{"title":"Representasi Perempuan Jawa Dalam Novel Bumi Manusia Dan Pengakuan Pariyem","authors":"Indah Fadhilla, Anwar Ilma","doi":"10.30656/jika.v3i1.6257","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nMasalah: Di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem, terdapat penggambaran tokoh perempuan yang berada di bawah kuasa majikan. Meskipun memiliki kondisi yang sama, terdapat perbedaan representasi perempuan Jawa di dalam kedua karya tersebut. \nTujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi perempuan Jawa di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem. \nMetodologi: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi terhadap bagian-bagian di dalam teks untuk menemukan tanda-tanda semiotik di dalam teks. Kutipan tersebut dianalisis menggunakan teori representasi dari Stuart Hall. \nTemuan/Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gambaran perempuan Jawa di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem, khususnya yang digambarkan oleh perempuan Jawa yang berada di bawah kuasa majikan. Di dalam Pengakuan Pariyem, tokoh yang berada di dalam kuasa majikan adalah tokoh Pariyem, sedangkan di dalam Bumi Manusia adalah Nyai Ontosoroh. Tokoh Nyai Ontosoroh direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang mampu berbaur dengan budaya Eropa sedangkan tokoh Pariyem direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang masih menjunjung budaya lokal. Persamaan dari kedua tokoh ini adalah sama-sama direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang cerdas. \nJenis Penelitian: Kualitatif Deskriptif \nKata kunci Representasi, Perempuan Jawa, Bumi Manusia, Pengakuan Pariyem","PeriodicalId":373781,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30656/jika.v3i1.6257","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak
Masalah: Di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem, terdapat penggambaran tokoh perempuan yang berada di bawah kuasa majikan. Meskipun memiliki kondisi yang sama, terdapat perbedaan representasi perempuan Jawa di dalam kedua karya tersebut.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi perempuan Jawa di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem.
Metodologi: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi terhadap bagian-bagian di dalam teks untuk menemukan tanda-tanda semiotik di dalam teks. Kutipan tersebut dianalisis menggunakan teori representasi dari Stuart Hall.
Temuan/Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gambaran perempuan Jawa di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem, khususnya yang digambarkan oleh perempuan Jawa yang berada di bawah kuasa majikan. Di dalam Pengakuan Pariyem, tokoh yang berada di dalam kuasa majikan adalah tokoh Pariyem, sedangkan di dalam Bumi Manusia adalah Nyai Ontosoroh. Tokoh Nyai Ontosoroh direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang mampu berbaur dengan budaya Eropa sedangkan tokoh Pariyem direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang masih menjunjung budaya lokal. Persamaan dari kedua tokoh ini adalah sama-sama direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang cerdas.
Jenis Penelitian: Kualitatif Deskriptif
Kata kunci Representasi, Perempuan Jawa, Bumi Manusia, Pengakuan Pariyem