Idealistuti Idealistuti, S. Suyatno, Mutatauwi’ah Mutatauwi’ah
{"title":"PENGARUH BERBAGAI FORMULASI SURIMI IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepsinus) TERHADAP KADAR PROTEIN DAN TEKSTUR PEMPEK","authors":"Idealistuti Idealistuti, S. Suyatno, Mutatauwi’ah Mutatauwi’ah","doi":"10.32502/jedb.v10i1.3643","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu komoditas ikan air tawar yang melimpah di Indonesia adalah lele Sangkuriang (Clarias gariepinus). Diversifikasi olahan ikan lele sangkuriang saat ini berkembang seiring dengan kenaikan produksinya. Ikan lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) berpotensi menjadi bahan baku surimi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai formulasi surimi ikan lele Sangkuriang (Clarias gariepsinus) terhadap kadar protein dan tekstur pempek yang dihasilkan, dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara Non Faktorial dengan satu perlakuan berbagai formulasi surimi ikan lele Sangkuriang (Clarias gariepsinus) yang terdiri dari enam faktor dan diulang sebanyak empat kali. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah untuk uji kimia yaitu kadar protein dan uji fisik meliputi tekstur (kekenyalan) dengan uji Texture Profile Analysis (TPA). Data uji kimia dan uji fisik dihitung menggunakan analisis keragaman Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial. Hasil pengamatan kadar protein pada berkisar antara 3,69% hingga 6,27%. Hasil pengamatan tekstur (tingkat kekenyalan) pada pempek berkisar antara 275,7gf sampai 1038,7gf. Kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan L6 (surimi ikan lele sangkuriang 1,50 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 6,27% dan kadar protein terendah pada perlakuan L1 (surimi ikan lele sangkuriang 0,25 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 3,69%. Tekstur (kekenyalan) pempek tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (surimi ikan lele sangkuriang 0,25 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 1038,7gf dan tekstur (kekenyalan) pempek terendah pada perlakuan L6 (surimi ikan lele sangkuriang 1,50 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 275,7gf.","PeriodicalId":390714,"journal":{"name":"Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan","volume":"197 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32502/jedb.v10i1.3643","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Salah satu komoditas ikan air tawar yang melimpah di Indonesia adalah lele Sangkuriang (Clarias gariepinus). Diversifikasi olahan ikan lele sangkuriang saat ini berkembang seiring dengan kenaikan produksinya. Ikan lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) berpotensi menjadi bahan baku surimi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai formulasi surimi ikan lele Sangkuriang (Clarias gariepsinus) terhadap kadar protein dan tekstur pempek yang dihasilkan, dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara Non Faktorial dengan satu perlakuan berbagai formulasi surimi ikan lele Sangkuriang (Clarias gariepsinus) yang terdiri dari enam faktor dan diulang sebanyak empat kali. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah untuk uji kimia yaitu kadar protein dan uji fisik meliputi tekstur (kekenyalan) dengan uji Texture Profile Analysis (TPA). Data uji kimia dan uji fisik dihitung menggunakan analisis keragaman Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial. Hasil pengamatan kadar protein pada berkisar antara 3,69% hingga 6,27%. Hasil pengamatan tekstur (tingkat kekenyalan) pada pempek berkisar antara 275,7gf sampai 1038,7gf. Kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan L6 (surimi ikan lele sangkuriang 1,50 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 6,27% dan kadar protein terendah pada perlakuan L1 (surimi ikan lele sangkuriang 0,25 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 3,69%. Tekstur (kekenyalan) pempek tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (surimi ikan lele sangkuriang 0,25 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 1038,7gf dan tekstur (kekenyalan) pempek terendah pada perlakuan L6 (surimi ikan lele sangkuriang 1,50 bagian dan tepung tapioka 1,00 bagian) dengan nilai rata-rata 275,7gf.