Distribusi Ukuran dan Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau, Scylla serrata (Forskal, 1775) yang Ditangkap dengan Bubu dan Jaring Insang di Perairan Distrik Babo Teluk Bintuni Papua Barat
Kantun Dananjaya, Gunawan Prayitno, Darius Antonius Nafurbenan
{"title":"Distribusi Ukuran dan Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau, Scylla serrata (Forskal, 1775) yang Ditangkap dengan Bubu dan Jaring Insang di Perairan Distrik Babo Teluk Bintuni Papua Barat","authors":"Kantun Dananjaya, Gunawan Prayitno, Darius Antonius Nafurbenan","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.3.228","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penangkapan kepiting bakau telah dilakukan secara intensif dengan menggunakan berbagai jenis teknologi, sehingga penelitian ini dilakukan untuk menganalisis komposisi hasil tangkapan, sebaran ukuran dan pola pertumbuhan kepiting bakau dengan menggunakan alat tangkap bubu dan jaring insang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2018 di perairan distrik Babo Kabupaten Teluk Bintuni dengan model survei untuk keperluan menganalisis efektifitas alat tangkap bubu dan jaring insang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh hasil tangkapan kepiting bakau berjumlah 377 ekor yang terdiri dari 180 ekor (54,41%) tertangkap dengan bubu dan 157 ekor (46,59%) dengan jaring insang. Sebaran ukuran lebar karapas kepiting bakau yang tertangkap dengan bubu 65-197 mm (132,34 ± 3,85 mm) dan jaring insang berkisar 126-200 mm (165,54 ± 18,53 mm). Sebaran ukuran bobot yang tertangkap bubu dan jaring insang masing-masing sebesar 286,34-989,42 g (684,42 ± 207,78 g) dan 595,35-992,25 g (865,63 ± 86,06 g). Pola pertumbuhan kepiting bakau yang tertangkap menggunakan bubu dan jaring insang keduanya bersifat allometrik negatip (b < 3). Komposisi hasil tangkapan didominasi oleh alat tangkap bubu dengan sebaran ukuran yang lebih luas dan pola pertumbuhan relatif sama.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.3.228","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penangkapan kepiting bakau telah dilakukan secara intensif dengan menggunakan berbagai jenis teknologi, sehingga penelitian ini dilakukan untuk menganalisis komposisi hasil tangkapan, sebaran ukuran dan pola pertumbuhan kepiting bakau dengan menggunakan alat tangkap bubu dan jaring insang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2018 di perairan distrik Babo Kabupaten Teluk Bintuni dengan model survei untuk keperluan menganalisis efektifitas alat tangkap bubu dan jaring insang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh hasil tangkapan kepiting bakau berjumlah 377 ekor yang terdiri dari 180 ekor (54,41%) tertangkap dengan bubu dan 157 ekor (46,59%) dengan jaring insang. Sebaran ukuran lebar karapas kepiting bakau yang tertangkap dengan bubu 65-197 mm (132,34 ± 3,85 mm) dan jaring insang berkisar 126-200 mm (165,54 ± 18,53 mm). Sebaran ukuran bobot yang tertangkap bubu dan jaring insang masing-masing sebesar 286,34-989,42 g (684,42 ± 207,78 g) dan 595,35-992,25 g (865,63 ± 86,06 g). Pola pertumbuhan kepiting bakau yang tertangkap menggunakan bubu dan jaring insang keduanya bersifat allometrik negatip (b < 3). Komposisi hasil tangkapan didominasi oleh alat tangkap bubu dengan sebaran ukuran yang lebih luas dan pola pertumbuhan relatif sama.