & Beutell (1985) yang terdiri dari 14 aitem dengan nilai reliabilitas sebesar 0.724. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa sebesar 34,62 % yang mengalami work-family conflict tinggi dimana mereka masih mengalami kesulitan dengan pola pernikahan dual-earner family dan LDM.","PeriodicalId":297238,"journal":{"name":"JIPSI : Jurnal Ilmiah Psikologi","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIPSI : Jurnal Ilmiah Psikologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37278/jipsi.v4i2.545","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Terjadi pergeseran dari rumah tangga tradisional ke rumah tangga modern, menyebabkan banyak pasangan yang keduanya bekerja atau biasanya disebut dengan dual-earner family. Dual-earner family dimana pasangan suami maupun istri yang keduanya bekerja dan mendapatkan penghasilan. Dalam kondisi yang seperti ini, tidak jarang dari pasangan dual-earner family tidak tinggal serumah karena tuntutan dari pekerjaan. Mereka berkomitmen untuk menjalani hubungan pernikahan jarak-jauh. Hal ini tidaklah mudah untuk dijalani terutama bagi istri yang bekerja pula. Istri yang bekerja memiliki peran di kantor maupun di rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana work-family conflict yang terjadi pada istri yang menjalani dual-earner family dan Long Distance Marriage (LDM). Sampel penelitian ini adalah 26 istri yang bekerja yang menjalani pernikahan jarak jauh. Penelitian ini menggunakan skala work-family conflict yang diadaptasi dari Stephen & Sommer (1996) berdasarkan aspek work-family conflict menurut Greenhaus & Beutell (1985) yang terdiri dari 14 aitem dengan nilai reliabilitas sebesar 0.724. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa sebesar 34,62 % yang mengalami work-family conflict tinggi dimana mereka masih mengalami kesulitan dengan pola pernikahan dual-earner family dan LDM.