Fuqoha Fuqoha, Lalu Farhan Nugraha, Dina Auliana Soleha, Siti Kamila Khaerunnisa
Abstract Problems: Indonesia is stated by the constitution with the system of the Republic of Indonesia. However, the fulfillment of the conception of the State of law gave birth to many regulations regulating the objects of law that are the obligations of the subjects of law as the implementation of the modern legal State. Therefore, it is necessary to adjust between regulations to create a harmonization of legislation. Purposes : The research aims to analyze the policy of regulatory harmonization between the central government and local governments related to the framework of national interests and social welfare. Methodology : This research uses a normative juridical approach that perceives law as a norm, rule or principle to analyze data systematically with existing regulations. Results and Discussions : The government's efforts in harmonizing regulations are efforts to improve the quality of law by taking into account national goals and interests. The problem of regulatory harmonization lies in the relationship between the central government and local governments, where it is necessary to adjust and evaluate laws and regulations according to the hierarchy of laws and regulations in Indonesia. Therefore, any regulation must adjust and be deemed invalid if new legislation is enacted and the regulation remains in effect as long as it does not conflict with the higher regulations.
{"title":"Harmonisasi Regulasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diantara Kesejahteraan Sosial dan Kepentingan Nasional","authors":"Fuqoha Fuqoha, Lalu Farhan Nugraha, Dina Auliana Soleha, Siti Kamila Khaerunnisa","doi":"10.30656/jika.v3i1.6289","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/jika.v3i1.6289","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Problems: Indonesia is stated by the constitution with the system of the Republic of Indonesia. However, the fulfillment of the conception of the State of law gave birth to many regulations regulating the objects of law that are the obligations of the subjects of law as the implementation of the modern legal State. Therefore, it is necessary to adjust between regulations to create a harmonization of legislation. \u0000Purposes : The research aims to analyze the policy of regulatory harmonization between the central government and local governments related to the framework of national interests and social welfare. \u0000Methodology : This research uses a normative juridical approach that perceives law as a norm, rule or principle to analyze data systematically with existing regulations. \u0000Results and Discussions : The government's efforts in harmonizing regulations are efforts to improve the quality of law by taking into account national goals and interests. The problem of regulatory harmonization lies in the relationship between the central government and local governments, where it is necessary to adjust and evaluate laws and regulations according to the hierarchy of laws and regulations in Indonesia. Therefore, any regulation must adjust and be deemed invalid if new legislation is enacted and the regulation remains in effect as long as it does not conflict with the higher regulations.","PeriodicalId":373781,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","volume":"132 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128304558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah: Penelitian saat ini, banyak berfokus pada limbah batik, pemasaran batik, pewarna batik dan pembelajaran membatik. Sidikit sekali yang membahas terkait peran pengrajin batik yang sebenarnya merupakan tokoh utama terciptanya batik di Indonesia. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dari generasi milenial terhadap kreativitas, seni dan tradisi membatik yang berada di sanggar batik cikadu Tanjung Lesung. Metodologi: Penelitian ini menggunakan kualitatif. Data diambil melalui wawancara kepada 28 pengrajin batik yang terdiri dari 16 orang generasi milenial, 9 orang generasi z dan 3 orang generasi x yang berada di sanggar batik cikadu Tanjung Lesung. Seluruh data yang diambildihasilkan telah dilakukan triangulasi data untuk mengujikeabsahannya melalui wawancara dan observasi kepada pengelola, masyarakat sekitar dan reseler batik. Temuan/Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa generasi milenial di Sanggar Batik Cikadu memegang kendali terhadap kercapainya target produksi batik. Selain itu, generasi ini juga tersebar diberbagai bidang seperi; pecanting pewarna, pengecap dan pembuat motif. Hal tersebut dikarenakan generasi ini sangat fleksibel, kreatif dan melek teknologi. Kata kunci: Batik, pengrajin atik, generasi milenial
{"title":"The Peran Generasi Millennial Terhadap Kreativitas Seni Dan Tradisi Membatik Di Sanggar Batik Cikadu Tanjung Lesung","authors":"M. Mahfudz, Kholid Suhaemi","doi":"10.30656/jika.v2i2.6290","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/jika.v2i2.6290","url":null,"abstract":"Masalah: Penelitian saat ini, banyak berfokus pada limbah batik, pemasaran batik, pewarna batik dan pembelajaran membatik. Sidikit sekali yang membahas terkait peran pengrajin batik yang sebenarnya merupakan tokoh utama terciptanya batik di Indonesia. \u0000Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dari generasi milenial terhadap kreativitas, seni dan tradisi membatik yang berada di sanggar batik cikadu Tanjung Lesung. \u0000Metodologi: Penelitian ini menggunakan kualitatif. Data diambil melalui wawancara kepada 28 pengrajin batik yang terdiri dari 16 orang generasi milenial, 9 orang generasi z dan 3 orang generasi x yang berada di sanggar batik cikadu Tanjung Lesung. Seluruh data yang diambildihasilkan telah dilakukan triangulasi data untuk mengujikeabsahannya melalui wawancara dan observasi kepada pengelola, masyarakat sekitar dan reseler batik. \u0000Temuan/Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa generasi milenial di Sanggar Batik Cikadu memegang kendali terhadap kercapainya target produksi batik. Selain itu, generasi ini juga tersebar diberbagai bidang seperi; pecanting pewarna, pengecap dan pembuat motif. Hal tersebut dikarenakan generasi ini sangat fleksibel, kreatif dan melek teknologi. \u0000Kata kunci: Batik, pengrajin atik, generasi milenial","PeriodicalId":373781,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130192256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah: Indonesia adalah Negara yang multicultural, setiap golongan masyarakat memiliki latar belakang, sudut pandang dan pemikiran yang berbeda-beda yang menyebabkan berbagai permasalahan seperti toleransi, radikalisme dan lain-lainya dari berbagai permasalahan tersebut penelti merangkum ke dalam Nasionalisme. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan Mahasiswa di JABODETABEK dan Bandung mengenai Wawasan Kebangsaan dan Toleransi Terhadap Radikalisme Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deksriptif, pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui google form untuk mempermudah akses penyebaran, dengan menggunakan teknik sampel Random sampling. Penelitian ini menggunakan uji analisis regresi berganda untuk menguji secara simultan dan parsial variabel X1 (Wawasan Kebangsaan) dan X2 (Toleransi) terhadap Y (Radikalisme) Temuan/Hasil Penelitian: Hasil pengolahan data menggunakan analisis statistik deskriptif memperoleh hasil uji T membuktikan bahwa Variabel X1 secara parsial berpengaruh terhadap Variabel Y dengan nilai sebesar 2,265, sedangkan hasil uji T membuktikan bahwa variabel X2 secara parsial berpengaruh terhadap Y dengan nilai sebesar 1,158 dan uji F membuktikan bahwa berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap variabel Y dengan koefisien determinasi sebesar 0,510 sedangkan sisanya sebesar 0,490 dipengaruhi oleh faktor lainnya. Jenis penelitian: Kuantitatif Deskriptif Kata kunci : Analisis Regresi Berganda, Persepsi, Radikalisme, Toleransi, Wawasan Kebangsaan
{"title":"Persepsi Mahasiwa Mengenai Wawasan Kebangsaan Dan Toleransi Terhadap Radikalisme Di Jabodetabek Dan Bandung","authors":"Yasyfa Fitri Nandasari, Dita Isnata, M. Irvan","doi":"10.30656/jika.v3i1.5995","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/jika.v3i1.5995","url":null,"abstract":"Masalah: Indonesia adalah Negara yang multicultural, setiap golongan masyarakat memiliki latar belakang, sudut pandang dan pemikiran yang berbeda-beda yang menyebabkan berbagai permasalahan seperti toleransi, radikalisme dan lain-lainya dari berbagai permasalahan tersebut penelti merangkum ke dalam Nasionalisme. \u0000Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan Mahasiswa di JABODETABEK dan Bandung mengenai Wawasan Kebangsaan dan Toleransi Terhadap Radikalisme \u0000Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deksriptif, pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui google form untuk mempermudah akses penyebaran, dengan menggunakan teknik sampel Random sampling. Penelitian ini menggunakan uji analisis regresi berganda untuk menguji secara simultan dan parsial variabel X1 (Wawasan Kebangsaan) dan X2 (Toleransi) terhadap Y (Radikalisme) \u0000Temuan/Hasil Penelitian: Hasil pengolahan data menggunakan analisis statistik deskriptif memperoleh hasil uji T membuktikan bahwa Variabel X1 secara parsial berpengaruh terhadap Variabel Y dengan nilai sebesar 2,265, sedangkan hasil uji T membuktikan bahwa variabel X2 secara parsial berpengaruh terhadap Y dengan nilai sebesar 1,158 dan uji F membuktikan bahwa berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap variabel Y dengan koefisien determinasi sebesar 0,510 sedangkan sisanya sebesar 0,490 dipengaruhi oleh faktor lainnya. \u0000 Jenis penelitian: Kuantitatif Deskriptif \u0000Kata kunci : Analisis Regresi Berganda, Persepsi, Radikalisme, Toleransi, Wawasan Kebangsaan","PeriodicalId":373781,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128684851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah: Salah satu masalah yang biasa terjadi pada lantai produksi terkait tentang keterlambatan penyelesaian produksi di PT. Sinar Semesta. Perusahaan melakukan produksi berdasarkan FCFS (First Come First Serve), dimana pesanan akan dikerjakan urut sesuai tanggal pesanan. Hal ini menyebabkan total waktu penyelesaian suatu produk akan lebih lama, sehingga untuk mempertahankan ketepatan penyelesaian pesanan maka diperlukan penjadwalan agar dapat meminimalkan Makespan (total waktu penyelesaian). Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk meminimalkan total waktu penyelesaian setiap Job sehingga terjadi penurunan Makespan dengan urutan Job yang telah diurutkan sesuai dengan tingkat total waktu penyelesaian yang lebih optimal. Metodologi: Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Nawaz Enscore Ham (NEH) dengan pendekatan LPT (Longest Processing Time) dan SPT (Shortest Processing Time). Temuan/Hasil Penelitian: Berdasarkan penelitian yang dilakukan di departemen Produksi dengan menggunakan metode existing perusahaan yaitu FCFS didapatkan hasil Makespan sebesar 298,22 jam pada 5 Job di bulan Oktober 2022 dengan urutan 1-2-3-4-5. Sedangkan dengan menggunakan pendekatan LPT dan SPT didapatkan urutan Job 3-2-1-4-5 dengan Makespan sebesar 295,06 jam Hal ini menunjukan metode NEH pendekatan LPT dan SPT terjadi penurunan Makespan sebesar 3,16 jam sedangkan untuk hasil Efficiency Index 1,011 dan Relative Error dengan nilai 1,06%. Maka penggunaan metode NEH lebih baik daripada menggunakan FCFS. Jenis penelitian: Penelitian Lapangan Kata kunci Total Waktu Penyelesaian; NEH; Waktu Proses Terlama; Waktu Proses Tersingkat
{"title":"Optimasi Sistem Penjadwalan Produksi Dengan Metode Nawaz Enscore Ham (NEH) Pada PT Sinar Semesta","authors":"Nino Kurniawan, Suseno Suseno","doi":"10.30656/jika.v3i1.6001","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/jika.v3i1.6001","url":null,"abstract":"Masalah: Salah satu masalah yang biasa terjadi pada lantai produksi terkait tentang keterlambatan penyelesaian produksi di PT. Sinar Semesta. Perusahaan melakukan produksi berdasarkan FCFS (First Come First Serve), dimana pesanan akan dikerjakan urut sesuai tanggal pesanan. Hal ini menyebabkan total waktu penyelesaian suatu produk akan lebih lama, sehingga untuk mempertahankan ketepatan penyelesaian pesanan maka diperlukan penjadwalan agar dapat meminimalkan Makespan (total waktu penyelesaian). \u0000Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk meminimalkan total waktu penyelesaian setiap Job sehingga terjadi penurunan Makespan dengan urutan Job yang telah diurutkan sesuai dengan tingkat total waktu penyelesaian yang lebih optimal. \u0000Metodologi: Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Nawaz Enscore Ham (NEH) dengan pendekatan LPT (Longest Processing Time) dan SPT (Shortest Processing Time). \u0000Temuan/Hasil Penelitian: Berdasarkan penelitian yang dilakukan di departemen Produksi dengan menggunakan metode existing perusahaan yaitu FCFS didapatkan hasil Makespan sebesar 298,22 jam pada 5 Job di bulan Oktober 2022 dengan urutan 1-2-3-4-5. Sedangkan dengan menggunakan pendekatan LPT dan SPT didapatkan urutan Job 3-2-1-4-5 dengan Makespan sebesar 295,06 jam Hal ini menunjukan metode NEH pendekatan LPT dan SPT terjadi penurunan Makespan sebesar 3,16 jam sedangkan untuk hasil Efficiency Index 1,011 dan Relative Error dengan nilai 1,06%. Maka penggunaan metode NEH lebih baik daripada menggunakan FCFS. \u0000Jenis penelitian: Penelitian Lapangan \u0000Kata kunci Total Waktu Penyelesaian; NEH; Waktu Proses Terlama; Waktu Proses Tersingkat","PeriodicalId":373781,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","volume":"544 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132731695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Djoni Gunanto, M. Sahrul, Kata Kunci, Politisasi, Kepala Desa, Penundaan Pemilu
Problem: The Village Head is the head of the village government organization who has a strategic position and has broad responsibilities. Apdesi's presence in public coincided with the discourse on extending the President's term of office which resurfaced after several political parties in the Government's coalition, namely Golkar, PKB, and PAN conveyed to the public about extending the President's term of office. The postponement of the election was then rolled back with the support of village heads throughout Indonesia. This was conveyed by the Chairperson of Apdesi Surtawijaya who said the declaration would be made per region from Sabang to Merauke. He said the movement would start with the installation of a banner supporting Jokowi for 3 periods. Purpose : To analyze the politicization of village heads in the discourse on postponing elections Methodology: using filter review by understanding and analyzing academic texts, journals and the results of scientific seminars. Findings : The village head in the world of politics causes a lot of debate. The demand for the Village Head to be neutral in political parties began to resonate. The first declaration violated the Village Law. Second, violating political ethics for stealing the start of the campaign. what was done by the village head in the APDESI Silatnas became part of a political campaign or activity, not as an aspiration with the result of a conclusion Politicization of the village head's bureaucracy in the form of Jokowi's declaration of 3 periods in the election which was wrapped in the postponement of the election for various justification reasons has its own meaning for the community because it exists to perpetuate power Paper Type: Literature Review
{"title":"Politisasi Kepala Desa (Studi Analisis Wacana Penundaan Pemilu)","authors":"Djoni Gunanto, M. Sahrul, Kata Kunci, Politisasi, Kepala Desa, Penundaan Pemilu","doi":"10.30656/jika.v3i1.6081","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/jika.v3i1.6081","url":null,"abstract":"Problem: The Village Head is the head of the village government organization who has a strategic position and has broad responsibilities. Apdesi's presence in public coincided with the discourse on extending the President's term of office which resurfaced after several political parties in the Government's coalition, namely Golkar, PKB, and PAN conveyed to the public about extending the President's term of office. The postponement of the election was then rolled back with the support of village heads throughout Indonesia. This was conveyed by the Chairperson of Apdesi Surtawijaya who said the declaration would be made per region from Sabang to Merauke. He said the movement would start with the installation of a banner supporting Jokowi for 3 periods. \u0000Purpose : To analyze the politicization of village heads in the discourse on postponing elections \u0000Methodology: using filter review by understanding and analyzing academic texts, journals and the results of scientific seminars. \u0000Findings : The village head in the world of politics causes a lot of debate. The demand for the Village Head to be neutral in political parties began to resonate. The first declaration violated the Village Law. Second, violating political ethics for stealing the start of the campaign. what was done by the village head in the APDESI Silatnas became part of a political campaign or activity, not as an aspiration with the result of a conclusion Politicization of the village head's bureaucracy in the form of Jokowi's declaration of 3 periods in the election which was wrapped in the postponement of the election for various justification reasons has its own meaning for the community because it exists to perpetuate power \u0000Paper Type: Literature Review","PeriodicalId":373781,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130381537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Masalah: Di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem, terdapat penggambaran tokoh perempuan yang berada di bawah kuasa majikan. Meskipun memiliki kondisi yang sama, terdapat perbedaan representasi perempuan Jawa di dalam kedua karya tersebut. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi perempuan Jawa di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem. Metodologi: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi terhadap bagian-bagian di dalam teks untuk menemukan tanda-tanda semiotik di dalam teks. Kutipan tersebut dianalisis menggunakan teori representasi dari Stuart Hall. Temuan/Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gambaran perempuan Jawa di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem, khususnya yang digambarkan oleh perempuan Jawa yang berada di bawah kuasa majikan. Di dalam Pengakuan Pariyem, tokoh yang berada di dalam kuasa majikan adalah tokoh Pariyem, sedangkan di dalam Bumi Manusia adalah Nyai Ontosoroh. Tokoh Nyai Ontosoroh direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang mampu berbaur dengan budaya Eropa sedangkan tokoh Pariyem direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang masih menjunjung budaya lokal. Persamaan dari kedua tokoh ini adalah sama-sama direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang cerdas. Jenis Penelitian: Kualitatif Deskriptif Kata kunci Representasi, Perempuan Jawa, Bumi Manusia, Pengakuan Pariyem
{"title":"Representasi Perempuan Jawa Dalam Novel Bumi Manusia Dan Pengakuan Pariyem","authors":"Indah Fadhilla, Anwar Ilma","doi":"10.30656/jika.v3i1.6257","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/jika.v3i1.6257","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Masalah: Di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem, terdapat penggambaran tokoh perempuan yang berada di bawah kuasa majikan. Meskipun memiliki kondisi yang sama, terdapat perbedaan representasi perempuan Jawa di dalam kedua karya tersebut. \u0000Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi perempuan Jawa di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem. \u0000Metodologi: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi terhadap bagian-bagian di dalam teks untuk menemukan tanda-tanda semiotik di dalam teks. Kutipan tersebut dianalisis menggunakan teori representasi dari Stuart Hall. \u0000Temuan/Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gambaran perempuan Jawa di dalam Bumi Manusia dan Pengakuan Pariyem, khususnya yang digambarkan oleh perempuan Jawa yang berada di bawah kuasa majikan. Di dalam Pengakuan Pariyem, tokoh yang berada di dalam kuasa majikan adalah tokoh Pariyem, sedangkan di dalam Bumi Manusia adalah Nyai Ontosoroh. Tokoh Nyai Ontosoroh direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang mampu berbaur dengan budaya Eropa sedangkan tokoh Pariyem direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang masih menjunjung budaya lokal. Persamaan dari kedua tokoh ini adalah sama-sama direpresentasikan sebagai perempuan Jawa yang cerdas. \u0000Jenis Penelitian: Kualitatif Deskriptif \u0000Kata kunci Representasi, Perempuan Jawa, Bumi Manusia, Pengakuan Pariyem","PeriodicalId":373781,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122206514","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Virna Agustina, T. Tiara, Andi Hidayat, Baizurah Abda Sabilah, I. Imra
Abstrak Masalah: Potensi perikanan yang banyak dijumpai di perairan kota Tarakan adalah rumput laut Eucheuma cottonii. Jenis rumput laut tersebut merupakan salah satu potensi sumber daya peikanan yang bernilai ekonomis tinggi. Rumput Laut E cottonii hanya dijual dalam bentuk kering dan pengolahan pangan, sehingga perlunya diversifikasi produk non pangan yang dapat meningkatkan nilai jual lebih tinggi. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui formulasi dan karakteristik lip balm dari rumput laut Eucheuma cottonii. Metodologi: Penelitian dilakukan dengan dua tahapan, tahap pertama adalah formulasi dan penyediaan sediaan lip balm dan tahap kedua adalah karakterisasi formulasi lip balm. Karakterisasi meliputi uji oles, pengamatan organoleptik, pengujian homogenitas, pengujian pH, pengamatan stabilitas dan titik lebur. Temuan/Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan pengukuran pH sediaan lip balm rumput laut tiap formula yaitu 7,46 - 8,85. Berdasarkan hasil pengujian homogenitas formula P1 memperlihatkan adanya butiran kasar, sediaan formula P2 memperlihatkannya sedang dan sediaan formula P3 memperlihatkan butiran sangat halus. Berdasarkan hasil pengujian stabilitas terhadap masing – masing sediaan menunjukkan bahwa pada hari ke 0 dan 7 tetap stabil. Namun, warna mengalami kepudaran dalam penyimpanan selama 14 dan 21 hari pengamatan pada suhu kamar. Uji lebur sediaan P1 menit ke 24, P2 menit ke 27 dan P3 menit ke 20. Jenis penelitian: Riset eksata Kata kunci Eucheuma cottonii; Pelembab bibir; Rumput laut
{"title":"The Formulasi Lip Balm Dari Kandungan Minyak Rumput Laut Eucheuma Cottoni","authors":"Virna Agustina, T. Tiara, Andi Hidayat, Baizurah Abda Sabilah, I. Imra","doi":"10.30656/jika.v3i1.6176","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/jika.v3i1.6176","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Masalah: \u0000Potensi perikanan yang banyak dijumpai di perairan kota Tarakan adalah rumput laut Eucheuma cottonii. Jenis rumput laut tersebut merupakan salah satu potensi sumber daya peikanan yang bernilai ekonomis tinggi. Rumput Laut E cottonii hanya dijual dalam bentuk kering dan pengolahan pangan, sehingga perlunya diversifikasi produk non pangan yang dapat meningkatkan nilai jual lebih tinggi. \u0000Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui formulasi dan karakteristik lip balm dari rumput laut Eucheuma cottonii. \u0000Metodologi: Penelitian dilakukan dengan dua tahapan, tahap pertama adalah formulasi dan penyediaan sediaan lip balm dan tahap kedua adalah karakterisasi formulasi lip balm. Karakterisasi meliputi uji oles, pengamatan organoleptik, pengujian homogenitas, pengujian pH, pengamatan stabilitas dan titik lebur. \u0000Temuan/Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan pengukuran pH sediaan lip balm rumput laut tiap formula yaitu 7,46 - 8,85. Berdasarkan hasil pengujian homogenitas formula P1 memperlihatkan adanya butiran kasar, sediaan formula P2 memperlihatkannya sedang dan sediaan formula P3 memperlihatkan butiran sangat halus. Berdasarkan hasil pengujian stabilitas terhadap masing – masing sediaan menunjukkan bahwa pada hari ke 0 dan 7 tetap stabil. Namun, warna mengalami kepudaran dalam penyimpanan selama 14 dan 21 hari pengamatan pada suhu kamar. Uji lebur sediaan P1 menit ke 24, P2 menit ke 27 dan P3 menit ke 20. \u0000 Jenis penelitian: Riset eksata \u0000Kata kunci Eucheuma cottonii; Pelembab bibir; Rumput laut","PeriodicalId":373781,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","volume":"56 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114037827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Masalah: PT. Djohartex adalah perusahaan pengolahan benang menjadi kain gray atau tekstil. Pada bulan September 2022 didapatkan jumlah produksi sebanyak 1.792.208 yard dengan jumlah cacat produk sebanyak 309.747 yard atau 17,28%. dalam implementasinya, jumlah cacat melebihi batas toleransi produk cacat yang ditentukan. Bagian produksi dan quality control berusaha menekan pada cacat tertentu, jumlah jenis cacat lain meningkat. Hal ini menyebabkan kualitas menjadi permasalahan berlarut-larut yang tidak segera terselesaikan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meminimasi cacat produk. Metodologi: Salah satu metode yang digunakan untuk meminimasi produk cacat adalah metode Lean Six Sigma. Lean Six Sigma lebih difokuskan kepada perbaikan proses dengan menggunakan data yang diperoleh kemudian diolah sesuai dengan langkah-langkah DMAIC, kemudian akan didapatkan masalah pada system kerja perusahaan, sehingga dapat diidentifikasi permasalahan serta penyebab masalah, dan segera diambil tindakan perbaikan. Temuan/Hasil Penelitian: Pada bulan September 2022 didapat jenis cacat paling banyak adalah rapat/renggang sebanyak 88.502 dengan presentasi sebesar 31,44% dan yang paling sedikit adalah netting sebanyak 0 dengan presentasi sebesar 0% dari keseluruhan jenis defect. Faktor penyebab terjadinya cacat ada 5 faktor penyebab Manusia, Mesin, Metode, Material, Lingkungan. Perbaikan dapat diusulkan menggunakan metode 5W+1H dan metode Poka Yoke. perbaikan harus dilakukan, dengan melakukan penjadwalan ulang dalam pengecekan mesin dan proses produksi, memberikan pengarahan standarisasri mesin, memberikan edukasi kepada operator produksi untuk lebih mengutamakan kualitas kain yaitu menguraung faktor penyebab defect, dan melakukan perbaikan pada ruang kerja agar dapat mengurangi dampak kebisingan, kotor, kurangnya pencahayaan dan panas ruangan. Jenis penelitian: pengendalian kualitas produk. Kata kunci DMAIC, Lean Six Sigma, dan Pengendalian Kualitas
抽象问题:PT. Djohartex是一家将纱线加工成灰色或纺织品的公司。到2022年9月,生产总值为1792208码,产品缺陷为309,747码,17.28%。在实现中,缺陷的数量超过了残疾产品的耐受性。生产和质量控制部分试图抑制某些缺陷,另一种缺陷的数量增加。这导致质量成为一个长期未解决的问题。目的:本研究旨在将产品缺陷最小化。方法:用于最小化产品缺陷的一种方法是精益Six Sigma方法。精益Six Sigma更专注于进程修复,使用现有的数据,然后根据DMAIC的步骤进行处理,然后将在公司的工作系统中发现问题,从而确定问题及其原因,并立即采取补救措施。发现/研究结果:到2022年9月,最常见的缺陷是88,502次会议,演示时间为1.44%,最少是netting 0,结果是整体缺陷的0%。导致这种缺陷的因素有五个因素导致人、机器、方法、物质、环境。可以使用5W+1H和Poka Yoke法提出改进。必须重新安排引擎检查和生产过程,给生产人员指明引擎的方向,教育生产人员,使他们更重视织物的质量,消除缺陷因素,并在工作空间进行维修,以减少噪音、肮脏、缺乏光线和热量的影响。研究类型:产品质量控制。DMAIC关键字,Lean Six Sigma和质量控制
{"title":"Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Lean Six SIgma Pada PT. Djohartex","authors":"Dharu Arhamar Ridho, Suseno Suseno","doi":"10.30656/jika.v2i2.6009","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/jika.v2i2.6009","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Masalah: PT. Djohartex adalah perusahaan pengolahan benang menjadi kain gray atau tekstil. Pada bulan September 2022 didapatkan jumlah produksi sebanyak 1.792.208 yard dengan jumlah cacat produk sebanyak 309.747 yard atau 17,28%. dalam implementasinya, jumlah cacat melebihi batas toleransi produk cacat yang ditentukan. Bagian produksi dan quality control berusaha menekan pada cacat tertentu, jumlah jenis cacat lain meningkat. Hal ini menyebabkan kualitas menjadi permasalahan berlarut-larut yang tidak segera terselesaikan. \u0000Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meminimasi cacat produk. \u0000Metodologi: Salah satu metode yang digunakan untuk meminimasi produk cacat adalah metode Lean Six Sigma. Lean Six Sigma lebih difokuskan kepada perbaikan proses dengan menggunakan data yang diperoleh kemudian diolah sesuai dengan langkah-langkah DMAIC, kemudian akan didapatkan masalah pada system kerja perusahaan, sehingga dapat diidentifikasi permasalahan serta penyebab masalah, dan segera diambil tindakan perbaikan. \u0000Temuan/Hasil Penelitian: Pada bulan September 2022 didapat jenis cacat paling banyak adalah rapat/renggang sebanyak 88.502 dengan presentasi sebesar 31,44% dan yang paling sedikit adalah netting sebanyak 0 dengan presentasi sebesar 0% dari keseluruhan jenis defect. Faktor penyebab terjadinya cacat ada 5 faktor penyebab Manusia, Mesin, Metode, Material, Lingkungan. Perbaikan dapat diusulkan menggunakan metode 5W+1H dan metode Poka Yoke. perbaikan harus dilakukan, dengan melakukan penjadwalan ulang dalam pengecekan mesin dan proses produksi, memberikan pengarahan standarisasri mesin, memberikan edukasi kepada operator produksi untuk lebih mengutamakan kualitas kain yaitu menguraung faktor penyebab defect, dan melakukan perbaikan pada ruang kerja agar dapat mengurangi dampak kebisingan, kotor, kurangnya pencahayaan dan panas ruangan. \u0000Jenis penelitian: pengendalian kualitas produk. \u0000Kata kunci DMAIC, Lean Six Sigma, dan Pengendalian Kualitas","PeriodicalId":373781,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","volume":"154 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115261383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah: Mesin yang dipergunakan dalam memproduksi Beton tersebut yakni mesin las, mesin mixer beton, mesin spinning, dan mesin hopper mobile. Mesin batching mixer adalah yang paling berpengaruh dari semua mesin di area produksi. Mesin mixer batching digunakan untuk kegiatan penyampuran bahan baku pasir, koral, dan semen. Permasalahan sering terjadi pada mesin mixer batching karena sering terjadi beberapa kendala atau kerusakan mesin. Mixer batching yang sering terjadi kerusakan, mixer batching ialah bagian ujung dari mesin batching plant yang berguna sebagai mesin untuk mengaduk dan mencampur bahan baku beton. Pada mesin mixer batching sering mengalami downtime dan breakdown sebesar 865 menit dan breakdown sebesar 265 menit dalam 9 bulan pada bulan Januari sampai September tahun 2022. Tujuan: Penelitian ini dilakukan guna mencari tahu berbagai faktor mesin mixer batching mogok dan mengalami downtime dan Melakukan analisis tingkat efektifitas pemakaian mesin menggunakan metode Overall Equipment Evectiveness (OEE). Metodologi: Melalui penelitian lapangan, metode analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Temuan/Hasil Penelitian: Penyebab tingginya nilai downtime yang menyebabkan rendahnya nilai overall equipment effectiveness yaitu sebesar 82%, perlu dilakukan pelatihan operator perihal mesin yang ditangani, meningkatkan intensitas perawatan pada mesin Batching Plant dikarenakan jam kerja mesin Batching Plant yang tinggi sebesar 90%, meneyebabkan rendahnya nilai Performance Rate yaitu sebesar 88% selama Sembilan bulan pada bulan Januari – September 2022, rendah nya nilai Performace Rate adalah penyebab utama nilai OEE pada mesin Batching Plant mendapatkan nilai rata – rata sebesar 82%.
{"title":"Analisis Total Productive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Pada Mesin Mixing Batching Di PT. Wijaya Karya Beton Tbk Boyolali","authors":"Sayid Muhammad Muhajir, Ferida Yuamita","doi":"10.30656/jika.v3i1.6048","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/jika.v3i1.6048","url":null,"abstract":"Masalah: Mesin yang dipergunakan dalam memproduksi Beton tersebut yakni mesin las, mesin mixer beton, mesin spinning, dan mesin hopper mobile. Mesin batching mixer adalah yang paling berpengaruh dari semua mesin di area produksi. Mesin mixer batching digunakan untuk kegiatan penyampuran bahan baku pasir, koral, dan semen. \u0000Permasalahan sering terjadi pada mesin mixer batching karena sering terjadi beberapa kendala atau kerusakan mesin. Mixer batching yang sering terjadi kerusakan, mixer batching ialah bagian ujung dari mesin batching plant yang berguna sebagai mesin untuk mengaduk dan mencampur bahan baku beton. Pada mesin mixer batching sering mengalami downtime dan breakdown sebesar 865 menit dan breakdown sebesar 265 menit dalam 9 bulan pada bulan Januari sampai September tahun 2022. \u0000Tujuan: Penelitian ini dilakukan guna mencari tahu berbagai faktor mesin mixer batching mogok dan mengalami downtime dan Melakukan analisis tingkat efektifitas pemakaian mesin menggunakan metode Overall Equipment Evectiveness (OEE). \u0000Metodologi: Melalui penelitian lapangan, metode analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini. \u0000Temuan/Hasil Penelitian: Penyebab tingginya nilai downtime yang menyebabkan rendahnya nilai overall equipment effectiveness yaitu sebesar 82%, perlu dilakukan pelatihan operator perihal mesin yang ditangani, meningkatkan intensitas perawatan pada mesin Batching Plant dikarenakan jam kerja mesin Batching Plant yang tinggi sebesar 90%, meneyebabkan rendahnya nilai Performance Rate yaitu sebesar 88% selama Sembilan bulan pada bulan Januari – September 2022, rendah nya nilai Performace Rate adalah penyebab utama nilai OEE pada mesin Batching Plant mendapatkan nilai rata – rata sebesar 82%.","PeriodicalId":373781,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122079724","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah: Perusahaan PT. Djohartex bergerak di bidang produksi kain grey, pada bulan September 2022 jumlah produksi yang dihasilkan 1.792.208-yard dengan kecacatan sebanyak 484.180-yard atau 27,015%. Permasalahan pada perusahaan yaitu terdapat kecacatan pada kain grey yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakto-faktor penyebab kecacatan dan mengetahui jenis cacat yang paling tinggi. Metodologi: Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Seven New Quality Tools digunakan sebagai metode untuk memperbaiki kekurangan Seven Basic Quality Tools. New Seven Tools merupakan peralatan untuk memetakan permasalahan secara terperinci untuk membantu pengambilan keputusan. New Seven Tools of Quality yang mencakup Activity Network Diagram, Affinity Diagram, Interrelationship Diagram, Tree Diagram, Matrix Diagram, Matrix Data Analysis dan Process Decision Program Chart (PDPC). Jenis defect paling banyak adalah jenis rapat/renggang sebanyak 88502, diikuti dengan jenis defect pakan kendor dengan total defect 42624, baar dengan total defect 43657, temple mark dengan total defect 28689, read mark dengan total defect 350895, pakan tak sampai dengan total defect 12048, dan nggaler tempel dengan total defect 281530. Temuan/Hasil Penelitian: Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya faktor penyebab terjadinya cacat yaitu Manusia, kurangnya pemahaman pekerja terhadap SOP (Standard Operation Procedure) dengan baik, operator kurang konsentrasi. Mesin, kurang perawatan pada mesin dan pengecekan produktivitas pada mesin setiap bulannya. Metode, Cara pengambilan pakan dalam produksi masih salah. Material, penggunaan benang pakan yang mudah rapuh. Lingkungan, suara bising yang membuat karyawan kurang nyaman dalam bekerja. Jenis Penelitian: Pengendalian Kualitas Produk Kata Kunci: New Seven Tools, Kualitas, Kain Grey, Produk Cacat
{"title":"Pengendalian Kualitas Produk Kain Grey Dengan Metode New Seven Tools Pada PT Djohartex","authors":"Sari Dewi Ayu Lafeniya, Suseno Suseno","doi":"10.30656/jika.v2i2.6003","DOIUrl":"https://doi.org/10.30656/jika.v2i2.6003","url":null,"abstract":"Masalah: Perusahaan PT. Djohartex bergerak di bidang produksi kain grey, pada bulan September 2022 jumlah produksi yang dihasilkan 1.792.208-yard dengan kecacatan sebanyak 484.180-yard atau 27,015%. Permasalahan pada perusahaan yaitu terdapat kecacatan pada kain grey yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. \u0000Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakto-faktor penyebab kecacatan dan mengetahui jenis cacat yang paling tinggi. \u0000Metodologi: Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Seven New Quality Tools digunakan sebagai metode untuk memperbaiki kekurangan Seven Basic Quality Tools. New Seven Tools merupakan peralatan untuk memetakan permasalahan secara terperinci untuk membantu pengambilan keputusan. New Seven Tools of Quality yang mencakup Activity Network Diagram, Affinity Diagram, Interrelationship Diagram, Tree Diagram, Matrix Diagram, Matrix Data Analysis dan Process Decision Program Chart (PDPC). Jenis defect paling banyak adalah jenis rapat/renggang sebanyak 88502, diikuti dengan jenis defect pakan kendor dengan total defect 42624, baar dengan total defect 43657, temple mark dengan total defect 28689, read mark dengan total defect 350895, pakan tak sampai dengan total defect 12048, dan nggaler tempel dengan total defect 281530. \u0000Temuan/Hasil Penelitian: Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya faktor penyebab terjadinya cacat yaitu Manusia, kurangnya pemahaman pekerja terhadap SOP (Standard Operation Procedure) dengan baik, operator kurang konsentrasi. Mesin, kurang perawatan pada mesin dan pengecekan produktivitas pada mesin setiap bulannya. Metode, Cara pengambilan pakan dalam produksi masih salah. Material, penggunaan benang pakan yang mudah rapuh. Lingkungan, suara bising yang membuat karyawan kurang nyaman dalam bekerja. \u0000Jenis Penelitian: Pengendalian Kualitas Produk \u0000Kata Kunci: New Seven Tools, Kualitas, Kain Grey, Produk Cacat","PeriodicalId":373781,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa)","volume":"246 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114017514","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}